Tuesday, July 19, 2011

Pesta Lampion di Kelenteng Solo

Pesta Lampion di Kelenteng Solo

Sonya Helen Sinombor | Robert Adhi Kusumaputra | Senin, 18 Juli 2011 | 22:14 WIB

|

Share:

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Lampion Wihara Dharma Bhakti, Petak Sembilan, Jakarta Barat.

SOLO, KOMPAS.com — Menyambut perayaan Hari Sang Mahadewi Mencapai Pencerahan, Kelenteng Tien Kok Sie Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, selama dua hari berturut-turut menggelar berbagai kegiatan. Acara dimulai sejak Senin (18/7/2011) dengan acara khusus dalam bentuk Pesta Lampion.

Dalam acara ini, menurut Humas Kelenteng Tien Kok Sie Pasar Gede Solo, Aryanto Wong, yang juga pemerhati budaya Tionghoa, pada acara Pesta Lampion tersebut, Kelenteng Tien Kok Sie memasang sekitar 400 buah lampion di kelenteng. Lampion tersebut akan dipasang selama 3 bulan Imlek.

Acara pesta lampion ini merupakan acara rutin tahunan di Kelenteng Tien Kok Sie yang dilaksanakan setiap tahun dari tanggal 19 bulan 6 Imlek hingga tanggal 19 bulan 9 imlek, katanya dalam rilis yang disampaikan kepada wartawan.

Perayaan Hari Sang Mahadewi Mencapai Pencerahan dilanjutkan pada Selasa (19/7/2011) di Kelenteng Tien Kok Sie Pasar Gede Solo. Pada Selasa malam rencananya akan dipentaskan Pagelaran Wayang Potehi. Pentas wayang ini akan berlangsung selama 10 hari hingga 28 Juli mendatang.

Pagelaran Wayang Potehi akan dibawakan dalang wayang Potehi senior dari Semarang Tio Tiong Gie, dalang berusia lanjut yang merupakan salah satu dalang Potehi terbaik di Indonesia saat ini.

Kelenteng Tien Kok Sie Pasar Gede Solo diperkirakan dibangun bersama dengan Keraton Surakarta Hadiningrat yang pindah dari Kartasura pada tahun 1745. Secara harfiah, nama Tien Kok Sie berarti sebuah kuil/kelenteng yang memberikan ketenteraman kepada negara.

Kelenteng Tien Kok Sie menempatkan di altar utamanya Sang Maha Dewi Cinta Kasih- Guan Shi Yin Pu SaBodhisattva Avalokitesvara. Menurut Aryanto, Sang Maha Dewi Cinta Kasih ini lebih sering dikenal sebagai Mahadewi Kwan Iem, yakni nama dalam Dialek Hokkian.

Sementara umat awam di akar rumput lebih sering menyebut dengan satu sebutan akrab Makco Kwan Iem, di mana kata Makco ini berarti eyang buyut putri, sebuah sebutan yang menunjukkan keakraban, katanya.

19 Jul, 2011


--
Source: http://travel.kompas.com/read/xml/2011/07/18/22140598/Pesta.Lampion.di.Kelenteng.Solo.
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Blog Archive