Sunday, February 7, 2010

Bagaimana sebuah helicopter terbang?

Helicopter, sebuah wahana terbang yang hadirnya terbilang sungguh telat ketimbang pesawat terbang yang sangat pesat perkembangannya sejak ditemukan oleh Wright bersaudara. Helicopter memiliki kelebihan yaitu berkemampuan Hover (melayang/mengambang di udara) sehingga sangat cocok buat misi pengintaian (militer) dan juga misi penyelamatan (SAR). Sewaktu kecil saya sering melihat heli terbang diatas rumah saya, maklum rumah saya berdekatan dengan lapangan terbang militer. Saya sempat berfikir bagaimana cara heli tersebut terbang? Kok bisa terbang ya?

Heli terdiri dari sebuah rotor penggerak utama ( baling baling besar) yang letaknya ditengah badan utama dan juga sebuah rotor kecil bagian rudder (belakang) yang berfungsi memperkecil efek torsi (torque). Mengemudikan sebuah heli tidak seperti pesawat konvensional lainnya (mungkin itu sebab nya beberapa waktu lalu indonesia sempat kekurangan stok Pilot helicopter). Rotor utama bertujuan mengangkat Heli naik (hover), Rotor bergerak dari sebuah mesin jet turbin dan ada pula yang menggunakan mesin reciprocating (mesin piston) tergantung dari jenis heli nya. Mesin jet berkerja dengan prinsip “Masuk, Tekan, Bakar dan Ledakan”


Pada awalnya udara akan masuk (air intake) dan di buat mampat (menekan) sehingga menghasilkan tekanan untuk pembakaran mesin, Udara masuk ke dalam kompressor melalui sudut-sudut kompresor yang berbentuk seperti sebuah sayap miniatur pesawat terbang Kompresor ini bekerja seperti sebuah kipas angin besar yang menyedot udara ke dalam mesin. Antara barisan sudut-sudut kompresor, ada sudu-sudu stasioner yang biasa disebut 'stator'. Stator berguna untuk mengubah arah aliran udara dan membantu proses pemampatan. Sebagaimana terlihat pada gambar, area yang dapat dipenuhi udara lebih kecil pada kompresor semakin dekat ke bagian pencampur bahan bakar (diffuser). Udara lalu dialirkan ke bagian diffuser, kemudian masuk ke dalam bagian combustion. Dalam bagian tersebut udara akan bercampur dengan bahan bakar dan dinyalakan untuk memicu reaksi kimia yang dapat menghasilkan tenaga. Ledakan pembakaran campuran udara dan bahan bakar menghasilkan ekpansi termal yang melintas melalui bagian turbin sehingga gaya dorong menghasilkan tenaga yang dapat menggerakan turbin. Mesin ini menghasilkan gaya dorong yang cukup untuk menggerakan kompresor, sehingga dihasilkan tenaga yang kontinu. Tetapi dalam desain nyata akan terdapat bagian yang jauh lebih rumit daripada contoh ini, dan teori ini dipakai untuk merepresentasikan proses kerja sebuah mesin jet. Tenaga disalurkan dari mesin menggunakan gearbox yang mengubah tenaga dari mesin dan mengirim ke transmisi. Di dalam transmisi putaran mesin (RPM) direduksi dari ribuan putaran perdetik menjadi ratusan putaran per detik. Dengan pereduksian ini meningkatkan torsi dan rotasi dipelankan agar dicapai putaran yang diinginkan pada sistem rotor. Transmisi mengendalikan tenaga yang disalurkan kepada rotor.
Perlengkapan gearbox disusun pada mesin mengurangi sedikit tenaga untuk menggerakan komponen seperti pompa oli, generator dan kontrol bahan bakar dari mesin itu sendiri.

Image and video hosting by TinyPic

Untuk mengangkatnya heli terbang, Pilot menggunakan kemudi berupa tongkat yang berada di kokpit di sebelah kiri pilot (throttle Collective) dan menarik nya kearah atas, sedangkan sebuah pedal di kaki kaki pilot (anti torque pedal) berfungsi menggerakkan tail rotor (baling baling belakang) untuk gerakan memutar dan membelok, sedangkan kemudi utama (cyclic) digunakan sebagai pengatur arah penerbangan (maju- mundur- bergeser kiri kanan)

Seiring hadirnya teknologi baru, banyak helicopter yang sudah tidak menggunakan lagi rotor belakang, jadi hanya menggunakan buangan jet, dan ini berefek mengurangi kebisingan pada helicopter dan membuat helicopter semakin senyap terutama untuk pengintaian militer dan bahkan bisa bersembunyi dibalik pepohonan tanpa kuatir rotor belakang tersangkut daun atau batang pohon.

Blog Archive