Monday, September 20, 2010

Kronologis Penemuan Mayat Wartawan Sriwijaya Post

Keluarga Arsep Pajaria, wartawan Sriwijaya Post (Sripo) yang ditemukan tewas tadi siang, curiga korban sudah tidak bisa dihubungi dalam tiga hari terakhir.

Karena itu, keponakan korban, Mahardhiko, mendatangi rumah Arsep bersama ketua RT setempat.
Mahardhiko terpaksa mendobrak pintu rumah korban agar berhasil masuk. Bau tidak sedap pun menyengat dari dalam kamar korban. Dia pun kembali mendobrak pintu kamar dan menemukan pamannya telah meninggal dunia dalam kondisi tubuh terlentang dan membusuk.

“Melihat kondisi kematian yang tidak wajar tersebut saya lalu menghubungi keluarga, Polsek Sukarami, dan rekannya di Sripo. Apalagi pintu rumahnya terkunci sedangkan setelah kami masuk tidak ditemukan satu pun kunci di dalam rumah,” jelas Mahardhiko, Jumat (17/9/2010).

Dia mengaku terakhir kali melakukan kontak dengan korban sekira dua hari sebelum Lebaran. Sehari sebelum Lebaran, korban sempat mudik ke rumah orangtuanya di Desa Pagar Gunung, Lubai Muara Enim dan kembali ke Palembang pada Senin, 13 September.

Ketua RT 29 Ruspandi mengakui dirinya mengetahui korban meninggal setelah keponakan korban curiga karena beberapa kali dipanggil dari luar rumahnnya tidak ada jawaban dan adanya bau tak sedap serta lalat di sekitar jendela rumahnya.

“Saya dan tetangga lainnya lalu diminta untuk mendampingi dan menyaksikan keponakannya mendobrak pintu rumah korban dan ketika pintu kamar juga di dobrak kita melihat kondisi korban telah meninggal dan menyebarkan bau menyengat,” katanya.

Redaktur Pelaksana Sripo L Wenny Ramdiastuti yang ditemui di tempat kejadian mengaku kaget dan terkejut serta sama sekali tidak menyangka rekan seprofesinya tersebut meninggal mendadak dalam kondisi mengenaskan seperti itu.

“Saya sama sekali tidak menyangka Arsep akan meninggal dalam kondisi seperti ini, karena sebelumnya saya tidak ada firasat apa pun dan dia (korban) juga tidak pernah mengeluh menderita penyakit tertentu sehingga menyebabkan dirinya meninggal mendadak seperti ini, paling juga cuma masuk angin biasa,” ungkap Wenny.

Dia menjelaskan bahwa korban saat ini memang tidak masuk kantor lantaran sedang cuti sejak 13 sampai 21 September. Pihaknya juga mengaku sangat kehilangan, apalagi korban merupakan salah satu wartawan terbaik Sripo.

“Kalau tidak salah dia memulai kariernya di Sripo sekitar tahun 2002 atau 2003, saat itu dia memulainya sebagai seorang typist, namun karena keuletannya dia lalu diberdayakan sebagai wartawan. Di redaksi sendiri dia dikenal sebagai seorang yang andal dalam melaksanakan setiap tugas peliputan dan mudah dekat dengan nara sumber,” kenangnya.



sumber :
Okezone.com

Presiden SBY Marah Kepada Dirut Telkom dan Telkomsel Gara-Gara Sinyal !

Dirut Telkom dan Telkomsel dinilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak bertanggungjawab. Hal ini menyulut SBY memuntahkan amarahnya lagi.

Pemicunya, adanya gangguan jaringan saat dia sedang melakukan teleconference di Pos Pengamanan Lebaran, Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (17/9). Presiden saat itu hendak berkomunikasi dengan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Edward Aritonang. Lantaran sinyal komunikasi terganggu, arahan Presiden pun tidak dapat didengar Kapolda.

'Tolong di sini ada petugas Telkomsel tidak? Apa yang terjadi ini? Ini dari tadi hidup, kok sekarang malah mati. Saya mau tanya Dirut Telkom dan Dirut Telkomsel pernah mengecek tidak? Tidak pernah?' tukas Presiden dengan nada meninggi.

Presiden nampak kesal, komunikasi dengan Kapolda Jawa Tengah terganggu. Gambar Kapolda Jawa Tengah tidak bergerak ketika berbicara dengan Presiden. Dirut Telkom, Rinaldi Firmansyah dan Dirut Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno juga tidak terlihat batang hidungnya di lokasi telekonferensi, yang tepatnya di gerbang Tol Cikampek itu.

Presiden SBY akhirnya meminta Sekretaris Kabinet Dippo Alam untuk menyampaikan perintah Presiden agar Dirut Telkom dan Dirut Telkomsel turun ke lapangan sekarang juga. 'Tolong sampaikan pada Dirut Telkom dan Dirut Telkomsel harus turun ke lapangan. Jangan di belakang meja saja. Sekarang juga. Pastikan sistem bekerja dengan baik,' ujar SBY dengan nada tinggi.



sumber :
Suaramerdeka.com

Blog Archive