Sunday, June 12, 2011

Mitos Keliru Tentang Mie Instant, Bermanfaat!



Banyak isu berseliweran seputar makanan instan yang membuat hati tak tenang. Misalnya saja soal lilin yang katanya menempel pada mi, atau tentang cara pengolahan yang harus pas agar aman di konsumsi. Ikuti penjelasan Prof.Dr.F.G.Winarno, mantan Presiden Codex Dunia & Ketua Dewan Pakar PIPIMM (Pusat Informasi Produk Industri Makanan dan Minuman) mengenai mie instan.

Dibalik kelezatannya banyak persepsi salah yang beredar seputar mi instan.Daripada terjebak isu tak jelas, mari Bro dan Sis smua pahami fakta seputar makanan favorit ini.


Mitos : Mi instan mengandung lilin. Oleh karena itu, ketika dimasak airnya menguning.

Fakta : SALAH. Mi instan tidak menggunakan lilin. Lilin adalah senyawa inert untuk melindungi makanan agar tidak basah dan cepat membusuk. Lilin sebenarnya ada pada makanan alami, spt apet/kubis. Kubis jika dicuci dengan air tidak langsung basah, atau apel yang jika di gosok akan mengilap. Itulah lilin yang memang diciptakan alam


Mitos : Mi instan menggunakan bahan pengawet yang berbahaya bagi kesehatan.

Fakta : Dalam proses pembuatannya mi instan menggunakan metode khusus agar lebih awet, namun sama sekali tidak berbahaya. Seperti yang telah dijelaskan di atas, salah satu cara pengawetan mi instan adalah deep frying yang bisa menekan rendah kadar air(sekitar 5%). Metode lain adalah air hot drying (pengeringan dengan udara panas). Inilah yang membuat mi instan bisa awet hingga 6 bulan. asalkan kemasannya terlndung secara sempurna. Kadar air yang sangat minim ini, tidak memungkinkan bakteri pembusuk hidup apalagi berkembang biak. Malah mi instan tidak beraroma tengik serta tidak menggumpal basah. Langkah terakhir untuk memastikan mi instant layak konsumsi adalah perhatikan dengan seksama tanggal kadaluarsanya


Mitos : Metode dua air terpisah adalah cara terbaik memasak mi

Fakta : Justru air rebusan mi pertama yang mengandung kandungan takaroten yang tinggi. Semua vitamin (dari minyak dan bumbu) yang larut dalam air terdapat dalam air rebusan pertama ketika memasak mi. Apabila air rebusan di ganti dengan air matang baru, semua vitaminnya menghilang. Selain itu, minyaklah yang membuat mi (atau makanan lain) lebih enak. Jadi air rebusan pertama tidak perlu dibuang. Dan kandungan betakaroten juga tecoferol dalam minyak sangat berguna memenuhi kebutuhan gizi


Mitos : Penggunaan styrofoam berbahaya bagi kesehatan, apalagi jika styrofoam terkena air panas, seperti ketika memasak mi instan dalam cup.

Fakta : Styrofoam untuk mi instan cup terbukti aman di gunakan, karena telah melewati standar BPOM ( Badan Pengawas Obat dan Makanan. Cup yang dipakai mi instan adalah styrofoam khusus untuk makanan. ia memang bisa menyerap panas, ini terbukti setelah di seduh air panas, tidak terasa panas di tangan ketika dipegang. Tetapi karena proses pressingnya memenuhi standar, tidak menyebabkan molekul styrofoam larut (rontok) bersama mi instan yang di seduh air panas. Jadi, jika selama ini khawatir dengan mi instan menempel pada cupnya ketika di seduh air panas, sematamata disebabkan tingginya kadar minyak dalam mi (sekitar 20%). Desain pun dibuat berbeda yaitu dengan menambahkan gerigi dibagian atas cup, sehingga tak langsung panas di tangan. Selain itu, expandable polysteren yang di gunakan mi instan cp telah melewati penelitan BPOM dan Japan Environment Agency sehingga memenuhi syarat untuk mengemas produk pangan. Berdasar penelitian tsb, kemasan ini aman digunakan.


Mitos : Mi instan kenyal karena bahan bakunya adalah karet.

Fakta : Sama sekali tidak ada bahan karet dalam bahan baku mi insta. Mi instan dibuat dari bahan bahan berkualitas tinggi dan pilihan terbaik seperti tepung terigu yang sudah difotifikasi dengan zat besi, zinc, vitamin B1,B2 dan asam folat. Begitu pula dengan bumbu, yaitu bawang merah, cabe merah, bawang putih, dan rempahrempah. Pembuatannya pun digarap serius. Melewati proses pengeringan yang telah dipaparkan sebelumnya, seperti hot air drying atau deep frying. Karena itulah mi instan kenyal dan tidak mudah putus.


SEMOGA BERMANFAAT


SOURCE

Perbedaan Mobil Jepang dan Mobil Barat

Segi Penamaan
Mobil Eropa kebanyakan menggunakan angka / nomor untuk seri produk mobilnya, contoh bmw 318, mercedes 180, volvo 960, peugeot 307, fiat 131, porsce 911, renault 18 tl, citroen 19 gti dan lainnya.

Sedangkan Jepang cenderung memberi nama corola, crown, camry, terano, miata, skyline, prelude, alphard,,,,,

Dari segi mesin
Mobil eropa cenderung menggunakan mesin dengan kapasitas murni sebagai contoh Mercedes A140 cc 1400cc mesin asli mercedes 1423cc BMW318i 1800cc mesin asli 1845cc
Mobil Jepang :
Kijang 1800cc = mesin kijang hanya 1785cc Camry 2400cc = mesin camry hanya 2387cc jazz 150cc = mesin jazz jhany 1479cc

Dari segi bodi
Plat bodi mobil eropa menggunakan ketebalan 1,2m/m sampai 2m/m dan bahan rata2 galvalum tidak mudah karat

Jepang 0,40m/m sampai 1,00m/m menggunakan besi logam ketahanan 10 tahun , slth itu mudah berkarat dan tipis

Dari segi bobot
A140 bobot +/- 1.500kg, Jazz bobot +/- 1.250kg

Peletakan setir
Eropa = setir kiri karena mengemudi di lajur kanan (kecuali Inggris & Irlandia yang mengikuti Jepang)

Lalu lintas lajur kanan
* Lajur yang berlawanan dilihat dari kiri.
* Lalu lintas yang belok ke kiri harus melewati lajur yang berlawanan.
* Beberapa rambu lalu lintas yang menghadap pengemudi diletakkan di sisi kanan jalan.
* Lalu lintas di jalan memutar berlawanan arah jarum jam.
* Kendaraan umumnya didahului dari sebelah kiri.
* Pejalan kaki yang menyeberangi jalan dua arah harus melihat ke kiri terlebih dahulu.
* Kebanyakan kendaraan memiliki posisi pengemudi di sebelah kiri.
artikel dari www.kaskuslover.tk / haxims.blogpot.com
Jepang = setir kanan karena mengemudi di lajur kiri (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Timor Timur mengikuti cara Jepang ini )

Lalu lintas lajur kiri
* Lajur yang berlawanan dilihat dari kanan.
* Lalu lintas yang belok ke kanan harus melewati lajur yang berlawanan.
* Beberapa rambu lalu lintas yang menghadap pengemudi diletakkan di sisi kiri jalan.
* Kendaraan umumnya didahului dari sebelah kanan.
* Lalu lintas di jalan memutar searah jarum jam.
* Pejalan kaki yang menyeberangi jalan dua arah harus melihat ke kanan terlebih dahulu.
* Kebanyakan kendaraan memiliki posisi pengemudi di sebelah kanan.
artikel dari www.kaskuslover.tk / haxims.blogpot.com


SOURCE

Cara Kerja PLT Angin dan Teknologinya

www.haxims.blogspot.com

Angin adalah salah satu bentuk energi surya. Angin ini disebabkan oleh pemanasan rata atmosfer matahari, penyimpangan dari permukaan bumi, dan rotasi bumi. pola aliran angin yang diubah oleh medan bumi, badan air, dan vegetasi. Manusia menggunakan aliran angin, atau energi gerak, untuk berbagai tujuan: berlayar, terbang layang-layang, dan bahkan pembangkit listrik.Istilah energi angin atau tenaga angin menggambarkan proses dimana angin digunakan untuk menghasilkan tenaga mesin atau listrik. turbin angin mengubah energi kinetik angin menjadi energi mekanik. Tenaga mesin ini dapat digunakan untuk tugas-tugas khusus (seperti menggiling biji-bijian atau memompa air) atau generator ini dapat mengkonversi daya mekanik menjadi listrik.Jadi, bagaimana turbin angin menghasilkan listrik? Secara sederhana, turbin angin bekerja kebalikan dari kipas angin. Bukannya menggunakan listrik untuk membuat angin, seperti kipas angin, turbin angin menggunakan angin untuk membuat listrik. Angin pisau yang berputar suatu poros, yang terhubung ke generator dan membuat listrik. Lihatlah turbin angin untuk melihat berbagai bagian. Lihatlah animasi turbin angin untuk melihat bagaimana cara kerja turbin angin.Pandangan udara dari pembangkit listrik tenaga angin menunjukkan bagaimana sekelompok turbin angin bisa membuat listrik untuk grid utilitas. listrik tersebut dikirim melalui transmisi dan jaringan distribusi ke rumah-rumah, bisnis, sekolah dan sebagainya.

Mempelajari lebih lanjut tentang teknologi energi angin:
1. Jenis turbin angin
2. Ukuran turbin angin
3. Bagian dalam turbin angin

Jenis turbin angin
turbin angin modern terbagi dalam dua kelompok dasar: kisaran sumbu horisontal, seperti yang terlihat pada foto dan desain sumbu vertikal, sebagai model untuk Darrieus-gaya pengocok telur, diberi nama setelah perusahaan penemu Prancis. turbin angin sumbu horisontal biasanya baik memiliki dua atau tiga modul. Turbin ini berbilah tiga dioperasikan 'melawan angin,' dengan modul menghadap ke angin.

Ukuran turbin angin
turbin skala Utility berbagai ukuran dari 100 kilowatt sama besar dengan beberapa megawatt. turbin besar dikelompokkan bersama-sama ke arah angin,yang memberikan kekuatan massal ke jaringan listrik.turbin kecil tunggal, di bawah 100 kilowatt, digunakan pada rumah, telekomunikasi, atau pemompaan air. turbin kecil kadang-kadang digunakan dalam kaitannya dengan generator diesel, baterai dan sistem fotovoltaik. Sistem ini disebut sistem angin hibrid dan sering digunakan di lokasi terpencil di luar jaringan, di mana tidak tersedia koneksi ke jaringan utilitas.

Bagian dalam turbin angin
www.haxims.blogspot.com

Anemometer:
Mengukur kecepatan angin dan mengirimkan data kecepatan angin ke pengontrol.
Blades:
Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau. Angin bertiup di atas menyebabkan pisau pisau untuk 'mengangkat' dan berputar.
Brake:
Sebuah cakram rem, yang dapat diterapkan dalam mekanik, listrik, hidrolik atau untuk menghentikan rotor dalam keadaan darurat.
Controller:
pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam (mph) dan menutup mesin turbin sekitar 55 mph. tidak beroperasi pada kecepatan angin sekitar 55 mph di atas, karena dapat rusak karena angin yang kencang.
Gear box:
Gears menghubungkan poros kecepatan tinggi di poros kecepatan rendah dan meningkatkan kecepatan sekitar 30-60 rotasi per menit (rpm), sekitar 1000-1800 rpm, kecepatan rotasi yang diperlukan oleh sebagian besar generator untuk menghasilkan listrik. gearbox adalah bagian mahal (dan berat) dari turbin angin dan insinyur generator mengeksplorasi 'direct-drive' yang beroperasi pada kecepatan rotasi yang lebih rendah dan tidak perlu kotak gigi.
Generator:
Biasanya standar induksi generator yang menghasilkan listrik dari 60 siklus listrik AC.
High-speed shaft:
drive generator
Low-speed shaft:
Mengubah poros rotor kecepatan rendah sekitar 30-60 rotasi per menit.
Nacelle:
nacelle berada di atas menara dan berisi gear box, poros kecepatan rendah dan tinggi, generator, kontrol, dan rem.
Pitch:
Blades yang berbalik, atau nada, dari angin untuk mengontrol kecepatan rotor dan menjaga rotor berputar dalam angin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk menghasilkan listrik.
Rotor:
pisau dan terhubung bersama-sama disebut rotor
Tower:
Menara yang terbuat dari baja tabung (yang ditampilkan di sini), beton atau kisi baja. Karena kecepatan angin meningkat dengan tinggi, menara tinggi memungkinkan turbin untuk menangkap lebih banyak energi dan menghasilkan listrik lebih banyak.
Wind direction:
Ini adalah turbin 'pertama',yang disebut karena beroperasi melawan angin. turbin lainnya dirancang untuk menjalankan 'melawan arah angin,' menghadap jauh dari angin.
Wind vane:
Tindakan arah angin dan berkomunikasi dengan yaw drive untuk menggerakkan turbin dengan koneksi yang benar dengan angin.
Yaw drive:
yaw drive yang digunakan untuk menjaga rotor menghadap ke arah angin sebagai perubahan arah angin.
Yaw motor:
kekuatan drive yaw

Syarat – syarat dan kondisi angin yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik dapat dilihat pada tabel berikut:

www.haxims.blogspot.com

Angin kelas 3 adalah batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas maksimum energi angin yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.

Pemanfaatan energi angin merupakan pemanfaatan energi terbarukan yang paling berkembang saat ini. Berdasarkan data dari WWEA (World Wind Energy Association), sampai dengan tahun 2007 perkiraan energi listrik yang dihasilkan oleh turbin angin mencapai 93.85 GigaWatts, menghasilkan lebih dari 1% dari total kelistrikan secara global. Amerika, Spanyol dan China merupakan negara terdepan dalam pemanfaatan energi angin. Diharapkan pada tahun 2010 total kapasitas pembangkit listrik tenaga angin secara glogal mencapai 170 GigaWatt.

www.haxims.blogspot.com

Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir Indonesia, total kapasitas terpasang dalam sistem konversi energi angin saat ini kurang dari 800 kilowatt. Di seluruh Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit berkapasitas masing-masing 80 kilowatt (kW) sudah dibangun. Tahun 2007, tujuh unit dengan kapasitas sama menyusul dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka Belitung, masing-masing satu unit. Mengacu pada kebijakan energi nasional, maka pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW) pada tahun 2025.


SOURCE

Penyakit Baru Mirip AIDS Muncul di China



Negara mengabaikan penyakit ini sebagai ketakutan yang tak beralasan, tetapi para pasien telah sekarat.

Lin Feng 49 tahun dari Shanghai, mendadak jatuh sakit bulan Mei tahun 2008, dia mendadak merasakan otot-ototnya mengkerut dan sakit yang berat pada organ dalamnya. Telinganya mendengung dan persendiannya berbunyi. Dia juga menderita muscae volitantes (terlihat bintik-bintik) dan menemukan pembengkakan kelenjar getah bening yang merupakan elemen vital dari sistem kekebalan, telah hilang.

Lin memeriksakan diri di rumah sakit untuk pengecekan dan dinyatakan menderita gagal ginjal, hepatitis B dan herpetic gastritis pembengkakan di usus karena virus herpes. Dia muntah setiap habis makan. Dalam enam bulan, berat badannya telah turun dari 82 kg menjadi 52 kg.

Setelah 18 bulan, Lin mengatakan bahwa organ dalamnya semua terasa mengeras dan dia kesulitan untuk berjalan serta persendiannya berbunyi dan sakit, kulitnya terlihat seperti serabut, menderita kesakitan dibagian getah bening atot dan lapisan lemak dikulit membuatnya kesakitan. Walaupun dia mandi beberapa kali, dia mengatakan bahwa kulitnya selalu terasa lengket dan berminyak.

“Saya merasa diri sendiri sudah sekarat.” Dia mengatakan dia jatuh dalam keadaan putus asa yang sangat.

Ping An, seorang mantan militer China yang berusia 40an, mendadak merasa sakit setelah mengikuti acara reuni dengan teman-teman mantan militer tahun 2009.

“Saya tidak pernah menderita sakit kepala dan pening seperti itu. Kemudian saya mederita sakit kulit dan berjamur. Amandel saya membengkak. Saya memeriksakan diri sebanyak lima kali ke rumah sakit, tetapi kondisi saya tidak membaik.” katanya

Ping juga merasakan sakit keras di tulangnya dan beberapa organ dalamnya terasa mengeras.

“Saya kesakitan,” katanya. “Tulang saya kesakitan, tulang saya retak. Lidah saya memutih.”

Dia menambahkan dia mendeita tumor jantung, dengan kulitnya terlihat berwarna “keunguan.” Suatu hari kata dia mengalami seragan jantung ringan dan otot seluruh tubuhnya kejang.

“Ini merupakan keajaiban bahwa saya masih hidup,” katanya.

Seperti dua orang ini, ratusan orang di China melaporkan gejala seperti AIDS, dimana gagalnya sistem kekebalan mereka, tetapi pasien tidak positif terkena AIDS setelah menjalani pemeriksaan. Wartawan New Epoch Magazine melaporkan ditemukan puluhan kelompok chatting di Internet yang anggotanya ratusan, puluhan menyatakan mengidap gejala seperti AIDS.

Sebagian besar mengatakan mereka mendapatkan gejala ini setelah melakukan hubungan kelamin. Lin Peng dan Ping An adalah dua orang yang melaporkan mendapatkan gejala mirip AIDS, tetapi bukan karena berhubungan badan.

Pusat Pencegahan Penyakit China (CDC) mengabaikan pernyataan pasien dan memasukan mereka sebagai “ketakutan HIV.” atau HIV-phobia.

Menurut CDC karena mereka takut terjangkit AIDS, pasien ini mengalami masalah psikologi, yang menyebabkan mereka menderita sakit seperti gejala AIDS.

Apapun sebabnya, semakin bertambah orang yang mengalami penyakit misterius seperti AIDS yang mana mereka menemukan tidak ada perawatan yang bisa menyembuhkannya.

Seorang pria yang tidak mau disebut namanya mengatakan, “dalam kelompok kami banyak orang mengalami gejala ini telah meninggal. Orang-orang baru bergabung dengan kami. Kami sangat yakin ini bukan masalah psikologis, tetapi infeksi oleh virus. Kami tidak tahu apapun tentang penyakit ini. Dugaan saya pribadi bahwa mungkin jutaan orang di China mengalami penyakit yang sama.”

Para pasien mengatakan penyakit ini sebagai “HIV-negatif” karena mereka mengalami gejala seperti AIDS tetapi hasil uji klinis tidak menunjukkan positif AIDS.

Beberapa pasien yang menceritakan gejala penyakit ini mengatakan penyakit ini sangat menular dan bisa menyebar cepat jika melakukan hubungan sex tanpa pengaman, ciuman dan memakai perabotan makan yang sama dan bisa menyebar lewat keringat. Setelah mereka terinfeksi kekebalan tubuh mereka mulai menurun.

Sejauh ini orang-orang melaporkan ada enam gejala yang mana tidak terjadi pada mereka yang terjangkit positif-HIV : lidah dengan lendir putih, kurang elastisnya kulit, sakit persendian, pegal linu dan sensasi kulit mengkerut.

Gejala awalnya seperti demam ringan dan batuk, diikuti oleh gejala lainnya. Menurut kelompok Internet,banyak pasien yang meninggal dalam dua sampai lima tahun setelah mulai berkembangnya gejala diatas.

Semenjak ditemukannya penyakit seperti AIDS pada tahun 2000, tidak ada pasien yang diketahui sembuh, ungkap mereka.

Penyakit ini bisa menular keseluruh keluarga, mempertinggi ketakutan dari mereka yang menderita dari gejala penyakit ini. Kebanyakan yang terinfeksi berusia muda dan setengah baya dan dikatakan anak-anak mereka juga mengalami gejala yang sama. Seorang anak dikatakan telah terjangkit ketika dalam kandungan.

Gejala awal yang umum dilaporkan adalah membengkaknya cairan getah bening, sistem getah bening yang merupakan bagian kekebalan penting tubuh yang mana jika membengkak menandakan tubuh terkena infeksi virus.


Ketakutan Dulu atau Infeksi Lebih Dulu?

Di China ada perdebatan tentang “Ketakutan HIV” atau HIV-phobia apakah ini infeksi oleh virus atau karena masalah psikologis.

Kasus Lin Feng mungkin menguak sedikit cahaya tentang pertanyaan ini. Pada tahun 2008, ibu Lin menerima transfusi darah dalam operasi perutnya di rumah sakit Shanghai. Beberapa hari setelah kembali dari rumah sakit, ibunya mengalami pembengkakkan saluran getah bening dan luka-luka pada kulitnya. Persendiannya menjadi rentan dan lemas, kemudian seluruh tubuhnya menjadi lemah. Setelah itu kodisi seluruh fisiknya memburuk secara drastis.

Suatu hari, ibunya terluka dibelakang tangannya karena pecahan gelas dan dia juga terluka ketika membersihkan pecahan gelas. Dia terkena darah dari luka ibunya. Tiga hari kemudian, Lin mulai menderita gejala yang sama seperti ibunya.

“Saya pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan. Kemudian mereka mengatakan kepada saya bahwa saya punya masalah perut.”

Karena dia tidak bisa menemukan jenis penyakit yang dideritanya, dia mencari di Internet dan menemukan kelompok “AIDS-phobia.” “Kata-kata pasien sungguh menggenaskan dengan keputusasaan dan kesedihan. Saya mengatakan kepada mereka agar tidak khawatir dan atau cemas karena penyakit ini pasti akan dikenali. Sebagai hasilnya, pasien itu mengira saya adalah agen CDC dan mengeluarkan saya dari kelompok ini.” kata Lin.

Kemudian dengan semakin memburuk penyakitnya komunitas medis China tidak bisa berbuat apapun terhadap penyakit ini, Lin juga menjadi cemas dan putusasa.

Seorang pensiunan tentara, menggunakan nama Internet “Peace” mengakui dia tidak pernah menderita flu beberapa puluh tahun tetapi dia mengalami gejala AIDS belakangan ini.

“Pada tahu 2009 dalam sebuah pesta, saya tahu seseorang meludah pada minuman saya,” katanya. “Setelah saya pulang ke rumah, saya menyadari saya telah terinfeksi. Kemudian gejalanya satu persatu muncul. Dalam beberap bulan, saya secara tidak sengaja menyebarkan penyakit ini pada seluruh keluarga, tetangga, teman kantor dan teman lainnya. Banyak dari mereka punya jabatan tinggi.”

Dia menambahkan, “Saya pergi ke Kementrian Kesehatan Umum untuk melaporkan situasinya. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak pernah mendengar tentang penyakit ini. CDC mengatakan kepada saya bahwa penyakit ini seharusnya tidak menular. Kalau demikian, mengapa tidak ada laporan dari luar negeri dan hanya ada di China? Dengan demikian mereka menganggap para pasien punya penyakit mental. Virus ini menyebar dengan rahasia dan orang-orang tidak punya kesiapan untuk mencegah.


Membalas Dendam

Seseorang yang minta namanya tidak di publikasikan mengungkap bahwa antara tahun 2008 sampai tahun 2009, sebuah kelompok Internet yang bernama “Harbor,” yang beranggotakan lebih dari 240 pasien AIDS-phobia, membentuk sebuah kelompok wisata untuk mendonasikan darahnya di kota besar antara Shezhen dan Shanghai. Mereka bertujuan untuk menyebarkan virus ini dan menambah orang yang terinfeksi sehingga pemerintah akan segera memberikan perhatian.

Karena pasien AIDS-phobia ini tidak positif dalam tes medis atau diketahui memiliki virus menular, maka mereka bisa lewat dalam tes darah. Kemudian darah yang mengandung virus AIDS-phobia memasuki pesediaan darah.

Ibu Lin Feng yang menerima transfusi darah terinfeksi dari rumah sakit di Shanghai dan mulai menyebarkan virusnya keseluruh keluarga, menyatakan gerakan Harbor telah mencapai tujuannya.

Anggota dari Harbor juga berkeliling di jalan-jalan yang sibuk. Mereka menyebarkan virus kepada semua wanita malam yang mereka temui. Pada tahun 2009, banyak wanita malam di klub dan di jalan telah terinfeksi.

Seorang wanita di Shenzhen dengan nama alias “The End” mengataka bahwa seluruh keluarganya meninggal setelah terinfeksi penyakit ini. Dia kemudian mengatakan dia melakukan hubungan kelamin dengan laki-laki untuk menyebarkan penyakitnya.

Seorang wanita bernama samaran “Fear” dari Kota Xiang Fan di Provinsi Hubei masih menularkan virus kepada orang-orang.

Salah seorang dari 50 orang yang berpartisipasi dalam pengujian laboratorium oleh CDC mengakui bahwa dia mendonorkan darahnya waktu lalu dan meludahi cangkir minum temannya untuk menyebarkan virus ini.

Pasien-pasien ini merahasiakan kehidupan mereka dari orang lain. Disamping mendiskusikan gejala penyakit mereka pada sesama pasien, mereka tidak membiarkan orang lain tahu keadaan mereka, walau keluarga dekat yang mereka tularkan. Mereka mengatakan mereka takut didiskriminasikan melawan kebencian dan diisolir dari masyarakat.

Sulit untuk mengetahui seberapa besar kelompok ini karena informasinya di blokir di China dan kelompok ini cendrung untuk mengurung diri. Bagi mereka yang ambil bagian di kelompok internet datang dari berbagai tempat di China dan dari berbagai kalangan masyarakat; mayoritas dari mereka yang masih muda.

“Saya mencoba semua jenis obat dan membuat catatan. Saya mencari jalan keluar. Ketika nanti hari itu tiba, ini yang bisa saya tinggalkan kepada anak-anak dan keluarga saya,” Ping An mengatakan. “Jika tidak ada obat dari penyakit ini, maka ini adalah bencana bagi umat manusia.”


SOURCE

Majalah Tempo Hilang Dari Peredaran

http://i50.tinypic.com/8xt3k3.jpg

Diduga majalah tempo hilang dari peredaran terkait artikel pada majalah tersebut, berikut artikelnya:

Aliran Janggal Rekening Jenderal

MEMEGANG saku kemeja lengan panjang batiknya, Komisaris Jenderal Ito Sumardi bertanya, 'Berapa gaji jenderal bintang tiga seperti saya?' Sambil tersenyum, Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia itu menjawab sendiri pertanyaannya, 'Hanya sembilan juta rupiah, sudah termasuk berbagai tunjangan.'

Ito menambahkan, Kepala Kepolisian RI, pejabat tertinggi di institusi itu, bergaji hanya sekitar Rp 23 juta, sudah termasuk aneka tunjangan. Buat biaya penanganan kasus, ia melanjutkan, polisi hanya memperoleh anggaran Rp 20 juta per perkara. Setiap kepolisian sektor-unit kepolisian di tingkat kecamatan-hanya diberi anggaran dua perkara per tahun. 'Selebihnya harus cari anggaran sendiri,' kata Inspektur Jenderal Dikdik Mulyana, Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal, yang mendampingi Ito ketika wawancara dengan Tempo, Jumat pekan lalu.

Bukan sedang mengeluh, Ito menyampaikan 'urusan dapur' pejabat kepolisian itu buat menangkis tudingan terhadap sejumlah perwira yang diduga memiliki rekening mencurigakan. Dokumen yang memuat lalu lintas keuangan petinggi Polri itu beredar di tangan para perwira polisi dan jadi bahan gunjingan di Trunojoyo-Markas Besar Kepolisian. Disebut-sebut dokumen itu adalah ringkasan atas laporan hasil analisis Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Soal ini, juru bicara Pusat Pelaporan, Natsir Kongah, tak mau berkomentar. 'Saya tidak bisa memberikan konfirmasi karena itu kewenangan penyidik,' katanya, Kamis pekan lalu.

Menurut salinan dokumen itu, enam perwira tinggi serta sejumlah perwira menengah melakukan 'transaksi yang tidak sesuai profil' alias melampaui gaji bulanan mereka. Transaksi paling besar dilakukan pada rekening milik Inspektur Jenderal Budi Gunawan, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri. Pada 2006, melalui rekening pribadi dan rekening anaknya, mantan ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri itu mendapatkan setoran Rp 54 miliar, antara lain, dari sebuah perusahaan properti.

Daftar yang sama memuat, antara lain, nama Komisaris Jenderal Susno Duadji, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal yang kini ditahan sebagai tersangka kasus korupsi. Ada pula Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur Inspektur Jenderal Mathius Salempang, mantan Kepala Korps Brigade Mobil Inspektur Jenderal Sylvanus Yulian Wenas, Inspektur Jenderal Bambang Suparno, Komisaris Besar Edward Syah Pernong, juga Komisaris Umar Leha.

Dimintai konfirmasi soal nama-nama jenderal polisi pemilik rekening itu, Ito Sumardi secara tidak langsung membenarkan. Menurut dia, perwira-perwira itu termasuk dalam daftar 21 perwira pemilik rekening mencurigakan. Ia mengatakan telah menerima perintah Kepala Kepolisian Jenderal Bambang Hendarso Danuri buat melakukan klarifikasi terhadap para perwira tersebut. 'Ini pembuktian terbalik, jadi menjadi beban mereka untuk menjelaskan asal-usul transaksinya,' katanya.

Cerita soal rekening janggal milik jenderal kepolisian juga pernah muncul pada akhir Juli 2005. Ketika itu, 15 petinggi kepolisian diduga memiliki rekening tak wajar. Termuat dalam dokumen yang diserahkan Kepala PPATK Yunus Husein kepada Jenderal Sutanto, Kepala Kepolisian ketika itu, sejumlah petinggi kepolisian diduga menerima aliran dana dalam jumlah besar dan dari sumber yang tak wajar. Sebuah rekening bahkan dikabarkan menampung dana Rp 800 miliar. Namun kasus ini hilang dibawa angin.

l l l

BANGUNAN itu terlihat paling besar dibanding sekitarnya. Terletak di Jalan M. Kahfi I, Jagakarsa, Jakarta Selatan, satu rumah utama, tiga rumah tambahan, plus satu bangunan untuk petugas keamanan berdiri di tanah seluas 3.000 meter persegi.

Di halaman rumah terpajang ukiran berbentuk aksara 'B' setinggi dua meter. Air kolam renang yang cukup luas di halaman belakang berkilau memantulkan sinar matahari. Para tetangga menyebut bangunan itu sebagai 'rumah Pak Kapolda'. Inilah rumah Inspektur Jenderal Badrodin Haiti, yang pernah menjadi Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara.

Badrodin, yang kini menjabat Kepala Divisi Pembinaan Hukum Kepolisian, adalah satu di antara sejumlah perwira yang melakukan transaksi mencurigakan. Menurut sumber Tempo, Badrodin membeli polis asuransi PT Prudential Life Assurance dengan premi Rp 1,1 miliar. Disebutkan dana tunai pembayaran premi berasal dari pihak ketiga.

Menjadi Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar Medan pada 2000 hingga 2003, Badrodin juga menarik tunai Rp 700 juta di Bank Central Asia Kantor Cabang Utama Bukit Barisan, Medan, pada Mei 2006. Transaksi ini, kata sumber tadi, dinilai 'tidak sesuai profilnya'. Sebab, penghasilan Badrodin setiap bulan berkisar Rp 22 juta, terdiri atas Rp 6 juta gaji, Rp 6 juta penghasilan dari bisnis, dan Rp 10 juta dari kegiatan investasi.

Hasil analisis rekening Badrodin juga memuat adanya setoran dana rutin Rp 50 juta setiap bulan pada periode Januari 2004-Juli 2005. Ada pula setoran dana Rp 120-343 juta. Dalam laporan itu disebutkan setoran-setoran tidak memiliki underlying transaction yang jelas.

Dimintai konfirmasi, Badrodin Haiti mengaku tidak berwenang menjawab. 'Itu sepenuhnya kewenangan Kepala Badan Reserse Kriminal,' katanya. Komisaris Jenderal Ito Sumardi menyatakan timnya masih menunggu sejumlah dokumen pelengkap dari Badrodin.

Keanehan juga terdapat pada rekening Wenas, Bambang Suparno, Mathius Salempang, dan Susno Duadji serta sejumlah perwira menengah. Indikasi di rekening Wenas muncul pada 2005, ketika ia menjabat Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur. Pada 9 Agustus, isi rekening Wenas mengalir berpindah Rp 10,007 miliar ke rekening seseorang yang mengaku sebagai Direktur PT Hinroyal Golden Wing. Sejak pertama kali membuka rekening, transaksi perbankan Wenas hanya berupa transfer masuk dari pihak lain tanpa ada transaksi usaha (lihat 'Rekening dalam Sorotan').

'Profil' Wenas cukup mentereng. Rumahnya di Perumahan Areman Baru, Tugu, mewah, di atas tanah seribu meter persegi. Sejak tiga tahun lalu, keluarga Wenas pindah ke sebuah rumah di Perumahan Pesona Khayangan, Depok. Tempo, yang menyambangi rumah Wenas di perumahan elite di Depok, Kamis pekan lalu, melihat dua Toyota Alphard dan satu sedan Toyota Camry terparkir di halaman rumah.

Kepada Tempo yang mewawancarainya, Wenas menolak tuduhan melakukan transaksi ilegal melalui rekeningnya. 'Semua itu tidak benar,' katanya. 'Dana itu bukan milik saya.'

Susno Duadji, yang getol membongkar praktek mafia hukum di institusinya, ternyata juga memiliki transaksi mencurigakan. Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri ini disebutkan menerima kiriman dana dari seorang pengacara berinisial JS Rp 2,62 miliar. Ia juga menerima kiriman dana dari seorang pengusaha berinisial AS dan IZM (Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bengkulu). Selama periode 2007-2009, Susno telah menerima kiriman fulus dari tiga orang itu Rp 3,97 miliar. Terkait dengan aliran dana ini, Markas Besar Polri telah menetapkan JS sebagai tersangka.

Muhammad Assegaf, kuasa hukum Susno, menyatakan tidak pernah membahas soal transaksi mencurigakan punya kliennya. Di berbagai kesempatan sebelum ditahan, Susno berkali-kali membantah melakukan transaksi yang melanggar aturan. 'Semua transaksi itu perdata,' katanya.

l l l

TAK hanya perwira tinggi, transaksi yang membuat mata terbelalak pun dilakukan polisi dengan pangkat di bawahnya. Contohnya Umar Leha, terakhir berpangkat komisaris besar dan pernah 12 tahun bertugas sebagai Kepala Seksi Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor Samsat Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan.

Menurut sumber Tempo, Umar pada Juni 2005 memiliki dana Rp 4,5 miliar. Duit disimpan dalam bentuk reksa dana dan deposito di Bank Mandiri. Sumber dana, menurut analisis transaksinya, diduga berasal dari setoran-setoran terkait dengan pengurusan STNK.

Di Makassar, Umar memiliki dua rumah besar dan empat mobil. Dua tahun lalu perwira pertama polisi ini mencalonkan diri dalam pemilihan Bupati Enrekang, Sulawesi Selatan. Untuk itu, ia mengundurkan diri dari kepolisian dengan pangkat terakhir ajun komisaris besar polisi. Pada pemilihan kepala daerah, ia gagal.

Soal tudingan bermain saat masih berdinas, Umar membantahnya. Dia mengaku tidak pernah mengelola langsung uang negara dari pengurusan STNK. 'Apalagi mengambilnya,' ujarnya. 'Saya benar-benar tidak berani menyalahgunakan amanah itu.'

Rekening Edward Syah Pernong, Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar Semarang, pun mengundang curiga. Menurut sumber Tempo, ketika menjabat Kepala Kepolisian Resor Jakarta Barat, ia menerima setoran Rp 470 juta dan Rp 442 juta pada Agustus dan September 2005 dari Deutsche Bank. Pada 15 September 2005, dia menutup rekening dengan saldo terakhir Rp 5,39 miliar. Edward mempersoalkan asal-usul data itu. 'Data itu bohong. Itu fitnah,' katanya kepada wartawan Tempo, Sohirin, di Semarang, Kamis pekan lalu. Ito Sumardi menyatakan tak mempersoalkan kekayaan Edward. 'Dia raja Lampung, kebun sawitnya luas,' kata Ito.

Kendati dibantah dari pelbagai penjuru, anggota Komisi Kepolisian, Adnan Pandupradja, menilai laporan dugaan transaksi mencurigakan harus mendapat perhatian serius dari Kepala Kepolisian. Tanpa kejelasan pengusutan rekening-rekening itu, kata dia, citra kepolisian akan semakin terpuruk.

Neta S. Pane, Ketua Indonesia Police Watch, mendorong upaya pembuktian terbalik dari perwira yang memiliki rekening mencurigakan. Sebab, ia menyatakan jenderal yang memiliki kekayaan melimpah patut dipertanyakan. Ia menambahkan, 'Jika hidup hanya dari gaji, sampai kiamat mereka tidak akan pernah bisa kaya.'



SOURCE

Blog Archive