Friday, February 5, 2010

PHARYNGITIS (RADANG TENGGOROKAN) PADA ANAK

A. Definisi
Radang tenggorokan adalah infeksi pada tenggorokan (tekak) dan kadangkala amandel.

B. Penyebab
Kebanyakan radang tenggorokan disebabkan oleh virus yang sama yang menyebabkan flu biasa. Seperti flu biasa, virus radang tenggorokan menjadi sembuh dengan sendirinya dan merupakan sebuah masalah hanya karena membuat anak sengsara dan menyebabkan mereka tidak masuk sekolah. Bakteri streptococcus kurang sering tetapi lebih serius menyebabkan radang tenggorokan (‘streptokokus kerongkongan’); streptokokus kerongkongan tidak umum pada anak di bawah 2 tahun. Radang tenggorokan juga jarang disebabkan oleh infeksi yang tidak umum, seperti infeksi mononucleosis atau-pada negara dengan tingkat vaksinansi rendah-diphtheria.

Amandel (tambalan pada jaringan lymphoid di bagian belakang kerongkongan) juga bisa menjadi terinfeksi pada anak dengan radang tenggorokan. Seorang dokter bisa menggunakan istilah radang amandel terutama sekali ketika amandel membesar. Kadangkala, amandel tetap terinfeksi, meradang, atau membesar (radang amandel kronis) sesudah episode radang tenggorokan.

Bakteri radang tenggorokan bisa menyebabkan peradangan yang berlangsung lama, infeksi, dan pembesaran amandel (chronic tonsillitis); nanah di dalam lipatan amandel (cryptic tonsillitis); dan bisul pada jaringan di samping tekak (lateral pharyngeal abscesses), di belakang tekak (retropharyngeal abscesses), atau di sekitar amandel (peritonsillar abscesses). Beberapa komplikasi langka pada radang tenggorokan streptokokus termasuk rematik glomerulonephritis, atau infeksi pada jaringan (necrotizing fasciitis) dan aliran darah (toxic shock syndrome) yang mengancam nyawa.

Sakit tenggorokan dapat mempunyai banyak sebab-sebab termasuk:
  1. Virus-virus yang umum, dan bahkan virus-virus yang menyebabkan mononucleosis (mono) dan flu, dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Beberapa virus-virus dapat juga menghasilkan blisters(gelembung-gelembung) dalam mulut dan tenggorokan ("aphthous stomatitis").
  2. Bernapas melalui mulut dapat menghasilkan kekeringan dan luka-luka tenggorokan.
  3. Sinus drainage (post nasal drip) mungkin menyebabkan sakit tenggorokan.
  4. Sakit tenggorokan dapat juga disebabkan oleh bakteri-bakteri. Dua bakteri-bakteri yang paling umum yang menyebabkan sakit tenggorokan adalah Streptococcus (yang menyebabkan strep throat atau sakit tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri stretokokus) dan Arcanobacterium haemolyticum. Arcanobacterium menyebabkan luka-luka tenggorokan terutama pada dewasa-dewasa muda dan adakalanya berhubungan dengan ruam merah yang halus.
  5. Sakit tenggorokan yang timbul setelah perawatan dengan antibiotik-antibiotik, kemoterapi, atau obat-obat lain yang mengkompromikan imun mungkin disebabkan oleh Candida, umumnya dikenal sebagai "thrush".
  6. Sakit tenggorokan yang berlangsung lebih dari dua minggu dapat menjadi tanda dari penyakit yang serius, seperti kanker tenggorokan atau AIDS.
C. Gejala
Setiap anak dengan radang tenggorokan mengalami tenggorokan luka dan beberapa tingkat rasa sakit ketika menelan. Telinga terasa sakit bisa terjadi karena tenggorokan dan telinga berbagi pada saraf yang sama. Bagian belakang tenggorokan dan amandel biasanya merah, dan amandel kemungkinan membesar atau terbungkus oleh kotoran putih.

Anak yang menderita radang tenggorokan sebagai bagian utama flu mengalami hidung berair, batuk, dan demam ringan. Anak yang menderita radang tenggorokan yang disebabkan oleh streptokokus tenggorokan bisa menjadi lembek, pembesaran getah bening di leher dan demam tinggi. Kadangkala, seorang anak dengan streptokokus tenggorokan memiliki gejala pada demam scarlet, termasuk lidah yang putih cemerlang atau merah bergantianh pada lidah (lidah stroberi) dan ruam kulit berwarna merah khusus (ruam scarlatiniform).
Anak yang menderita amandel kronis bisa mengalami tenggorokan luka atau tidak nyaman atau rasa sakit ketika menelan.

D. Diagnosa
Dokter menduga radang tenggorokan ketika mereka melihat kotoran kemerahan dan putih atau nanah di bagian belakang tenggorokan dan ketika getah bening di leher membesar. Jika dokter menduga streptokokus tenggorokan, mereka bisa menggunakan kain penyeka di belakang tenggorokan dan mengirimkannya untuk dua tes : tes antigen cepat dan kultur bakteri. Tes antigen cepat bisa mendeteksi streptokokus tenggorokan dalam hitungan menit. Jika hasil tes cepat adalah positif, kultur bakteri tidak diperlukan. Meskipun begitu, jika hasil tes cepat adalah negatif, kebanyakan dokter melakukan kultur, yang memerlukan sekitar 1 sampai 2 hari untuk hasil.

Streptokokus tenggorokan biasanya diobati dengan penisilin, baik dalam suntikan tunggal atau melalui mulut lebih dari 10 hari. Jika anak tersebut alergi terhadap penisilin, dokter bisa memberikan eritromisin atau antibiotik lainnya. Pengobatan pada streptokokus tenggorokan dan radang tenggorokan karena virus termasuk memberikan ibuprofen atau asetaminofen untuk rasa sakit dan demam dan menganjurkan anak tersebut untuk minum cairan. Menyediakan sup adalah cara yang baik untuk menjaga anak tersebut terhidrasi dan nutrisi dengan baik ketika menelan terasa sangat sakit dan sebelum nafsu makan kembali. Berkumur dengan air garam atau menggunakan anestesi semprot tenggorokan bisa juga membantu menghilangkan rasa sakit untuk sementara waktu.

E. Tatalaksana
1. Banyak minum; minuman yg hangat akan memberikan rasa nyaman di tenggorokan.
2. Untuk anak yg lebih besar, bisa diajarkan untuk kumur2 atau mengisap lozenges.
3. Kalau panas atau kesakitan, berikan paracetamol (seperti panadol atau tempra).
4. Kalau hidung tersumbat, dapat diberikan tetes hidung NaCl dan menghirup uap panas. Kalau anak sangat terganggu, dapat diberikan Nasal decongestant.

Yang Dapat Diperbuat Dirumah:
  • Umumnya, sakit-sakit tenggorokan harus menjalani perjalanan-perjalanan mereka (pengecualian, strep throat akan ditanggapi dibawah).
  • Berkumur air garam, permen-permen keras, spray-spray (contohnya, Chloraseptic) dan lozenges dapat menyediakan pembebasan nyeri sementara. (Perhatian: Lozenges dan permen yang keras adalah bahaya tercekik untuk anak-anak . Hindari penggunaan mereka pada anak-anak kecil.)
  • Pelembab mungkin bermanfaat dalam membebaskan gejala-gejala, terutama pada luka-luka tenggorokan yang disebabkan oleh pernapasan mulut dan udara yang kering.
  • Acetaminophen atau ibuprofen mungkin membantu mengontrol nyeri.
  • Untuk kaum dewasa, jika hidung anda tersumbat, spray-spray hidung seperti Afrin mungkin digunakan untuk dua sampai tiga hari untuk mencegah pernapasan mulut. Adalah bukan idea yang baik untuk menggunakan produk-produk ini untuk lebih dari beberapa hari; anda mungkin menjadi tergantung pada mereka.
  • Produk-produk decongestant lain, seperti Sudafed, mungkin bermanfaat.

Kista Vagina

Duktus gaster atau duktus uller. Letaknya lateral dalam vagina bagian proksimal, ditengah atau distal dibawah arifisium uretraeeksternum. Cairan jernih dan indingnya ada yang tipis, ada pula yang agak tebal. Tidak mengalami kesulitan waktu persetubuhan dan persalinan. Ada kalanya pada kista terjadi peradangan, abses pecah spontan jika sudah besar. Perlu dilakukan insisi pada absesnya, tempatnya dan saat ditemukannya. Sebaiknya diangkat di luar kehamilan. Marsupialisasi dilakukan kira-kira 3 bulan setelah bayi lahir. Kedua saluran Muller berkembang sendiri-sendiri tanpa penyatuan sedikitpun, sehingga terdapat 2 korpus, 2 serviks, 2 vagina.

Korpus uteri dengan septum tidak lengkap. Korpus uteri sebelah kanan dan kiri terpisah secara tidak lengkap. Korpus uteri teta menjadi satu. Uterus arkuaus hanya mempunyai cekungan di fundus uteri, kelainan ini paling ringan sifatnya dan paling sering dijumpai.

Uterus bikornis unilateral rudimentarius terdiri atas 1 uterus dan disampingnya terdapat taduk lain yang sangat terbelakang perkemangannya (tanduk rudimenter). Satu uterus dan satu serviks yang berkembang dari satusaluran Muller, kanan atau kiri. Saluran yang lain tidak berkembang sama sekali. Disertai pula dengan tidak berkembangnya saluran kencing secara unilateral, abortus habitualis dan partus prematurus.

Kehamilan ektopik dapat terjadi dalam tanduk rudimeter. Jalannya partus umumnya kurang lancar karena his yang kurang baik, mungkin fungsi uterus kurang baik karena miometrium tida normal akibat perkembangan uterus yang tidak wajar. Kala pembukaan berlangsung lama dengan segala akibat yang kurang baik bagi ibu dan anak. Janin mungkin mati karena tonus otot sering tinggi, dan sering pula terjadi ketuban pecah dini, kelainan letak, terutama letak lintang pada uterus askuatus dan varises subseptus, menyebabkan resiko bagi ibu dan anak lebih tinggi.
Partus sering macet seksio secarea yang lebih tinggi. Partus sudah berlangsung. Rupture uteri dan plasenta akreta pernah pula dilaporkan, pemeriksaan bimanual, anamnesis abortus habitualis dan partus prematurus dengan hidterogram, his tergrafi

Priapisme (ereksi nyeri & Menetap)

DEFINISI
Priapisme adalah ereksi yang nyeri dan menetap dan tidak berhubungan dengan gairah maupun kepuasan seksual.

PENYEBAB
Priapisme bisa terjadi pada semua kelompok umur, termasuk bayi baru lahir.
Priapisme pada anak-anak biasanya ditemukan pada penderita leukemia. Sel darah putih menyumbat atau menghalangi aliran darah dari penis sehingga terjadi priapisme.
Anak-anak yang menderita penyakit sel sabit juga bisa mengalami priapisme.
Penyebab priapisme lainnya pada anak-anak adalah trauma, baik pada penisnya sendiri maupun pada daerah di bawah penis (perineum) dan cedera korda spinalis.

Pada dewasa, penyebab priapisme bisa diketahui bisa juga tidak.
Salah satu penyebabnya adalah penyakit sel sabit (sebanyak 30% kasus). Dilaporkan bahwa 42% dewasa yang menderita penyakit sel sabit dan 64% anak-anak yang menderita penyakit sel sabit, pada akhirnya akan mengalami priapisme.
Bekuan darah juga bisa menyebabkan terjadinya priapisme.

Penyebab yang paling sering dari priapisme pada dewasa adalah obat-obat yang disuntikkan:
- Obat psikosa (torazin, klorpromazin)
- Obat anti hipertensi (prazosin)
- Marijuana
- Obat yang digunakan untuk mengobati impotensi
- Antikoagulan
- Kokain
- Kortikosteroid
- Tolbutamid
- Trazodon
Penyebab lainnya adalah:
- Kanker yang telah menyusup ke dalam penis dan menghalangi aliran darah dari penis
- Infeksi alat kelamin
-Kelainan pada pembuluh darah atau saraf di dalam jaringan erektil.

GEJALA
Gejalanya berupa ereksi disertai nyeri yang terjadi tanpa adanya rangsangan seksual dan berlangsung selama 4 jam atau lebih.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya.

Pemeriksaan gas darah terhadap darah yang diambil dari penis bisa memberikan petunjuk berapa lama priapisme telah berlangsung dan beratnya kerusakan yang telah terjadi.

PENGOBATAN
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya:
# Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka pemakaian obat segera dihentikan
# Jika penyebabnya adalah kerusakan saraf, diberikan obat bius melalui spinal
# Jika penyebabnya adalah bekuan darah, dilakukan pembedahan untuk membuang bekuan darah atau untuk membuat bypass agar sirkulasi penis kembali normal.

Pada sebagian besar kasus dilakukan penyedotan darah yang berlebihan dari penis dengan sebuah jarum (aspirasi) dan membersihkan pembuluh darah dengan cairan untuk membuang berbagai bekuan atau penyumbat lainnya.

Jika priapisme berlangsung kurang dari 4 jam bisa diberikan obat dekongestan (misalnya pseudoephedrin dan terbutalin), yang bekerja dengan cara mengurangi aliran darah ke penis.
Setelah pemberian dekongestan baru dilakukan aspirasi.

Jika ereksi mulai berulang, bisa diberikan obat vasoaktif, misalnya epinefrin, yang menyebabkan pengkerutan pembuluh darah dan mencegah berulangnya priapisme.

How Low Libido Affects Women versus Men

Most women and men experience low female libido at some time in their lives. Although the causes and treatments are not the same, many studies and much research is still needed to distinguish the subtle differences between how the two genders experience low libido. Believe it or not, about twice as many women than men experience low libido and it has a profound affect on their intimate relationships. We will identify some of the causes and symptoms specific to women who suffer from lack of libido. Some women don’t even realize that there are several medications that women frequently take which affect female libido. Many oral contraceptives suppress female libido so gradually that a woman may not even realize it is happening. Oral contraceptives prevent ovulation by changing the amount of hormones that are released in a woman’s body, so imagine how potent these medications actually need to be and how easily these hormonal changes could affect women’s libido. Women who have undergone a hysterectomy, for any reason, may also experience low sexual desire because the female hormones are suddenly depleted. Many women take medications (hormone replacement therapy or female libido pills) to replace the loss of hormones, which will usually increase libido, sexual desire, and sexual response. Many women increase libido by taking libido enhancer pills. These are usually made with a special blend of herbs used to treat female or women’s libido. Menopause is another cause of low libido and lack of sexual desire. This is again, due to the depletion and imbalance of hormones. Sometimes the loss of sexual desire that occurs naturally with age, can be aggravated by less moisture and lubrication in the vagina. This can make sexual intercourse uncomfortable or even painful and it may cause frustration and stress that a woman begins to associate with sex. Obviously birth control pills, hysterectomies, and menopause are all reasons specific to the loss of female libido. The causes of low libido in men are more commonly caused from lower testosterone levels as men age, depression, stress, medical conditions, and substance abuse. There are medications such as Viagra that are very effective for men who would like to increase libido. If the problem is psychological, individual or couples therapy can help a great deal. It is important for a man with low libido to eat a healthy diet, exercise regularly, and get plenty of sleep. It is also extremely beneficial for a man with low libido to not smoke and moderate his alcohol intake. If you are a male or female who suffers from low libido, you should consult a physician to make sure this problem is not a result of a more serious medical condition that requires attention. In relationships, open communication is a great help and goes a long way in overcoming low male or to increase female libido.

Cara Menyusui yang Benar

Cara Menyendawakan Bayi
1. Bayi digendong, menghadap ke belakang dengan dada bayi diletakkan pada bahu Ibu.
2. Kepala bayi disangga/ditopang dengan tangan Ibu.
3. Usap punggung bayi perlahan-lahan sampai bayi sendawa.



Cara Menetekkan Bayi dengan Benar

  1. Tetekkan bayi segera atau selambatnya setengah janin setelah bayi lahir. Mintalah kepada bidan untuk membantu melakukan hal ini.
  2. Biasakan mencuci tangan dengan sabun setiap kali sebelum menetekkan.
  3. Perah sedikit kolostrum atau ASI dan oleskan pada daerah putting dan sekitarnya.
  4. Ibu duduk atau tiduran / berbaring dengan santai.
  5. 5. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi:
  • Perut bayi menempel keperut ibu.
  • Dagu bayi menempel ke payudara.
  • Telinga dan lengan bayi berada dalam satu garis lurus.
  • Mulut bayi terbuka lebar menutupi daerah gelap sekitar putting susu.
6. Cara agar mulut bayi terbuka adalah dengan menyentuhkan puting susu pada bibir atau pipi bayi.
7. Setelah mulut bayi terbuka lebar, segera masukkan puting dan sebagian besar lingkaran/daerah
gelap sekitar puting susu ke dalam mulut bayi.
8. Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara lainnya.

Pemberian ASI berikutnya mulai dari payudara yang belum kosong tadi.

Cara Melepaskan Puting Susu dari Mulut Bayi
Dengan menekan dagu bayi ke arah bawah atau dengan memasukkan jari ibu antara mulut bayi dan payudara ibu.

Cara Memeras ASI dengan Tangan

Bidan menganjurkan pada Ibu untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Setelah itu :
  1. Duduklah Ibu seenak/senyaman mungkin.
  2. Pegang/letakkan cangkir dekat dengan payudara Ibu.
  3. Letakkan ibu jari pada payudara diatas puting susu dan areola (bagian lingkaran hitam berwarna gelap pada payudara) dan jari telunjuk dibawah payudara, juga dibawah puting susu dan areola.
  4. Tekan ibu jari dan telunjuk kedalam, kearah dada. Ibu tidak perlu menekan terlalu keras, karena dapat menghambat aliran air susu.
  5. Kemudian tekanlah payudara Ibu kebelakang puting dan areola antara jari telunjuk dan ibu jari.
  6. Selanjutnya tekan dan lepaskan, tekan dan lepaskan.
  • Kegiatan ini tidak boleh menyakiti atau Ibu sampai merasa nyeri.
  • Pada awalnya, mungkin tidak ada susu yang keluar, tetapi setelah dilakukan penekanan beberapa kali, ASI akan &nbspmulai menetes keluar.
7. Tekan areola dengan cara yang sama dari arah samping, untuk meyakinkan bahwa ASI di tekan dari seluruh bagian payudara.
8. Hindari menggosok-gosok payudara atau memelintir puting susu.
9. Peras satu payudara sekurang-kurangnya 3-5 menit hingga aliran menjadi pelan; kemudian
lakukan pada payudara yang satu lagi dengan cara yang sama. Kemudian ulangi keduanya. Ibu dapat
menggunakan satu tangan untuk satu payudara dan gantilah bila merasa lelah. Memeras ASI
membutuhkan waktu 20-30 menit. Terutama pada hari-hari pertama, ketika masih sedikit ASI
yang diproduksi.
10. Simpan.

Sistem Reproduksi Pria

DEFINISI
Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum (kantung zakar) dan testis (buah zakar).
Struktur dalamnya terdiri dari vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.

Anatomi sistem  reproduksi pria

Sperma (pembawa gen pria) dibuat di testis dan disimpan di dalam vesikula seminalis.
Ketika melakukan hubungan seksual, sperma yang terdapat di dalam cairan yang disebut semen dikeluarkan melalui vas deferens dan penis yang mengalami ereksi.


STRUKTUR
Penis terdiri dari:
- Akar (menempel pada didnding perut)
- Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
- Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis.
Dasar glans penis disebut korona.
Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.

Sirkumsisi
Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:
- 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak bersebelahan
- Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra.
Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).

Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.
Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh.
Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih hangat).

Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.
Testis memiliki 2 fungsi, yaitu menghasilkan sperma dan membuat testosteron (hormon seks pria yang utama).

Anatomi  sistem reproduksi pria

Epididimis terletak di atas testis dan merupakan saluran sepanjang 6 meter.
Epididimis mengumpulkan sperma dari testis dan menyediakan ruang serta lingkungan untuk proses pematangan sperma.

Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis.
Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius.
Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika.

Jalur sperma

Uretra berfungsi 2 fungsi:

  • Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih
  • Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.

    Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra.
    Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia.
    Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.

    FUNGSI
    Selama melakukan hubungan seksual, penis menjadi kaku dan tegak sehingga memungkinkan terjadinya penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina)
    Ereksi terjadi akibat interaksi yang rumit dari sitem saraf, pembuluh darah, hormon dan psikis.
    Rangsang yang menyenangkan menyebabkan suatu reaksi di otak, yang kemudian mengirimkan sinyalnya melalui korda spinalis ke penis.
    Arteri yang membawa darah ke korpus kavernosus dan korpus spongiosum memberikan respon, yaitu berdilatasi (melebar). Arteri yang melebar menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah erektil ini, sehingga daerah erektil terisi darah dan melebar.
    Otot-otot di sekitar vena yang dalam keadaan normal mengalirkan darah dari penis, akan memperlambat aliran darahnya.
    Tekanan darah yang meningkat di dalam penis menyebabkan panjang dan diameter penis bertambah.

    Ejakulasi terjadi pada saat mencapai klimaks, yaitu ketika gesekan pada glans penis dan rangsangan lainnya mengirimkan sinyal ke otak dan korda spinalis.
    Saraf merangsang kontraksi otot di sepanjang saluran epididimis dan vas deferens, vesikula seminalis dan prostat. Kontraksi ini mendorong semen ke dalam uretra.
    Selanjutnya kontraksi otot di sekeliling urretra akan mendorong semen keluar dari penis.
    Leher kandung kemih juga berkonstriksi agar semen tidak mengalir kembali ke dalam kandung kemih.

    Setelah terjadi ejakulasi (atau setelah rangsangan berhenti), arteri mengencang dan vena mengendur.
    Akibatnya aliran darah yang masuk ke arteri berkurang dan aliran darah yang keluar dari vena bertambah, sehingga penis menjadi lunak
  • Omphalokel

    A. Definisi
    Omphalokel secara bahasa berasal dari bahasa yunani omphalos yang berarti umbilicus tali pusat dan cele yang berarti bentuk hernia. Omphalokel diartikan sebagai suatu defek sentral dinding abdomen pada daerah cincin umbilikus (umbilical ring) atau cincin tali pusar sehingga terdapat herniasi organ-¬organ abdomen dari cavum abdomen namun masih dilapiasi oleh suatu kantong atau selaput. Selaput terdiri atas lapisan amnion dan peritoneum. Diantara lapisan tersebut kadang-kadang terdapat lapisan wharton's jelly.


    Omphalocele suatu keadaan dimana viseral abdominal terdapat di luar cavum abdomen tetapi masih di daiam kantong amnion. Omphalocele dapat diartikan sebagai kantong bening tidak berpembuluh darah yang terdiri dari lapisan peritoneum dan lapisan amnion pada pangkal tali pusat. Omphalokel adalah herniasi sebagian isi intra abdomen melalui cincin umbilikus yang terbuka ke dalam dasar tali pusat. Ukurannya bervariasi dalam sentimeter, di dalamnya berisi seluruh midgut, raster dan lepar. Sekitar 70°% kasus, omphalokel berhubungan dengan kelainan yang lain. Kelainan terbanyak adalah kelainan kromosom.
    Sudah lama dikenal bahwa omphalokel sering berhubungan dengan kelainan penyerta lain, hal ini menunjukkan keikutsertaan perkembangan embriologi secara umum. Kelainan penyerta terjadi antara 30% sampai dengan no o termasuk kelainan kromosom. Frekwensinya cenderung menurun, kelainan jantung kongenital, sindrom Beckwith-Wiedemann (bayi dengan besar masa kehamilan; hiperinsulinisme; viseromegali dari ginjal, glandula suprarenalis dan pankreas; makrolosia; tumor hepatorenal; ekstrofia kloaka.

    B. Etiologi
    Penyebab pasti terjadinya omphalokel belum jelas sampai sekarang. Beberapa faktor resiko atau faktor-faktor yang berperan menimbulkan terjadinya omphalokel diantaranya adalah infeksi, penggunaan obat dan rokok pada ibu hamil, defisiensi asam folat, hipoksia, pengunaan salisilat, kelainan genetik serta polihidramnion. Walaupun omphalokel pernah dilaporkan terjadi secara herediter, namun sekitar 50-70 % penderita berhubungan dengan sindrom kelainan kongenital yang lain Sindrom kelainan kongenital yang sering berhubungan dengan omphalokel diantaranya
    1. Syndrome of upper midline development atau thorako abdominal syndrome (pentalogy of Cantrell) berupa upper midline omphalocele, anterior diaphragmatic hernia, sternal cleft, cardiac anomaly berupa ektopic cordis dan vsd.
    2. Syndrome of lower midline development benzpa bladder (hipogastric omphalocele) a.tau cloacal extrophv, inferforate anus, colonie atresia, vesicointestinal fistula, sacrovenebral anomaly dan menin.wmyelocele dan sindrom-sindrom vang lain seperti Beckwith-Wiedemann syndrome, Reiger syndrome, Prune-belly syndrome dan sindrom-sindrome kelainan kromosom seperti yang telah disebutkan.

    Menurut Glasser (2003) ada beberapa penyebab omphalokel, yaitu:
    1. Faktor kehamilan dengan resiko tinggi, seperti ibu hamil sakit daa terinfeksi; penggunaan obat-obatan, merokok dan kelainan genetik. Faktor-faktor tersebut berperan pada timbulnya insufisiensi plasenta dan lahir pada umur kehamilan kurang atau bayi prematur, diantaranya bayi dengan gastroschizis dan omphalokel paling sering dijumpai
    2. Defisiensi asam folat hipoksia dan salisilat menimbulkan defek dindin~ abdomen pada percobaan den;an tikus tetapi kemaknaannya secara klinis masih sebatas perkiraan. Secara jelas peningkatan MSAFP (Maternal Serum Alfa Feto Protein) pada pelacakan dengan ultrasonografi memberikan suatu kepastian telah terjadi kelainan struktural pada fetus Bila suatu kelainan didapati bersamaan den-an adanya omphalokel , layak untuk dilakukan amniosintesis guna melacak kelainan genetik.
    3. Polihidramnion, dapat diduga adanva atresia intestinal fetus dan kemungkinan tersebut harus dilacak dengan USG.

    C. Patofisiologis
    Pada janin usia 5 – 6 minggu isi abdomen terletak di luar embrio di rongga selom. Pada usia 10 minggu terjadi pengembangan lumen abdomen sehingga usus dari extra peritoneum akanmasuk ke rongga perut. Bila proses ini terhambat maka akan terjadi kantong di pangkal umbilikus yang berisi usus, lambung kadang hati. Dindingnya tipis terdiri dari lapisan peritoneum dan lapisan amnion yang keduanya bening sehingga isi kantong tengah tampak dari luar, keadaan ini disebut omfalokel. Bila usus keluar dari titik terlemah di kanan umbilikus, usus akan berada di luar rongga perut tanpa dibungkus peritoneum dan amnion, keadaan ini disebut gastroschisis.

    D. Diagnosis
    Diagnosis omphalokel adalah sederhana, namun perlu waktu khusus sebelum operasi dikerjakan, pemeriksaan fisik secara iengkap dan perlu suatu rontgen dada serta ekokardiogram pada saat lahir, ornphalokel diketahui sebagai defek dinding abdomen pada dasar cincin urnbilikus. Defek tersebut lebih dari 4 cm (bila defek kurang dari 4 cm secara umum dikenal sebagai hernia umbilikalis ) dan dibungkus oleh suatu kantong membran atau amnion. Pada 10°,o sampai 18°,10, kantong mungkin ruptur dalam rahim atau sekitar 4° o saat proses kelahiran. Omphalokel raksasa (gnant omphalocele) mempunyai suatu kantong vani), menempati harnpir seluruh dinding, abdomen, berisi hampir semua organ intraabdomen dan berhubungan dengan tidak berkembangnya r ongga peritoneum serta hipoplasi pulrnoner.
    Diagnosis omphalokel ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan dapat ditegakkan pada waktu prenatal dan pada waktu postnatal
    a. Diagnosis prenatal
    Diagnosis prenatal terhadap omphalokel sering ditegakkan dengan bantuan USG. Defek dinding abdomen janin biasanya dapat dideteksi pada saat minggu ke 13 kehamilan, dimana pada saat tersebut secara normal seharusnya usus telah masuk seluruhnya kedalam kavum abdomen janin.
    b. Diagnosis postnatal (setelah kelahiran)
    Gambaran klinis bayi baru lahir dengan omphalokel ialah terdapatnya defek sentral dinding abdomen pada daerah tali pusat. Defek bervarasi ukurannya, dengan diameter mulai 4 cm sampai dengan 12 cm, mengandung herniasi organ¬-organ abdomen baik solid maupaun berongga dan masih dilapisi oleh selaput atau kantong serta tampak tali pusat berinsersi pada puncak kantong. Kantong atau ,elaput tersusun atas 2 lapisan yaitu lapisan luar berupa selaput amnion dan lapisan dalam berupa peritoneum. Diantara lapisan tersebut kadang-kadang terdapat lapisan Warton's jelly. Warton's jelly adalah jaringan mukosa yang merupakan hasil deferensiasi dari jaringan mesenkimal (mesodermal).

    D. Klasifikasi
    Klasifikasi Omphalokel menurut Moore ada 3, aitu:
    1. Tipe 1 : diameter defek <> 5 cm
    Suatu defek yang sempit dengan kantong yang kecil mungkin tak terdiagnosis saat lahir. Dalam kasus ini timbul bahaya tersendiri bila kantong terpit klem dan sebagian isinya berupa usus, bagiannya teriris saat ligasi tali pusat. Bila omphalokel dibiarkarn tampa penanganan, bungkusnya akan mengering dalam beberapa hari dan akan tampak retak-retak. Pada saat tersebut akan menjalar infeksi dibawah lapisan yang mengering dan berkrusta. Kadang dijumpai lapisan tersebut akan terpecah dan usus akan prolap.

    E. Komplikasi
    Komplikasi dini merupakan infeksi pada kantong yang mudah terjadi pada permukaan yang telanjang. Kelainan kongenital dinding perut ini mungkin disertai kelainan bawaan lain yang memperburuk prognosis.

    F. Penatalaksanaan
    1. Penatalaksanaan prenatal
    Apabila terdiagnosa omphalokel pada masa prenatal maka sebaiknya dilakukan informed consent pada orang tua tentan; keadaa.n janin, resiko tehadap ibu, dan prognosis. Informed consent sebaiknya melibatkan All kandungan, ahli anak dan ahli bedah anak. Keputusan akhir dibutuhkan guna perencanaan dan penatalaksanaan berikutnya bempa melanjutkan kehamilan atau mengakhiri kehamilan. Bila melanjutkan kehamilan sebaiknya dilakukan abservasi melaui pemeriksaan USG berkala juga ditentukan tempat dan cara melahirkan. Selama kehamilan omphalokel mungkin berkurang ukurannya atau bahkan nzptur sehingga mempengaruhi pronosis

    2. Penatalaksanan postnatal (setelah kelahiran)
    Penatalaksannan postnatal meliputi penatalaksanaan segera setelah lahir (immediate postnatal), kelanjutan penatalakasanaan awal apakah berupa operasi atau nonoperasi (konservatif) dan penatalaksanaan postoperasi. Secara umum penatalaksanaan bayi dengan omphalokele dan gastroskisis adalah hampir sama.
    Bayi sebaiknya dilahirkan atau segera dirujuk ke suatu pusat yang memiliki fasilitas perawatan intensif neonatus dan bedah anak. Bayi-bayi dengan omphalokel biasanya mengalami lebih sedikit kehilangan panas tubuh sehingga lebih sedikit kehilangan panas tubuh sehingga lebih membutuhkan resusitasi awal cariran dibanding bayi dengan gastrokisis.

    Penatalaksanaan segera bayi dengan omphalokel adalah sbb:
    1. Tempatkan bayi pada ruangan vang asaeptik dan hangat untuk mencegah kehilangan cairan, hipotermi dan infeksi.
    2. Posisikan bayi senyaman mungkin dan lembut untuk menghindari bayi menagis dan air swallowing. Posisi kepala sebaiknya lebih tinggi untuk memperlancar drainase.
    3. Lakukan penilaian ada/tidaknva distress respirasi yang mungkin membutuhkan alai bantu verltilasi seperti intubasi endotrakeal. Beberapa macam alat bantu ventilasi seperti mask tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan masuknya udara kedalam traktus gastrointestinal
    4. Pasang pipa nasogastrik atau pipa orogastrik untuk mengeluarkan udara dan cairan dari sistem usus sellinop dapat mencegah muntah, mencegah aspirasi, mengurangi distensi dan tekanan (dekompresi) dalam sistem usus sekaligus mengurangi tekanan intra abdomen, demikian pula perlu dipasang rectal tube untuk irigasi dan untuk dekompresi sistem usus.
    5. Pasang kateter uretra untuk mengurangi distensi kandung kencing dan mengurangi tekanan intra abdomen.
    6. Pasang jalur intra vena (sebaiknva pada ektremitas atas) untuk pemberian cairan dan nutrisi parenteral sehingga dapat menjaga tekanan intravaskuler dan menjaga kehilangan protein vang mun(jkin terjadi karena ganggLlan sistem usus, dan untuk pemberian antibitika broad spektrum.
    7. Lakukan monitoring dan stabilisiasi suhu, status asam basa, cairan dan elektrolit.
    8. Pemeriksaan darah lain seperti fungsi ginal, glukosa dan hematokrit perlu dilakukan guna persiapan operasi bila diperlukan
    9. Fvaluasi adanya kelainan kongenital lain yang ditunjang oleh pemeriksaan rongent thoraks dan ekhokardiogram.
    10. Bila bayi akan dirujuk sebaiknya bayi ditempatkan dalam suatu inkubator hangat dan ditambah oksigen

    3. Penatalaksanaan nonnoperasi (konservatif)
    Penatalaksanaan omphalokel secara konservatif dilakukan pada kasus omphalokel besar atau terdapat perbedaan yang besar antara volume organ-organ intraabdomen yang mengalami herniasi atau eviserasi dengan rongga abdomen seperti pada giant omphalocele atau terdapat status klinis bayi yang buruk sehingga ada kontra indikasi terhadap operasi atau pembiusan seperti pada bayi¬bayi prematur yang memiliki hyaline membran disease atau bayi yang memiliki kelainan kongenital berat yang lain seperti gagal jantung. Pada giant ornphalocele bisa terjadi hernias] dari seluruh organ-organ intraabdomen dan dinding abdomen berkernbang sangat buruk, sehingga sulit dilakukan penutupan (operasi/repair) secara primer dan dapat mernbahayakan bayi. Beberapa All, walaupun demikian, perllah mencoba rnelakukan operasi pada giant otnphalocele secara primer dengan moditikasi dan berhasil. Tindakan nonaperatif secara sederhana dilakukan dengan dasar merangsang epitelisasi dari kanton- atau selaput. Suatu saat setelah -ranulasi terbentuk maka dapat dilakukan skin graft yang nantinya akan terbentuk hernia ventralis yang akan dinepair pada waktu kemudian dan setelah status kardiorespirasi membaik.
    Beberapa obat yang biasa digunakan untuk merangsang epitelisasi adalah 0.25% merbromin (mercurochrome), 0,25% silver nitrat, silver sulvadiazine dan povidone iodine (betadine). Obat-obat tersebut merupakan agen antiseptik yang pada awalnya memacu pembentukan eskar bakteriostatik dan perlahan-lahan akan 'terangsang epitelisasi. Obat tersebut berupa krim dan dioleskan pada permukaan selaput atau kantumg dengan elastik dressing yang sekaligus secara perlahan dapat menekan dari mengurangi isi kantong.
    Tindakan nonoperatif lain dapat berupa penekanan secara eksternal pada kanong. Beberapa material yang biasa digunakan ialah Ace wraps, Velcro binder, in poliamid mesh yang dilekatkan pada kulit. Glasser (2003) menyatakan bahwa tinakan nonoperatif pada omphalokel memerlukan waktu yang lama, membutuhkan nutrisi yang banyak dan angka metabolik yang tinggi serta omphalokel dapat ruptur sehingga dapat menimbulkan infeksi organ-organ abdomen.

    Indikasi terapi non bedah adalah:
    1. Bayi dengan ompalokel raksasa (giant ornphalocele) dan kelainan penyerta yang mengancam jiwa dimana penanganannva harus didahulukan daripada umphalokel ya
    2. Neonatus dengan kelainan yang menimbulkan komplikasi bila dilakukan pembedahan.
    3. Bayi dengan kelainan lain vang berat yang sangat mempengaruhi daya tahan hidup.

    4. Penatalaksanaan dengan operasi
    Tujuan mengembalikan organ visera abdomen ke dalam rongga abdomen dan menutup defek. Dengan adanya kantong yang intak, tak diperlukan operasi emergensi, sehingga seluruh pemeriksaan fisik dan pelacakan kelainan lain yang mungkin ada dapat dikerjakan. Keberhasilan penutupan primer tergantung pada ukuran defek serta kelainan lain yang mungkin ada (misalnya kelainan paru) Tujuan operasi atau pembedahan ialah memperoleh lama ketahanan hidup yang optimal dan menutup defek dengan cara mengurangi herniasi organ-organ intraabomen, aproksimasi dari kulit dan fascia serta dengan lama tinggal di RS yang pendek. Operasi dilakukan setelah tercapai resusitasi dan status hemodinamik stabil. Operasi dapat bersifat darurat bila terdapat ruptur kantong dan obstruksi usus.
    Operasi dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu primary closure (penutupan secara primer atau langsung ) dan staged closure (penutupan secara bertahap). Standar operasi balk pada primary ataupun staged closure yang banyak dilakukan pada sebagiaan besar pusat adalah dengan membuka dan mengeksisi kantong. Organ-organ intraabdomen kemudian dieksplorasi, dan jika ditemukan malrotasi dikoreksi.
    a. Primary Closure
    Primary closure merupakan treatment of choice pada omphalokel kecil dan medium atau terdapat sedikit perbedaan antara volume organ-organ intraabdomen yang mengalami herniasi atau eviserasi dengan rongga abdomen. Primary closure biasanya dilakukan pada omphalokel dengan diameter defek <>

    Mengenali Perubahan Tubuh Saat Kehamilan Anda dan Pertumbuhan Janin

    Kehamilan dibagi menjadi tiga tahap atu trimester: Pertama, dari hari pertama menstruasi terakhir Anda sampai minggu ke-14; kedua, minggu ke-14 sampai ke-28; ketiga, minggu ke-28 sampai lahir.
    Catatan Harian Kehamilan

    Bulan Pertama
    Bulan Kedua
    Bulan Ketiga
    Bulan Keempat
    Bulan Kelima
    Bulan Keenam
    Bulan Ketujuh
    Bulan Kedelapan
    Bulan Kesembilan
    Bulan Pertama
    Di masa ini kebanyakan wanita tidak menyadari bahwa dirinya telah hamil. Meskipun mereka sadar bahwa telah terlambat datang bulan di minggu kedua. Biasanya tubuh sering merasa lelah, akibat adanya perubahan hormon dalam indung telur. Pada bulan ini juga terjadi peningkatan memproduksi hormon progesteron. Buah dada terasa lunak. Mulai timbul "morning sickness" atau terasa mual di pagi hari.
    Hal-hal yang perlu dicatat: Minggu Ke-1 - Minggu Ke-2 - Minggu Ke-3 - Minggu Ke-4

    Minggu ke-1


    Perkembangan Janin: Sel telur mengalami pembuahan, terbelah dan masuk ke dalam rongga uterus.
    Perkembangan Ibu: Indung telur meningkatkan produksi hormon pemelihara kehamilan, progesterone
    Ketidaknyamanan: Ibu belum merasakan apa-apa.
    Minggu ke-2


    Perkembangan Janin: Embrio awal terbagi menjadi tiga jaringan berbeda (extoderm, endoderm, mesoderm). Lapisan sel-sel primitif tersebut akan membentuk berbagai organ dan jaringan di tubuh bayi.
    Perkembangan Ibu: Pertama kali tidak mendapat haid
    Minggu ke-3


    Perkembangan Janin: Bagian-bagian tubuh bayi mulai terlihat, seperti tulang belakang, otak, dan
    syaraf tulang belakang.

    Perkembangan Ibu:
    Plasenta membesar menutupi seperlimabelas bagian dalam uterus. payudara
    terasa agak lunak.
    Ketidaknyamanan: - Mual dan muntah sering terjadi karena adanya perubahan hormonal
    - Payudara terasa nyeri dan membesar
    Cara Mengatasi: - Mengkonsumsi crackers sebelum beraktivitas di pagi hari.
    Boleh juga diselingi dengan makanan rendah lemak.
    - Gunakan bra yang menyokong dan nyaman.
    Minggu ke-4


    Perkembangan Janin: Terbentuknya jantung, peredaran darah dan saluran pencernaan. Panjang janin sekitar 0,5 cm. Besar kepala sepertiga dari total panjangnya.

    Perkembangan Ibu:
    Peningkatan aliran darah pada payudara (buah dada).
    Ketidaknyamanan: Kelelahan yang diakibatkan oleh perubahan hormonal
    Cara Mengatasi: - Berolahraga ringan secara teratur dengan tidur siang yang cukup setiap harinya.
    - Melakukan pijatan juga menjadi cara terbaik untuk merilekskan tubuh yang
    mulai mengalami perubahan
    - Jangan lupa pula untuk beristirahat
    Bulan Kedua
    Pada bulan kedua ini, ibu sudah mulai merasakan dirinya sedang mengandung.
    Hal-hal yang perlu dicatat: Minggu Ke-5 - Minggu Ke-6 - Minggu Ke-7 - Minggu Ke-8

    Minggu ke-5


    Perkembangan Janin: - Jantungnya sudah mulai memompa darah.
    - Ujung-ujung anggota tubuh mulai terlihat.
    - Bagian-bagian penting otak mulai kelihatan.
    Minggu ke-6



    Perkembangan Ibu:
    Plasenta sudah mulai berfungsi.
    Ketidaknyamanan: - Sering buang air kecil akibat membesarnya uterus (rahim).
    Kadang-kadang mengganggu di malam hari.
    - Masih terasa nyeri pada payudara.
    Cara Mengatasi: Mengurangi minum di malam hari.
    Minggu ke-7


    Perkembangan Janin: - Proses perkembangan berjalan cepat. Mata, hidung, bibir mulai terlihat
    - Tulang dan otot jelas terlihat di balik kulit yang tipis
    - Janin mulai bergerak

    Perkembangan Ibu:
    Ibu belum merasakan pergerakan janin.
    Ketidaknyamanan: Payudara mulai membesar.
    Cara Mengatasi: Banyak istirahat.
    Minggu ke-8


    Perkembangan Janin: Janin sudah terbentuk. Beratnya sekitar 1,5 gr, panjangnya 2,5 cm.
    Detak jantungnya 160 kali/menit.

    Perkembangan Ibu:
    - Plasenta sudah menutupi sekitar sepertiga garis uterus
    - Pembuluh darah tampak membayang pada payudara.
    Ketidaknyamanan: Sering sembelit akibat meningkatnya hormon progesteron dalam sistem tubuh.
    Cara Mengatasi: Lebih banyak mengkonsumsi makanan berserat.
    Bulan Ketiga
    Pada bulan ketiga ini dibutuhkan asupan protein, vitamin dan mineral yang cukup untuk pertumbuhan janin.
    Pada bulan ini saatnya ibu memeriksakan diri ke bidan atau dokter.


    Hal-hal yang perlu dicatat: Minggu Ke-9 - Minggu Ke-10 - Minggu Ke-11 - Minggu Ke-12


    Minggu ke-9


    Perkembangan Janin: Organ genital mulai terlihat jelas.

    Perkembangan Ibu:
    - Areola mammae tampak lebih gelap.
    - Kelenjar Montgemery pada areola mammae semakin jelas.
    Ketidaknyamanan: Ibu merasa payudara kotor.
    Cara Mengatasi: Jaga kebersihan payudara.
    Minggu ke-10


    Perkembangan Janin: - Banyak janin sudah hampir menyerupai manusia
    - Darah dan sel-sel tulang mulai terbentuk

    Perkembangan Ibu:
    Plasenta sudah mulai berfungsi.
    Ketidaknyamanan: - Sering buang air kecil akibat membesarnya uterus (rahim).
    Kadang-kadang mengganggu di malam hari.
    - Masih terasa nyeri pada payudara.
    Cara Mengatasi: Mengurangi minum di malam hari.
    Minggu ke-11


    Perkembangan Janin: - Organ tubuh mulai berfungsi.
    - Pankreas mulai memproduksi insulin.
    - Ginjal mulai memproduksi air seni.

    Perkembangan Ibu:
    Berat badan bertambah antara 1-1,5 kg atau rata-rata 300 gr/minggu.
    Ketidaknyamanan: Kadang-kadang gusi bengkak dan berdarah.
    Cara Mengatasi: Tingkatkan asupan vitamin C
    Minggu ke-12


    Perkembangan Janin: - Paru-paru mulai terbentuk.
    - Panjang janin sudah mencapai kira-kira 4 cm, beratnya sekitar 6 gr.
    - Plasenta sudah mulai berfungsi dengan baik
    Bulan Keempat
    Kondisi tubuh mulai membaik dan sehat, kehamilan semakin nyata, keluhan mual dan muntah mulai hilang.
    Pada saat ini dianjurkan untuk mengikuti kursus kehamilan dan melahirkan


    Hal-hal yang perlu dicatat: Minggu Ke-14 - Minggu Ke-15 - Minggu Ke-16

    Minggu ke-14


    Perkembangan Janin: - Sistem otot semakin kuat.
    - Sistem saraf mulai berfungsi.
    - Pembuluh darah mulai berkembang.

    Perkembangan Ibu:
    Kehamilan menimbulkan beberapa hal, antara lain: munculnya linea, tampak garis
    hitam vertikal di tengah perut. Garis ini biasanya akan hilang setelah melahirkan.
    Ketidaknyamanan: Vagina terasa basah.
    Cara Mengatasi: Jika sampai mengalami gatal-gatal, bahkan infeksi, sebaiknya segera ke bidan atau dokter.
    Minggu ke-15


    Perkembangan Janin: - Tangan mulai bisa mengepal.
    - Berat janin mencapai 200 gr.
    - Kaki sudah mulai menendang.

    Perkembangan Ibu:
    Berat badan bertambah antara 1-1,5 kg atau rata-rata 300 gr/minggu.
    Ketidaknyamanan: Keluhan basah pada vagina.
    Cara Mengatasi: Gunakan panty liner jika diperlukan.
    Minggu ke-16


    Perkembangan Janin: - Seluruh organ dan struktur rubuh telah terbentuk.
    - Panjang janin 16 cm.

    Perkembangan Ibu:
    - Detak jantung janin bisa didengarkan dengan menggunakan alat doppler.
    - Plasenta mulai memproduksi hormon estrogen.
    - Colostrum sudah dapat dikeluarkan.
    Ketidaknyamanan: Sering terjadi sakit pada kepala karena penyesuaian tubuh terhadap volume darah yang bertambah, bisa juga karena stress.
    Cara Mengatasi: Istirahat dan tidur yang cukup.
    Bulan Kelima
    Pada akhirnya bulan kelima ibu akan merasakan gerakan janin.
    Hal-hal yang perlu dicatat: Minggu Ke-18 - Minggu Ke-19 - Minggu Ke-20

    Minggu ke-18



    Perkembangan Janin:
    - Adanya lapisan lemak yang melindungi janin.
    - Rambut-rambut halus menutupi tubuh dan memelihara kelembaban kulit.
    Ketidaknyamanan: - Tiba-tiba sakit kepala dan pusing.
    - Kadang-kadang juga merasa sesak napas.
    Cara Mengatasi: - Bangun tidur jangan segera jalan.
    - Olah raga ringan seperti jalan kaki, bersepeda atau renang.
    Minggu ke-19


    Perkembangan Janin: Tumbuh alis, bulu mata dan rambut.

    Perkembangan Ibu:
    - Payudara sudah mulai mengeluarkan colostrum.
    - Daerah sekitar puting mulai kehitaman.
    - Berat badan akan naik 300 gr/minggu.
    Ketidaknyamanan: Timbul varises akibat meningkatnya tekanan darah pada tubuh bagian bawah.
    Cara Mengatasi: - Jangan menyilangkan kaki saat duduk.
    - Hindari tekanan pada paha bagian bawah.
    - Sebaiknya gunakan stocking & sepatu yang bertumit rendah.
    Bulan Keenam
    Perut semakin membesar, kenakanlah baju hamil yang nyaman. Saatnya untuk mendiskusikan tentang kehamilan dan persalinan dengan bidan atau dokter.
    Hal-hal yang perlu dicatat: Minggu Ke-22 - Minggu Ke-23 - Minggu Ke-24

    Minggu ke-22



    Perkembangan Janin:
    Kerangka berkembang dengan pesat.

    Perkembangan Ibu:
    Perubahan kulit, seperti puting susu yang menggelap, strech mark, noda di pipi dan dahi, jerawat, telapak tangan yang memerah.
    Minggu ke-23


    Perkembangan Janin: Kelopak mata mulai membuka dan menutup.
    Minggu ke-24
    Perkembangan Janin: Berat janin berkisar 700 sampai 800 gr.

    Perkembangan Ibu:
    - Plasenta menjadi lebih tebal.
    - Ibu juga mulai merasakan saat bayi terjaga.
    Ketidaknyamanan: Sering terjadi mimisan.
    Cara Mengatasi: Kompres es atau daun sirih sambil tiduran.
    Bulan Kedelapan
    Kelahiran semakin dekat, posisi janin semakin ke bawah. Kadang-kadang anda mengalami gangguan pernapasan.


    Hal-hal yang perlu dicatat: Minggu Ke-30 - Minggu Ke-31 - Minggu Ke-32


    Minggu ke-31
    Perkembangan Janin: Saluran pencernaan dan paru-paru hampir sempurna.

    Perkembangan Ibu:
    Ligamen di seputar daerah pelvix mulai meregang untuk memudahkan proses kelahiran bayi. Kondisi ini seringkali mengakibatkan sakit punggung.

    Ketidaknyamanan:
    Sembelit, karena terganggunya proses pencernaan.

    Cara Mengatasi:
    - Makan makanan yang banyak serat seperti buah-buahan, sayuran dan sereal.
    - Banyak minum.
    Minggu ke-32
    Perkembangan Janin: Panjang bayi kira-kira 36 cm.

    Perkembangan Ibu:
    - Ibu mulai merasa lelah dan tidak nyaman.
    - Tidur sering terganggu karena aktivitas bayi
    di dalam perut.


    Bulan Kesembilan
    Mengingat masa ini adalah saat kelahiran bayi, perbanyaklah istirahat sebelum proses persalinan. Periksakan kehamilan ibu ke bidan atau dokter sesuai jadwal.

    Hal-hal yang perlu dicatat: Minggu 34 - Minggu 35 - Minggu 36


    Minggu ke-34
    Perkembangan Janin:
    Perkembangan Ibu:
    Ketidaknyamanan:
    Cara Mengatasi:
    Minggu ke-35
    Perkembangan Ibu: Menjelang kelahiran posisi janin menurun masuk ke dalam panggul ibu.
    Ketidaknyamanan: Frekuensi buang air kecil meningkat, karena rahim menekan kandung kemih
    Cara Mengatasi: Ibu bisa mengurangi tekanan pada kandung kemih dengan cara tidur miring pada malam hari.
    Minggu ke-36
    Perkembangan Ibu: - Dalam waktu 9 bulan terjadi persalinan, dan ibu melahirkan bayi.
    - Colostrum mulai keluar.
    Ketidaknyamanan: Sebelum kelahiran, kontraksi akan semakin sering.

    Blog Archive