Tuesday, February 2, 2010

Manusia Terjenius di Dunia Ternyata Hidupnya Merana

Hallo
kawan-kawan ^^
Setelah membaca judul di atas anda pasti penasaran kan???(kalo
Ga jg gpp sih Hehe...)
Yah memang judulnya sih agak menarik yah..., Biasanya
kalo ditanya siapa sih orang yang
yang paling jenius?? rata-rata ngomongnya
Albert Einstein, Da Vinci, Armadeus,
Michael Jackon (yang baru-baru ini
menjadi almarhum) dan terkadang banyak orang yang ga tau malu ngomongnya, 'Yah,
Gue Donk.. So pasti, Gue Gitu Loch... Wkakkaka....' Pokoknya banyak deh haha ga
bisa di sebutin satu-satu. Nah sebelum kita lanjut nih..., Pernah dengar yang
namanya William James
Sidis
? nah... Kalo belum... Silahkan Baca...(Yang sudah jg
Boleh^^;)...

Mungkin nama William James Sidis in
masih terdengar asing yah Hahaha... dan Banyak orang yang saya tanya, ' Tau
James Sidis ga loe??' kebanyakan bilangnya Siapa tuh??, Ga kenal..., Ha??
Pisang?? Yah gitu lah. Siapakah manusia terjenius yang pernah dimiliki dunia?
Mungkin Da Vinci? John Stuart Mills? Atau Albert Einstein Kaya, Benarkah?
Ketiganya memang dianggap jenius-jenius besar yang telah memberikan banyak
pengaruh terhadap bidangnya masing-masing. Tapi gelar manusia terjenius yang
pernah hidup di bumi ini Kayanya lebih pantas dinobatkan kepada William James
Sidis. Siapakah dia? Kok orang jenius seperti ini ga terkenal?. nama william
sidis memang tidak terkenal, akan tetapi taukah anda bahwa IQnya mencapai
kisaran 250–-300?( Busyet itu kelewat Pinter apa Idiot?)

Saking geniusnya, dia sudah bisa makan sendiri dengan menggunakan sendok pada
usia 8 bulan (Ha...??!! Unbelieveable). Pada usia belum genap 2 tahun, Sidis
sudah menjadikan New York Times sebagai teman sarapan paginya. Semenjak saat itu
nama Sidis (Bocah 2 thn) menjadi langganan headline surat kabar : menulis
beberapa buku sebelum berusia 8 tahun, diantaranya tentang anatomy dan
astronomy. Pada usia 11 tahun Sidis diterima di Universitas Harvard, sebagai
murid termuda. Harvard pun kemudian terpesona dengan kejeniusannya ketika Sidis
memberikan ceramah tentang Jasad Empat Dimensi di depan para professor
matematika.


Lebih parahnya lagi : Sidis mengerti 200 jenis bahasa di dunia dan dia bisa
menerjamahkannya dengan amat cepat dan mudah. Ia bisa mempelajari sebuah bahasa
secara keseluruhan hanya dalam sehari !!!! Keberhasilan William Sidis adalah
keberhasilan sang Ayah, Boris Sidis yang seorang Psikolog handal berdarah
Yahudi. Boris sendiri juga termasuk seorang yang di segani dan memang ia pun
adalah lulusan Harvard, murid psikolog ternama William James (Demikian ia
kemudian memberi nama pada anaknya) Boris menjadikan anaknya sebagai contoh
untuk sebuah model pendidikan baru sekaligus menyerang sistem pendidikan
konvensional yang dituduhnya telah menjadi biang keladi kejahatan, kriminalitas
dan penyakit. Siapa yang menyangka bahwa manusia sejenius William Sidis kemudian
meninggal pada usia yang tergolong muda, 46 tahun - sebuah saat dimana
semestinya seorang ilmuwan berada dalam masa produktifnya. Sidis meninggal dalam
keadaan menganggur, terasing dan amat miskin. Ironisnya, Orang kemudian menilai
bahwa kehidupan Sidis tidaklah bahagia. Popularitas dan kehebatannya pada bidang
matematika malah membuatnya sangat tersiksa. Beberapa tahun sebelum ia
meninggal, Sidis sempat mengatakan kepada pers bahwa ia membenci matematika -
sesuatu yang selama ini telah melambungkan namanya. Dalam kehidupan sosialnya,
Sidis hanya sedikit memiliki teman. Bahkan ia juga sering diasingkan oleh rekan
sekampus yang mungkin iri terhadap kejeniusannya. Sidis juga tidak pernah
memiliki seorang pacar ataupun istri. Gelar sarjananya tidak pernah selesai,
ditinggal begitu saja. Ia kemudian memutuskan hubungan dengan keluarganya,
mengembara dalam kesendirian, bekerja dengan gaji seadanya, dan mengasingkan
dirinya. Ia berlari jauh dari kejayaan masa kecilnya yang sebenarnya adalah
proyeksi sang ayah. Ia menyadarinya bahwa hidupnya adalah hasil pemolaan orang
lain. Namun, kesadaran memang sering datang terlambat.


Memang sangat menyedihkan, karena ada keinginan kuat untuk lari dari pengaruh
sang Ayah, untuk menjadi diri sendiri. Tapi apa kuasa Sidis?, Pers dan publik
terlanjur menjadikan Sidis sebagai sebuah berita. Kemanapun Sidis berada, di
situ pasti ada pers yang menunggunya. Pengaruh sang ayah sangat-sangat kuat
membuat namanya terus melekat dalam diri Sidis. Sudah terlanjur tertanam sebagai
sebuah bom waktu, yang kemudian meledakkan dirinya sendiri. Mungkin namanya akan
di kenang dalam sejarah sebagai manusia terjenius di dunia dan manusia yang
paling menyedihkan di dunia.

Blog Archive