Thursday, May 27, 2010

Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian dismenore pada mahasiswa program studi kebidanan

KTI KEBIDANAN:
Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian dismenore pada mahasiswa program studi kebidanan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh wanita setiap bulanya untuk kehamilan (Keikos, 2007). Menstruasi menurut Prawirohardjo (1999) adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai dengan pelepasan (deskuamasi) endometrium. Walaupun menstruasi datang setiap bulan pada usia reproduksi, banyak wanita yang mengalami ketidaknyamanan fisik atau merasa tersiksa saat menjelang atau selama haid berlangsung (Blogdokter, 2007). Salah satu ketidaknyamanan fisik saat menstruasi yaitu dismenore.
Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi (Imcw, 2007). Dismenore dapat disertai dengan rasa mual, muntah, diare dan kram, sakit seperti kolik diperut. Beberapa wanita bahkan pingsan dan mabok, keadaan ini muncul cukup hebat sehingga menyebabkan penderita mengalami “kelumpuhan” aktivitas untuk sementara (Youngson, 2002). Kelainan yang selalu timbul tidak mungkin menyebabkan kematian seseorang, tetapi hal ini akan sangat menggangu syarafnya, kadang-kadang sampai mengalami penderitaan yang menahun dan kronis (Hartati, 1990).
Penyebab dismenore bermacam-macam yaitu karena suatu proses penyakit (misalnya radang panggul), endometriosis, tumor, atau kelainan letak uterus, selaput dara atau vagina tidak berlubang, dan stres atau kecemasan yang belebihan, tetapi penyebab yang tersering diduga karena terjadinya ketidakseimbangan hormonal dan tidak ada hubungan dengan organ reproduksi.
Dismenore banyak dialami oleh para wanita. Di Amerika Serikat diperkirakan hampir 90% wanita mengalami dismenore, dan 10-15% diantaranya mengalami dismenore berat, yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun (Jurnal Occupation And Environmental Medicine, 2008). Telah diperkirakan bahwa lebih dari 140 juta jam kerja yang hilang setiap tahunnya di Amerika Serikat karena dismenore primer (Schwarz, 1989).
Di Indonesia angka kejadian dismenore sebesar 64.25 % yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36 % dismenore sekunder (Info sehat, 2008). Di Surabaya di dapatkan 1,07 %-1,31 % dari jumlah penderita dismenore datang kebagian kebidanan (Harunriyanto, 2008).
Di asrama, berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Mei 2008 pada mahasiswa Program Studi Kebidanan Metro didapatkan 121 orang (61,4 %) yang mengalami dismenore dari 197 mahasiswa yang terdiri dari 57 mahasiswa tingkat 1 (28,93%), 13 mahasiswa tingkat II A (6,60%) dan 51 mahasiswa tingkat III (25,89%).
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas penulis ingin melakukan penelitian tentang ”Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian dismenore pada mahasiswa di Program Studi Kebidanan Metro”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut “Bagaimanakah gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian dismenore pada mahasiswa di Program Studi Kebidanan Metro ?”.

C. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup yang diteliti adalah sebagai berikut :
1. Sifat Penelitian : Penelitian Deskriptif
2. Subjek Penelitian : Mahasiswa yang mengalami dismenore di Program Studi Kebidanan Metro
3. Objek Penelitian : Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian dismenore
4. Lokasi Penelitian : Program Studi Kebidanan Metro
5. Waktu Penelitan : 14-18 Juni 2008.

D. Tujuan Penelitan
1. Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian dismenore pada mahasiswa di Program Studi Kebidanan Metro.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pada penelitian ini untuk :
a. Mengetahui gambaran faktor yang mempengaruhi kejadian dismenore ditinjau dari faktor stres.
b. Mengetahui gambaran faktor yang mempengaruhi kejadian dismenore ditinjau dari faktor status gizi.
c. Mengetahui gambaran faktor yang mempengaruhi kejadian dismenore ditinjau dari faktor alergi.

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Program Studi Kebidanan Metro
Sebagai dokumen dan bahan bacaan untuk menambah wawasan bagi mahasiswa di Program Studi Kebidanan Metro tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian dismenore.
2. Penelitian Selanjutnya
Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian-penelitian yang serupa dan dapat lebih disempurnakan.

Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian dismenore
pada mahasiswa program studi kebidanan

ibu tidak menimbang balitanya di posyandu

KTI Kebidanan:
Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak menimbang balitanya di posyandu

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian interaksi dari pembangunan nasional yang secara keseluruhan perlu digalakkan pula. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk atau individu agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dan sejahtera (Depkes RI, 2003).
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya, melakukan pembinaan kesehatan anak sejak dini melalui kegiatan kesehatan ibu dan anak. Pembinaan kesehatan anak usia dini, sejak masih dalam kandungan hingga usia balita ditujukan untuk melindungi anak dari ancaman kematian dan kesakitan yang dapat membawa cacat serta untuk membina, membekali dan memperbesar potensinya untuk menjadi manusia tangguh (Depkes RI, 1999).
Pemantauan pertumbuhan (growth monitoring) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus (berkesinambungan) dan teratur. Dengan pemantauan pertumbuhan, setiap ada gangguan keseimbangan gizi pada seorang anak akan dapat diketahui secara dini melalui perubahan pertumbuhannya. Dengan diketahuinya gangguan gizi secara dini maka tindakan penanggulangannya dapat dilakukan dengan segera, sehingga keadaan gizi yang memburuk dapat dicegah (Dinkes Propinsi Lampung, 2004).
Upaya penggerakan masyarakat dalam keterpaduan ini digunakan pendekatan melalui Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD), yang pelaksanaannya secara operasional dibentuk Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Pos Pelayanan Terpadu merupakan wadah titik temu antara pelayanan profesional dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya penurunan angka kematian bayi dan angka kelahiran (Depkes RI, 2003).
Kegiatan bulanan di Posyandu merupakan kegiatan rutin yang bertujuan untuk memantau pertumbuhan berat badan balita dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS), memberikan konseling gizi dan memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar. Untuk tujuan pemantauan pertumbuhan balita dilakukan penimbangan balita setiap bulan (Dinkes Lampung, 2004).
Semua informasi yang diperlukan untuk pemantauan pertumbuhan balita bersumber dari data berat badan hasil penimbangan balita. Bulan yang diisikan kedalam KMS untuk dinilai naik (N) atau tidak naik (T) pertumbuhan balita.
Ibu yang tidak menimbang balitanya ke Posyandu dapat menyebabkan tidak terpantaunya pertumbuhan dan perkembangan balita. Balita yang tidak ditimbang berturut-turut beresiko keadaan gizinya memburuk sehingga mengalami gangguan pertumbuhan (Depkes RI, 2006).
Angka kematian bayi dan balita pada tahun 1997 mencapai 35 per 1000 kelahiran hidup dan 58 per 1000 kelahiran hidup. Pada tahun 2006 angka kematian bayi dan balita mencapai 26 per 1000 kelahiran hidup dan 46 per 1000 kelahiran hidup, hal ini menunjukkan bahwa angka kematian bayi dan balita di Indonesia berhasil di turunkan, namun pencapaian penurunan masih jauh dari yang di harapkan (Depkes, 2003). Depkes menargetkan pada tahun 2009 AKB menjadi 26 per 1000 kelahiran hidup (Depkes, 2006).
Berdasarkan hasil perhitungan data Sensus Nasional 2006, jumlah balita di Lampung sebanyak 165.347. Balita yang mempunyai gizi baik sebanyak 165.160 balita sedangkan yang menderita gizi buruk sebanyak 187 target pencapaian balita gizi buruk yang mendapat perawatan 100% jadi target yang belum dicapai 0,11% (Dinkes Propinsi Lampung, 2006). Menurut profil kesehatan Propinsi Lampung 2006 gizi kurang dapat berdampak meningkatnya angka kematian balita (0 – 5 tahun per 1000 kelahiran hidup). AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan balita.
Indikator yang digunakan untuk memantau pertumbuhan balita adalah D/S dan N/D. Pada tahun 2002 cakupan penimbangan balita (D/S) pada bayi 44,75% dan balita 30,10%, tahun 2003 terjadi peningkatan D/S : 47,98% dan N/D 79,26%, tahun 2004 D/S : 46,57% dan N/D : 78,37%, tahun 2005 D/S : 57,96% dan N/D : 82.76% dan cakupan tahun 2006 sebesar 59,67%, cakupan ini belum mencapai target. Untuk meningkatkan cakupan perlu terus dilakukan gerakan penimbangan balita melalui penyuluhan, penggerakan masyarakat, revitalisasi posyandu dan lain-lain (Profil Propinsi Lampung, 2006).
Data Kecamatan Metro Barat Puskesmas Mulyojati pada tahun 2007 cakupan penimbangan balita yaitu yang ditimbang dibagi jumlah sasaran (D/S) mencapai 58,46 %, untuk cakupan balita yang mengalami kenaikan berat badan bagi jumlah sasaran (N/D) yaitu pada balita mencapai 27,91 % (Dinkes Metro, 2007).
Data cakupan penimbangan balita Puskesmas Mulyojati tahun 2007, cakupan penimbangan balita dengan rata-rata penimbangan pada triwulan I mencapai 60,75 %, pada triwulan II mencapai 58,45 %, pada triwulan III mencapai 67,46 %, sedangkan pada triwulan IV mencapai 60 % (Dinkes Metro, 2007).
Puskesmas Mulyojati terdapat tujuh posyandu yaitu posyandu : Banowati, Sembodro, Dewi Kunti, Arimbi, Dewi Sri, Larasati dan Dewi Sinta. Berdasarkan survey di lokasi diperoleh data cakupan penimbangan balita yang ditimbang bagi jumlah sasaran (D/S) dan dari ketujuh posyandu, ternyata cakupan penimbangan balita yang paling rendah terdapat pada Posyandu Dewi Sinta sebesar 40%.
Kota Metro menargetkan cakupan penimbangan balita di posyandu mencapai 80% (Indikator SPM, 2008-2010).
Penyebab yang mempengaruhi ibu tidak menimbang balitanya ke posyandu adalah umur balita, tenaga penolong persalinan, kemampuan membaca, paritas, status pekerjaan ibu, ketersediaan waktu ibu untuk merawat anak (Depkes RI, 2001).
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang apakah gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak menimbang balitanya di Posyandu Dewi Sinta wilayah Puskesmas Mulyojati Metro Barat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut apakah gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak menimbang balitanya di Posyandu Dewi Sinta wilayah Puskesmas Mulyojati Metro.

C. Ruang Lingkup
1. Sifat penelitian : Deskriptif
2. Subjek penelitian : Ibu-ibu yang mempunyai balita tetapi tidak ditimbang selama 2 bulan berturut-turut di Posyandu Dewi Sinta Wilayah Puskesmas Mulyojati Metro Barat
3. Objek penelitian : Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak menimbang balitanya di Posyandu Dewi Sinta wilayah Puskesmas Mulyojati Metro Barat
4. Lokasi penelitian : Posyandu Dewi Sinta wilayah Puskesmas Mulyojati Metro Barat
5. Waktu penelitian : Setelah proposal disetujui

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dalam penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak menimbang balitanya di Posyandu Dewi Sinta wilayah Puskesmas Mulyojati Metro Barat.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui gambaran ibu tidak menimbang balitanya di posyandu di tinjau dari faktor umur balita.
b. Untuk mengetahui gambaran ibu tidak menimbang balitanya di posyandu di tinjau dari faktor paritas.
c. Untuk mengetahui gambaran ibu tidak menimbang balitanya di posyandu di tinjau dari faktor pendidikan ibu.
d. Untuk mengetahui gambaran ibu tidak menimbang balitanya di posyandu di tinjau dari faktor pekerjaan ibu.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Posyandu Dewi Sinta
Sebagai masukan tentang cakupan kunjungan Posyandu balita, partisipasi masyarakat terhadap kunjungan ke Posyandu dan sebagai masukan untuk perencanaan kegiatan dimasa mendatang.
2. Bagi Puskesmas Mulyojati
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka meningkatkan program pelayanan penimbangan balita.
3. Bagi Instansi Pendidikan
Sebagai bahan bacaan dan referensi bagi perpustakaan di Instansi Pendidikan.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai informasi, perbandingan, serta referensi bagi peneliti selanjutnya.

Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak menimbang balitanya di posyandu

Gambaran pengetahuan siswa SMPN ….. tentang perilaku hidup bersih dan sehat tahun

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap individu. Agar terwujud derajat kesehatan yang optimal bagi semua masyarakat. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional. Karena kesehatan menyentuh semua aspek kehidupan manusia. Pembangunan kesehatan sangat terkait dan dipengaruhi oleh aspek demografi. Pertumbuhan ekonomi masyarakat tingkat pendidikannya, serta keadaan dan perkembangan lingkungan, baik fisik maupun biologik (Depkes RI, 2002).
Salah satu strategi kesehatan nasional dalam rangka menuju Indonesia sehat 2010 adalah menempatkan pembangunan kesehatan yang berwawasan kesehatan, artinya setiap upaya program berdampak positif dalam membentuk perilaku sehat dan lingkungan yang sehat pula. Pada tanggal 1 Maret 1999 Presiden Republik Indonesia telah mencanangkan gerakan pembangunan berwawasan kesehatan sebagai strategi pembangunan nasional untuk mewujudkan Indonesia sehat 2010. Paradigma sehat tersebut dijabarkan dan dioperasionalkan antara lain dalam bentuk perilaku hidup bersih dan sehat (Depkes RI, 1999).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan paradigma sehat dalam budaya perorangan. Keluarga dan masyarakat yang berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental, spiritual maupun sosial. Selain itu juga program perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, keluarga dengan membuka jalur komunikasi, informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku sehingga masyarakat sadar, mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri terutama pada tatanannya masing-masing (Depkes RI, 2002).
Program perilaku hidup bersih dan sehat memiliki 5 program prioritas yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), gizi, kesehatan lingkungan, gaya hidup dan dana sehat/Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (JPKM). Perkembangan program perilaku hidup bersih dan sehat sesuai dengan dinamika yang terjadi di masyarakat sesuai kondisi dan kebutuhan daerah masing-masing. Berlakunya menetapkan 9 indikator perilaku, indikator perilaku tersebut adalah tidak merokok, kepesertaan jaminan pelayanan kesehatan masyarakat, mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar, menggosok gigi sebelum tidur dan olah raga, indikator lingkungan adalah air jamban ada air bersih, ada tempat sampah, ada Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) ventilasi kepadataan, lantai bukan tanah (Depkes RI, 2004).
Rokok dapat menyebabkan penyakit kanker, jantung, stroke dan paru. Hasil studi WHO menemukan bahwa kematian yang disebabkan oleh rokok diseluruh dunia dapat berlipat tiga dalam dua dekade mendatang. Sampai sekarang tercatat lebih dari 25 penyakit yang disebabkan oleh tembakau, lebih dari 60% perokok adalah laki-laki dewasa yang mulai merokok pada waktu mereka berusia kurang dari 20 tahun, remaja belasan tahun sudah mulai merokok tanpa menyadari sifat pembuat ketagihan nikotin, perilaku terus menerus merokok diantara kaum muda melalui tahap coba-coba selanjutnya menjadi perokok tetap dan akhirnya ketagihan (http://www.pd.persi.co.id, 4 Mei 2004)
Dinas Propinsi Lampung menetapkan 8 indikator di tatanan tempat-tempat umum yaitu air bersih, jamban, ada tempat sampah, saluran pembuangan limbah, pencahayaan dan pencahayaan dan penghawaa, kebersihan kuku, informasi tentang Penyakit Menular Seksual (PMS) / Aquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS), dana sehat/ JPKM, adanya media atau poster kesehatan.
Visi Dinas Kesehatan Lampung Timur "Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata serta sebagai penggerak kesehatan guna menumbuhkan daya saing masyarakat". Rumusan visi tersebut mengandung pengertian bahwa dalam kurun waktu 5 tahun yang akan datang secara bertahap Dinas Kesehatan akan mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata kepada seluruh lapisan masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan menuju masyarakat Lampung Timur yang sehat sehingga akan menumbuhkan daya saing masyarakat di segala bidang (Profil Dinas Kesehatan Lampung Timur, 2006).
Perilaku kesehatan di Lampung Timur yang diharapkan adalah perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Berbagai lapisan masyarakat yang beresiko melakukan penyimpangan perilaku hidup bersih dan sehat. Karena bila pengetahuannya masih kurang dapat meningkatkan timbulnya ancaman penyakit yang seharusnya dapat dicegah sedini mungkin dan dapat berperilaku sehat.
Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan kegiatan dari Penyuluhan Kesehatan Masyarakat (PKM). Puskesmas memiliki program kegiatan utama :
1. Kesehatan lingkungan
2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
3. Peningkatan kesehatan keluarga (termasuk kesehatan reproduksi)
4. Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
5. Keperawatan kesehatan masyarakat
6. Penyuluhan kesehatan masyarakat
7. Perbaikan gizi masyarakat
(Dinkes Propinsi Lampung, 2004).
Berdasarkan pengamatan peneliti di Puskesmas Raman Utara Lampung Timur, bahwa kegiatan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat belum pernah dilakukan hasil wawancara dengan tidak adanya arsip laporan penyuluhan kesehatan masyarakat di Puskesmas Raman Utara Lampung Timur.
Observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 12 Maret 2007 di SMPN 2 Raman Utara Lampung Timur yang jumlah siswanya 240 orang (laki-laki 159 dan perempuan 201 orang) mempunyai fasilitas, sumur gali 1, WC siswa 2, WC guru 1, WC kepala sekolah 1, kotak sampah 12, poster kesehatan tentang rokok tidak ada, tempat cuci tangan tidak ada, WC siswa tampak kotor dan berbau tidak sedap, sampah berserakan pada tempat pembuangan sampah, ada 40 siswa merokok di lingkungan sekolah pada jam istirahat, maka tidak cuci tangan banyak yang memelihara kuku tangan, serta tidak ada yang ikut serta dana sehat /JPKM. (Koordinator UKS SMP 2 Raman Utara) 10 penyakit terbesar di Puskesmas Raman Utara adalah ISPA dengan jumlah 3777 kasus, penyakit lain-lain 2063 kasus, rematik 1348 kasus, hipertensi 952 kasus, karies gigi 632 kasus, penyakit kulit karena alergi 700 kasus, penyakit karena infeksi 615 kasus, diare 502 kasus (LB1 Puskesmas Raman Utara, 2006).
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul ”Gambaran Pengetahuan Siswa SMPN 2 Raman Utara Lampung Timur tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat”.

Gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi ibu menyusui dalam memberikan makanan pendamping ASI terlalu dini di Desa

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak merupakan penerus cita – cita bangsa, maka anak harus mendapatkan perhatian khusus. Menurut penelitian WHO di seluruh dunia kematian bayi khususnya neonatal sebesar 10.000 jiwa per tahun. (Manuaba 1998 : 3). Di Indonesia AKI dan AKB masih tinggi yaitu 334 per 100.000 kelahiran hidup dan 21,8 per 1.000 kehaliran hidup. (Saifuddin 2002).
Di Desa Labuhan Ratu I angka kesakitan bayi dan menurut survey yang dilakukan terhadap 15 anak yang menderita diare + 3 – 4 kali dalam setahun, dan yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan terdapat 13 bayi dari 50 anak yang diberikan makanan pendamping ASI terlalu d ini.
Upaya untuk mewujudkan penurunan angka kematian bayi, kesakitan bayi dan anak dimulai dengan peran ibu dalam menyusui. Rekomendasi WHO / UNICEF pada pertemuan tahun 1979 di Genewa tentang makanan bayi dan anak yang berisikan : menyusukan merupakan bagian terpadu dari proses reproduksi yang memberikan makanan bayi secara ideal dan alamiah serta merupakan dasar biologik dan psikologik yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Memberikan susu formula sebagai makanan tambahan dengan dalih apapun pada bayi baru lahir harus dihindarkan (Sarwono, 1994 : 264).
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan baik untuk bayi, tidak ada satupun makanan lain yang dapat menggantikan ASI, karena ASI mempunyai kelebihan yang meliputi 3 aspek yaitu : aspek gizi, aspek kekebalan, dan aspek kejiwaan, berupa jalinan kasih sayang yang penting untuk perkembangan mental dan kecerdasan anak. Pada usia 0 – 4 bulan bayi cukup diberi ASI saja (pemberian ASI ekslusif) karena produksi ASI pada periode tersebut sudah mencukupi kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang yang sehat. (Departemen Kesehatan, 1995 : 23)
Pemberian makanan selain ASI pada umur 0 – 4 bulan dapat membahayakan bayi, karena bayi belum mampu memproduksi enzim untuk mencerna makanan selain ASI. Apabila pada periode ini bayi dipaksa menerima makanan selain ASI, akan timbul gangguan kesehatan pada bayi seperti diare, alergi dan bahaya lain yang fatal. Tanda bahwa ASI ekslusif memenuhi kebutuhan bayi antara lain : bayi tidak rewel, dan tumbuh sesuai dengan grafik pada Kartu Menuju Sehat (KMS). Agar pemberian ASI ekslusif dapat berhasil, selain tidak memberikan makanan lain, perlu diperhatikan cara menyusui yang baik dan benar : tidak dijadwal, diberikan sesering mungkin. Kegagalan pemberian ASI eksklusif akan menyebabkan berkurangnya jumlah sel otot bayi sebanyak 15 – 20% sehingga menghambat perkembangan kecerdasan bayi pada tahap selanjutnya. Air Susu Ibu (ASI) mampu memenuhi kebutuhan gizi bayi untuk tumbuh kembang dan menjadi sehat sampai ia umur 4 bulan. (Dep Kes RI, 1995 : 24).
Setelah bayi berumur 4 bulan, ASI saja tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karenanya, setelah lewat umur 4 bulan, bayi perlu mendapat makanan tambahan atau Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) diberikan kepada bayi secara bertahap sesuai dengan pertumbuhan umur, pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasannya (Departemen Kesehatan RI, 1996 : 7).
Melihat begitu unggulnya ASI ekslusif, maka sangat disayangkan bahwa pada kenyataan penggunaan ASI ekslusif belum seperti yang kita harapkan. Penggunaan ASI yang dianjurkan adalah sampai umur 4 – 6 bulan, bayi hanya diberi ASI, kemudian pembuatan ASI diteruskan sampai umur 2 tahun bersama dengan makan tambahan. Kenyataan di Indonesia yang dilaporkan oleh demographic dan Healt Survey WHO tahun 1986 – 1989 walaupun prosentase bayi yang mendapat ASI cukup tinggi (96%) namun pemberian ASI secara ekslusif selama 4 – 6 bulan hanyalah 36%. Hal ini kebiasaan buruk dimiliki oleh masyarakat yaitu memberikan makanan selain ASI saja tanpa diselingi makanan lain sampai usia 0 – 4 bulan tidak mencukupi kebutuhan nutrisi bayi. (Rulina, 1992 : 211).
Hasil pra survey di desa Labuhan Ratu I penggunaan ASI secara ekslusif belum banyak diketahui oleh masyarakat, dimana dari 50 ibu yang sedang menyusui 37 orang telah memberikan makanan pendamping ASI sejak bayi berusia kurang dari 4 bulan. Jadi ibu yang menyusui telah memberikan makanan pendamping ASI sebelum waktunya. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan masyarakat yaitu apabila bayi hanya diberi ASI saja maka bayi akan kurus dan rewel.
Dari uraian pada latar belakang penulis ingin mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi diberikannya makanan pendamping ASI terlalu dini di Desa Labuhan Ratu I bulan Mei – Juni 2004.

B. Perumusan Masalah
Dari data yang ada dilatar belakang penulis dapat merumuskan masalah yang ada di Desa Labuhan Ratu I yaitu : “Faktor – faktor apakah yang mempengaruhi ibu menyusui dalam memberikan makanan pendamping ASI terlalu dini ?”.

10 Bangunan Dengan Desain Langit-langit yang Keren

The Senedd, Cardiff:

desain langit2 yang menggunakan kayu,dibentuk seperti gelombang2 di padang pasir.di desain oleh richard rogers,arsitek yang juga dipilih untuk mendesain rekonstruksi tower 3 world trade center

Tokyo international forum, Tokyo:

desain atap yang menakjubkan menggunakan besi dan kaca di forum internasional tokyo,di desain oleh rafael vinoly pada tahun 1996.

Temppeliaukio church, Helsinki:

'gereja batu' ini selesai dibangun pada tahun 1969,setelah di pahat dari batuan granit.atapnya dibuat dari tembaga dan di desain oleh the suomalainen bersaudara.

British museum’s great court, London:

the british museum's great court dibuka pada tahun 200 dan di desain oleh norman foster.yang membuatnya menakjubkan adalah atapnya yang ditutupi oleh kaca sebanyak 6100 m persegi.

Dc metro station, Washington:

arsitek yang berasal dari chicago,harry yang berrtanggung jawab mendesain washington metro system pada tahun 1976.keunikan arsitekturnya terletak pada dinding dan atapnya.mengagumkan

Allen Lambert galleria, Toronto:

adalah santiago calatrava,arsitektur yang bertangung jawab dibalik kemegahan desain atapnya allan lambert galleria.di desain pada tahun 1980 an.

Erzurum holy mosque, eastern Anatolia:

mesjid yang terletak di kawasan anatolia utara,turki awalnya di desain pada tahun 1179.namun sejak di rekonstruksi dan di dilakukan penggabungan arsitektur pada kubahnya,hasilnya sungguh menakjubkan.

Baha’i house of Worship, Illinois:

interior dari baha'i house of worship di wilmet didesain oleh alfred shaw.dari desain kubahnya sudah dapat mencerminkan kemegahan bangunannya.

Mosteiro dos Jerónimos, Lisbon:

joão de Castilh adalah arsitek spanyol yang mendesain atap nya jerónimos monastery,pada tahun 1500.hasilnya adalah unsur2 gothic yang masterpice.

Alcazar of Seville:

ruangan duta besar memiliki kubah yang fenomenal di alcazar of seville,dibangun pada tahun 1427.menakjubkan bukan?


sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4169626

Jenis-jenis Hujan Meteor yang Ada

1. Hujan meteor Orionid

Hujan meteor orionid muncul tiap tahun, dan memuncak di sekitar tgl 21 okt. Hujan meteor ini sangat jelas terlihat dan tampak sampai 20 meteor hjau dan kuning tiap jamnya. Orinoid adalah nama cahaya meteor yang berada dilangit ditempat titik mereka berasal. Komet meteor bias dilihat di penjuru seluruh langit tapi garis pergerakan mereka akan selalu menunjuk ke arah cahaya. Cahaya meteor orinoid terletak di dekat konstelasi Orion. Dan hujan meteornya disebabkan oleh Komet Halley yg terkenal yg terakhir terlihat pada tahun 1986 yang orbitnya sekitar 75-76 tahunan

Gambar di atas adalah mteor orinoid yang berada dibawah galaksi bimasaktin dan disebelah konstelasi Venus.

2. hujan meteor Perseid

Meteor Perseid adalah meteor yg mungkin bias kita lihat paling jelas dan biasanya terlihat di belahan bumi bagian utara pada saat malam di musim panas yg hangat. Terang dan banyak, perseid dikaitkan dgn komet swift-tuttle yng menakjubkan. Meteor ini tampaknya berasal dari sebuah cahaya di rasi Perseus dan terjadi ketika bumi melewati aliran meteor yang dikenal dgn nama awan perseid yg sebenarnya adalah residu dari ekor komet swift-tuttle.


Sebagian besar debu dari awan Perseid berumur ribuan tahun, walauoun ada beberapa diantaranya adalah debu muda yg menguap dari komet pada tahun 1862. hujan meteor perseid telah diamati sekitar 200 tahun dan biasanya terlihat mulai pertengahan juli dan memuncak pada tgl 12 agustus tiap tahunnya

3. Geminid meteor shower

Gambar berikut merupakan hujan meteor Geminid. Meteor ini bukan seperti meteor lain yg lahir dari sebuah komet, melainkan mereka berasal dari sebudah asteroid, yaitii sebuah planetoin berbatu di dekat bumi yg bernama Phaeton 3200. pada umumnya asteroid tdk menghasilkan debu ke angkasa dan bahkan diperkirakan asteroid ini sebelumnya adalah sebuah komet. Orbit Phaeton berbentuk elips seperti komet dan yang bahkan membawanya kedalam dekat matahari melebihi orbit merkurius.

Geminid pertama muncul 150 thn yg lalu, dan semenjak itu mereka menghujani bumi secara regular tiap tahun pada pertengahan desember. Mereka diperkirakan akan lebih banyak [ada tiap tahunnya dan hujan meteor baru2 ini telah terlihat lebih dari ratusan meteor menghiasi langit.

4. Quadrantid meteor shower

Banyak kilatan meteor yang terlihat pada gambar ini, meskipin terhalang oleh cahaya jihau aurora disebelah kanannya. Cahaya merah yang terlihat sebelah kiri merupakan cahaya pesawat astronom NASA DC-8 yang terbang diatas kanada utk meneliti hujan meteor Quadrantid. Dengan bantuan kamera khusus yg dapat menghasilkan gambar komposit yg menggabungkan eksposur singkat, para peneliti berharap dapat mengetahui dari mana hujan meteor ini berasal awalnya.

Karena kuatnya penampakan meteor ini, pada januari awal hujan meteor ini secara tentative didentifikasikan sbg planet kecil yg dinamakan planet 2003 EH1 kemungkinan juga diamati oleh astronom dari cina, jepang dan korea semenjak stgh milenuim lalupada puncak penampakannya, hujan meteor ini akan bias dilihat kurang dari 1 jam.


sumber: http://eksplorasi-dunia.blogspot.com/2010/05/jenis-hujan-meteor-yang-ada.html

5 Penjahat Kriminal Sepanjang Sejarah

5. Theodore Kki a.k.a Unabomber

The Unabomber menjadi salah satu sasaran FBI yang menghabiskan biaya penyelidikan paling besar. Sebelum identitas Kaczynski dikenal, FBI menggunakan pegangan 'UNABOM' ( 'University and Airline Bomber') untuk merujuk kepada kasus, yang menyebabkan media yang memanggilnya Unabomber. Meskipun telah ada upaya dari FBI utk membuka kedoknya, ia tidak langsung dgn mudah diketahui identitasnya. Malah, saudaranyalah, Ted yang mengenali gaya penulisan dan sidik jari yg diperoleh dari FBI. Untuk menghindari hukuman mati, pengacara Kaczynski masuk ke dalam permohonan persetujuan, di mana ia mengaku bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat. Theodore Kaczynski telah ditetapkan sebagai 'teroris dalam negeri' oleh FBI.

4. Bonnie & Clyde

Bonnie Parker (1 Oktober 1910 - 23 Mei 1934) dan Clyde Barrow (24 Maret 1909 - 23 Mei 1934) yang dikenal penjahat, perampok, dan geng penjahat,yang melalang buana di Amerika Serikat Tengah pada masa depresi. hal ini membuat mereka mereka dikenal secara nasional. Mereka menarik perhatian pers Amerika dan para pembaca yang membuatnya dikenal sebagai 'era musuh publik ' antara 1931 dan 1934. Meskipun saat ini dikenal atas lusinan perampokan bank, Barrow sebenarnya lebih suka merampok toko-toko kecil atau pompa bensin di pedesaan . Geng ini diyakini telah menewaskan sedikitnya sembilan polisi dan melakukan pembunuhan beberapa warga sipil. Mereka akhirnya disergap dan dibunuh di Louisiana oleh petugas hukum

3. Ted Bundy

Theodore Robert 'Ted' Bundy, lahir Theodore Robert Cowell (November 24, 1946 - 24 Januari 1989), adalah seorang pembunuh berantai Amerika yang aktif antara tahun 1973 dan 1978. Dia dua kali melarikan diri dari penjara lokal sebelum penangkapannya terakhir pada akhir bulan Februari 1978. Setelah lebih dari satu dekade selalu menyangkal tindak kejahatannya, akhirnya ia mengaku lebih dari 30 pembunuhan, meskipun sebenarnya total korban masih belum diketahui. Perkiraan berkisar antara 26 hingga lebih dari 100, perkiraan yang umum 35. Biasanya, Bundy akan memukul korbannya dgn gada, kemudian mencekik mereka sampai mati. Dia juga terlibat dalam pemerkosaan dan necrophilia. Bundy dieksekusi karena pembunuhannya yg terakhir oleh negara bagian Florida pada tahun 1989

2. Jeffrey Dahmer

Jeffrey Lionel Dahmer (21 Mei 1960 - 28 November 1994) adalah seorang pembunuh berantai dan pemerkosa dari Amerika. Dahmer membunuh 17 pria dan anak laki-laki - yang kebanyakan berasal dari keturunan Afrika dan Asia - antara tahun 1978 dan 1991. pembunuhannya sangat mengerikan, yang melibatkan perkosaan, penyiksaan, pemotongan, necrophilia dan kanibalisme. pada 28 nivember, 1994, ia dipukuli sampai mati oleh seorang narapidana Lembaga Pemasyarakatan Columbia dengan sebuah batang besi pada saat pengerjaan tempat fitnes di penjara.

1. Al Capone

Alphonse Gabriel 'Al' Capone (17 Januari 1899 - 25 Januari 1947) adalah seorang gangster Amerika yang memimpin sebuah sindikat kejahatan yang didedikasikan untuk penyelundupan dan pembuatan minuman keras dan aktifitas ilegal lainnya selama Era Prohibition tahun 1920-an dan 1930-an. Lahir di Brooklyn untuk Southwestern imigran Italia Gabriele dan Teresina Capone, Capone memulai karirnya di Brooklyn sebelum pindah ke Chicago dan menjadi bos organisasi kriminal yang dikenal sebagai Chicago Outfit- meskipun dikartu namanya dikenal sebagai agen furnitur bekas . Meskipun ia tidak pernah berhasil dihukum karena tuduhan pemerasan, karier kriminal Capone berakhir pada 1931, ketika ia didakwa dan dihukum oleh pemerintah federal karena penggelapan pajak penghasilan.

sumber: http://eksplorasi-dunia.blogspot.com/2010/05/10-penjahat-kriminal-sepanjang-sejarah.html

Desain Desain Sabun Yang Unik

1. SUSHI SOAP


2. MAGIC LAMP SOAP


3. IPHONE SOAP


4.OREO COOKIES SOAP


5. TETRIS SOAP


6. GUN SOAP


7. SPACE INVADERS SOAP


8. MONEY SOAP


9. FIGHT CLUB SOAP


10. PIZZA SOAP



sumber: http://eksplorasi-dunia.blogspot.com/2010/05/desain-desain-sabun-yang-unik.html

7 Wisata Air yang Keren di Indonesia

Pulau Derawan:


terletak di Kepulauan Derawan, Kecamatan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Di perairan sekitarnya terdapat taman laut dan terkenal sebagai wisata selam (diving) dengan kedalaman sekitar lima meter. Terdapat beraneka ragam biota laut di sini, diantaranya cumi-cumi (cuttlefish), lobster, ikan pipa (ghostpipe fish), gurita (bluering octopus), nudibranchs, kuda laut (seahorses), belut pita (ribbon eels) dan ikan skorpion (scorpionfishes). Agan jg bisa liat penyu secara langsung

Air Terjun Moramo:

Air terjun terletak di kawasan Hutan Suaka Alam Tanjung Peropa yang mempunyai luas 38.937 Ha. Tepatnya terletak di Kabupaten Konawe Timur atau sekitar 60 km dari kota Kendari, ibukota Propinsi Sulawesi Tenggara. Keindahan berbalut suasana tenteram serta aliran semilir angin yang begitu sejuk merupakan anugerah alam yang amat menakjubkan bagi para wisatawan yang bekunjung. Di kawasan wisata air terjun ini juga terdapat potensi kekayaan batu alam berupa marmer. Diperkirakan, kandungan marmer tersebut secara keseluruhan berkisar 860 milyar meter kubik. Marmer di kawasan ini merupakan salah satu sumber cadangan marmer terbesar di dunia.

Belitung:


inget laskar pelangi kan gan, pasti tw
berbatu granit artistik, air laut jernih, dan pantai berpasir yang benar-benar putih, tidak dijumpai di tempat lain

Senggigi:

Pasir putih membentang, letaknya di NTB
Pemandangan bawah lautnya sangat indah, dan wisatawan bisa melakukan snorkling sepuasnya karena ombaknya tidak terlalu besar. Terumbu karangnya menjulang ketengah menyebabkan ombak besarnya pecah di tengah

Tanjung Bira:

Letaknya di Kabupaten Bulukumba Sulawesi Tenggara
Tanjung bira terkenal dengan pantai pasir putihnya yang cantik dan menyenangkan. Airnya jernih, baik untuk tempat berenang dan berjemur. Disini kita dapat menikmati matahari terbit dan terbenam dengan cahayanya yang berkilau nenbersit pada hamparan pasir putih sepanjang puluhan kilometer.

Cukang Taneuh ( Green Canyon ):

letaknya di Ciamis Jawa Barat


sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3984289

Blog Archive