Wednesday, December 8, 2010

Biografi Sejarah Hidup Jenderal Besar TNI Anumerta Soedirman


Jenderal Besar TNI Anumerta Soedirman adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang berjuang pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Dalam sejarah perjuangan Republik Indonesia, ia dicatat sebagai Panglima dan Jenderal RI yang pertama dan termuda. Saat usia Soedirman 31 tahun ia telah menjadi seorang jenderal. Meski menderita sakit tuberkulosis paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya dalam perang pembelaan kemerdekaan RI. Pada tahun 1950 ia wafat karena penyakit tuberkulosis tersebut dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta.

Riwayat Hidup
Soedirman lahir di Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah, 24 Januari 1916 – meninggal di Magelang, Jawa Tengah, 29 Januari 1950 pada umur 34 tahun. Soedirman dibesarkan dalam lingkungan keluarga sederhana. Ayahnya, Karsid Kartowirodji, adalah seorang pekerja di Pabrik Gula Kalibagor, Banyumas, dan ibunya, Siyem, adalan keturunan Wedana Rembang. Soedirman sejak umur 8 bulan diangkat sebagai anak oleh R. Tjokrosoenaryo, seorang asisten Wedana Rembang yang masih merupakan saudara dari Siyem.

Pendidikan
Soedirman memperoleh pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa. Kemudian ia melanjut ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Surakarta tapi tidak sampai tamat. Soedirman saat itu juga giat di organisasi Pramuka Hizbul Wathan. Setelah itu ia menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap.
Karir militer
  • Ketika jaman pendudukan Jepang, ia masuk tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor di bawah pelatihan tentara Jepang.
  • Setelah menyelesaikan pendidikan di PETA, ia menjadi Komandan Batalyon di Kroya, Jawa Tengah. Kemudian ia menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TKR).
  • Soedirman dikenal oleh orang-orang di sekitarnya dengan pribadinya yang teguh pada prinsip dan keyakinan, dimana ia selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya, bahkan kesehatannya sendiri. Pribadinya tersebut ditulis dalam sebuah buku oleh Tjokropranolo, pengawal pribadinya semasa gerilya, sebagai seorang yang selalu konsisten dan konsekuen dalam membela kepentingan tanah air, bangsa, dan negara.
  • Pada masa pendudukan Jepang ini, Soedirman pernah menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Karesidenan Banyumas. Dalam saat ini ia mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan.
Paska kemerdekaan Indonesia
Setelah berakhirnya Perang Dunia II, pasukan Jepang menyerah tanpa syarat kepada Pasukan Sekutu dan Soekarno mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia. Soedirman mendapat prestasi pertamanya sebagai tentara setelah keberhasilannya merebut senjata pasukan Jepang dalam pertempuran di Banyumas, Jawa Tengah. Soedirman mengorganisir batalyon PETA-nya menjadi sebuah resimen yang bermarkas di Banyumas, untuk menjadi pasukan perang Republik Indonesia yang selanjutnya berperan besar dalam perang Revolusi Nasional Indonesia.

Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia kemudian diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat Kolonel. Dan melalui Konferensi TKR tanggal 12 November 1945, Soedirman terpilih menjadi Panglima Besar TKR/Panglima Angkatan Perang RI. Selanjutnya dia mulai menderita penyakit tuberkulosis, walaupun begitu selanjutnya dia tetap terjun langsung dalam beberapa kampanye perang gerilya melawan pasukan NICA Belanda.

Peran dalam Revolusi Nasional Indonesia
Menangnya Pasukan Sekutu atas Jepang dalam Perang Dunia II membawa pasukan Belanda untuk datang kembali ke kepulauan Hindia Belanda (Republik Indonesia sekarang), bekas jajahan mereka yang telah menyatakan untuk merdeka. Setelah menyerahnya pasukan Jepang, Pasukan Sekutu datang ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti tentara Jepang. Ternyata pasukan sekutu datang bersama dengan tentara NICA dari Belanda yang hendak mengambil kembali Indonesia sebagai koloninya. Mengetahui hal tersebut, TKR pun terlibat dalam banyak pertempuran dengan tentara sekutu.

Perang besar pertama yang dipimpin Soedirman adalah perang Palagan Ambarawa melawan pasukan Inggris dan NICA Belanda yang berlangsung dari bulan November sampai Desember 1945. [3] Pada Desember 1945, pasukan TKR yang dipimpin oleh Soedirman terlibat pertempuran melawan tentara Inggris di Ambarawa. Dan pada tanggal 12 Desember 1945, Soedirman melancarkan serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris di Ambarawa. Pertempuran terkenal yang berlangsung selama lima hari tersebut diakhiri dengan mundurnya pasukan Inggris ke Semarang. Perang tersebut berakhir tanggal 16 Desember 1945.
Setelah kemenangan Soedirman dalam Palagan Ambarawa, pada tanggal 18 Desember 1945 dia dilantik sebagai Jenderal oleh Presiden Soekarno. Soedirman memperoleh pangkat Jenderal tersebut tidak melalui sistem Akademi Militer atau pendidikan tinggi lainnya, tapi karena prestasinya.

Peran dalam Agresi Militer II Belanda
Saat terjadinya Agresi Militer II Belanda, Ibukota Republik Indonesia dipindahkan di Yogyakarta, karena Jakarta sudah diduduki oleh tentara Belanda. Soedirman memimpin pasukannya untuk membela Yogyakarta dari serangan Belanda II tanggal 19 Desember 1948 tersebut. Dalam perlawanan tersebut, Soedirman sudah dalam keadaan sangat lemah karena penyakit tuberkulosis yang dideritanya sejak lama. Walaupun begitu dia ikut terjun ke medan perang bersama pasukannya dalam keadaan ditandu, memimpin para tentaranya untuk tetap melakukan perlawanan terhadap pasukan Belanda secara gerilya.

Penyakit yang diderita Soedirman saat berada di Yogyakarta semakin parah. Paru-parunya yang berfungsi hanya tinggal satu karena penyakitnya. Yogyakarta pun kemudian dikuasai Belanda, walaupun sempat dikuasai oleh tentara Indonesia setelah Serangan Umum 1 Maret 1949. Saat itu, Presiden Soekarno dan Mohammad Hatta dan beberapa anggota kabinet juga ditangkap oleh tentara Belanda. Karena situasi genting tersebut, Soedirman dengan ditandu berangkat bersama pasukannya dan kembali melakukan perang gerilya. Ia berpindah-pindah selama tujuh bulan dari hutan satu ke hutan lain, dan dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah dan dalam kondisi hampir tanpa pengobatan dan perawatan medis. Walaupun masih ingin memimpin perlawanan tersebut, akhirnya Soedirman pulang dari kampanye gerilya tersebut karena kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkannya untuk memimpin Angkatan Perang secara langsung. Setelah itu Soedirman hanya menjadi tokoh perencana di balik layar dalam kampanye gerilya melawan Belanda.

Setelah Belanda menyerahkan kepulauan nusantara sebagai Republik Indonesia Serikat dalam Konferensi Meja Bundar tahun 1949 di Den Haag, Jenderal Soedirman kembali ke Jakarta bersama Presiden Soekarno, dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.

Ketokohan Soedirman



Jenderal Sudirman merupakan salah satu tokoh besar di antara sedikit orang lainnya yang pernah dilahirkan oleh suatu revolusi. Saat usianya masih 31 tahun ia sudah menjadi seorang jenderal. Meski menderita sakit paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya melawan Belanda. Ia berlatarbelakang seorang guru HIS Muhammadiyah di Cilacap dan giat di kepanduan Hizbul Wathan.

Ketika pendudukan Jepang, ia masuk tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor yang begitu tamat pendidikan, langsung menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk, dan akhirnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI). Ia merupakan Pahlawan Pembela Kemerdekaan yang tidak perduli pada keadaan dirinya sendiri demi mempertahankan Republik Indonesia yang dicintainya. Ia tercatat sebagai Panglima sekaligus Jenderal pertama dan termuda Republik ini.

Sudirman merupakan salah satu pejuang dan pemimpin teladan bangsa ini. Pribadinya teguh pada prinsip dan keyakinan, selalu mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya. Ia selalu konsisten dan konsekuen dalam membela kepentingan tanah air, bangsa, dan negara. Hal ini boleh dilihat ketika Agresi Militer II Belanda. Ia yang dalam keadaan lemah karena sakit tetap bertekad ikut terjun bergerilya walaupun harus ditandu. Dalam keadaan sakit, ia memimpin dan memberi semangat pada prajuritnya untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda. Itulah sebabnya kenapa ia disebutkan merupakan salah satu tokoh besar yang dilahirkan oleh revolusi negeri ini.


Sudirman yang dilahirkan di Bodas Karangjati, Purbalingga, 24 Januari 1916, ini memperoleh pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa, sebuah sekolah yang terkenal berjiwa nasional yang tinggi. Kemudian ia melanjut ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Solo tapi tidak sampai tamat. Sudirman muda yang terkenal disiplin dan giat di organisasi Pramuka Hizbul Wathan ini kemudian menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap. Kedisiplinan, jiwa pendidik dan kepanduan itulah kemudian bekal pribadinya hingga bisa menjadi pemimpin tertinggi Angkatan Perang.

Sementara pendidikan militer diawalinya dengan mengikuti pendidikan tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor. Setelah selesai pendidikan, ia diangkat menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Ketika itu, pria yang memiliki sikap tegas ini sering memprotes tindakan tentara Jepang yang berbuat sewenang-wenang dan bertindak kasar terhadap anak buahnya. Karena sikap tegasnya itu, suatu kali dirinya hampir saja dibunuh oleh tentara Jepang.

Setelah Indonesia merdeka, dalam suatu pertempuran dengan pasukan Jepang, ia berhasil merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas. Itulah jasa pertamanya sebagai tentara pasca kemerdekaan Indonesia. Sesudah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, ia kemudian diangkat menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat Kolonel. Dan melalui Konferensi TKR tanggal 2 Nopember 1945, ia terpilih menjadi Panglima Besar TKR/Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia. Selanjutnya pada tanggal 18 Desember 1945, pangkat Jenderal diberikan padanya lewat pelantikan Presiden. Jadi ia memperoleh pangkat Jenderal tidak melalui Akademi Militer atau pendidikan tinggi lainnya sebagaimana lazimnya, tapi karena prestasinya.

Ketika pasukan sekutu datang ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti tentara Jepang, ternyata tentara Belanda ikut dibonceng. Karenanya, TKR akhirnya terlibat pertempuran dengan tentara sekutu. Demikianlah pada Desember 1945, pasukan TKR yang dipimpin oleh Sudirman terlibat pertempuran melawan tentara Inggris di Ambarawa. Dan pada tanggal 12 Desember tahun yang sama, dilancarkanlah serangan serentak terhadap semua kedudukan Inggris. Pertempuran yang berkobar selama lima hari itu akhirnya memaksa pasukan Inggris mengundurkan diri ke Semarang.

Pada saat pasukan Belanda kembali melakukan agresinya atau yang lebih dikenal dengan Agresi Militer II Belanda, Ibukota Negara RI berada di Yogyakarta sebab Kota Jakarta sebelumnya sudah dikuasai. Jenderal Sudirman yang saat itu berada di Yogyakarta sedang sakit. Keadaannya sangat lemah akibat paru-parunya yang hanya tingggal satu yang berfungsi.
Dalam Agresi Militer II Belanda itu, Yogyakarta pun kemudian berhasil dikuasai Belanda. Bung Karno dan Bung Hatta serta beberapa anggota kabinet juga sudah ditawan. Melihat keadaan itu, walaupun Presiden Soekarno sebelumnya telah menganjurkannya untuk tetap tinggal dalam kota untuk melakukan perawatan. Namun anjuran itu tidak bisa dipenuhinya karena dorongan hatinya untuk melakukan perlawanan pada Belanda serta mengingat akan tanggungjawabnya sebagai pemimpin tentara.

Maka dengan ditandu, ia berangkat memimpin pasukan untuk melakukan perang gerilya. Kurang lebih selama tujuh bulan ia berpindah-pindah dari hutan yang satu ke hutan yang lain, dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah sekali sementara obat juga hampir-hampir tidak ada. Tapi kepada pasukannya ia selalu memberi semangat dan petunjuk seakan dia sendiri tidak merasakan penyakitnya. Namun akhirnya ia harus pulang dari medan gerilya, ia tidak bisa lagi memimpin Angkatan Perang secara langsung, tapi pemikirannya selalu dibutuhkan.

Sudirman yang pada masa pendudukan Jepang menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Keresidenan Banyumas, ini pernah mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan. Jenderal yang mempunyai jiwa sosial yang tinggi, ini akhirnya harus meninggal pada usia yang masih relatif muda, 34 tahun.

Kematian

Pada tangal 29 Januari 1950, Jenderal Soedirman meninggal dunia di Magelang, Jawa Tengah karena sakit tuberkulosis parah yang dideritanya. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta. Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan. Pada tahun 1997 dia mendapat gelar sebagai Jenderal Besar Anumerta dengan bintang lima, pangkat yang hanya dimiliki oleh beberapa jenderal di RI sampai sekarang.


Warisan budaya
  • Patung dan monumen Jenderal Soedirman didirikan di banyak kota di Indonesia, seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya.
  • Banyak kota besar di Indonesia mempunyai jalan raya yang dinamakan “Jalan Jenderal Sudirman”.
  • Monumen Jenderal Soedirman di Surabaya
  • Sebuah perguruan tinggi negeri di Purwokerto, Jawa Tengah diberi nama Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)
Patung Jenderal Soedirman di Jakarta


Sebuah patung megah patung Jenderal Sudirman mewarnai Ibu Kota Jakarta. Patung berukuran 12 meter itu terdiri atas, tinggi patung 6,5 meter dan voetstuk atau penyangga 5,5 meter, terletak di kawasan Dukuh Atas, tepatnya depan Gedung BNI, di tengah ruas jalan yang membelah Jalan Sudirman dan berbatasan dengan Jalan Thamrin. Patung ini terbuat dari perunggu seberat 4 ton dengan anggaran sebesar Rp 3,5 miliar dan dikerjakan oleh seniman sekaligus dosen seni rupa Institut Teknologi Bandung, Sunario.

Sosok Jenderal Sudirman digambarkan berdiri kokoh menghormat dan kepala sedikit mendongak ke atas untuk memberi kesan dinamis. Karena berdiri di tengah kawasan yang penuh dengan beragam aktivitas, patung sengaja didesain sederhana dan tidak memerlukan banyak rincian.

Biaya pembangunan patung yang menelan dana Rp 6,6 miliar berasal dari pengusaha, bukan dari APBD DKI. Sebagai kompensasinya pengusaha mendapat dua titik reklame di lokasi strategis, Dukuh Atas. Sementara yang menentukan penyandang dana diserahkan kepada keluarga Sudirman. Pengusaha yang telah ditunjuk mendanai pembangunan patung, yakni PT. Patriamega. Sebagai kompensasinya, PT. Patriamega memperoleh dua titik reklame di lahan strategis di Dukuh Atas, yakni di titik A dan 6B. Bagi kalangan penyelenggara reklame, titik tersebut adalah sangat strategis dan nilai jualnya paling mahal


sumber http://korananakindonesia.wordpress.com/2009/11/17/pahlawan-nasional-jenderal-besar-tni-anumerta-soedirman/

Upacara Digital Tak Kalah Sakral


Sejumlah pengguna internet mengaku pelaksanaan upacara digital yang dipelopori gerakan Indonesia Optimis di Internet, tak kalah sakral dengan upacara peringatan HUT RI yang biasa digelar di lapangan. Bahkan, sebagian merasa semangat nasionalismenya tumbuh kembali dengan hadirnya upacara digital ini.

'Sejak lulus SMA 7 tahun yang lalu, baru kali ini ikut upacara lagi,walau digital tapi rasa nasionalisme ini tumbuh lagi. Semangat semangat,' tulis pengguna Twitter dengan akun @Ngguyangguyu.

Saat naskah Proklamasi Kemerdekaan dibacakan, terlihat teks proklamasi dengan tulisan tangan asli dan muncul rekaman suara langsung Presiden Soekarno membacakan naskah tersebut. Lagu Indonesia Raya pun dinyanyikan paduan suara dengan lantang memompa semangat nasionalisme siapa saja yang mendengarnya.

Upacara digital ini juga menjadi penawar rindu buat warga negara Indonesia yang lama tidak melakukan upacara bendera. Bahkan, upacara digital menjadi obat rindu kampung halaman buat warga negara Indonesia di luar negeri. 'Dengan teknologi di sini, kami masih bisa mengikuti upacara. Kerinduan pada negeri sedikit terobati. (Salam dari Hong Kong)' tulis @tanglintang

Mereka pun berharap semangat nasionalisme yang digerakkan melalui upacara bendera akan tersu dilakukan tidak hanya saat peringatan HUT Kemerdekaan RI saja. 'Merinding sendiri ngikutin upacara bendera digital #indonesia65 semoga semangat kemerdekaan enggak cuma di tanggal 17 Agustus saja :)' tulis @hestiiana.

Upacara digital yang digelar pukul 09.50 hingag pukul 11.00 tadi pagi diikuti tak kurang dari 13.000 orang berbagai belahan dunia. Namun, karena tingkat kunjungan yang tinggi, sebagian pengguna internet mengeluhkan sulitnya mengakses website tersebut. Tapi, jangan khawatir, sebagai gantinya situs web www.indonesiaoptimis.org tetap bisa diakses sampai seminggu ke depan. Telat upacara? Buruan akses situs tersebut.


sumber: http://tekno.kompas.com/read/2010/08/17/16074053/Upacara.Digital.Tak.Kalah.Sakral

PT Kereta Api Menyediakan Sewa Kereta Mewah Rp 20 Juta Untuk Mudik

Seperti tahun-tahun sebelumnya, PT Kereta Api (KA) kembali menyediakan kereta khusus bagi pemudik berkocek tebal yang ingin pulang kampung tanpa berdesak-desakan, yaitu KA Wisata.


Tarif kereta khusus yang dijadikan satu rangkaian dengan KA Eksekutif itu mencapai Rp 20 juta (1 gerbong) atau setara dengan 40 tempat duduk KA Argo Gede yang harga tiketnya sekitar Rp 500.000. Meski demikian, peminat KA Wisata ini tetap banyak.

Berdasarkan data PT KA Wisata, sudah ada 12 pemesan. Executive Vice President (EVP) PT KA Wisata Sugeng Sugiharto, Kamis, mengatakan, sudah ada belasan pemesan untuk KA Wisata selama Ramadhan dan musim mudik Lebaran tahun ini. 'Tepatnya sudah ada 12 pemesan. Namun, saat ini baru diajukan ke kantor pusat agar bisa disesuaikan dengan jadwal KA mudik Lebaran,' ujarnya.

Sugeng tidak bersedia menjelaskan identitas penyewa KA itu dengan alasan tidak memegang datanya.

KA Wisata itu terdiri atas tiga KA, yakni KA Toraja, KA Nusantara, dan KA Bali, yang bisa disewa dengan tarif khusus sesuai jarak. KA ini akan disambungkan dengan KA kelas Argo sesuai kapasitas tarik lokomotif.

Kereta Toraja yang bernomor seri S67802, misalnya, memiliki 22 tempat duduk eksklusif, 16 tempat duduk di meeting room, dan 6 tempat duduk di ruang khusus (kabin). KA ini dilengkapi minibar, kamar mandi, fasilitas audio-video, dan AC. Dinamakan KA Toraja karena desain interior serta ukiran dan lukisan di dinding kereta menggambarkan seni dan budaya Tana Toraja. 'Dalam perjalanan penumpangnya bisa berkaraoke,' kata Sugeng.

KA Nusantara memiliki desain interior dan segala aksesori yang menggambarkan seni dan keindahan dari berbagai pelosok Nusantara. Kereta ini memiliki tempat duduk eksklusif untuk 19 orang serta kamar tidur untuk 2 orang yang dilengkapi kaca rias, lampu tidur, dan wastafel.
Untuk melihat pemandangan luar arah belakang secara leluasa tersedia balkon VIP. Lobi tengah yang ditata mewah dilengkapi audio-video, TV monitor, AC, dan kamar mandi.
'Untuk tujuan Yogyakarta atau Solo tarifnya mulai Rp 17,5 juta, sedangkan ke Surabaya Rp 20 juta. Kalau dibagi 22 orang kan tidak sampai Rp 1 juta,' kata Sugeng.

Dia berharap semua pemesan KA Wisata pada musim mudik kali ini bisa berangkat tanpa kendala.

KA ini biasanya disewa oleh para pejabat, artis, dan pengusaha. Pada musim mudik Lebaran 2009, mantan Menkeu Fuad Bawazier menyewa KA ini untuk mudik ke Cilacap. Mayang Sari dan keluarga juga menyewanya untuk mudik ke Purwokerto.

Tiket balik
Sementara itu, mulai Jumat (13/8/2010) ini, masyarakat bisa membeli tiket untuk arus balik KA ke Jakarta. Hari ini adalah pembelian untuk keberangkatan H+l Lebaran atau Minggu, 12 September. Seperti halnya pemesanan tiket mudik, tiket balik juga bisa dibeli dari seluruh stasiun online, kantor pos, agen perjalanan, contact center 121, dan juga ATM BII, BRI, dan Bank Mandiri pada 30 hari sebelum keberangkatan.

Kepala Humas PT KA Daop I Jakarta Mateta Rijalulhaq mengatakan, volume pemesanan tiket balik diperkirakan mulai meningkat. 'Tarifnya tidak sampai batas atas, tidak seperti KA mudik,' ujarnya.

Harga tiket KA Argo Anggrek pagi H+1 hingga H+8 Lebaran Rp 440.000, tidak mencapai batas atas Rp 500.000. Harga tiket KA Argo Anggrek malam Rp 450.000, sedangkan tiket KA Argo Lawu, Argo Dwipangga, Argo Sindoro, dan Argo Muria sama-sama Rp 400.000; KA Gajayana Rp 420.000; KA Bima Rp 400.000; KA Sembrani Rp 380.000; dan Taksaka Rp 350.000.


sumber http://ramadhan.kompas.com/read/2010/08/13/11463132/Sewa.Kereta.Mewah.Rp.20.Juta

Bayangkan 500 Ton Makanan Dibuang Sia-Sia Selama Ramadhan

Mubazir, sekitar 500 ton makanan disia-siakan oleh warga Abu Dhabi sepanjang bulan Ramadan ini. Membludaknya jumlah makanan mubazir ini, yang juga akan berdampak buruk bagi lingkungan, memicu pemerintah negara Uni Emirat Arab tersebut meluncurkan kampanye untuk mengurangi jumlah makanan yang dibuang.

Beginilah pesta makanan para orang kaya di Arab

Beginilah pesta makanan para orang kaya di Arab


Kampanye ‘Think Before You Waste’ yang dimulai pada Rabu kemarin ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan makanan sisa dan implikasinya terhadap lingkungan. Kampanye ini diorganisir oleh Badan Lingkungan Abu Dhabi (EAD) dan didukung penuh oleh entitas lain dalam pemerintahan.

“Sebanyak 34 persen sampah di Uni Emirat Arab tiap tahun adalah sisa makanan. Ini berdampak pada tempat pembuangan akhir sampah, emisi karbon, dan akhirnya perubahan iklim,” kata Abdul Nasser Al Shamsi, direktur eksekutif EAD, seperti dikutip dari laman Gulfnews.

“Di Abu Dhabi saja, 500 ton makanan terbuang selama bulan suci Ramadan,” lanjut Al Sahmsi.

Ramadan merupakan bulan memberi dan berbagi. Keluarga menyiapkan makanan spesial dan makan bersama saat berbuka puasa dan sahur. Karena ingin menyediakan makanan istimewa selama Ramadan, jumlah belanja makanan meningkat, sehingga lebih banyak yang terbuang.

“Kami meminta warga untuk berpikir dua kali sebelum membuang makanan. Jangan memasak atau menyiapkan terlalu banyak makanan untuk buka dan sahur, dan konsumsilah makanan sebelum tanggal kadaluwarsa,” kata Al Sahmsi. “Saat mengambil makanan yang disajikan prasmanan, jangan mengambil terlalu banyak yang tidak bisa dimakan agar tidak terbuang.”

Untuk mendukung kampanya ini, organisasi Hefth Al Ne’ma akan bekerja sama dengan hotel, istana, dan organisasi yang menyelenggarakan acara makan bersama untuk mengumpulkan makanan sisa untuk didistribusikan pada yang lebih membutuhkan.


Ref: Vivanews

sumber : http://ruanghati.com/2010/08/14/bayangkan-500-ton-makanan-dibuang-sia-sia-selama-ramadhan/

Mobil Canggih Dengan Deteksi Tekanan Ban Otomatis Rawan Dikerjai Hacker

Punya Mobil yang dilengkapi dengan sistem monitor tekanan ban (tire presssure monitoring systems) atau TPMS, Jangan bangga dulu. Justru, dari sekarang harus hati-hati! Ihwalnya, dari sinilah, sistem komputer mobil Anda yang canggih bisa di-“hack” atau dijebol! Selanjutnya, Anda akan menghadapi berbagai masalah yang memusingkan!

Tire presssure monitoring systems

Ya, para cybercriminal atau para pelaku kejahatan dunia maya telah meluaskan operasionalnya ke mobil. Tanpa sepengetahuan si pemilik mobil, para hacker membuat jantung berdenyut kencang. Pasalnya, rem bisa saja tiba-tiba tidak berfungsi, mesin ndut-ndutan atau kunci seluruh pintu mobil tidak bisa dibuka.

Modal hacker untuk menjebol sistem komputer mobil hanya sebuah laptop. Cara mereka menyebol, mengikuti mobil korbannya dari belakang. Beberapa detik kemudian, mobil korban sudah berada di bawah kontrolnya.

Hasil Riset

Cerita di atas bukan potongan film fiksi! Tetapi riset yang dilakukan Universitas Rutgers, New Jersey dan Universitas Carolina Selatan, Amerika Serikat.

Tujuan riset, untuk menguji tingkat keamanan mobil masa yang kini yang dilengkapi dengan jaringan komputer nirkabel (wireless). Mobil korban bisa “dikerjain” ketika melaju pada kecepatan 100 km/jam.

“Hasil riset kami memperlihatkan adanya berbagai macam risiko,” kata Marco Gruteser, profesor kelistrikan dan dan rekayasa komputer di Universitas Rutgers. Menurutnya, setiap mobil yang dilengkapi TPMS menggunakan data tekanan ban yang dikirim melalui sinyal radio yang bisa dilacak setiap 60-90 detik. Dijelaskan, komputer mobil yang dijebol melalui TPMS bisa dilakukan dari jarak 36 meter.

Riset juga dilakukan ketika mobil meluncur secara tandem. Mobil target di depan dan periset di belakang. Periset mengirim peringatan, tekanan ban rendah ke indikator atau layar monitor di dashboard. Setelah itu, masuk ke seluruh jaringan komputer mobil.

Sensor ban sengaja dieksploitasi oleh Rutgers-Carolina Selatan karena sudah banyak digunakan pada mobil-mobil yang dijual di AS saat ini. Demi keamanan (mengirit konsumsis bahan bakar), the National Highway Transportation Safety Administration (NTHSA) pada 2008 mengeluarkan mandat, mobil baru atau dibuat setelah 2008 harus dilengkapi dengan TPMS.


Mobil Mewah

Mei lalu, sebuah tim dari periset melaporkan, mereka bisa menerobos jaringan komputer mobil dan mengontrol mesin, rem dan mengunci pintu di antara sistem lainnya. Studi dilakukan dengan hubungan langsung dan tidak melalui nirkabel.

Pada awal tahun ini, periset dari Universitas Washington dan Universitas San Diego juga sudah membuktikan bisa memasuki jaringan kompuer mobil dengan mudah. Mereka mengusili kendaraan yang dijebol dengan menghidupkan wiper, membunyikan klakson dan tanda bahaya lain. Karena itu, diperkirakan, akibat yang lebih berbahaya, bila hacker menon-aktifkan rem atau mobil tiba-tiba tancap gas (jamming).

Riset terbaru memberi indikasi, sistem lain pada kendaraan yang tidak aman adalah lampu-lampu peringatan pada dashboard. Lampu tersebut bisa diaktifkan oleh hacker. Termasuk membeuat komputer “crash”.

Saat ini, produsen mobil terus memperbanyak aplikasi jaringan nirkabel karena lebih murah dan gampang dihubungkan ke Electronic Control Unit (ECU). Pada mobil mewah sekarang ini, digunakan lebih dari 100 megabytes kode komputer yang saling berbagai informasi ke 50-70 ECU.

Remote Keyless

Sistem audio yang integrasikan dengan peranti nirkabel lain seperti pembuka pintu tanpa kunci (remote keyless entry system), dinilai dapat digunakan sebagai “pintu masuk” untuk menjebol jaringan komputer mobil.

“Semua itu, memperbesar peluang hacker menyerang dan memungkinkan masuk ke sistem jaringan tanpa akibat pasti,” demikian ditulis oleh para ilmuwan Universitas Washington dan San Diego. Para ilmuwan kedua universitas tersebut melakukan penetilian ilmiah Mei lalu.

Dengan menggunakan peranti lunak buatan rumahan yang diberi nama “CarShark”, seperti yang diceritakan oleh Christian Science Monitor, periset melakukan tes di laboratorium dan jalan raya.


Jangan Cemas!

Jangan cemas! Demikian nasehat Dr Gruteser. TPMS dan jaringan nirkabel lain harus punya enkripsi (encryption) yang lebih baik lagi. Menurutnya, ini belum banyak dilakukan produsen mobil saat ini untuk meningkatkan sistem keamanan produknya.

“Menerobos komputer mobil melalui jaringan nirkabel, seperti TPMS, tidak mungkin dilakukan sekarang kini,” yakinnya.

“Kami hanya memberikan peringatan. Target kami, membuat konsumen lebih hati-hati menghadapi risiko sesungguhnya. Diharapkan, perusahaan mobil juga menggunakan peranti dengan tingkat keamanan lebih mumpuni lagi,” tegasnya.



Sumber: Kompas Oto

Blog Archive