Friday, February 12, 2010

Indonesia's World Heritage : Borobudur

Postingan kali ini "Dunia-Statistik" akan sedikit mengulas mengenai Candi Borobudur, Candi borobudur merupakan candi yang sangat terkenal dan menjadi cagar budaya nasional. Banyak wisatawan domestik dan internasional yang datang menikmati Candi Budha tersebut. Borobudur berada di daerah Magelang, Jawa tengah. Candi ini diketahu pertama kali pada tahun 1814 ketika Sir Thomas Stanford Raffles seorang gubernur jenderal inggris untuk Indonesia. Raffles mendengar kabar bahwa ditemukan sebuah artefak di daerah kedu (daerah magelang dan sekitarnya) yang kemudian Raffles mengutus Cornelius (orang inilah yang menemukan borobudur) seorang Belanda untuk mengadakan penelitian. Residen Kedu bernama Hartman pada tahun 1835 Pendokumentasian bangunan dan relief berupa gambar dilakukan oleh Wilsen selama 4 tahun sejak tahun 1849. Sedangkan pendokumentasian berupa dokumen foto dilakukan oleh Van Kinsbergen tahun1873. Borobudur sendiri konon dibangun selama 75 tahun ( 760-835 M)

Menurut sejarah Candi Borobudur yang mempunyai 1.460 relief, dibangun oleh Raja Smaratungga salah satu raja kerajaan Mataram kuno dari dinasti Syailendra pada abad VIII. Dalam prasasti Sri Kahulunan (842 M) candi Borobudur dibangun untuk memuliakan agama Budha Mahayana. Ada beberapa pendapat mengenai penamaan Candi Borobudur. Casparis mengutip dari prasasti Sri Kahulunan 842 M sang kamulan i bhumisambharabudara yang berarti bangunan suci yang melambangkan kumpulan kebaikan Bodhisattva. Sedangkan Poerbatjaraka dalam bukunya menyatakan Borobudur adalah Biara di Budur (Budur = nama tempat/desa). Soekmono dan Stuterheim berpendapat bahwa Borobudur adalah biara di atas bukit. Menurut legenda Candi Borobudur dibangun oleh seorang arsitek bernama Gunadharma, namun kebenaran berita tersebut secara historis belum diketahui secara pasti.


Foto pertama yang berhasil di dokumentasikan, tampak di ujung bagian atas terdapat bendera Belanda

Borobudur sendiri ditemukan dalam keadaan tertibun semak belukar dan kemudian diadakan penggalian, Pada tahun 1817 pertama kali nya Candi ini terekspose secara luas bahkan sampai ke Eropa lewat sebuah buku The History of Java karangan dari Raffles sendiri. menurut beberapa ahli sejarah di sekitar Borobudur terdapat danau purba dan hal ini di ungkapkan oleh WOJ Niewenkamp, sampai hari ini pun hal tersebut masih menjadi kontroversi dan perdebatan diantara ahli ahli sejarah.


Gambar potongan (cross section) candi borobudur dari samping, Tampak susunan nya dibagi menjadi 3 tingkat, Kamadhatu, Rupadhatu dan Arupadhatu.


Setelah penemuan nya. Diadakan lah restorasi yang dipimpin oleh Theodore Van Erp (insinyur militer Belanda) dengan di danai pemerintah Belanda, restorasi dengan cara membuat sketsa keadaan candi itu sebelum dan sesudah rekonstruksi, melakukan pendataan inventaris arca/relief yang ditemukan di lokasi, bahkan Van erp sendiri berhasil merekonstruksi candi itu sesuai dengan bentuknya yang kita lihat sekarang, pekerjaan itu memakan waktu dari tahun 1907 sampai 1911. Dan kegiatan diatas merupakan restorasi pertama yang tercatat. Rekonstruksi (pemugaran) kedua dilakukan jaman kemerdekaan oleh Bung Karno dipimpin oleh Prof.Dr.R.Soekmono, dibantu dari segi konstruksi oleh Ir. Rooseno. Pemugaran kedua ini dimulai pada tahun 1973 dan selesai pada tahun 1983.


Batu peringatan pemugaran candi Borobudur dengan bantuan UNESCO


Keseluruhan candi Borobudur berukuran 123 x 123 meter, tinggi asli (dengan chattra, yaitu bagian atas chaitya puncak) 42 m, tanpa chattra (bagian payung atas) menjadi 31 meter. Candi terdiri atas 10 tingkatan, 6 tingkat di bawah berdenah bujur sangkar dengan catatan ukuran makin ke atas makin kecil, dan tingkat 7,8,9, berdenah hampir bundar, diakhiri oleh stupa puncak yang besar. Secara keseluruhan candi Borobudur berbentuk stupa, tetapi mempunyai struktur berundak teras. Pondasi candi Borobudur dibuat berbeda, candi didirikan langsung di atas bukit, yang dibentuk sesuai dengan bentuk candi yang dikehendaki dengan cara memotong bagian candi yang tinggi dan mengurug bagian bukit yang rendah. Pondasi bagian candi terluar dibuat masuk ke dalam tanah sedalam kurang lebih satu meter tertumpang di atas lapisan batu karang, sedangkan bangunan di atasnya tertumpang di atas beberapa lapis batu.



Belum lengkap rasanya dalam pembahasan arsitektur candi Borobudur bila tidak menyinggung para seniman pendiri candi di Jawa umumnya dan candi Borobudur pada khususnya ? Dari penelitian yang telah dilakukan, adalah jelas orang Indonesia sendiri yang mendirikan candi-candi tersebut. Menurut 2 buah prasasti, orang-orang Indonesia dahulu ada yang belajar agama di India, dan mungkin jumlahnya banyak, sehingga ada seorang raja Sriwijaya minta kepada raja dinasti Pala untuk membuat asrama bagi pelajar Indonesia di Nalanda. Mereka belajar tentang aturan-aturan membuat bangunan suci beserta komponennya dari kitab Vastusastra, kemudian mengunjungi pusat-pusat kesenian di India Utara dan/atau India Selatan, lalu pulang ke Indonesia. Borobudur dibuat oleh seniman Indonesia dan bukan seniman India dibuktikan antara lain oleh:

Pertama: Adegan-adegan relief Borobudur, khususnya cerita Mahakarmawibhanga, banyak mengambil kehidupan sehari-hari di Jawa (bekerja di sawah, jualan dipasar, memikul padi atau benda-benda yang akan dijual belikan dan sebagainya).

Kedua: Diatas panil terdapat inskripsi pendek-pendek sebagai petunjuk bagi seniman yang ditulis dalam aksara Jawa Kuna (dan bukan Deva-Nagari !) serta bahasa atau kata-kata Jawa Kuna pula (bukan Sansekerta).

Ketiga : Ketika dilakukan penggalian di sekitar candi, tidak ditemukan sisa-sisa “Kampong Keling” atau permukiman orang-orang India.

Pendirian candi Borobudur memakan waktu lama, maka si seniman pendiri bangunan haruslah bermukim di sekitar candi yang dibangun.

Gambar Gambar Dokumentasi Borobudur



Mari mengenal dunia Forensik

Hai jumpa lagi di postingan terbaru "Dunia-Statistik", kali ini saya akan sedikit membahas mengenai Forensik. Ilmu forensik akhir akhir ini benar benar sedang diperlukan oleh karena banyaknya kasus kasus bunuh diri belakang ini, dan yang sedang hangat hangat nya (bukan sedang hangat2 nya, tapi terus hangat dan panas) adalah kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen yang melibatkan ketua KPK non aktif Antasari Azhar, Pada persidangan waktu lalu Saksi Ahli seorang ahli forensik Mun'im idris menyatakan bahwa kondisi jenazah Nasrudin telah terkondisi dengan jenazah terjahit pada bagian kepala dan rambut yang sudah di potong pendek. bagaimana sebenernya forensik itu berkerja? oke, kita cari tahu dulu apa itu forensik. Menurut Wikipedia Forensik (berasal dari bahasa Yunani Forensis yang berarti 'debat' atau 'perdebatan') adalah bidang ilmu pengetahuan yang digunakan untuk membantu proses penegakan keadilan melalui proses penerapan ilmu atau sains. Dalam kelompok ilmu-ilmu forensik ini dikenal antara lain ilmu fisika forensik, ilmu kimia forensik, ilmu psikologi forensik, ilmu kedokteran forensik, ilmu toksikologi forensik, ilmu psikiatri forensik, komputer forensik dan sebagainya. Jadi pekerjaan forensik merupakan salah satu elemen pencari keadilan demi mengungkap sebuah kasus yang menuntut adanya tinjauan forensik di dalamnya. Dalam Forensik, pihak pihak yang berkecimpung di dalam nya di wajibkan memahami hukum yang berkaitan dengan tugas pengungkapan kasus tersebut.

Ada yang pernah denger Visum (visum et revertum, atau disingkat VeR)? nah visum tersebut merupakan bagian dari penyidikan yang ada di dalam forensik itu tadi. Selama ini banyak yang mengganggap visum hanya dilakukan untuk korban sebuah kasus yang meninggal saja, padahal tidak demikian, Visum juga bisa dilakukan pada orang yang masih hidup (ingat kasus Manohara odelia Pinot? ya itu salah satu visum untuk mengetahui luka lebam yang konon dilakukan mantan suami nya tersebut). Untuk VeR sendiri jenisnya dibagi menjadi beberapa bagian, seperti:



1. Visum et repertum TKP dimana penyidikan dalam hal hubungan sebab akibat luka yang ditemukan pada tubuh korban, barang bukti yang ditemukan, mengenai cara kematian nya, dan saat kematian korban.

2. Visum et repertum Jenazah, dimana petugas forensik menyelidiki jenazah korban.

3. Visum et repertum Korban hidup, nah pada visum jenis ini dibagi menjadi 2 bagian, antara lain yang pertama adalah dibuat setelah pemeriksaan selesai, korban tak perlu dirawat lebih lanjut atau meninggal. dan yang kedua Visum et repertum sementara dibuat setelah pemeriksaan selesai dan korban perlu dilakukan perawatan lebih lanjut.Visum et repertum lanjutan dibuat apabila korban setelah mendapat perawatan korban sembuh, setelah mendapatkan perawatan korban meninggal, perawatan belum usai namun korban pindah dokter atau pindah rumah sakit, perawatan belum usai namun korban pulang atau melarikan diri.

4. Visum et repertum jenazah penggalian, pada jenis ini korban yang sudah dimakamkan dilakukan pembongkaran makamnya untuk memperoleh bukti tambahan untuk penyidikan ( mungkin teman teman pernah tahu pada kasus Marsinah pada beberapa waktu silam)

5. Visum et repertum barang bukti.


Tampak penggalian beberapa korban untuk penyidikan pada kasus Jagal jombang Ryan

Adapun permintaan visum tidak bisa sembarangan, karena menyangkut sebuah penyidikan yang melibatkan kepolisian di dalam nya, berikut tata cara permohonan visum yang benar:

1. Permohonan harus tertulis, tidak dibenarkan melalui lisan,menyuruh orang,lewat telepon,lewat POS apalagi sms ( wah parah banget)

2. Dalam hal ini korban merupakan barang bukti, maka surat permohonan visum harus diserahkan sendiri oleh petugas kepolisian sebagai penyidik bersama korban, tersangka, ataupun barang bukti pada dokter.

3. Tidak diperkenankan melakukan visum atas sebuah kasus yang terjadi pada waktu yang sangat lama, hal ini mengingat rahasia kedokteran.

4. Permintaan diajukan kepada dokter ahli, pemerintah sipil, atau ahli kedokteran kehakiman pemerintah sipil untuk korban meninggal dunia.


Susunan dan bentuk surat visum et repertum:

1. Sudut kiri atas bertuliskan PRO JUSTICA atau untuk pengadilan (penyidikan)

2. kemudian pendahuluan, yang terdiri dari, identitas pemohon, identittas pemeriksa (dokter pemeriksa), tempat dilakukan pemeriksaan, tanggal dan jam pemeriksaan, identitas korban, keterangan lain sperti kapan dan dimana korban dirawat kapan meninggal dan sebab kematian.

3. Pemberitaan, hasil pemeriksaan luar termasuk identitas korban, hasil pemeriksaan dalam dalam hal ini pembukaan organ bagian dalam seperti tengkorak, rongga mulut dan tenggorokan.Dan pemeriksaan penunjang untuk sebuah hal yang diperlukan tekadang perlu penunjang dalam hal ini konsultasi dengan ahli lain, pemeriksaan PA, Toksilogi (pemeriksaan kadar kimia), Balistik (bila dalam kasus melibatkan penggunaan senjata), serologi (uji coba anti bodi) Immunologi (aspek kekebalan), Enzimatologis (Hal-ihwal yang berkaitan dengan enzim), Trace Evidance (pengumpulan bukti seperti noda darah dilantai dll).

4. kesimpulan. Berisi tentang identitas jenazah, kelainan kelainan baik pada pemeriksaan organ tubuh dalam maupun luar, hubungan kausal dan kelainan yang didapati pada pemeriksaan seperti penyebab luka atau persentuhan dengan benda tajam ),Sebab dan saat kematian korban termasuk kelasifikasi luka luka yang ada.

5. yang terakhir, penutup, wajib mencantumkan kalimat 'demikianlah visum et repertum dengan mengingat sumpah' lalu kemudian diakhiri oleh tanda tangan dan nama lengkap dokter pemeriksa.

Oke itu tadi penjelasan mengenai apa itu Visum Et repertum dan berbagai klasifikasi nya. bagi sebagian orang awam ilmu forensik cenderung di definiskan dengan ilmu yang berhubungan dengan mayat dan kematian, tapi dengan sedikit penjelasan diatas ternyata tidaklah begitu. Oyah bicara tentang kematian. Hal hal yang sangat diperhatikan pada sebuah penyidikan adalah berapa lama korban tersebut mati (dalam kasus korban tenggelam, korban pembunuhan, atau yang tidak diketahui pasti waktu kematian nya). Pihak forensik dapat mengetahui tanda tanda penyebab pada korban tewas dengan beberapa parameter tertentu (ilmu ini disebut Thanatologi). berikut parameter yang dipakai.




1. Mayat berwana merah kebiruan merupakan tanda normal luka lebam.

2. Mayat berwarna merah terang menandakan korban keracunan CO, keracunan CN atau suhu dingin.

3. Merah gelap menendakan korban mengalami asfiksia (mati lemas, akibat kekurangan napas, ketika cairan menghalangi kemampuan tubuh untuk menyerap oksigen dari udara)

4. Mayat berwarna biru menunjukkan keracunan nitrit

5. Mayat berwarna cokelat menunjukkan keracunan aniline




Oke, cukup segitu aja dulu, sebenarnya sih masih panjang tapi akan saya sambung lain kali aja dalam postingan lanjutan. Terima kasih kepada teman saya Samsul Arief yang banyak membantu dalam proses pembuatan artikel ini dalam sebuah tanya jawab beberapa waktu lalu. Samsul Arief sendiri merupakan orang yang bersinggungan langsung dengan proses forensik dan bekerja pada sebuah Instalasi ruang jenazah di sebuah rumah sakit pemerintah ternama di Jawa timur. Sumber lain pendukung artikel ini adalah Wikipedia.org.

Kisah Pemboman Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika

Masih Ingat Pemboman Amerika terhadap dua kota besar Hiroshima dan Nagasaki (6 Agustus 1945)? yah pemboman dengan menggunakan Bom Atom yang dikenang sebagai sejarah besar peperangan dan penderitaan besar rakyat jepang atas kesalahan dua kubu yang saling berperang mempertahankan prinsip politik mereka. Bom Atom telah meluluh lantakkan kedua kota itu hingga mengalami penderitaan yang panjang dari generasi ke generasi akibat radiasi kimia yang diturunkan lewat genetika. Pemboman itu mengakibatkan kehancuran yang merata di daerah itu. Saya kebetulan pernah menonton sebuah video Dokumentasi dari Discovery Channel yang menggambarkan betapa menderitanya rakyat 2 kota tersebut yang tertimpa bom atom berkekuatan antara 15.000 dan 20.000 ton TNT. tersebut menewaskan 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki, semua itu dilakukan oleh Sekutu (Amerika dkk) dengan alasan untuk membungkam angkatan perang kekaisaran Jepang yang terkenal sangat heroik, pantang menyerah dan loyal kepada kaisar, Jepang sendiri akhirnya bertekuk lutut pada sekutu 6 hari setelah dijatuhkan bom atom tersebut tepat pada tanggal 15 Agustus 1945 (yang kemudian disusul merdeka nya Indonesia dua hari kemudian, yang menurut beberapa orang merupakan hadiah pemberian sekutu).

Bom Atom yang dijatuhkan ke Hiroshima (6 Agustus )di namai 'little boy' yang berarti bocah kecil, dan yang dijatuhkan di Nagasaki (9 Agustus) di namai 'fat man' atau pria gemuk. Bom bom tersebut dijatuhkan dari sebuah pesawat B-29 Flying Superfortress bernama Enola Gay (nama yang aneh) yang dipiloti oleh Letkol. Paul W. Tibbets, dari sekitar ketinggian 9.450 m (31.000 kaki). Senjata ini meledak pada 8.15 pagi (waktu Jepang) ketika dia mencapai ketinggian 550 meter. Untuk menjatuhkan bom ini pesawat memang terbang cukup tinggi dan menggunakan google khusus (pelindung mata khusus) anti radiasi, dalam sebuah dokumenter yang saya lihat, para pengebom memiliki tekanan (pressure) jiwa yang sangat besar karena akan menjatuhkan bom dahsyat itu ke tengah tengah pemukiman penduduk, namun mereka tetap melakukan nya demi tugas bangsa. ada sebuah kejadian yang diabadikan disana saat beberapa saat bom dijatuhkan

'Satu cahaya yang terang memenuhi pesawat,' begitu tulis Tebbits. 'Kami memutar pesawat kembali untuk melihat Hiroshima. Kota tersebut tersembunyi di balik awan yang mengerikan itu... mendidih, mengembang berbentuk jamur.' Setelah itu, beberapa saat tidak ada yang bicara. Namun berikutnya, semua orang bicara. 'Lihat itu! Lihat itu! Lihat itu.....! ' seru kopilot Robert Lewis sambil memukul bahu Tibbets. Lewis mengatakan ia bisa merasakan pembelahan atom - proses yang terjadi ketika bom atom meledak. Rasanya seperti timah hitam. Ia lalu berbalik untuk menulis dalam catatannya. 'Tuhan,' tanyanya pada diri sendiri, 'Apa yang telah kami lakukan?'


Tampak kota hiroshima yang hancur lebur rata dengan tanah

Tugas yang diberikan pada mereka mereka yang terlibat menjatuhkan bom apapun itu merupakan tugas negara sekalipun harus membunuh ratusan ribu nyawa, yah seperti itulah perang, hal ini dipakai Sekutu untuk membungkam angkatan perang kekaisaran Jepang yang berkongsi dengan kekuatan AXIS Jerman yang dipimpin Adolf Hitler dan Facism Italia yang dipimpin oleh Mussolini.


Inilah bom littel boy yang dijatuhkan di Hiroshima

(Mk I 'Little Boy' memiliki panjang 3 m, lebar 71 cm, dan berat 4000 kg. Rancangannya menggunakan aturan pistol untuk meledakan sub-massa kritikal uranium-235 dan tiga U-235 ring target bersamaan untuk menjadi super-massa kritikal, mengawali reaksi berantai nuklir. Dia terdiri dari 60 kg U-235, di mana 0,7 kg mengalami reaksi fissi. Uranium diperkaya di pabrik raksasa di Oak Ridge, Tennessee selama Proyek Manhattan)


Dan yang ini merupakan bom fat man, sesuai namanya, jenis bom Mk-IV ini terlihat tambun.

(Fat Man adalah nama kode dari bom nuklir yang dijatuhkan Amerika Serikat di Nagasaki, Jepang pada 9 Agustus 1945. Pada saat itu Fat Man merupakan bom nuklir kedua yang digunakan dalam perang serta merupakan ledakan nuklir buatan manusia yang ketiga. Pesawat yang bertugas membawa bom jenis plutonium ini adalah B-29 dengan sandi bockscar Yang dipiloti oleh Mayor Charles W. Sweeney, Panjang bom ini 31/4 Meter dengan diamater 1 1/2 meter dan berat 4 1/2 ton)


Inilah sosok pesawat 'terkutuk' tersebut, B-29. Merupakan pesawat buatan Boeing model 345 yang merupakan pesawat bomber terbesar yg dimiliki oleh Angkatan udara Amerika Serikat selama Perang Dunia kedua


Sesaat setelah di jatuhkan dan bom tersebut meledak, pesawat bomber B-29 tersebut bergetar sangat hebat. Sementara 10.000 meter dibawah mereka tersebut, hiroshima hancur berantakan dengan gempa dahsyat dan gelombang panas 4.000 derajat celcius. Manusia manusia yang terbakar panas, tersengat radiasi nuklir mati saat itu juga. tercatat selain jumlah korban korban tewas diatas, beberapa tahun kemudian 200.000 orang menyusul tewas karena penyakit penyakit akibat radiasi, luka bakar stadium tinggi dan leukemia serta masih banyak penyakit penyakit lain nya. Dampak radioaktif mencapai 20 km dari lokasi jatuhnya bom tersebut.


Gambar korban bom atom Hiroshima - Nagasaki

Pada saat terjadinya pemboman tersebut, Presiden AS Harry S Trumman mengumumkan nya lewat kapal USS Augusta dari tengah perairan Atlantik dan berujar bahwa perangkat itu (bom atom) 2.000 kali lebih hebat hulu ledaknya dari semua bom yang pernah terpakai/ada di era tersebut, dan pemilihan kota Hiroshima atas dasar alasan bahwa kota tersebut merupakan salah satu depot penting bagi pemasok perangkat peperangan tentara kekaisaran Jepang.


gambar rekonstruksi pemboman hiroshima


Beberapa tahun silam lalu, beberapa pelaku pemboman, baik pihak Jepang saat membom Pearl harbor ataupun pihak Amerika saat membom Atom Hiroshima Nagasaki bertemu dalam sebuah reuni, mereka saling bermaaf maaf an dan mengungkapkan kekesalan dan penyesalan atas apa yang mereka lakukan atas nama nasionalisme kebangsaan dan patriotisme tersebut dan menyatakan turut menyesal karena telah menjadi bagian buruk dalam sebuah sejarah pembunuhan massal tersebut. Tidak ada dendam diantara mereka, mereka saling berbicara dari hati ke hati sambil mengenang masa suram saat muda mereka beberapa waktu silam saat berjuang membela bangsa nya masing masing.


Kol.Paul Tibbets
berfoto di depan pesawat B-29 Superfortress 'Enola Gay' dan gambar di bawah adalah B-29 Superfortress 'Bockscar' dan crew crew nya


Sang pelaku Paul Tibbets, yang merupakan pilot pesawat bomber tersebut saat meninggal menginginkan untuk dikremasi jenazahnya dan menguburkannya dalam sebuah kubur tak bernisan, dengan alasan agar tidak di ziarahi oleh para aktivis anti penggunaan senjata nuklir.

Hari ini yang kita takutkan adalah jangan sampai terjadi perang dunia ketiga. mengapa? karena bila itu sampai terjadi seperti banyak perkiraan yang ada selama ini, kemungkinan besar Amerika akan menggunakan senjata Nuklir yang lebih besar hulu ledaknya dari yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki silam. Tentunya bila hal itu terjadi bumi ini akan benar benar hancur oleh keserakahan perang, dan secara tak langsung manusia akan menciptakan kiamatnya sendiri. THE HORROR OF WAR ! Menang jadi arang kalah jadi abu

Kini, kota Hiroshima dan Nagasaki telah bangkit dari penderitaan atas horor perang masa silamnya, Jepang adalah negara yang cepat pulih dan bangkit (walaupun Jepang sendiri merupakan penjajah kita), gempa Kobe yang meluluhlantakkan kobe dan menghancurkan kota itu kini sudah menjelma menjadi kota metropolitan. Bagaimana pun Perang membuat banyak orang menderita, Let's Fight Against War !

Berikut Crew crew pesawat B-29 Superfortress yang terlibat dalam pengeboman tersebut:

+Crew Enola Gay (pembom Hiroshima): Kolonel Paul W. Tibbets (pilot), Maj.RobertA.Lewis (kopilot), Ted Van Kirk (navigator), Kolonel Laut William S. Parsons (yang mengaktifkan bom sebelum dijatuhkan), Kapten Thomas W. Frebee (juru bidik/pelepas bom),Sersan Bob Caron (defender belakang pesawat bagian ekor untuk menjaga kemungkinan serangan fighter Jepang)

+ Crew Bockscar (pembom Nagasaki) : Major Charles W. Sweeney (sebagai pilot),Captain Charles Albury (kopilot), Kapten James Van Pelt (navigator), Kapten Kermit Beahan (pembom), SSgt Ray Gallagher (gunner/penembak), Edward SSgt Buckley (operator radar)Sersan Abe Spitzer(operator radio),Sersan Albert DeHart (gunner/defender bagian ekor pesawat)

10 Ledakan terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah

Ledakan, apapun bentuknya merupakan sebuah bencana dalam sebuah kehidupan. Dalam kasus tertentu ledakan dapat menewaskan ribuan orang dan juga menimbulkan korban jiwa yang hidup sengsara. Di postingan kali ini "Dunia-Statistik" akan menghadirkan 10 besar ledakan yang pernah tercatat dan diketahui oleh manusia. beberapa diantara nya terjadi di bumi dan terdokumentasi dengan baik secara visual maupun transkrip sejarah penelitian ilmuwan ilmuwan (ledakan prasejarah), dan sisanya adalah ledakan yang terjadi di luar bumi yang terekam oleh penelitian penelitian dari kajian tentang asal muasal alam dan tata semesta jagad raya ( big bang). Di sini urutan dimulai dari ledakan 'terkecil' yang terjadi di bumi dan diakhiri dengan ledakan kejadian alam semesta di urutan nomer wahid. Oke selamat membaca dan semoga menambah khasanah pengetahuan teman teman semua nya. Let's Start

10.The Texas City Disaster. Kebakaran kapal kargo SS.Grandcamp pada saat merapat di texas tahun 1947, meledakkan 2.300 Ton Amonium nitrat yang merupakan suatu senyawa yang digunakan dalam pupuk dan bahan peledak tinggi. Ledakan bahkan menghempaskan dua pesawat yang sedang terbang dan memicu reaksi berantai meledakkan kilang minyak dan juga kapal kapal kargo lain di sekitarnya yang membawa 1.000 ton amonium nitrat. Bencana menewaskan sekitar 600 orang dan melukai sekitar 3.500, dan umumnya dianggap sebagai kecelakaan industri terburuk dalam sejarah AS.


Gambar ledakan texas

9. The Halifax Explosion. Pada tahun 1917, sebuah kapal kargo Prancis yang sarat muatan bahan peledak untuk Perang Dunia I bertabrakan dengan sebuah kapal Belgia di pelabuhan Halifax, Kanada.Kapal Itu meledak dengan kekuatan lebih daripada ledakan bom buatan manusia ledakan sebelum itu, yaitu setara dengan sekitar 3 kiloton TNT. Ledakan membuat asap putih mengepul setinggi 20.000 kaki (6.100 meter) di atas kota dan memicu tsunami mencapai setinggi 60 kaki (18 meter). Selama hampir 1,2 mil (2 km) yang mengelilingi pusat ledakan, kehancuran total, dan sekitar 2.000 orang tewas dan 9.000 terluka. Hempasan pecahan kaca akibat ledakan yang menggema di kota kota sekitarnya telah membutakan ribuan orang, bahkan jangkar kapal terlempar berpuluh puluh kilo dari tempat awalnya.


Ledakan di Halifax yang menyebabkan banyak rumah hancur lebur rata dengan tanah

8. Ledakan Chernobyl, Pada tahun 1986, sebuah reaktor nuklir di Chernobyl Ukraina (soviet) meledak. Itu adalah kecelakaan nuklir terburuk dalam sejarah. Ledakan, yang menghempaskan 2.000 ton tutup reaktor, mengirimkan 400 kali lebih tinggi efek radioaktif dari pada bom atom Hiroshima, mengkontaminasi lebih dari 77.000 mil persegi (200.000 km persegi) di Eropa. Kira-kira 600.000 orang yang terkena radiasi dosis tinggi, dan lebih dari 350.000 orang harus diungsikan dari daerah yang terkontaminasi. kebetulan ledakan ini juga pernah saya bahas di Blog saya ini.


Ledakan Chernobyl meninggalkan horor tersendiri sehingga wilayah itu sampai hari ini seperti kota mati

7. The Trinity Blast, Bom atom pertama dalam sejarah, dijuluki 'the gadget,' diledakkan di Situs Trinity dekat Alamogordo, NM, pada tahun 1945, meledak dengan kekuatan sekitar 20 kiloton TNT. Senjata nuklir kemudian berakhir pada era Perang Dunia II dan menggiring dalam dekade ketakutan penghancuran nuklir ( Hiroshima Nagasaki bombing). Para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa warga sipil di New Mexico telah terdampak ribuan kali lebih tinggi akibat radiasi dari batas yang direkomendasikan.


Ledakan trinity blast

6. Ledakan Tunguska, Ledakan misterius di dekat Podkamennaya Sungai Tunguska pada tahun 1908 yang membuat rata sekitar 500.000 hektar (2.000 kilometer persegi) hutan Siberia, daerah hampir ukuran kota Tokyo. Para ilmuwan berpendapat bahwa ledakan itu disebabkan oleh dampak kosmik dari sebuah asteroid atau komet mungkin 65 meter (20 meter) dengan diameter 185.000 metrik ton pada massa - lebih dari tujuh kali dari kapal Titanic. Ledakan yang dihasilkan bisa saja sekuat empat megaton TNT - atau 250 kali lebih kuat daripada bom atom dijatuhkan di Hiroshima.


Situs ledakan tunguska

5. Ledakan Mount Tambora, Pada tahun 1815, Gunung Tambora di Indonesia meledak dengan kekuatan sekitar 1.000 megaton TNT, letusan gunung berapi terbesar yang tercatat dalam sejarah. Ledakan melempar keluar sekitar 140 miliar ton magma dan tidak hanya menewaskan lebih dari 71.000 orang di pulau Sumbawa dan Lombok di dekatnya, tetapi abu itu dikabarkan menciptakan perubahan iklim global. Tahun berikutnya, 1816, menjadi dikenal sebagai Tahun tanpa musim panas, salju jatuh pada bulan Juni di Albany, NY, sungai es terlihat pada bulan Juli di Pennsylvania, dan ratusan ribu orang meninggal karena kelaparan di seluruh dunia

Gambar sebuah berita yang menggambarkan dahsyatnya ledakan tambora

4.The K-T Extinction Impact Event, Berakhirnya era Dinosaurus, diakhiri dengan bencana yang diperkirakan terjadi 65 juta tahun yang lalu dan membunuh kira-kira setengah dari semua spesies di planet ini. Meskipun penelitian menunjukkan planet ini di ambang krisis lingkungan sebelum Cretaceous-Tersier atau kepunahan KT , Menurut beberapa peneliti kemungkinan situs Tumbukkan kosmik menimbulkan kawah selebar 110 mil atau 180 Km Chicxulub, wilayah bagian Meksiko.


Gambar illustrasi pada saat berakhirnya era dinosaurus

3. Comet Shoemaker-Levy 9. Komet Shoemaker-Levy 9 dengan Jupiter bertabrakan secara spektakuler pada tahun 1994. Planet raksasa merobek tarikan gravitasi komet menjadi fragmen-fragmen terpisah hingga menjadi 1,8 mil (3 km) lebarnya, dan dan comet tersebut bergerak menghantam pada kecepatan 37 mil (60 km) per detik. Tabrakan terbesar itu menciptakan sebuah bola api yang naik sekitar 1.800 mil (3.000 km) di atas cloudtops Jovian dan membuat kegelapan total di lebih dari 7.460 mil (12.000 km) ukuran Bumi - dan diperkirakan memiliki daya ledak dengan kekuatan 6.000 gigatons TNT.


Gambar illustrasi tumbukan antara meteor levy dan Jupiter

2. Shadow-casting Supernova, Supernova adalah gugusan bintang-bintang yang sering meledak, dan menimbulkan cahaya terang dari semua galaksi yang ada. Supernova paling terang yang tercatat dalam sejarah itu terlihat di konstelasi Lupus (istilah latin untuk serigala) pada musim semi 1006. Ledakan emas yang luar biasa yang sekarang dikenal sebagai SN 1006 berlangsung kira-kira 7.100 tahun cahaya, sangat terang hingga cukup untuk membava dan menulis pada malam hari bahkan tetap terlihat selama berbulan bulan pada waktu siang hari.


Supernova Blast

1. The Farthest Recorded Explosion,Pancaran sinar gamma adalah paling kuat yang pernah diketahui di alam semesta. Sinar yang memancar dari area yang sangat jauh namun terlihat, adalah GRB 090423, menjangkau “dunia” kita dari kejauhan 13 Milyar tahun cahaya ! dari bumi. Ledakan tersebut, yang hanya terekam kurang dari 1 detik, melepaskan energy lebih dari 100 kali energy yang dilepaskan oleh matahari selama 10 M. Dan teori menyatakan dari ledakan Big Bang inilah tata surya dan alam semesta ini tercipta.


gambar runtut proses terjadinya semesta lewat big bang


Itulah 10 list ledakan ledakan yang pernah tercatat, ada dua ledakan besar yang pada awalnya saya fikir masuk list ternyata tidak, yaitu Letusan krakatoa (gunung krakatau) dan bom atom Hiroshima. bisa dibayangkan kalau ledakan diatas sangat hebat dan dahsyat. jika mengacu pada korban jiwa, maka memang Hiroshima Nagasaki memakan korban jiwa lebih besar karena di jatuhkan tepat diatas pemukiman padat penduduk. Ledakan dahsyat juga pernah di uji coba kan dalam sebuah eksperimen seperti operasi Upshot-Knothole


Dilakukan di Nevada Proving Ground antara Maret 17 and Juni 4, 1953, mengetes bom jenis beru yang menggunakan teori fission dan fusion. Rumah dalam gambar terletak 3500 kaki dari pusat ledakan, kameranya sendiri dilindungi lapisan setebah 2 inchi, hanya butuh 2,6 detik saja dari awal bom tersebut meldak sampai ledakannya menghancurkan rumah tersebut

Perkembangan navigasi dari waktu ke waktu

Hai Sobat blogger semua, jumpa lagi di postingan "Dunia-Statistik". Kali ini saya akan sedikit mengangkat time line Navigasi. Teman teman pasti tahu apa itu navigasi kan? Navigasi erat hubungan nya dengan arah dan berpergian. Pada jaman dahulu, orang orang banyak menggunakan Navigasi alam pada saat berpergian agar tidak tersesat dalam perjalanan nya dan dapat menemukan jalan kembali ke titik asal. navigasi alam bisa merupakan gugusan bintang, gunung, pohon, sungai, mata angin, dan lain sebagainya. Seorang pelaut selalu menggunakan teknik navigasi perbintangan pada jaman dahulu untuk mengetahui arah mana dan posisi mereka saat berlayar di lautan luas tanpa batas.

Kemudian, hadirnya metode metode ilmiah yang berkembang dari kebudayaan tertinggi di India dan Mesir sekitar 4.000 tahun sebelum masehi, dengan bantuan metode ini, pedagang, peneliti, dan bahkan penjajah dapat mencapai sebuah tujuan tertentu dimuka bumi ini dengan pasti tanpa harus melihat titik titik orientasi.Untuk mengkalkulasi rute, awalnya digunakan trik dan beberapa satuan ukur seperti arah angin atau kedalaman.

Pada awal zaman modern sistem navigasi kemudian di kembangkan kembali dengan Astrolobe dan Jacob staff (tongkat jacob), sebuah alat untuk menentukan sudut langit, orang orang Spanyol, Portugis, Belanda, Inggris dan Prancis dapat menjelajah dunia pada abad ke 15 hanya dengan memperkirakan sudut Longitude. Pada abad ke 18, navigasi berkembang lebih akurat dengan penemuan Sextant dan pengembangan teknologi Chronometer. Mulai abad ke 20 muncul lah radio navigasi yang dapat menentukan posisi seseorang berdasarkan lokasi dari berbagai stasiun radio, dan hingga sekarang perangkat GPS sudah hadir dalam genggaman dalam paket sebuah Telepon cellular.

Nah. untuk jelasnya, RifkyMedia™ mengajak sobat Blogger semua untuk melihat timeline navigasi seperti yang akan saya jabarkan di bawah ini, oke kita mulai deh:

A.Tahun 4.000 sebelum masehi, Navigasi pertama kali dikembangkan di India dan Mesir, petunjuk petunjuk yang menonjol dan garis garis pantai di kombinasikan dengan parameter lain, seperti arus, kedalaman angin, kecepatan, dan posisi matahari.


Pelaut pelaut jaman dahulu menggunakan bintang, angin dan garis pantai untuk berlayar


B.Tahun 1.000 Masehi. Orang pertama di Eropa, Leif Eriksson dari Islandia menjadi orang Eropa pertama yang berlayar ke Amerika utara dengan panduan navigasi bintang.

C. Tahun 1.200 Masehi. Kompas pertama mulai muncul di Eropa, penemuan ini sendiri belum jelas sumbernya, apakah merupakan penemuan asli orang orang Eropa atau merupakan Import teknologi dari China.


Gambar sebuah kompas kuno

D. Tahun 1.400-1.500 Masehi, Navigasi berdasarkan bintang menggunakan Astrolobe dan Jacob Staff, garis Latitude bisa ditentukan dengan akurat, namun posisi dalam arah timur-barat (longitude) hanya dapat di prediksi saja. Pada masa ini navigasi telah berkembang dan menjadi ilmu pengetahuan, Heinrich the Sailor salah seorang anggota keluarga kerajaan Portugis, berkontribusi dalam pendirian Escola Nautica yaitu sebuah sekolah pelaut pertama di Eropa.


Sebuah Astrolobe kuno yang ditemukan di Baghdad Iraq


E. Tahun 1731. Pada masa ini orang orang mulai mengenal Octant (penerus Sextant), sebuah alat yang ditemukan oleh John Hadley, seorang ahli matematika dan astronomi dimana pada penemuan ini garis latitude dapat di prediksi beberapa Kilometer lebih akurat.


gambar sebuah perangkat Sextant

F. Tahun 1735 nah di masa inilah muncul sebuah alat bernama Chronometer yang dibuat oleh John Horisson yang membuat satu dari empat jam dengan tingkat akurasi yang cukup tinggi yang menanmpilkan waktu home port dan dapat menentukan garis latitude melalui perbedaan waktu.


Inilah wujud Chronometer buatan Horrison


G. Tahun 1941, seorang peneliti asal Jerman yaitu Siegfried Reisch mengembangkan prinsip prinsip inertial navigation yang menghitung perubahan lokasi relatif berdasarkan akselerasi.



H. Tahun 1978. Satelit pertama GPS diluncurkan oleh Amerika untuk keperluan militer. Departemen Pertahanan (defence) melakukan project NAVSTAR ( yg merupakan cikal bakal GPS) yang pada tahun tahun berikutnya GPS secara resmi di aplikasi kan untuk keperluan sipil (1983).



I. Tahun 1990. Mistubishi dan Pioneer secara terpisah memperkenalkan navigasi GPS pertama di dunia yang di aplikasikan dalam perangkat untuk sebuah mobil.



J. Tahun 2001. Galileo Project di mulai, Uni Eropa berencana untuk membangun sebuah sistem navigasi satelit sendiri yang bakal selesai pada tahun 2013. Sistem yang disebut 'Galileo' ini sendiri akan kompetibel dengan GPS.

K. Tahun 2005. Setelah mouse navigasi berbasis GPS untuk Notebook dan PDA, akhirnya perangkat navigasi untuk mobile di luncurkan ke pasaran.

L. Tahun 2007. Era navigasi dalam genggaman. yah pada era ini, Navigasi bukan merupakan sesuatu yang rumit pada sebuah perangkat, namun hadir dalam genggaman berupa telepon seluler. Nokia konon merupakan merk vendor pertama yang mengaplikasikan perangkat navigasi ke dalam genggaman, dan di hadirkan dalam Ponsel Nokia N95



itulah tadi urutan perkembangan navigasi dari waktu ke waktu hingga sampai pada Era ini dimana perangkat navigasi sudah begitu akrab dipakai oleh tiap lapisan masyarakat.

Sistem Tubuh yang Berperan dalam Eliminasi Urine

Sistem Tubuh yang Berperan dalam Eliminasi Urine
Sistem Tubuh yang Berperan dalam Eliminasi Urine eliminasi urine adalah ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra
Saluran perkemihan dilapisi membran mukosa, dimulai dari meatus uretra hingga ginjal. Meskipun mikroorganisme secara normal tidak ada yang bisa melewati uretra bagian bawah, namun membran mukosa ini pada keadaan patologis yang terus menerus akan menjadikannya sebagai media yang baik untuk pertumbuhan beberapa patogen.

Proses Berkemih
Kemih merupakan proses pengosongan vesika urinaria (kandung kemih). Jika urinaria dapat menimbulkan rangsangan saraf bila urinaria berisi kurang 450 cc (pada orang dewasa) dan 200-250 cc (pada anak-anak). Mekanisme berkemih terjadi karena vesika urinaria berisi urine yang dapat menimbulkan rangsangan pada saraf-saraf di dinding vesika urinaria. Kemudian ,sangan tersebut diteruskan melalui medulla spinalis ke pusat pengontrol yang terdapat di korteks serebral. Selanjutnya otak memberikan impuls/rangsangan melalui medulla spinalis ke neuromotoris di daerah sakra;, kemudian terjadi koneksasi otot detrusor dan relaksasi otot sfingter internal. Urine dilepaskan dari vesika urinaria, tetapi masih tertahan sfingter eksternal. Jika waktu dan tempat memungkinkan akan menyebabkan relaksasi sfingter eksternal dan kemungkinan dikeluarkan (berkemih).

Komposisi Urine:
1. Air (96''0).
2. Larutan (4 °Xa).
a. Larutan organik:
Urea, ammonia, kreatin, dan asam nitrat
b. Larutan anorganik
Natrium (sodium), klorida, kalium lpasium, sulfat, magnesium, fosfor. Natrium klorida merupakan gararn anorganik yang paling banyak.



"

Faktor yg Mempengaruhi Eliminasi Urine

Faktor yg Mempengaruhi Eliminasi Urine
1. Diet dan Asupan (intake)
Jumlah dan tipe makanan merupakan faiKtcw utama yang memengaruhi output urine (jumlah urine). Protein dapat menentukan jumlah urine yang dibentuk. Selain itu, juga dapat meningkatkan pembentukan urine.

2. Respons Keinginan Awal untuk Berkemih
Kebiasaan mengabaikan keinginan awal untuk berkemih dapat menyebabkan urine banyak tertahan di dalam urinaria sehingga memengaruhi ukuran vesika urinaria dan jumlah urine.

3. Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi dalam kaitannya terhadap tersedianva fasilitas toilet.

4. Stres Psikologis
Meningkatnya stres dapat mengakibatkan meningkatnya frekuensi keinginan berkemih. Hal ini karena meningkatnya sensitivitas untuk keinginan berkemih dan jumlah urine yang diproduksi.

5. Tingkat Aktivitas
Eliminasi urine membutuhkan tonus otot vesika urinaria yang baik untuk fungsi sfingter. Hilangnya tonus otot vesika urinaria menyebabkan kemampuan pengontrolan berkemih menurun dan kemampuan tonus otot didapatkan dengan beraktivitas.

6. Tingkat Perkembangan
Tingkat pertumbuhan dan perkembangan juga dapat memengaruhi pola berkemih. I-Ial tersebut dapat ditemukan pada anak, yang lebih memiliki mengalami kesulitan untuk mengontrol buang air kecil. Namun dengan usia kemampuan dalam mengontrol buang airkecil

7. Kondisi Penyakit
Kondisi penyakit dapat memengaruhi produksi urine, seperti diabetes melitus.

8. Sosiokultural
Budaya dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi urine, seperti adanya kultur pada masyarakat tertentu yang meaarang untuk buang air kecil di tempat tertentu.

9. Kebiasaan Seseorang
Seseorang yang memiliki kebiasaan berkemih di mengalamikesulitan untuk berkemih dengan melalui urineal/pot urine bila dalam keadaan sakit.

10. Tonus Otot
Tonus otot yang memiliki peran penting dalam membantu proses berkemih adalah otioti kandung kemih, otot abdomen dan pelvis. Ketiganya sangat berperan dalam kontraksi pengontirolan pengeluaran urine.

11. Pembedahan
Efek pembedahan dapat menye;babkan penurunan pemberian obat anestesi menurunkan filtrasi glomerulus yang dapat jumlah produksi urine karena dampak dari

12. Pengobatan
Pemberiantindakanpengobatandapatberdampakpadaterjadinyapeningkatan atau penurunan -proses perkemihan. Misalnya pemberian diure;tik dapat meningkatkan jumlah urine, se;dangkan pemberian obat antikolinergik dan antihipertensi dapat menyebabkan retensi urine.

13. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik ini juga dap'at memengaruhi kebutuhan eliminasi urine, khususnya prosedur-prosedur yang berhubungan dengan tindakan pemeriksaan saluran kemih seperti IVY (intra uenus pyelogram), yang dapat membatasi jumlah asupan sehingga mengurangi produksi urine. Se;lain itu tindakan sistoskopi dapat menimbulkan edema lokal pada uretra yang dapat mengganggu pengeluaran urine.

Gangguan Masalah Kebutuhan Eliminasi

Gangguan Masalah Kebutuhan Eliminasi
1. Retensi Urine
Merupakan penumpukan urine dalam kandung kemih akibat ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan kandung kemih, sehingga menyebabkan distemsi veaika urinaria, atau merupakan keadaan ketika seseorang me:ngalami pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap. Dalam keadaan distensi, vesika urinaria dapat menampung urine sebanyak 3000-4000 ml urine.

Tanda klinis retensi:
a. Keaidaknyamanan daerah pubis.
b. Distensi vesika urinaria
c. Ketidaksanggupan untuk berkemih.
d. Sering berkemih saat vesika urinaria berisi sedikit urine (25-50 ml).
e. Ketidakseirribangan jumlah urine yang dikeluarkan dengan asupannya.
f. Meningkat keresahan dan keinginan berkemih.
g. Adanya urine sebanyak 3000-4000 ml dalam kandung kemih.

Penyebab
a. Operasi pada daerah abdomen bawah, pelvis vesika urinaria.
b. Trauma sumsum tulang belakang.
c. Tekanan uretra yang tinggi disebabkan oleh otot detrusor yang lemah
d. Sfingter yang kuat.
e. Sumbatan (striktur uretra, pembesaran kelenjar prostat).

2. Inkontinensia Urine
Adalah ketidakmampuan otot sfingter eksternal sementara atau menetap untuk mengontrol ekskresi urine. Secara umum penyebab dari inkontinensia urine adalah: proses penuaan (aging process), pembesaran kelenjar prostati, penurunan kesadaran, penggunaan obat narkotik dan sedatif.

3. Enuresis
Enuresis merupakan ketidaksanggupan menahan kemih (memgompol) yang diakibatkan tidak mampu mengontrol spingter eksterna enuresis biasanya terjadi pada anak atau orang jompo. Umumnya terjadi pada malam hari (noeturnal enuresis).

Faktor penyebab enuresis:
  1. Kapasitas vesika urinaria lebih besar dari normal.
  2. Anak-anak yang tidurnya bersuara dan tanda-tanda dari indikasi keinginan kxerke;mih tidak diketahui, yang mengakibatkan ierlambatnya bangun tidur untuk ke kamar mandi.
  3. Vesika urinaria peka rangsang dan seterusnya tidak dapat menampung urinoc dalam jumlab besar.
  4. Suasana emosional yang tidak menyenangkan di rumah (misalnya persaingan dengan saudara kandung atau ce:ke;ok dengan orangtua).
  5. Orang tua yang mempunyai pendapat bahwa anaknya akan mengatiasi kebiasaannya tanpa dibantu untuk mendidiknya.
  6. Infeksi saluran kemih atau perubahan Fisik atau neurologis sistem perkemihan.
  7. Makanan yang banyak mengandung garam dan mineral.
  8. Anak yang takut jalan gelap untuk ke kamar mandi.
4. Perubahan Pola Eliminasi Urine
Perubahan pola eliminasi urine merupakan keadaan seseorang yang mengalami gangguan pada eliminasi urine yang dis<:babkan oleh obstruksi anatomis, ke;rusakan motorik sensorik, infeksi saluran kemih. Perubahan pola eliminasi terdiri atas:
a. Frekuensi.
Frekuensi merupakan banyaknya jumlah berkemih dalam sehari. Meningkatnya frekuensi berkemih dikarenakan meningkatnya jumlah cairan yang masuk. Frekuensi yang tinggi tanpa suatu tekanan asupan cairan dapat diakibatkan karena sistitis. Frekuensi tinggi dapat ditemukan juga pada ke:adaan stres atau hamil.

b. Urgensi.
Adalah perasaan seseorang yang takut mengalami inkontinensia jika tidak berkemih. Pada umumnya, anak kecil memiliki kemampuan yang buruk dalam mengontrol sfingter eksternal. Yerasaan segera ingin berkemih biasanya terjadi pada anak karena komampuan sfingter untuk mengontrol berkurang.

c. Disuria.
Disuria adalah rasa sakit dan kesulitan dalam berkemih. Hlal ini sering ditemukan pada penyakit infeksi saluran kemih, trauma, dan striktur uretra.

d. Poliuria.
Poliuria merupakan produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh ginjal, tanpa adanya peningkatan asupan cairan. Hal ini biasanya dapat ditemukan pada penyakit diabetes melitus dan penyakit ginjal kronis.

e. Urinaria supresi.
Urinaria supresi adalah berhentinya produksi urine secara mendadak. Sec:ara normal urine diproduksi oleh ginjal secara terus-menerus pada kecepatan 60-120 ml/jam.

TINDAKAN MENGATASI MASALAH ELIMINASI URINE
Pengumpulan Urine untuk Bahan Pemeriksaan
Mengingat tujuan pemeriksaan dengan bahan urine te rsebut berbeda-beda, maka dalam pengambilan atau pengumpulan urine juga dibedakan sesuai dengan tujuannya. Di antara cara pengambilan urine tersebut antara lain: pengambilan urine biasa, pengambilan urine steril, dan pengumpulan selama 24 jam.
  1. Pengambilan urine biasa merupakan pengambilan urine dengan cara mengeluarkan urine sec:ara biasa yaitu buang air kecil. Pengambilan urine biasa ini biasanya digunakan untuk pemeriksaan kadar gula dalam urine, pemeriksaan kehamilan, dan lain-lain.
  2. Pengambilan urine steril merupakan pengambilan urine de:ngan menggunakan alat stieril, dilakukan dengan cara kateterisasi atau fungsi suprapubis yang bertujuan mengetahui adanya infeksi pada uretra, ginjal, atau saluran kemih lainnya.
  3. Pengambilan urine selama 24 jam merupakan pengambilan urine yang dikumpulkan dalam waktu 24 jam, bertujuan untuk mengetahui jumlah urine selama 24 jam dan mengukur berat jenis, asupan dan output, serta mengetahui fungsi ginjal.
Alat :
1. Botol penampung beserta penutup.
2. Etiket khusus.

Prosedur Kerja (untuk pasien mampu buang air kecil sendiri):
  1. Cuci tangan.
  2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
  3. Bagi pasien yangtidak mampu sendiri untuk buang air kecil maka bantu untuk buang air kecil (lihat prosedr menolong buang air kecil), keluarkan urine.z, setelah itu tampung ke dalam botol.
  4. Bagi pasien yang mampu untuk buang air kecil sendiri anjurkan pasien untuk buang air kecil biarkan urine yang pertama keluar dahulu, kemudian anjurkan menampung urine ke dalam botol.
  5. Catat nama pasien, dan tanggal pengambilan bahan pemeriksaan.
  6. Cuci tangan.
Menolong Buang Air Kecil dengan Menggunakan Urineal
Merupakan tindakan ke;perawatan dengan membantu pasien yang tidak mampu buang air ke°.cil sendiri di kamar kecil dengan menggunakan alat penapung (urineal) dengan tujuan manampung urine dan mengetahui kelainan dari urine (warna, dan jumlah).
Alat dan bahan:
1. Urineal.
2. Pengalas.
3. Tisu.

Prosedur Kerja:
1. Cuci tangan ,
2. Jelaskan prosedur pada pasien.
3. Pasang alas urineal di bawah glutea.
4. hepas pakaian bawah pasien.
5. Yasang urinceal di bawah glutea/pinggul atau di antara kedua paha.
6. Anjurkan pasien untuk berkemih.
7. Setelah selesai rapikan alat.
8. Cuci tiangan, catat warna, dan jumlah produksi urine.

Melakukan Kateterisasi
Kateterisasi merupakan c:ara memasukkan kate;ter ke dalam kandung kemih melalui uretira yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan eliminasi, se;bagai pengambilan bahan pemeriksaan. Pelaksanaan kateterisasi te:rbagi menjadi dua tipe: tipe intermiten (straight katetier) dan tipe; indwelling (foley kateter).
Indikasi:
Tipe Intermiten
a. Tidak mampu berkemih 8-12 jam setelah operasi. .
b. Reetensi akut setelah trauma uretra.
c. 'fidak mampu berkemih akibat obat sedatif atau analgesik. d. Cedera tulang belakang.
e. l)egenerasi neuromuskular secara progresif.
f. Untuk me:ngeluarkan urine residual.

Tipe Indwelling
a. Obstruksi aliran urine.
b. J'os1 p urelra dan strukfur disekitarnya (TUR-P).
c. Obstruksi uretra.
d. Inkontinensia dan disorientasi berat.

Elimanasi ALVI (Buang Air Besar)

Elimanasi ALVI (Buang Air Besar)
ELIMINASI ALVI (BUANG AIR BESAR)
Sistem yang Berperan dalam Eliminasi ALVI
Sistem tubuh yang memiliki peran dalam prosf;s eliminasi alvi (buang air besar) adalah sistem gastrointestinal bawah yang meliputi usus halus dan usus besar. Usus halus terdiri atas duodenum, jejunum, dan ileum dengan panjang kurang lebih 6 meter dengan diameter 2,5 cm, serta berfungsi absorpsi elektrolit Na', Cl-, K, Mg', HC03, dan kalsium. Usus besar dimulai dari rektum, kolon hingga anus yang memiliki panjang kurang lebih 1,5 meter atau 50-F0 inci dengan diameter 6 cm. Usus besar merupakan bagian bawah atau bagian ujung dari saluran pencernaan, dimulai dari katup ileum caecum sampai ke dubur (anus).

Pada batas antara usus besar dan ujung usus halus terdapat katup ilcocaecal. Katup ini biasanya mencegah zat yang masuk ke usus beaar sebelum waktunya, dan menc:egah produk buangan untuk kembali ke usus halus. Produk huangan yang memasuki usus besar isinya berupa c;airan. Setiap hari saluran anus menyerap sekitar 800-1000 ml cairan. Penyerapan inilah yang menye:babkan feses mempunyai bentuk dan setengah padat. Jika penyerapan tidak baik, produk buangan c:epat melalui usus besar, feses itu lunak dan berair. Kalau feses terlalu lama dalam usus besar, maka terlalu banyak air yang diserap sehingga feaes menjadi kering dan keras.

Kolon sigmoid mengandung feses yang sudah siap untuk dibuang dan diteruskan ke dalam rektum. Panjang rektum 12 cm (5 inci), 2,5 cm (1 inci) merupakan saluran anus. Dalam rektum terdapat tiga lapisan jaringan transversal. Segitiga lapisan terse;but merupakan rektum yang menahan feses untuk sementara, dan setiap lipatan lapisan tersebut mempunyai arteri dan vena.

Gerakan peristaltik yang kuat dapat mendorong feses ke depan. Uorakan ini terjadi 1-4 kali dalam waktu 24 jam. Peristaltik sering terjadi sesudah makan. Biasanya 1/2-1/3 dari produk buangan hasil makanan di<;ernakan dalam waktu 24 jam, dibuang dalam feses dan sisanya sesudah 24-48 jam berikutnya.

Makanan yang diterima oleh usus halus dari lambung dalam bentuk setengah padat, atau dikenal dengan nama chyme, baik berupa air, nutrien, maupun elektrolit kemudian akan diabsorbsi. Usus akan mensekresi mukus, kalium, bikarbonat, dan enzim. Se:cara umum, kolon berfungsi sebagai tempati absorpsi, proteksi, sekresi, dan eliminasi. Proses perjalanan makanan dari mulut hingga sampai rektum me;mbutuhkan waktu selama 12 jam. Proses perjalanan makanan, khususnya pada daerah kolon, memiliki beberapa gerakan, di antaranya haustral suffing atiau dikenal sebagai gerakan mencampur zat makanan dalam bentuk padat untuk mengabsorpsi air, ke;mudian diikuti dengan kontraksi haustral atau gerakan mendorong zat makanan/air pada daerah kolon dan terakhir terjadi gerakan pe;ristaltik yaitu geerakan maju ke anus.
Otot lingkar (sf ngter) bagian dalam dan luar saluran anus menguasai pembuangan feses dan gas dari anus. 12angsangan motorik disalurkan oleh sistem simpatis dan rangsangan pe:nghalang oleh sistem parasimpatis (kraniosakral). Bagian dari sistem saraf otonom ini memiliki sistem kerja yang berlawanan dalam keseimbangan yang dinamis. Sfingter luar anus merupakan otot bergaris dan di bawah penguasaan parasimpatis. Baik di waktu sakit maupun sehat dapat terjadi gangguan pada fungsi normal pembuangan oleh usus yang dipengaruhi oleh jumlah, sifat cairan, makanan yang masuk, taraf kegiatan, dan keadaan emosi.



"

Proses Buang Air Besar (Defekasi)

Proses Buang Air Besar (Defekasi)
Defekasi adalah proses pengosongan usus yang sering disebut buang air besar. 'Perdapat dua pusat yang momguasai refieks untuk defe:kasi, yang te:rletak di medula dan sumsum tulang belakang. Apabila terjadi rangsangan parasimpatis, sfingter anus bagian dalam akan mengendor dan usus besar mengucup. Reflek defe;kasi dirangsang untuk buang air beaar, kemudian sfingter anus bagian luar yang diawasi oleh sistem saraf parasimpatis, setiap waktu menguncup atau mengendor. Selama defekasi berbagai otot lain membantu proses itiu, seperti otot dinding perut, diafragma, dan otot-otot dasar pelvis.

Feses terdiri atas sisa makanan seperti selulosa yang tidak direncanakan dan zat makanan lain yang seluruhnya tidak dipakai oleh tubuh, berbagai macam mikroorganisme, sekresi kelenjar usus, pigmen empedu, dan cairan tubuh. feaes yang normal terdiri atas masa padat, berwarna coklat karena disebabkan ole;h mobilitas sebagai hasil reduksi pigmen empedu dan usus kecil.

Secara umum, terdapat dua macam refleks yang membantu proses defekasi yaitu pertama, refieks, defekasi intrinsik yang dimulai dari adanya zat sisa makanan (feses) dalam rektum sehingga terjadi distensi, kemudian flexus mesenterikus merangsang gerakan peristaltik, dan akhirnya feses sampai di anus, lalu pada saat sfingter interna relaksasi, maka terjadilah proses defekasi. Kedua, refieks defekasi parasimpatis. Adanya feses dalam rektum yang merangsang saraf rektum, ke spinal cord, dan merangsang ke kolon desenden, ke;mudian ke sigmoid, lalu ke rektum dengan gerakan peristaltik dan akhirnya terjadi relaksasi sfingte:r interna, maka terjadilah proses defekasi saat sfingter interna berelaksasi.



"

Gangguan Masalah Eliminasi ALVI

Gangguan Masalah Eliminasi ALVI
Konstipasi
Konstipasi merupakan keadaan individu yang mengalami atau berisiko tinggi mengalami stasis usus besar sehingga menimbulkan caiminasi yang jarang atau keras, atau keluarnya tinja terlalu kering dan keras.
Tanda Klinis:
a. Adanya feses yang keras.
b. Defekasi kurang dari 3 kali seminggu.
c. Menurunnya bising usus.
d. Adanya keluhan pada rektum.
e. Nyeri saat mengejan dan defekasi.
f. Adanya perasaan masih ada sisa feses

Kemungkinan Penyebab:
  • Defek persarafan, kelemahan pelvis, imobilitas karena cedera serebrospinalis, CVA (cerebro uaskular accident) dan lain-lain.
  • Pola defekasi yang tidak teratur.
  • Nyeri saat defekasi karena hemoroid.
  • Menrunnya peristaltik karena stres psikologis.
  • Penggunaan obat seperti antasida, laksantif, atau anaestesi.
  • Proses menua (usia lanjut).

Diare

Diare merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko sering mengalami pengeluaran feses dalam bentuk cair. Diare sering disertai kejang usus, mungkin ada rasa mual dan muntah.
Tanda Klinis:
a. Adanya pengcauaran feses cair.
b. Frekuensi lebih dari 3 kali sehari.
c. Nyeri/kram abdomen.
d. Bising usus meningkat.

Kemungkinan Penyebab:
a. Malabsorpsi atau inflamasi, proses infeksi.
b. Peningkatan peristaltik karena peningkatan metabolisme.
c. Efek tindakan pembedahan usus.
d. Isfek penggunaan obat seperti antasida, laksansia, antibiotik, dan lain-lain. e. Stres psikologis.

Inkontinensia Usus
Inkontiinesia usus merupakan keadaan individu yang mengalami perubahan kebiasaan dari proses de:fekasi normal mengalami proses pengeluaran fesca tak disadari. Hlal ini juga disebut sebagai inkontinensia alvi yang merupakan hilangnya kemampuan otot untuk mengontrol pengeluaran feses dan gas melalui sfingter akibat kerusakan sfingter.
Tanda Klinis:
a. Pengeluaran feeses yang tidak dikehendaki.

Kemungkinan Penyebab:
a. Gangguan sfingter rektal akibat cedera anus, pembedahan, dan lain¬lain.
b. Distensi rektum berlebih.
c. Kurangmya kontrol sfingter akibat cedera medula spinalis, CVA, dan lain-lain.
d. Kerusakan kognitif.

Kembung
Kembung merupakan keadaan penuh udara dalam perut karena pengumpulan gas secara berlebihan dalam lambung atau usus.

Hemorroid
Hemorroid merupakan keadaan terjadinya pelebaran vena di daerah anus sebagai akibat peningkatan tekanan di daerah anus yang dapat disebabkan karena konstipasi, perenggangan saat defe;kasi, dan lain-lain.

Fecal Impaction
Fecal impacaion merupakan masa feses keras dilipatan rektum yang diakibatkan oleh retensi dan akumulasi materi feses yang berkepanjangan. 1'enyebab konstipasi asupan kurang, aktivitas kurang, diet rendah serat, dan kele•.mahan tonus otot.

FAKTOR YANG MEMENGARUHI PROSES DEFEKASI
1. Usia
Setiap tahap perkembangan/usia memiliki kemampuan mengontrol proses defekasi yang berbeda. Bayi belum memiliki kemampuan mengontrol sec;ara penuh dalam buang air besar, sedangkan orang dewasa sudah memiliki kemampuan mengontrol secara penuh, kemudian pada usia lanjut proses pengontrolan tersebut mengalami penurunan.

2. Diet
Diet atau pola atau jenis makanan yang dikonsumsi dapat meme:ngaruhi proses defekasi. Makanan yang memiliki kandungan serat tinggi dapat membantu proses percepatan defekasi dan jumlah yang dikonsumsi pun dapat memengaruhinya.

3. Asupan cairan
Pemasukan cairan yang kurang dalam tubuh membuat defekasi menjadi keras oleh karena proses absorpsi air yang kurang sehingga dapat memengaruhi kesulitan proses defekasi.

4. Aktivitas
Aktivitas dapat memengaruhi proses defekasi karena melalui aktivitas tonus otot abdomen, pelvis, dan diafragma dapat membantu keelancaran proses defekasi, sehingga proses gerakan kelancaran proses defekasi.

5. Pengobatan
Pengabatan juga dapat me:mengaruhinya proses defeekasi seperti pengunaan obat-obatan laksatif atau antasida yang terlalu sering.

6. Gaya Hidup
Kebiasaan atau gaya hidup dapat memengaruhi proses defe:kasi. I-lal ini dapat terlihat pada seseorang yang memiliki gaya hidup se hat/kebiasaan melakukan buang air besar ditempat yang bersih atau toilet, maka ketika seseorang terse:but buang air besar ditempat yang terbuka atau tempat yang kotor maka ia akan mengalami kesulitan dalam proses defekasi.

7. Penyakit
Beberapa penyakit dapat memengaruhi proses defekasi, biasanya penyakit penyakit tersebut berhubungan langsung dengan sistem pencernaan seperti gastroenteristis atau penyakit infeksi lainya.

8. Nyeri
Adanya nyeri dapat memengaruhi kemampuan/keinginan untuk berdefekasi seperti nyeri pada kasus hemoroid, dan episiotomi.

9. Kerusakan Sensoris dan Motoris
Kerusakan pada sistem sensoris dan motoris dapat memengaruhi proses defekasi karena dapat menimbulkan proses penurunan stimulasi sensoris dalam berdefekasi. Hal tersebut dapat diakibatkan karena kerusakan pada tulang belakang atau kerusakan saraf lainnya.

TINDAKAN MENGATASI MASALAH ELIMINASI ALVI (BUANG AIR BESAR)
Menyiapkan Feses untuk Bahan Pemeriksaan
Menyiapkan feses untuk bahan pemeriksaan merupakan cara yang dilakukan untuk mengambil feses sebagai bahan pemeriksaan, yaitu pemeriksaan lengkap dan pemeriksaan kultur (pembiakan).
  1. Pemeriksaan feses lengkap merupakan pemeriksaan feses yang terdiri atas pemeriksaan warna, bau, konsistensi, lendir, darah, dan lain-lain.
  2. Pemeriksaan feses kultur merupakan pemeriksaan feses melalui biakan dengan cara toucher (lihat prosedur pengambilan feses melalui tangan).
Alat:
1. Tempat penampung atau botol penampung beserta penutup.
2. Etiket khusus.
3. Dua batang lidi kapas sebagai alat untuk mengambil feses.

Prosedur Kerja:
1. Cuci tangan.
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Anjurkan untuk buang air besar lalu ambil feses melalui lidi kapas yang telah dikoluarkan. Setelah selesai anjurkan untuk membe;rsihkannya daerah sekitar anus.
4. Elsupan bahan pemeriksaan ke dalam botol yang telah disediakan.
5. Catat nama pasien dan tanggal pengambilan bahan peme;riksaan.
6. Cuci tiangan.

Menolong Buang Air Besar dengan Menggunakan Pispot
Menolong buang air besar dengan menggunakan pispot merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu buang air . beaar sec:ara sendiri di kamar kecil dengan cara membantu menggunakan pispot (penampung) untuk buang air besar di tempat tidur, dengan tujuan me:menuhi kebutuhan eliminasi alvi.
Alat dan Bahan:
1. Alas/perlak.
2. Pispot.
3. Air besih.
4. Tisu.
5. Sampiran apabila tempat pasien di bangsal umum.
6. Sarung tangan.

Prosedur Kerja:
1. Cuci tangan.
2. JElaskan prosedur yang akan dilaksanakan.
3. Pasang sampiran kalau di bangsal umum.
4. Gunakan sarung tangan.
5. Pasang pengalas di bawah glutea.
6. Mempatkan pispot di antara pengalas tepat di bawah glutea dengan posisi bagian lubang pispot. tepat di bawah rektum.
7. Setelah pispot tepat di bawah glutea, tanyakan pada pasie,n apakah sudah nyaman atau belum kalau be;lum, atur sesuai dengan kebutuhan.
8. Anjurkan pasien untuk buang air besar pada pispot yang disediakan.
9. Setelah selesai siram dengan air hingga bersih dan keringkan dengari tisu.
10. Catat tanggal dan jam defekasi serta karakteristiknya.
11. Cuci tangan.

Memberikan Huknah Rendah
Merupakan tindakan keperawatan dengan cara memasukan cairan hangat ke dalam kolon desendeen dengan menggunakan kanula rekti melalui anus, yang bertujuan untuk mengosongkan usus pada proses prabedah agar dapat mencegah terjadinya obstruksi makanan sebagai dampak dari pas(:aoperasi dan merangsang buang air be;sar bagi pasien yang mengalami kesulitian dalam buang air besar.
Alat dan Bahan:
1. Pengalas.
2. Irigator lengkap dengan kanula rekti.
3. Cairan hangat kurang lebih 700 m1-1000 ml dengan suhu 40,5-43 derajat ccelcius pada orang dewasa.
4. Bengkok.
5. Jeli.
6. Pispot.
7. Sampiran.
8. Sarung tangan.
9. Tisu.

Prosedur Kerja:
  1. Cuci tangan.
  2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
  3. Atur ruangan, letakkan sampiran apabila di bangsal umum atau tutup pintu apabila di ruang 'sendiri.
  4. Atur posisi pasien dengan posisi sim miring ke kiri.
  5. Pasang pengalas di bawah glutea.
  6. Irigator diisi cairan hangat sesuai dengan suhu ceacius) dan hubungkan kanula rekti, kemudian cekkanula dan keluarkan air ke bengkok dan berikan jeli pada ujung kanula.
  7. Gunakan sarung tangan dan asupan kanula kira-kira 15 cm ke dalam rektum ke arah kolon desenden sambil pasiendiminta untuk bernapas panjang dan memegang irigator setinggi 50 cm dari tempat tidur. Buka klemnya dan air dialirkan sampai pasien menunjukkan keinginan untuk buang air besar.
  8. Anjurkan pasien untuk momahan se;bentar bila mau buang air besar dan pasang pispot atau anjurkan ke toilet. Jika pasien tidak mampu mobilisasi jalan bersihkan daerah sekitar rektum hingga bersih.
  9. Cuci tangan.
  10. Catat jumlah feses yang keluar, warna, konsistensi dan reapons pasien.
Memberikan Huknah Tinggi
Memberikan huknah tinggi me;rupakan tindakan keperawatan d<;ngan c:ara memasukkan cairan hangat ke dalam kolon asenden dengan menggunakan kanula usus, dengan tujuan untuk mengosongkan usus pada pasien prabedah atau untuk prosedur diagnostik.
Alat dan Bahan:
1. Pengalas.
2. Irigator lengkap dengan kanula usus.
3. Cairan hangat (seperti huknah rendah).
4. Bengkok.
5. Jeli.
6. Pispot.
7. Sampiran.
8. Sarung tangan.
9. Tisu.

Prosedur Kerja:
  1. Cuci tangan.
  2. Alaskan prosedur yang akan dilakukan.
  3. Atur ruangan, gunakan sampiran apabila pasien berada di ruang bangsal umum atau tutup pintu.
  4. Atur posisi pasien dengan posisi sim miring ke kanan.
  5. Gunakan sarung tangan.
  6. Irigator diisi cairan hangat sesuai dengan suhu badan dan hubungkan kanula usus, kemudian cek aliran dengan membuka kanula dan keluarkan air ke bengkok lalu berikan jeli pada ujung kanula.
  7. Masukkan kanula ke dalam re;ktum ke arah kolon asenden kurang lebih 15-20 cm sambil pasien disuruh napas panjang dan pegang irigator setinggi 30 cm dari te;mpat tidur dan buka k1c;m sehingga air mengalir pada rectum sampai pasie:n me;nunjukkan ingin buang air besar,
  8. Anjurkan pasie;n untuk me:nahan sebe;ntar bila rnau buang air besar dan pasang pispot atau anjurkan ke; toilet, kalau tidak mampu ke toilet bersihkan dengan air sampai bersih dan keringkan dengan tisu.
  9. Buka sarung tangan dan catat jumlah, warna, konsistensi, dan respons pasien.
  10. Cuci tangan
Memberikan Gliserin
Memberikan gliserin merupakan tindakan keperawatan dengan cara memasukkan c;airan gliserin kedalam poros usus dengan menggunakan spuit glise;rin,, be:rtujuan me,rangsang peristaltik usus, se:hingga pasien dapat buang air beaar (khus-Lisnya pada orang yang mengalami sembelit) dan juga dapat digunakan untuk pe;rsiapan ope;rasi,
Alat dan liahan:
1. Spuit gliserin,
2. Gliserin dalam tempatnya.
3. Bengkok.
4. Pengalas.
5. Sampiran.
6. Sarung tangan.
7. Tisu.

Prosedur Kerja:
  1. Cuci tangan.
  2. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan.
  3. Atur ruangan, apabila pasien sendiri rnaka tutup pintu, dan gunakan sampiran bila di ruang bangsal umum.
  4. Atur posisi pasien (miringkan ke kiri), dan berikan pengalas di bawah glutea, serta buka pakaian ke arah pasien.
  5. unakan sarung tangdn, kemudian spuit diisi gliserin kurang lebih 10-20 cc; dan cek kehangatan c:airan gliserin.
  6. Masukkan gliserin pe;rlahan-lahan ke; dalam anus dengan c;ara tangan kiri mendnrong pe;renggangan daerah rektum, tangan kanan memasukkann spuit kedalam anus sampai pangkal kanula dengan ujung spuit diarahkan kedepan dan anjurkan pasien napas dalam.
  7. Setelah selesai, cabut dan masukkan ke dalam bengkok. Anjurkan pasien untuk menahan sebentar rasa ingin defekasi dan pasang pispot. Apabila pasien tidak mampu ke toilet, bersihkan dengan air hingga bersih dan keringkan dengan tisu.
  8. Pasang pispot atau anjurkan ke toilet.
  9. Lepaskan sarung tangan, catat jumlah feses yang keluar, warna, konsistensi, dan respons pasien.
  10. Cuci tangan.
Mengeluarkan Feses dengan Jari
Mengeluarkan feses dengan jari merupakan tindakan keperawatan dengan cara memasukkan jari ke dalam rektum pasien c:ara ini digunakan untuk me;ngambil atau menghancurkan massa feses sekaligus mengeluarkannya. Indikasi tindakan ini adalah apabila massa feses terlalu keras dan dalam pemberian enema tidak berhasil, konstipasi serta terjadi pengerasan feses pada lansia yang tidak mampu dikeluarkan.
Alat dan Bahan:
1. Sarung tangan.
2. Minyak pelumas/jeli.
3. Alat penampung atau pispot.
4. Pengalas.
5. Sarung tangan.

Prosedur Kerja:
  1. Cuci tangan.
  2. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan.
  3. Gunakan sarung tangan dan beri minyak pelumas (jeli) pada jari telunjuk.
  4. Posisi miring dengan lutut rileks.
  5. Masukkan jari ke dalam rektum dan dorong dengan perlahan-lahan sepanjang dinding rektum ke arah umbilikus (ke arah masa feses yang impaksi).
  6. Secara perlahan-lahan lunakkan massa dengan masase daerah feses yang impaksi (arahkan jari pada inti yang keras).
  7. Gunakan pispot bila ingin buang air besar atau bantu ke toilet.
  8. Lepaskan sarung tangan, kemudian catat jumlah feses yang keluar, warna, kepadatan, serla respons pasien.
  9. Cuci tangan.



"

Perawatan Diri (Personal Hygiene)

Perawatan Diri (Personal Hygiene)
Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun psikologis. Pemenuhan perawatan diri dipengaruhi berbagai faktor, di antaranva: budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan terhadap peerawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri.

JENIS PERAWATAN DIRI BERDASARKAN WAKTU PELAKSANAAN
Perawatan diri berdasarkan waktu pelaksanaan-dibagi menjadi empat, yaitu:
  1. Perawatan Dini Hari. Merupakan perawatan diri yang dilakukan pada waktu bangun dari tidur, untuk melakukan tindakan . seperti perapian dalam pengambilan bahan pemeriksaan (urine atau feses), memberikan pertolongan, mempersiapkan pasien dalam melakukan makan pagi dengan melakuhan tindakan perawatan diri seperti mencuci m> rka dan tangan serta menjaga kebersihan mulut.
  2. Perawatan Pagi Hari. Perawatan yang dilakukan setelah melakukan makan pagi dengan melakukan perawatan diri seperti melakukan pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi (buang air besar dan keeil), mandi atau mencuci rambut, melakukan perawatan kulit, melakukan pijatan pada punggung, membersihkan mulut, kuku, dan rambut, serta merapikan tempat tidur pasien.
  3. Perawatan Siang Hari. Perawatan diri yang dilakukan setelah melakukan berbagai tindakan pengobatan atau pemeriksaan dan setelah makan siang. Berbagai tindakan perawatan diri yang dapat dilakukan antara lain mencuci muka dan tangan, membersihkan mulut, merapikan tempat tidur, serta melakukan pemeliharaan kebersihan lingkungan kesehatan pasien.
  4. Perawatan Menjelang Tidur. Perawatan diri yang dilakukan pada saat rnenjelang tidur agar pasien dapat tidur atau beristirahat dengan tenang. Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan antara lain pemenuhan kebutuhan eliminasi (buang air besar dan keeil), mencuci tangan dan muka, membersihkan mulut, dan memijat daerah punggung.
Tujuan umum perawatan diri adalah untuk mcmpertahankan perawatar, diri baik secant sendiri maupun dengan menggunakan bantuan, dapat melatih hidup sehat/bersih dengan eara memperbaiki gambaran atau persepsi terhadap kesehatan dan kebersihan serta menciptakan penampilan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan. Membuat rasa nyaman dan relaksasi dapat dilakukan untuk menghilangkan kelelahan serta mencegah infeksi, mencegah gangguan sirkulasi darah, dan mempertahankan integritas pada jaringan.



"

Perawatan Kulit

Perawatan Kulit
Kulit merupakan salah satu bagian penting dari tubuh yang dapat melindungi tubuh dari berbagai kuman atau trauma, sehinggadiperlukan perawatan yang adekuat (cukup) dalam mempertahankan fungsinya. Sebagai bagian dari organ pelindung, kulit seeara anatomis terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan epidermis atau dikenal dengan nama kutikula dan lapisan dermis atau disebut dengan korium. Lapisan epidermis terdiri atas bagian bagian seperti stratum korneum, stratum lusidum, dan stratum granulosum. Lapisan kedua at:atn lapisan dermis yang terdiri atras ujung saraf sensorik, kelenjar keringat, dan kelenjar sebaseus.

Fungsi Kulit
Kulit secara umum memiliki berbagai fungsi, di antaranya:
  1. Melindungi tubuh dari berbagai masuknya kuman atau trauma jaringan bagian dalam yang juga dapat menjaga keutuhan kulit.
  2. Mengatur keseimbangan suhu tubuh dan membantu dalam produksi keringat serta penguapan.
  3. Sebagai alat peraba yang dapat membantu tubuh untuk menerima rangsangan dari luar melalui rasa sakit, sentuhan, tekanan, atau suhu.
  4. Sebagai alat ekskresi keringat melalui pengeluaran air, garam, dan nitrogen. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit yang bertugas mencegah pengeluaran cairan tubuh secara berlebihan.
  5. Memproduksi dan menyerap vitamin D sehagai penghubung atau pemberi vitamin D dari sinar ultraviolet yang datang dari sinar matahari.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kulit
Perubahan dan keutuhan pada kulit dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya:
  1. Umur. Perubahan kulit dapat ditentukan oleh umur seseorang, hal ini dapat terlihat pada bayi yang berumur relatif masih muda, kondisi kulitnya sangat rawan terhadap berbagai trauma atau masuknya kuman. Sebaliknya pada orang dewasa, keutuhan kulit sudah memiliki kematangan sehingga fungsinya sebagai pelindung sudah baik.
  2. Jaringan Kulit. Perubahan dan keutuhan kulit dapat dipengaruhi oleh struktur jaringan kulit. Apabila jaringan kulit rusak, maka terjadi perubahan pada struktur kulit.
  3. Kondisi/Keadaan Lingkungan. Beberapa keadaan lingkungan atau kondisi yang dapat memengaruhi keadaan kulit secara utuh, antara lain keadaan panas, adanya nyeri akibat sentuhan dan tekanan, dan sebagainya.
Tindakan Perawatan Diri pada Kulit
Merupakan tindakan keperawatan dengan melakukan perawatan pada kulit. yang mengalami atau berisiko terjadi kerusakan jaringan lebih lanjut khusunya pada r;acwai~ vang mengalami tekanan (tonjolan). Tujuannya adalah untuk mencegah -ve,ngatasi terjadinya luka dekubitus akibat tekanan lama dan tidak hilang.

A1at dan Bahan:
1. Baskom cuci.
2. Sabun
3. Air.
4. Agen pembersih.
5. Balutan.
6. Pelindung kmlit.
7. Plester.
8. Sarung tangan.

Prosedur Kerja:
1. Jelaskan prosedur pada pasien.
2. Cuci tangam dan gunakan sarung tangan.
3. Tutup pintu ruangan.
4. Atur posisi pasien.
5. Kaji luka/kulit tertekan dengan memperhatikan warna, kelembapan, penampilan sekitar kulit, ukur diameter kulit, ukur kedalaman.
6. Cuci kulit sekitar luka dengan air hangat atau sabun cuci secara menyeluruh dc:ngan air.
7. Perlahan-lahan keringkan kulit secara menyeluruh yang disertai dengan pij atan.
8. Bersihkan luka secara menyeluruh dengan cairan normal atau larutan pembersih, gunakan semprit irigasi luka pada luka yang dalam.
9. Setelah selesai berikan obat atau agen topikal.
10. Catat hasil.
11. Cuci tangan.



"

Blog Archive