Monday, May 31, 2010

Tinjauan pelaksanaan kegiatan pondok sayang ibu (PSI) di desa

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan ukuran penting dalam menilai keberhasilan pelayanan kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) suatu negara. Mortalitas dan morbilitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang, menurut laporan UNICEF di negara miskin sekitar 25% - 50% kematian wanita usia subur disebabkan karena komplikasi kehamilan, kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama kematian ibu karena tidak semua kehamilan berakhir dengan persalinan yang berlangsung normal, hal ini berdasarkan kenyataan bahwa lebih dari 90 % kematian ibu disebabkan komplikasi obstetri. Diperkirakan 15% kehamilan akan mengalami keadaan resiko tinggi dan komplikasi obstetri yang dapat membahayakan kehidupan ibu maupun janinnya bila tidak ditangani dengan memadai. AKI di Indonesia masih tinggi yaitu 334 per 100.000 kelahiran hidup (KH) dan AKB sebesar 21,8 per 1.000 KH (Saifuddin, 2002). Sedangkan AKI di Lampung juga masih tinggi selama tahun 2001 yaitu jumlah kematian maternal 111 dari 134.596 KH (83/100.000 KH), dan jumlah kematian bayi yaitu 4/1000 KH, (Dinas Kesehatan Propinsi Lampung, 2001).

Indonesia menempatkan penurunan AKI sebagai program prioritas mengingat kira-kira 90% kematian ibu terjadi di saat sekitar persalinan dan kira-kira 95% penyebab kematian ibu adalah komplikasi obstetri, maka kebijaksanaan Departemen Kesehatan untuk mempercepat penurunan AKI adalah mengupayakan agar : 1) setiap persalinan ditolong atau minimal didampingi oleh bidan dan pelayanan obstetri sedekat mungkin pada ibu hamil. Memperhatikan AKI dan AKB dapat dikemukakan bahwa : 1) sebagian besar kematian ibu dan perinatal terjadi saat pertolongan pertama, 2) pengawasan antenatal masih belum memadai sehingga menyulitkan kehamilan dengan resti tidak atau terlambat diketahui, 3) masih banyak di jumpai ibu dengan jarak kehamilan pendek, terlalu banyak anak, terlalu muda, dan terlalu tua untuk hamil, 4) jumlah anemia pada ibu hamil cukup tinggi, dan 5) pendidikan masyarakat yang rendah cenderung memilih pemeliharaan kesehatan secara tradisional (Manuaba, 1998).
Untuk menjawab permasalahan tersebut perlu diupayakan program yang memiliki daya ungkit besar dan dilaksanakan dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada di masyarakat itu sendiri. Untuk itu digalakkan Gerakan Sayang Ibu (GSI) yang dirintis oleh Kantor Menteri Pemberdayaan Wanita pada tahun 1996. Ruang lingkup GSI meliputi advokasi dan mobilisasi sosial. Dalam pelaksanaannya GSI mempromosikan kegiatan yang berkaitan dengan Rumah Sakit Sayang Ibu dan Kecamatan Sayang Ibu, untuk mencegah 3 keterlambatan yaitu: 1) keterlambatan di tingkat keluarga dalam mengenali tanda bahaya dan membuat keputusan untuk segera mencari pertolongan, 2) keterlambatan dalam mencapai fasilitas pelayanan kesehatan, dan 3) keterlambatan di fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapat pertolongan yang dibutuhkan. Kegiatan yang terkait dengan Kecamatan Sayang Ibu berusaha mencegah keterlambatan pertama dan kedua, sedang kegiatan yang terkait dengan Rumah Sakit Sayang Ibu adalah mencegah keterlambatan ketiga. Menanggapi masalah tersebut tim penggerak PKK Propinsi Lampung mengambil langkah dengan membentuk Pondok Sayang Ibu yang merupakan tempat penampungan sementara bagi ibu hamil yang beresiko tinggi atau ibu hamil lainnya yang membutuhkan pertolongan dalam menghadapi persalinannya (TP.PKK Propinsi Lampung, 1997)
Di Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus merupakan daerah terpencil dengan tingkat ekonomi menengah kebawah. Di wilayah kerja Puskesmas Putih Doh terdapat 3 desa yang memiliki PSI dan salah satunya adalah Desa Badak. Dibanding dengan 2 desa lainnya yaitu : Desa Way Rilau dan Desa Tanjung Jati, Desa Badak merupakan desa yang sasaran ibu hamilnya lebih besar dengan perbandingan Desa Badak 43 orang, Desa Way Rilau 27 orang dan Desa Tanjung Jati 8 orang. Sedangkan perbandingan cakupan K1 (Kunjungan pertama ibu hamil) dari bulan Januari sampai bulan Agustus 2003 yaitu : Desa Badak 22 orang, Desa Way Rilau 15 orang dan Desa Tanjung Jati 5 orang. Adapun cakupan pelayanan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) di Desa Badak lainnya yaitu : K IV ada 15 orang, deteksi ibu hamil dengan resiko tinggi ada 3 orang, neonatus 20 orang dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan ada 20 orang. (Data Puskesmas Putih Doh tahun, 2003)
Menurut data pra survey yang dilakukan peneliti pada tanggal 3 November 2003, bahwa di Desa Badak selama tahun 2003 ini ada kematian ibu berjumlah 1 orang yang disebabkan karena perdarahan pada saat persalinan. Dan dari 8 standar kegiatan Pondok Sayang Ibu (PSI) yaitu: 1) membuat daftar seluruh ibu hamil yang ada di desa wilayah PSI, 2) menentukan status ibu hamil apakah kehamilannya beresiko tinggi, 3) membuat hari perkiraan ibu hamil, 4) menampung ibu hamil sementara sebelum dirujuk ke Rumah Sakit (RS), 5) melaksanakan piket kader PSI, 6) membuat daftar piket ambulan desa, 7) membuat daftar pendonor darah, dan 8) pembinaan / pertemuan ibu hamil. Yang dilakukan PSI di Desa Badak hanya 3 kegiatan atau 37,5 % yaitu : 1) menentukan status ibu hamil apakah kehamilannya beresiko tinggi, 2) membuat hari perkiraan ibu hamil, dan 3) membuat daftar piket ambulan desa.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik memilih judul penelitian yaitu Tinjauan Pengelolaan Pondok Sayang Ibu (PSI) di Desa Badak Wilayah kerja Puskesmas Putih Doh Kecamatan Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian masalah pada latar belakang, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut “Bagaimana Pelaksanaan kegiatan Pondok Sayang Ibu (PSI) di Desa Badak Wilayah Kerja Puskesmas Putih Doh Kecamatan Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus ?”

C. Ruang Lingkup Penelitian
Di dalam penulisan ini yang menjadi ruang lingkup dari penelitian tinjauan pengelolaan Pondok Sayang Ibu (PSI) adalah sebagai berikut :
1. Subjek penelitian : Pondok Sayang Ibu
2. Objek penelitian : Pelaksanaan kegiatan Pondok Sayang Ibu
3. Variabel penelitian : Pondok Sayang Ibu
4. Populasi : PSI di Desa Badak Wilayah kerja Puskesmas Putih Doh Kecamatan Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus
5. Lokasi Penelitian : Pondok Sayang Ibu (PSI) di Desa Badak Wilayah kerja Puskesmas Putih Doh Kecamatan Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus
6. Waktu penelitian : Dilakukan pada bulan Desember 2003 – Maret 2004

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan Pondok Sayang Ibu (PSI) di Desa Badak Wilayah kerja Puskesmas Putih Doh Kecamatan Cukuh Balak Kabupaten Tanggamus.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :
a. Kegiatan yang dilakukan PSI di Desa Badak
b. Tenaga pelaksana PSI di Desa Badak
c. Peralatan yang ada di PSI di Desa Badak
d. Pendanaan PSI di Desa Badak
e. Pencatatan dan pelaporan yang dilakukan di PSI di Desa Badak

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi pengelola PSI
Sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan di PSI bagi masyarakat di Desa Badak
2. Manfaat bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan sebagai upaya dalam pembinaan dan pengelolaan PSI.
3. Manfaat bagi Penulis
Menambah pengetahuan penulis tentang penelitian PSI

Penatalaksanaan pencegahan infeksi nifas di ruang kebidanan RSU

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan barometer pelayanan kesehatan ibu di suatu negara. Bila AKI masih tinggi berarti pelayanan kesehatan ibu belum baik. Sebaliknya bila AKI rendah berarti pelayanan kesehatan ibu sudah baik. Dengan besar kematian sekitar 585.000 setiap tahunnya maka berarti kematian ibu terjadi hampir setiap menit di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, sekitar 99% kematian maternal dan perinatal terjadi di negara sedang berkembang termasuk Indonesia (Manuaba, 2002: 18).
Saat ini angka kematian maternal dan neonatal di Indonesia adalah 334/100.000 kelahiran hidup dan 21,8/1000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, maka AKI di Indonesia adalah 15 kali AKI di Malaysia, 10 kali lebih tinggi daripada Thailand, atau 5 kali lebih tinggi daripada Filipina. Salah satu faktor penting dalam upaya penurunan angka kematian tersebut yaitu penyediaan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang berkualitas dekat dengan masyarakat (Saifuddin, 2002 : 4).
Asuhan masa nifas diperlukan karena periode ini merupakan masa kritis baik bagi ibu maupun bayi. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Pelayanan kesehatan primer diperkirakan dapat menurunkan AKI sampai 20%, namun dengan sistem rujukan yang efektif AKI dapat ditekan sampai 80%. Menurut United Nations Children Emergency Fund (UNICEF), 80% kematian ibu dan perinatal terjadi di rumah sakit rujukan (Saifuddin, 2001 : 3).
Suatu tindakan obstetrik seperti seksio sesarea atau pengeluaran plasenta secara manual, dapat meningkatkan resiko seorang ibu terkena infeksi. Resiko tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Distribusi Infeksi Bakterial Pada Pasien Obstetrik.
No. JENIS INFEKSI INSIDENS
1. Chorioamnionitis 0,5 – 1%
2. Postpartum Endometritis :
- Seksio Sesarea
- Persalinan Pervaginam 0,5 – 85%
< 10% 3. Infeksi Saluran Kemih 1 – 4% 4. Pyelonephritis 1 – 4% 5. Sepsis Post Aborsi 1 – 2% 6. Nekrosis Post Operatif < 1% 7. Toxic Shock Syndrome < 1% Sumber data : Critical Care Obstetric, 2001. Dari tabel 1 tersebut, dapat diketahui bahwa resiko terjadinya infeksi nifas pada persalinan pervaginam relatif kecil (kurang dari 10%). World Health Organization (WHO) melalui upaya Safe Motherhood menganjurkan agar setiap kehamilan, persalinan, dan nifas dianggap beresiko. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa lebih dari 90 % komplikasi obstetri tidak dapat diramalkan sebelumnya (Saifuddin, 2001 : 6). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di RSU A. Yani Metro tanggal 17 Oktober 2003 diperoleh data sebagai berikut : Tabel 2. Distribusi Ibu Nifas di Ruang Kebidanan RSU A. Yani Metro Periode Januari – September 2003. No. JENIS JUMLAH PERSEN 1. Nifas normal 205 37,9 2. Nifas dengan penyulit 336 62,1 a. Nifas Post Seksio Sesarea 58 10,7 b. Nifas Post Ketuban Pecah Dini 44 8,1 c. Nifas Post Ante Partum Hemorhagi 42 7,8 d. Nifas Post Pre Eklamsi 40 7,4 e. Nifas Post Partum Hemorhagi 40 7,4 f. Nifas Post Ekstraksi Vakum 34 6,3 g. Nifas Post Letak Sungsang/Letak Lintang 33 6,1 h. Nifas Post Date 20 3,7 i. Nifas dengan Retensio Plasenta 13 2,4 j. Nifas Post Eklamsi 12 2,2 JUMLAH 541 100 Sumber data : Laporan Bulanan Ruang Kebidanan RSU A. Yani Metro Januari - September 2003. Berdasarkan data pada tabel 2 tersebut, dapat diketahui bahwa jumlah ibu nifas dengan penyulit di Ruang Kebidanan RSU A. Yani Metro periode Januari – September 2003 cukup tinggi, yaitu 336 orang (62,1 %) dimana keadaan ini memberikan dampak yang signifikan terhadap resiko terjadinya infeksi nifas. Adapun data kematian ibu di Ruang Kebidanan RS Islam Asy-Syifaa Yukum Jaya selama tahun 2007 adalah sebagai berikut : Tabel 3. Distribusi Kematian Ibu di Ruang Kebidanan RS Islam Asy-Syifaa Yukum Jaya Periode Januari – Juni 2007. No JENIS JUMLAH PERSEN 1 Kehamilan : a. Dekompensasi cordis. b. Mola Hidatidosa 1 1 14,3 14,3 2 Persalinan : Eklampsia 1 14,3 3 Nifas : a. Sepsis b. Dekompensasi cordis c. Eklamsi post partum 2 1 1 28,5 14,3 14,3 JUMLAH 7 100 Sumber data : Laporan Bulanan Ruang Kebidanan RS Islam Asy-Syifaa Yukum Jaya Januari – Juni 2007. Berdasarkan data yang diperoleh dari studi pendahuluan pada tabel 3 tersebut, dapat diketahui bahwa selama bulan Januari – Juni tahun 2007 di Ruang Kebidanan RS Islam Asy-Syifaa Yukum Jaya terdapat kematian ibu nifas karena sepsis sejumlah 2 orang (28,5 %). Selain itu, pencegahan infeksi yang dilakukan di Ruang Kebidanan RS Islam Asy-Syifaa Yukum Jaya yang meliputi : prosedur cuci tangan, pemakaian sarung tangan, pengelolaan cairan antiseptik, pemrosesan alat bekas pakai, dan pengelolaan sampah medik belum sepenuhnya dilakukan sesuai dengan Pedoman Pencegahan Infeksi. Dengan adanya berbagai fakta yang diperoleh dari studi pendahuluan tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Penatalaksanaan Pencegahan Infeksi Nifas di Ruang Kebidanan RS Islam Asy-Syifaa Yukum Jaya”. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada Latar Belakang Masalah, dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut : bagaimanakah penatalaksanaan pencegahan infeksi nifas di Ruang Kebidanan RSU A. Yani Metro ? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui penatalaksanaan pencegahan infeksi nifas di Ruang Kebidanan RSU A. Yani Metro. 2. Tujuan Khusus a. Diperolehnya gambaran tentang prosedur cuci tangan oleh petugas. b. Diperolehnya gambaran tentang pemakaian sarung tangan oleh petugas. c. Diperolehnya gambaran tentang pengelolaan cairan antiseptik oleh petugas. d. Diperolehnya gambaran tentang pemrosesan alat bekas pakai oleh petugas. e. Diperolehnya gambaran tentang pengelolaan sampah medik oleh petugas.   D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : 1. Untuk Rumah Sakit a. Sebagai masukan tentang penatalaksanaan pencegahan infeksi nifas di Ruang Kebidanan RSU A. Yani Metro. b. Untuk menerapkan prosedur pencegahan infeksi nifas di Ruang Kebidanan RSU A. Yani Metro. 2. Untuk Institusi Pendidikan Sebagai bahan kajian terhadap teori yang telah diperoleh mahasiswi selama mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Politeknik Kesehatan Tanjung Karang Program Studi Kebidanan Metro sekaligus sebagai bahan atau sumber bacaan di perpustakaan institusi pendidikan. 3. Untuk Penulis Menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang pencegahan infeksi, khususnya infeksi nifas dan merupakan persyaratan untuk menyelesaikan Program Pendidikan pada Diploma III Kebidanan di Politeknik Kesehatan Tanjung Karang Program Studi Kebidanan Metro. E. Ruang Lingkup Adapun yang menjadi ruang lingkup dari penelitian tentang penatalaksanaan pencegahan infeksi nifas di Ruang Kebidanan RSU A. Yani Metro adalah : 1. Subyek Penelitian : Petugas paramedis di Ruang Kebidanan RSU A. Yani Metro. 2. Obyek Penelitian : Penatalaksanaan pencegahan infeksi nifas di Ruang Kebidanan RSU A. Yani Metro. 3. Lokasi Penelitian : Ruang Kebidanan RSU A. Yani Metro. 4. Waktu Penelitian : 17 Mei – 16 Juni 2004

Karakteristik suami dengan ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kelahiran bayi kiranya merupakan momen yang paling menggembirakan bagi orang tua. Mereka ingin bayi mereka sehat dan memiliki lingkungan emosi dan fisik yang terbaik. Setelah lahir, nutrisi memainkan peran terpenting bagi pertumbuhan dan perkembangan yang sehat dari bayi itu (Ramaiah, 2006)
Pada masa lima tahun kehidupan anak, pertumbuhan mental dan intelektual berkembang sangat cepat, yang disebut Golden Period. Pada masa itu terbentuk dasar-dasar kemampuan keinderaan, berpikir dan berbicara serta pertumbuhan mental intelektual yang intensif dan awal pertumbuhan moral. Gerbang pertama untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas adalah ASI (Air Susu Ibu) eksklusif. Banyak penelitian sudah membuktikan, ASI membuat bayi jauh lebih sehat, kekebalan yang tinggi, kecerdasan emosional dan spiritual lebih baik. IQ pun bisa lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang ketika bayi tidak diberi ASI Eksklusif dan ASI juga mempunyai dampak ekonomis yang sangat tinggi, serta ASI tidak bisa digantikan dengan zat makanan manapun (Markum, www. Cyberwoman 2006).
Pemberian ASI yang dianjurkan ditingkat internasional dan nasional adalah pemberian ASI segera setengah jam setelah bayi lahir, kemudian pemberian ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan, selanjutnya pemberian ASI diteruskan sampai 2 tahun dengan pemberian makanan pendamping ASI. Pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu kontribusi terpenting bagi kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan bayi baru lahir, bayi dan anak-anak. Manfaatnya akan semakin besar apabila pemberian ASI dimulai pada 1 jam pertama setelah kelahiran, dimana bayi membutuhkan makanan dan tanpa pemberian susu tambahan. Selain kekayaan gizi yang jelas dimiliki ASI, pemberian ASI juga melindungi bayi dari kematian dan kesakitan. Bayi yang diberi ASI eksklusif kemungkinan menderita diare dan infeksi pernafasan hanya seperempat dari seluruh kejadian yang diderita bayi yang tidak diberi ASI (Widyastuti, 2004).
Pada masa bayi, orang tua lebih merupakan perawat, pada masa balita sebagai pelindung, diusia prasekolah sebagai pengasuh, pada waktu usia sekolah dasar sebagai pendorong. Perubahan peran itu perlu terjadi agar pola pengasuhannya menjadi tepat meski ASI eksklusif memiliki banyak keunggulan, jumlah ibu yang menyusui anaknya makin menurun. Data terakhir menunjukkan adanya penurunan prevalensi ASI eksklusif dari 65,1% (Susenas 1989) menjadi 49,2% (Susenas 2001). Proporsi bayi mendapatkan ASI Eksklusif di pedesaan lebih tinggi dibandingkan perkotaan dan kawasan timur Indonesia lebih tinggi daripada di kawasan Jawa, Bali, dan Sumatera. Sedangkan ibu menyusui bayinya sampai usia 12-15 bulan sekitar 86% dan sekitar 66% menyusui sampai bayi berumur 22-23 bulan. Mengingat dewasa ini para ibu di negara-negara maju seperti di Eropa, Amerika dan Australia telah menjadikan pemberian ASI secara eksklusif sebagai perilaku pola asuh bayi. Meski mereka bekerja, tapi hal ini tidak menghambat keberhasilan pemberian ASI secara eksklusif (Swasono, www.menegpp 2006).
Berbeda dengan para ibu di negara berkembang seperti Indonesia, yang cenderung memilih memberikan susu formula kepada bayinya. Bahkan pada sebagian ibu, perilaku ini berkembang menjadi semacam gengsi. Celakanya, perilaku yang salah ini lalu ditiru oleh para ibu dari keluarga kurang mampu, sehingga terjadi pemberian susu formula yang sangat encer dan tidak memenuhi kebutuhan gizi bayi (Roesli, www.gizi.net 2006).
Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun1997 sampai 2002 lebih dari 95% ibu pernah menyusui bayinya. Namun yang menyusui dalam 1 jam pertama setelah melahirkan cenderung menurun dari 8% pada tahun 1997 jadi 3,7% pada tahun 2002. cakupan ASI Eksklusif 6 bulan menurun dari 42,4% pada tahun 1997 menjadi 39,5% pada tahun 2002. Penggunaan susu formula meningkat lebih dari 3 x lipat selama 5 tahun dari 10,8% pada tahun 1997 menjadi 32,5% pada tahun 2002 (www.depkes.go.id, 2006).
Dari sebuah survei yang dilakukan oleh Yayasan Lembaga Konsumsi Indonesia (YLKI) pada tahun 1995 terhadap ibu-ibu se Jabotabek, diperoleh data bahwa alasan pertama berhenti memberikan ASI pada anaknya adalah “takut di tinggal suami”. Ini semua karena mitos yang salah yaitu menyusui akan mengubah bentuk payudara menjadi lembek (Roesli, 2000).
Sedangkan pada saat ini tampak ada kecenderungan menurunnya penggunaan ASI pada sebagian masyarakat di kota-kota besar. Di kota besar sering kita melihat bayi diberi susu botol daripada disusui ibunya, sementara di pedesaan kita melihat bayi yang berusia 1 bulan sudah diberi pisang atau nasi lembut sebagai tambahan ASI. Pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan untuk Propinsi Lampung adalah 57.207 bayi atau hanya sekitar 34,53% dari jumlah bayi 165.656 bayi. Sedangkan pemberian ASI ekslusif pada bayi 0-6 bulan untuk Kota Metro adalah 900 bayi atau sekitar 58,82% dari jumlah bayi 1530 bayi. (Profil Kesehatan Propinsi Lampung, 2004).
Data prasurvei yang didapat oleh penulis di Dinas Kesehatan Kota Metro mengenai cakupan pemberian ASI rkslusif tahun 2005 adalah sebagai berikut :
Tabel 1
Data Cakupan ASI Eksklusif Kota Metro 2005

No Puskesmas Sasaran Cakupan %
1
2
3
4
5
6 Yosomulyo
Metro
Iringmulyo
Banjarsari
Sumbersari
Ganjar Agung 282
241
334
241
139
227 238
27
158
183
27
177 84,39
11,2
47,3
75,93
19,93
77,97
JUMLAH 1464 810 55,32
Sumber : Laporan Cakupan ASI Eksklusif Dinas Kesehatan Kota Metro tahun 2005
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa cakupan pemberian ASI ekslusif Kota Metro tahun 2005 hanya mencapai 55,32%, sedangkan target untuk cakupan pemberian ASI eksklusif Kota Metro untuk tahun 2005 adalah 60%. Cakupan pemberian ASI Eksklusif yang terendah ialah Puskesmas Kota Metro, hanya tercapai 11,2% atau 27 ibu dari 241 ibu yang menyusui dan cakupan pemberian eksklusif yang paling tinggi dicapai oleh Puskesmas Yosomulyo yaitu sebesar 84,39% atau 238 ibu dari 282 ibu yang menyusui.
Semua ibu seharusnya dapat menyusui anaknya dan memenuhi kebutuhan nutrisi anaknya dimana ASI dapat menjadi makanan tunggal bagi bayi sampai berusia 6 bulan. Dalam upaya pemberian ASI eksklusif agar berhasil dimulai dan dimantapkan, ibu butuh dukungan aktif baik dari keluarga maupun orang-orang yang penting bagi ibu misalnya suami (Roesli, 2000).
Keberhasilan memberikan ASI Eksklusif selain bergantung pada ibu juga sangat bergantung pada suami karena peran suami sama besarnya dengan peran ibu terutama dalam segi psikologis, sehingga jika seorang ibu berhasil memberi ASI eksklusif selama 4 atau bahkan 6 bulan, hal ini merupakan keberhasilan ibu dan suami (Roesli, 1999).
Dari pengalaman selama lebih dari 15 tahun menggeluti masalah ASI dapat dipastikan bahwa suami yang berperan sebagai ayah merupakan bagian vital dalam keberhasilan ataupun kegagalan menyusui. Masih banyak para suami yang berpendapat salah. Para suami ini berpendapat bahwa menyusui adalah urusan ibu dan bayinya. Mereka menganggap cukup menjadi pengamat yang pasif saja, sebenarnya suami mempunyai peran yang sangat penting dalam keberhasilan menyusui, terutama untuk menjaga agar refleks oksitosin lancar (Roesli, 2000).
Di hari pertama setelah melahirkan, ibu pastilah mengalami kelelahan fisik dan mental. Akibatnya, ibu merasa cemas, tidak tenang, hilang semangat, dan sebagainya. Ini merupakan hal normal yang perlu diantisipasi suami maupun pihak keluarga. Namun dalam beberapa kasus, terutama pada anak pertama, banyak suami yang lebih sibuk dengan bayinya dari pada memperhatikan kebutuhan sang istri. Jika kondisi ini terus-menerus berlanjut maka ibu akan merasa bahwa perhatian suami padanya telah menipis sehingga muncul asumsi-asumsi negatif. Terutama yang terkait erat dengan penampilan fisiknya setelah bersalin. Tubuh yang dianggap tak lagi seindah dulu membuat suami lebih mencintai anak dari pada dirinya sebagai istri. Perasaan negatif ini akan membuat refleks oksitosin menurun dan produksi ASI pun terhambat. Karena pikiran negatif ibu memengaruhi produksi ASI, maka dukungan suami sangat dibutuhkan. Pentingnya suami dalam mendukung ibu selama memberikan ASI-nya memunculkan istilah breastfeeding father atau suami menyusui. Jika ibu merasa didukung, dicintai, dan diperhatikan, maka akan muncul emosi positif yang akan meningkatkan produksi hormon oksitosin sehingga produksi ASI menjadi lancar ( Roesli, www.bkkbn.com., 2006).
Dikatakan bahwa keberhasilan memberikan ASI eksklusif selain bergantung pada ibu juga sangat bergantung pada suami maka tidak terlepas kemungkinan keterkaitan antara karakteristik suami pada ibu menyusui dengan dukungan dalam pemberian ASI eksklusif dimana dukungan tersebut dipengaruhi oleh tingkat usia suami, tingkat pendidikan suami, jenis pekerjaan suami, tingkat penghasilan suami, tingkat pengetahuan suami tentang pemberian ASI Eksklusif dan sikap suami terhadap pemberian ASI eksklusif. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang karakteristik suami pada ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Metro Kecamatan Metro Pusat Kota Metro tahun 2006.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian yang terdapat pada latar belakang, maka dapat dibuat rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana karakteristik suami dengan ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Metro Kecamatan Metro Pusat Kota Metro tahun 2006 ?”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik suami dengan ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Metro Kecamatan Metro Pusat Kota Metro tahun 2006.
2. Tujuan Khusus
a. Diperolehnya gambaran karakteristik suami dengan ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif berdasarkan tingkat usia.
b. Diperolehnya gambaran karakteristik suami dengan ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif berdasarkan tingkat pendidikan.
c. Diperolehnya gambaran karakteristik suami dengan ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif berdasarkan jenis pekerjaan.
d. Diperolehnya gambaran karakteristik suami dengan ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif berdasarkan tingkat penghasilan.
e. Diperolehnya gambaran karakteristik suami dengan ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif berdasarkan tingkat pengetahuan.
f. Diperolehnya gambaran karekteristik suami dengan ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif berdasarkan sikap.

D. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup yang diteliti adalah sebagai berikut :
1. Sifat Penelitian : Studi Deskriptif
2. Objek Penelitian : Karakteristik suami dilihat dari tingkat usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan, tingkat pengetahuan dan sikap.
3. Subjek penelitian : Suami dengan ibu menyusui yang memiliki bayi usia diatas 6 bulan sampai 2 tahun dan telah memberikan ASI eksklusif pada bayinya
4. Lokasi penelitian : Di Wilayah Kerja Puskesmas Metro
5. Waktu Penelitian : Tanggal 8 Mei – 20 Mei 2006

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas Kota Metro
Menambah wawasan serta menjadi tolak ukur para tenaga kesehatan di Puskesmas Kota Metro dalam melaksanakan program selanjutnya, terutama lebih aktif dalam memberikan penyuluhan dan motivasi kepada masyarakat khususnya ibu-ibu menyusui tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif.
2. Bagi Masyarakat Kecamatan Metro Pusat
Sebagai masukan bagi masyarakat khususnya ibu-ibu menyusui agar lebih meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif bagi bayinya serta menambah wawasan pengetahuan dan pandangan positif sehingga dapat meyakinkan keluarga khususnya ibu-ibu menyusui agar memberikan ASI secara eksklusif.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Untuk memberikan masukan bagi kegiatan penelitian berikutnya terutama penelitian yang berkaitan dengan ASI eksklusif.

Gambaran tingkat pengetahuan wanita pramenopause tentang osteoporosis di desa

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa adalah tingginya angka harapan hidup penduduknya. Demikian juga Indonesia sebagai suatu negara berkembang, dengan perkembangannya yang cukup baik, makin tinggi usia harapan hidup pada waktu lahir orang Indonesia akan mencapai 70 tahun atau lebih pada tahun 2015-2020 (FKUI, 1999 : iv). Usia harapan hidup untuk pria 76 tahun dan wanita 82 tahun (WHO, 1995:15). Di Lampung usia harapan hidup penduduknya pada tahun 2004 mencapai 67,6 tahun, sedangkan Lampung Timur adalah 69,3 tahun (Dinkes Propinsi, 2004).
Meningkatnya usia harapan hidup bagi masyarakat mempunyai beberapa konsekuensi yaitu antara lain akan timbulnya berbagai masalah kesehatan. Khususnya bagi wanita didalam daur hidupnya akan mengalami berbagai masalah kesehatan terutama pada masa menopause dan pasca menopause (Baziad, 2000:35). Salah satu masalah kesehatan yang bisa terjadi pada masa menopause adalah osteoporosis.
Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang paling banyak menyerang wanita yang telah menopause (Irawati, 2002:47).Akibat yang biasa terjadi dari osteoporosis adalah ketika tulang punggung menjadi lemah, maka akan mudah jatuh dan retak, apalagi jika disertai dengan patah tulang (fraktur).
Waktu menopause produksi estrogen dalam tubuh wanita mengalami penurunan yang drastis. Diantara banyak fungsinya estrogen memainkan peranan utama dalam melestarikan kekuatan tulang melalui kalsifikasi atau pemberian kalsium yang terus menerus. Dengan turunnya kadar estrogen, hormon yang berperan dalam proses ini yaitu vitamin D dan PTH (Parathyroid Hormone) menurun sehingga proses pematangan sel tulang (osteoblast) terhambat. Apabila ini berlanjut terus, maka penyerapan tulang dalam tubuh akan lebih cepat daripada pembentukan dalam tulang sehingga tulang menjadi lebih lunak, lebih lemah dan lebih mudah patah (Rachman, 2000:13).
Osteoporosis dapat terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, mengkonsumsi alkohol dan kurangnya aktifitas yang dilakukan sehari-hari mulai anak-anak sampai dewasa, serta minimnya pengetahuan masyarakat mengenai cara pencegahan osteoporosis terbukti dengan rendahnya konsumsi kalsium rata-rata di Indonesia yang hanya 254 mg perhari dari 1000-1200 mg perhari menurut standar internasional. Hal ini ditambah kenyataan bahwa gejala osteoporosis sering kali tidak menimbulkan gejala (silent desease), namun seringkali menunjukkan gejala klasik berupa nyeri punggung akibat fraktur kompresi dari satu atau lebih vertebrata (www.@promokes.go.id, 2006).
Berdasarkan data terbaru dari IOF (International Osteoporosis Foundation) menyebutkan sampai tahun 2000 ini diperkirakan 200 juta wanita mengalami osteoporosis (Hartono, 2000:2). Wanita 2-3 kali lebih banyak menderita osteoporosis dibandingkan laki-laki dengan prevalensi lebih kurang 35% wanita pasca menopause menderita osteoporosis dan 50% ostopenia (Baziad, 2003:75). Berdasarkan analisa data Pusat Penelitian dan Pengembangan Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada 14 propinsi menunjukkan masalah osteoporosis di Indonesia telah mencapai tingkat yang perlu diwaspadai yaitu 19,7 %. (www.Depkes.go.id, 2005).
Menurut laporan SP2TP tahun 2004 di Propinsi Lampung osteoporosis yang merupakan salah satu penyakit tulang dan jaringan pengikat menempati urutan ke-5 dari 10 (sepuluh) besar penyakit pada tahun 2004 dengan jumlah kasus 126.304 (9,32%) (Dinkes Propinsi, 2004). Dari beberapa Kabupaten/Kota di Propinsi Lampung, kasus penyakit osteoporosis lama dan baru yang ada di daerah Lampung Timur pada triwulan IV tahun 2005 menempati urutan ke-3 dari jumlah penyakit terbanyak yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur sebanyak 4059 kasus (8,25%) (LB1 Dinkes Lampung Timur). Untuk wilayah Puskesmas Purbolinggo, penyakit tulang menempati urutan ke-2 sebanyak 143 kasus (8,1%) dari penyakit terbanyak pada bulan Januari 2006. Sedangkan pada bulan Februari 2006 menempati urutan ke-3 sebanyak 109 kasus (7,1%) (Seksi Puskesmas Lampung Timur).
Berdasarkan studi pendahuluan di Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur terdapat jumlah wanita berdasarkan golongan umur 46-50 tahun yaitu 151 orang (7,6%) (data desa Taman Bogo tahun 2005). Dari hasil wawancara yang penulis lakukan terhadap 10 orang wanita pramenopause, ternyata ada 6 orang (60%) tidak tahu tentang osteoporosis yang mungkin akan terjadi pada masa menopause. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian mengenai pengetahuan wanita pramenopause tentang osteoporosis yang terjadi pada masa menopause di Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimanakah gambaran tingkat pengetahuan wanita pramenopause tentang osteoporosis di Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur tahun 2006?”.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan wanita pramenopause tentang osteoporosis.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan wanita pramenopause tentang osteoporosis pada domain kognitif tingkat tahu.
b) Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan wanita pramenopause tentang osteoporosis pada domain kognitif tingkat paham.
c) Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan wanita pramenopause tentang osteoporosis pada domain kognitif tingkat aplikasi.

D. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup yang diteliti adalah sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian : Studi Deskriptif
2. Obyek Penelitian : Tingkat pengetahuan wanita pramenopause tentang osteoporosis.
3. Subyek penelitian : Wanita yang berusia 46-50 tahun di Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur.
4. Lokasi penelitian : Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur.
5. Waktu Penelitian : Bulan April – Mei 2006.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Petugas Pelaksana Pelayanan Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan penyuluhan kepada wanita pramenopause tentang osteoporosis pada masa menopause.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan informasi untuk penelitian berikutnya.

Tanpa Flash Banyak Pengguna iPad Kecewa

Apple boleh saja bersikukuh tidak akan menyertakan teknologi Flash Adobe pada iPad. Namun sebuah survei yang dilakukan firma riset pasar Changewave menyebutkan, ada cukup banyak pengguna iPad yang kecewa karena kekurangan itu membuat mereka tidak bisa melihat situs dan konten lain berbasis Flash.

Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 153 pemilik iPad, diketahui bahwa ketiadaan Flash menjadi masalah yang paling banyak dikeluhkan. Tercatat ada 11 persen konsumen yang tidak suka akan hal ini. Masalah lainnya berupa koneksi WiFi dan keharusan menjaga layar agar tetap bersih, dikeluhkan oleh sembilan persen konsumen. Tak hanya itu, keterbatasan aplikasi dan berat iPad pun menjadi masalah tersendiri bagi tujuh persen pengguna komputer tablet ini.

Dikutip detikINET dari Telegraph, Selasa (25/5/2010), sebanyak 80 persen penguna iPad menggunakan gadgetnya untuk menjelajahi web dan 48 persen memakainya untuk menonton video. Inilah sebabnya mengapa mereka sangat kecewa dengan ketiadaan Flash.

Seperti diketahui, Apple tidak mengajak teknologi besutan Adobe untuk turut hadir dalam iPad. Apple sempat mengatakan Adobe kuno, 'buggy' dan rentan mengalami crash. Apakah Apple akan mendengarkan keluhan konsumen dan 'berdamai' dengan Adobe? Kita lihat saja nanti.


sumber : http://hotkaskus.blogspot.com/2010/05/tanpa-flash-banyak-pengguna-ipad-kecewa.html

Sunday, May 30, 2010

Inilah Perjuangan Ibumu Yang Tidak Pernah Kausadari



Ini adalah mengenai Nilai kasih Ibu dari Seorang anak yang mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur. Kemudian dia menghulurkan sekeping kertas yang bertulis sesuatu. si ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang dihulurkan oleh si anak dan membacanya.

Ongkos upah membantu ibu:
1) Membantu pergi ke Warung: Rp 20.000
2) Menjaga adik Rp 20.000
3) Membuang sampah Rp 5.000
4) Membereskan Tempat Tidur Rp 10.000
5) menyiram bunga Rp 15.000
6) Menyapu Halaman Rp 15.000
Jumlah : Rp 85.000


Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak
yang raut mukanya berbinar-binar.
Si ibu mengambil pena dan menulis
sesuatu dibelakang kertas yang sama.
1) OngKos mengandungmu selama 9bulan - GRATIS
2) OngKos berjaga malam karena menjagamu -GRATIS
3) OngKos air mata yang menetes karenamu - GRATIS
4) OngKos Khawatir kerana selalu memikirkan keadaanmu- GRATIS
5) OngKos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu - GRATIS
6) OngKos mencuci pakaian, gelas, piring dan keperluanmu - GRATIS
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku - GRATIS

Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak
menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, 'Saya Sayang Ibu'.Kemudian si
anak mengambil pena dan menulis sesuatu didepan surat yang
ditulisnya: 'Telah Dibayar' .

Alasan Mengapa Pria Lebih Suka Sama Wanita Lebih Tua

Alasan Mengapa Pria Lebih Suka Sama Wanita Lebih Tua: emhh..jaman sekarang perubahan nampaknya juga sudah merambah ke selera mencari pasangan. Menurut hasil survey 2009 LS Amerika menunjukkan cowok jaman sekarang memiliki kecenderungan untuk mencari pasangan yang lebih tua. Apakah Kamu salah satunya? Cewek yang lebih tua dipandang memiliki banyak kriteria cowok jaman sekarang. Anggapan itu muncul karena tuntutan jaman. Pekerjaan menumpuk, stress, dan pergeseran gaya hidup merupakan pemicu hal ini. Berikut alasan yang dikemukakan cowok mengapa mereka suka yang 'matang'

1. Wanita dewasa lebih mandiri
Inilah salah satu alasan yang membuat kaum adam jatuh hati. Pria menilai wanita dewasa mempunyai kepribadian matang. Wanita seperti ini punya pengalaman menyelesaikan berbagai macam masalah dengan bijaksana. Selain itu, wanita dewasa juga tidak terlalu menuntut pasangan mereka yang harus menemani sepanjang waktu.

2. Wanita dewasa bersikap tegas
Wanita dewasa bisa bersikap tegas, berbeda dengan yang lebih muda masih terlihat labil. Wanita yang lebih tua mengerti jelas apa yang mereka inginkan dalam hidup ini. Sehingga mereka pun tak akan malu-malu ketika menyatakan perasaan cinta pada sang pujaan hati.
Sementara itu, wanita muda usia 20-an masing sering mencari sosok pria yang tepat menjadi pendamping hidupnya. Jangan heran wanita muda kerap membuang waktu Anda saat menjalin hubungan, bahkan mereka berusaha keras membuat Anda cemburu. Namun dibandingkan dengan wanita lebih tua, justru mereka lebih terbuka mengungkap isi hatinya pada pasangan.

3. Wanita dewasa memiliki banyak uang
Tak menampik, uang menjadi alasan pria tertarik pada wanita lebih dewasa. Namun tidak semua pria tertarik pada wanita dewasa hanya karena uang. Ini hanyalah salah satu alasan sebagian kecil pria.
Wanita yang lebih tua cenderung memiliki banyak uang dibandingkan wanita muda. Dan hal ini sering kali pria manfaatkan dalam urusan membayar biaya kencan. Sebagian pria muda berpendapat, menjalin hubungan dengan wanita dewasa membuat mereka tak perlu membayar tagihan telepon seluler, terutama saat mereka tengah meniti karier dan membutuhkan banyak uang.

4. Wanita dewasa mahir ciptakan kencan hebat
Wanita dewasa lebih pintar menciptakan kencan yang menarik. Inilah yang menjadi alasan pria terpesona pada wanita lebih tua. Mereka tidak tertarik mabuk di tengah-tengah acara atau pingsan di toilet umum. Mereka juga tidak tertarik menari heboh di lantai dansa dengan alunan musik berirama cepat. Justru mereka telah melewati fase-fese ini. Mereka cenderung memilih tempat nyaman dan hangat untuk menikmati sebuah sesi kencan yang mengesankan.

Bagaimana? apakah anda termasuk didalamnya..sesuaikan selera anda.

Cara Mengecilkan/ Mengatasi Perut Buncit

Perut yang besar akan mempengaruhi penampilan orang, khususnya para wanita akan terlihat gemuk dan tidak lagi seksi membuat orang yang memiliki masalah perut buncit akan berusaha untuk mencari tahu cara mengecilkan perut mereka diberbagai media.
Postingan kali ini ditulis untuk membantu orang-orang yang memiliki masalah dengan perut buncit untuk sedikit share tentang cara mengecil perut yang kelihatan agak gendut tersebut. Adapun beberapa langkah yang dapat anda lakukan guna mengecilkan perut buncit adalah sebagai berikut:

Pertama:
Makan serat. Serat akan membantu Anda menurunkan berat badan dan mengecilkan perut dengan cepat karena mengisi dan dapat langsung ke saluran pencernaan Anda, membuat Anda cepat kenyang sebelum makan terlalu banyak, dan memberi rasa kenyang lebih lama. Serat membantu menjaga kelancaran pencernaan dan dapat mengurangi sembelit. Bila Anda sembelit, perut anda akan terlihat lebih besar, oleh karenanya perlu menjaga perut Anda tetap datar dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat seperti sereal, buah-buahan dan sayuran.

Kedua:
Berolahraga selama paling sedikit 30 menit setiap hari, lebih banyak jika Anda bisa. Berolahraga 
membantu untuk membakar kalori dan membuang cairan tubuh tambahan yang dapat membuat tubuh bongsor dan perut Anda terlihat lebih besar. Cara cepatnya adalah menggunakan jogging di treadmill. Mengurangi berat badan hampir mustahil tanpa aktivitas fisik, jadi olahragalah setiap hari.

Ketiga:
Hilangkanlah sementara sodium dari diet Anda. Terlalu banyak sodium dalam diet Anda dapat menyebabkan tubuh Anda untuk mempertahankan cairan dan sodium secara umum buruk bagi kesehatan Anda . Jika Anda memiliki masalah dengan berat badan, Anda mencoba menukar makanan favorit Anda rendah sodium atau tanpa sodium.

Keempat:
Berhenti minum alkohol. Anda mungkin memiliki 'perut bir' karena Anda minum terlalu banyak alkohol. Coba tanpa alkohol atau membatasi diri anda untuk satu kali minuman beralkohol per minggu jika Anda ingin menurunkan berat badan di bagian tengah tubuh Anda.
Nah.. dengan cara mencoba keempat langkah-langkah mengecilkan perut diatas, maka mudah-mudahan masalah perut buncit anda yang selama ini terasa mengganggu penampilan anda, semoga saja dapat sedikit membantu untuk menuntaskannya.

Inilah Sebabnya Mengapa Lubang Pusar Tidak Boleh Dibersihkan

http://im.rediff.com/getahead/2007/jul/25keira.jpg

Pusar adalah suatu tanda lubang tertutup di atas perut, yang dibuat oleh sengaja ketika tali pusar dilepas dan dipotong dari perut bayi yang baru lahir agar terlepas dari plasenta ibunya. Semua makhluk mamalia yang berplasenta pasti akan mempunyai pusar. Pada hewan umumnya pusar hanya terlihat seperti garis tipis yang samar.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhE9k2qcBpJiaAbs_3cDnNoiTwIiPRkGJNd6ZYaEwdaafJCZpxUHTongZpVlMIuoAk4QaGUTPV4dTpENFu_Jo_y2DSfZHmkB34bPEybHTvXeMtLzxpIctt04KhSabCsZqABa4l4MuAUUYI/s320/253.jpg

Kotoran pada kulit (daki / bolot ), meskipun setiap hari kita sudah mandi, kotoran ini tetap ada. Ini disebabkan karena sebenarnya daki itu bukan cuma kotoran. Setiap hari ada sel mati yang mengandung keratin gugur dari permukaan kulit dan minyak yang keluar, semua bercampur bersama kotoran, itulah yang menjadi daki. Sel kulit mati dan minyak yang terkumpul pada lubang pusar menjadi kotoran di sana. Tetapi kotoran pusar itu tidak boleh dibersihkan.

http://www.tabloid-nakita.com/photo/07321sehat04.jpg

Kenapa lubang pusar tidak boleh dibersihkan?

Kulit yang terdapat pada pusar lebih tipis daripada kulit pada bagian tubuh yang lainnya. Jadi, jika kulit dianalogikan sebagai dinding kastil, pusar dianggap sebagai pintu gerbangnya. Ingatkah anda, dulu waktu anda masih dalam kandugan ibu, pusar menjadi penghubung antara ibu dan anak. Dan sekarang pintu itu sudah tertutup. Pintu merupakan titik lemah dari suatu kastil. Dan pintu ini harus senantiasa kita jaga, karena jika pintu ini anda rusak sendiri dengan mengorek-korek atau membersihkannya yang akan menyebabkan pintu retak, anda yang akan rugi sendiri. Bagaimana tidak, anda telah membukakan jalan pada jutaan musuh yang telah menunggu di sekeliling kastil anda. Walaupun di balik kulit masih ada pertahanan lainnya (Antibodi, makrofag, dll), apa salahnya jika anda menjaganya, karena tidak ada yang bisa menjamin prajurit anda di balik dinding kastil akan menang atas serangan musuh.
pusar:

sumber :http://kaskusnews.us/2010/05/29/inilah-mengapa-lubang-pusar-tidak-boleh-dibersihkan/

10 Peralatan Teraneh Yang Pernah Dibuat

Under Eese Pants
Celana dalam ini didesain untuk menyembunyikan bau kentut

Menurut direktur Under-Tec dan penemunya, Buck Weimer, Under-Ease adalah celana dalam yang menyediakan perlindungan terhadap bau kentut kita. Terdiri atas banyak lapisan, filter yang dapat diganti, arang kayu dan woll serat kaca. Celana dalam ini bisa dicuci dan filternya dapat habis dalam seminggu bahkan sebulan, tergantung dari frekuensi penggunaan dan pencuciannya. Harganya 12 sampai 15 Poundsterling.

Beer Burglar Alarm
Alarm yang akan berbunyi jika seseorang memberikan kita bir

Cell-Mate
Headset Wireless Untuk telepon...
Peralatan yang memudahkan kita agar tetap 'dekat' dengan semua remote yang kita miliki dengan kepala kita, seperti remote AC, TV, CD Player, dll..


TwitterPeek
Peralatan yang dibuat untuk mengirim, menerima dan mencari postingan Twitter.

As-Seen-on-TV

Dengan alat ini kita bisa nonton video lewat iPhone (maupun gadget video player lainnya), terdapat juga kaca pembesar agar video yang dilihat makin jelas.

Nintendo Virtual Boy
Peralatan 3D monokromatik untuk video game

Ini adalah peralatan pertama yang bisa menampilkan grafik 3D. Tetapi kenyataannya pengguna, gamer harus menekan mata mereka ke alat tsb untuk melihat efek 3D-nya. Dalam 15 - 30 menit setelah menggunakan alat ini, sebaiknya kita beristirahat, utk menghindari sakit kepala, sakit mata dan kejenuhan.

Lakeland
Perebus Telur Elektrik

Jika kompor agan lagi dpke.. maka alat ini bsa membantu agan untuk merebus telur (saja).. ada pilihan untuk telur setengah matang

Car Stereo Remote
Remote untuk jarak gigi tiga di antara tangan penyetir dan stereo mobil.

Alat ini dibuat untuk menggeser gigi tiga ke depan. Bukankah lebih mudah menggunakan pedalnya?

The Potty Putter
Toilet duduk plus permainan golf..


sumber: http://jelajahunik.blogspot.com/2010/05/10-peralatan-teraneh-yang-pernah-dibuat.html

Hobi aneh sekeluarga dalam memanjangkan rambut

Rambut adalah mahkota wanita.berbagai cara dilakukan pada rambut kaum hawa tersebut agar tampak indah dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya. termasuk diantaranya adalah memanjangkan rambutnya. bila panjangnya secara wajar tentu tampak indah, namun apa jadinya bila panjangnya mencapai 37 kaki malah akhirnya justru tampak mengerikan. bahkan hal ini dilakukan ramai-ramai oleh satu keluarga besar. mereka adalah 7 sutherland bersaudara dari newyork.



foto diambil tahun 1881-1884

10 Top Skor Terbaik Sepanjang Sejarah Piala Dunia

http://www.republika.co.id/images/ronaldo_andalan_brasil_saat_melawan_100428145005.jpg
Ronaldo, saat melawan Jerman dalam Top Skor Terbaik Sepanjang Sejarah Piala Dunia

10. Teifilo Cubillas (Peru) - mencetak 10 gol (Piala Dunia 1970, 1978 dan 1982).
Cubillas masih tercatat sebagai pemain terbaik Peru sepanjang masa. Ia berperan besar dalam membawa negaranya melaju sampai perempat final 1970. Delapan tahun kemudian, ia mencetak sebuah gol indah di Piala Dunia Argentina.

9. Gary Lineker (Inggris) - 10 gol (1986, 1990).
Topskor di Piala Dunia 1986 dengan mencetak enam gol. Ia kemudian mencetak empat gol lagi di Piala Dunia 1990 saat Inggris menjadi juara keempat.

8. Gabriel Batistuta (Argentina) - 10 gol (1994, 1998, 2002).
Striker legendaris Argentina ini dikenal dengan tendangan kaki kanannya yang sangat keras. Ia membuat gol saat berada di puncak karier pada Piala Dunia 1994 dan 1998, dan juga sempat mencetak gol saat menjadi veteran di Piala Dunia 2002.

7. Helmut Rahn (Jerman Barat) - 10 gol (1954, 1958).
Pemain berjulukan 'The Cannon from Essen' ini dikenal berkat dua golnya di Piala Dunia 1954 ke gawang Hongaria dan membantu Jerman meraih juara dunia untuk pertama kalinya. Ia mencetak sepuluh gol hanya dalam sembilan pertandingan.

6. Jurgen Klinsmann (Jerman) - 11 gol (1990, 1994, 1998).
Striker haus gol yang mencetak gol di tiga Piala Dunia secara berturut-turut dan menjalin kerjasama mengesankan dengan Rudi Voller di Piala Dunia 1990 dan 1994.

5. Sandor Kosics (Hongaria) - 11 gol (1954).
Kosics hanya sekali bermain di Piala Dunia. Ia merupakan pemain kunci dalam tim Hongaria yang tampil luar biasa di tahun 1954. Ia membuat gol di setiap pertandingan, kecuali di final saat timnya secara mengejutkan kalah dari Jerman.

4. Pele (Brasil) 12 gol (1958, 1962, 1966, 1970).
Pemain yang dijuluki 'The King' ini sudah mendunia di usia 17 tahun. Ia mencetak dua gol di final Piala Dunia 1958 dan membawa Brasil mengalahkan Swedia. Ia menutup kariernya di Piala Dunia 1970 dengan membuat satu gol di pertandingan final saat timnya mengalahkan Italia 4-1.

3. Just Fontaine (Prancis) - 13 gol (1958).
Seperti halnya Kosics, Fontaine hanya tampil di satu Piala Dunia. Namun sampai saat ini ia adalah topskor dengan gol terbanyak dalam sebuah turnamen, dengan mencetak 13 gol saat membawa Prancis menjadi juara ketiga di Piala Dunia 1958.

2. Gerd Muller (Jerman Barat) - 14 gol (1970, 1974).
Disebut-sebut sebagai striker kotak penalti terbaik sepanjang masa. Muller mencetak sepuluh gol saat Jerman Barat menjadu juara ketiga di Piala Dunia 1970. Ia kemudian membuat empat gol pada 1974, termasuk gol penentu kemenangan negaranya atas Belanda di pertandingan final.

1. Ronaldo (Brasil) - 15 gol (1994, 1998, 2002, 2006).
Pemain legendaris ini dikenang berkat penampilan gemilangnya di Piala Dunia 2002. Selain membawa Brasil menjadi juara, Ronaldo juga menjadi topskor dengan mencetak delapan gol, termasuk dua gol di pertandingan final ke gawang Jerman.

Sejarah Thomas Dan Uber Cup



Badminton atau biasa dikenal dengan nama Bulu Tangkis adalah sebuah Olahraga yang sangat ternama, mungkin setelah Olahraga Sepakbola. Kejuaran yang sangat ternama didunia Bulutangkis seperti All England, Thomas dan Uber Cup dan Juga pada perhelatan kejuaran Olympiade.

Sejarah Thomas Cup

Nama Thomas diambil dari pemain legendaris di dunia bulutangkis, Piala Thomas diambil dari nama ketua IBF pertama asal Inggris sekaligus Pemain Legendari Bulu Tangkis yang telah menjuarai All England sebanyak empat kali berturut-turut antara tahun 1903-1927 yaitu Sir George Alan Thomas, dia juga sekaligus yg menjadi pelopor untuk diadakan Kompetisi Dunia di dalam Olahraga tepok bulu ini sama seperti halnya World Cup pada Olahraga Sepakbola.


Setelah sembilan tahun lamanya bergelut di Olahraga Badminton ini, Sir George memberikan IBF sebuah piala hasil karya seorang pengrajin perak bernama Atkin Bros.Piala setinggi 28 inci ini bertuliskan “The International Badminton Championship Cup presented to the International Badminton Federation by Sir George Thomas, Bart., 1939“. Di atas mangkuknya terdapat patung kecil atlet bulutangkis.


Awal pertandingan Thomas Cup ini berlangsung dinegara Preston dan Negara Malaya (sekarang Malaysia) merupakan Negara yg pertama kali memboyong Piala Thomas setelah mengalahkan Tim Thomas Denmark di partai Final dengan skor 8-1.




Sejarah Uber Cup
Jika Piala Thomas “dibuat” oleh Sir George Alan Thomas, Piala Uber didapat dari nama Sang legendaris Bulu Tangkis dari Inggris di era 1930-an yaitu Betty Uber.Bentuk Piala Thomas Uber berbentuk bola dunia yang pada bagian atasnya terdapat patung pemain bulutangkis wanita yang sedang mengayunkan raket. Piala ini juga terbuat dari perak dengan tinggi kurang lebih 18 inci dan dibuat oleh Messrs Mappin & Webb di London.

Piala Uber pertama pada tahun 1956 dimenangi oleh Amerika Serikat setelah mengalahkan Tim Uber dari Denmar yang berlangsung di Lancashire pada tahun 1956/5. Dan pada tahun 1984 kejuaran Thomas dan Uber Cup disatukan alias dibarengi. Turnamen Thomas Cup & Uber Cup masing-masing melibatkan 12 tim, termasuk tim tuan rumah dan juara bertahan. Tuan rumah dan juara bertahan langsung lolos ke babak final, sedangkan 10 tim lainnya adalah mereka yang memenangi kualifikasi regional (Asia, Eropa, Oceania, Pan-Amerika, dan Afrika). Babak final kedua turnamen itu sering disebut sebagai Putaran Final Piala Thomas & Uber. Tapi pada tahun 2010 nanti, BWF mengumumkan bahwa keduanya akan digelar terpisah lagi mulai 2010.

Daftar Juara Thomas Cup

Daftar Juara Uber Cup

sumber : http://beritanyata.blogspot.com/2010/05/sejarah-thomas-dan-uber-cup.html

Petani China Mambuat Pesawat Sendiri

Seorang petani Cina Shu Mansheng telah menciptakan pesawat ultra-ringan hanya dalam 8 bulan. Ukuran 4,5 meter, pesawat ini didukung oleh dua mesin motor. Dibangun dengan biaya sekitar 5.000 yuan (sekitar $ 733), pesawat itu disiapkan untuk tes oleh Shu di Wuhan, provinsi Hubei. 'Pesawat berada di langit selama beberapa detik sebelum menabrak sebuah kompleks lingkungan' Hal ini masih jauh untuk Shu sebelum pesawat ini dinamakan sukses nyata, tetapi kemudian ia berhak mendapat semua kredit untuk upaya nekat itu..










Restoran Supermahal, Selera Bos Harga Selangit

Kalau mendengar sebuah restoran yang mempunyai menu dengan harga jutaan, pasti lah yang terbayang adalah restoran dengan bangunan dan desain yang mewah. Akan tetapi, kali ini anda akan terkecoh, karena restoran yang menu-menunya jutaan dolar ternyata bangunan tidak mewah sanam sekali, malah lokasinya juga terletak di tempat yang terpencil yaitu ditengah kebuns ayuran dan mawar yang segar. Tepatnya di Yountville, lembah Napa, di California, Amerika.

Namanya saja aneh 'French Laundry Restaurant'. Entah kenapa restauran ini memakai kata laundry yang bahasa umumnya berarti mencuci. Apakah yg dimaksud adalah restoran ini akan 'mencuci' habis uang pengunjungnya dengan harga-harga makanannya yang selangit? Bayangkan, harga makanannya per porsi kecil sampai jutaan rupiah yaitu seharga 0 sekitar Rp 7.2 juta. Porsi yang jutaan itu small=kecil dan isinya mungkin hanya cukup untuk mengenyangkan perut anak kecil. Dengan harga segitu, sudah bisa dapat bakso yang cukup untuk orang di rumah kontrakan sebelah.

Lebih parahnya lagi, di luar harga makanan, surchage untuk mendapat tempat duduk di restoran itu adalah seharga 0 atau Rp 2,2 juta untuk bayar pajak pelayanan. Biaya makan untuk makan di restoran tersebut adalah sekitar 00 dolar karena para pengunjung tidak mungkin hanya memakan makanan pembuka (appetizer) ataupun hanya memakan makanan penutup (dessert). Tetapi orang-orang juga harus memakan makanan utama nya (main course) plus minum yang harganya juga selangit yang kalau ditotalkan seluruhnya ditambah dengan pajak akan mencapai sekitar 00. Maka bisa di perkirakan kalau yang makan disana pastilah para orang kaya dari kalangan yang memiliki uang segunung.



Jangan membayangkan kalau tempat makan termahal di amerika ini adalah bangunan mewah..sama sekali tidak. Bangunannya biasa saja, bahkan agak terpencil, terletak di tengah kebun sayuran dan mawar yang segar . Letaknya di Yountville, lembah Napa, di California. Ini adalah restoran Prancis dengan rasa makanannya paling maknyusss seantero amerika....

Pemiliknya adalah Thomas Keller, mantan juru masak kepala yang sempat mendapat predikat juru masak terbaik di Amerika menurut versi sebuah majalah. Dan restoran ini adalah merupakan restoran Perancis yang terkenal dengan menu nya yang menggoyang lidah.

Bagi yang mau ke Amerika dan mempunyai duit berlebih yang melimpah, bisa dicoba restoran ini.

Berikut adalah foto-foto menu-menu restoran tersebut yang harganya selangit

USD 800 Meal


USD 120 Meal


USD 280 Meal


USD 90 Meal


USD 70 Meal


USD 190 Meal

Yang ini, untuk total Bill yang dikeluarkan sekali makan





source : http://ariesclub17.blogspot.com/2010/05/restoran-yang-menyediakan-menu-se-upil.html

Blog Archive