Sunday, February 7, 2010

Arsitektur? buat siapa?

A khirnya saya mengangkat sebuah tulisan tentang Arsitektur, yah..bidang yang mungkin boleh dikata sesuai dengan pendidikan yang saya jalani dulu sewaktu kuliah. Arsitektur, menurut saya pribadi dapat di artikan macam macam tergantung setinggi apa pengetahuan nya mengenai Arsitektur. bagi masyarakat awam, arsitektur bisa berarti rumah, bahkan ada pengertian yang tertanam di masyarakat kalau arsitektur itu mahal, kenapa mahal? oke kita bahas nanti, nah menurut orang arsitektur sendiri berarti Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut..arti yang sangat kompleks bukan?

Image and video hosting by TinyPic


kemarin saya sempat melihat sebuah acara promosi sebuah perumahan mewah (apartemen) yang pengembangnya merupakan pengembang besar, Agung sedayu grup. Sebenernya bukan sekali itu saja saya menonton acara tersebut bahkan sudah sering dan berkali kali hingga kemarin saya tiba ke sebuah kesimpulan..Untuk Siapa Arsitektur tersebut? Saat menulis ini saya tanggalkan semua bidang kependidikan sebagai seorang Arsitek dan memposisikan saya sebagai Orang kecil yang awam mengenai arsitek dan seperti diketahui, masyarakat kita banyak yang belum memiliki rumah atau memiliki rumah yang tak layak..saya rasa semua dari kita sudah mengetahui hal tersebut karena sepenuhnya masyarakat negara ini belumlah keluar dari jerat kemiskinan. Oke. back To Topics, setelah melihat acara tersebut saya berfikir buat apa Arsitektur itu tercipta dan dinikmati? Kemungkinan para pembeli rumah mewah, megah nan elit tersebut, bukanlah membeli rumah pertama mereka, karena bisa saja second home mereka buat investasi, rumah peristerahatan atau sekedar punya punya-an dan sekedar mempaten kan status mereka sebagai kelas atas. Lain hal dengan masyarakat kebanyakan yang belum banyak memiliki rumah dan tinggal di tempat yang tidak layak di beberapa sudut kota, bahkan untuk satu rumah pun mereka belum bisa membeli atau mencicil nya. belum lagi hunian yang kata mereka prestisius tersebut mengeklusif kan diri dengan menyediakan semua fasilitas di dalam nya seperti Kolam renang ukuran Olimpiade, Mega mall, Sekolah berjenjang mulai tingkat playgrup sampai Universitas, dan masih banyak fasilitas lain yang akan membuat mereka semua tak perlu keluar dari wilayah mereka. Saya sempat bertanya pada beberapa orang teman yang awam arsitektur dan menurut mereka hal tersebut cenderung memagari komunitas mereka dari masyarakat kebanyakan di sekitar mereka.

Pernah nonton bedah rumah? apa sih maksut dari acara tersebut? saya bukan pembuat acara tersebut, namun jelas sekali Reality Show tersebut sangat menitik beratkan sebuah hunian yang layak bagi rakyat miskin, itu jelas sekali dan terlihat dari judul acara. Nah yang jadi persoalan saya pernah membaca dari sebuah media kalau sebuah rumah hasil permak acara bedah rumah tersebut mengalami kerusakan fatal pada tembok dan bagian atap. Sedangkan kita tahu dinding dan atap merupakan bagian penting dalam sebuah Hunian. Ada apa dengan Arsitektur? adil kah jika hanya berfihak pada orang kaya? Padahal orang orang tersebut begitu memimpikan rumah yang 'sedikit layak' dan tak perlu fasilitas lapangan golf atau kolam kelas internasional, yang mereka butuhkan hanya RUMAH, RUMAH yang menurut anak SD sekalipun tahu kalau rumah adalah tempat berlindung dari panas, hujan dan serangan binatang buas. Atau anda mungkin pernah melihat acara yang juga Reality Show 'tukar nasib' ? nah dalam acara tersebut lagi lagi rumah dijadikan objek utama perbedaan si Kaya dan si miskin, yang mana rumah orang kaya yang bagus ( pastinya ) dan si miskin yang reot hampir roboh..namun so far acara ini tidak menyinggung masalah arsitekur, hanya disana tergambar bagaimana sosok si miskin saat memasuki rumah mewah dengan segala fasilitas yang tak ditemuinya di rumah mereka. Itu membuktikan orang miskin sangat mengidamkan rumah yang lebih baik dan lebih layak bagi mereka. Masyarakat tak tahu apa itu arsitektur secara detail seperti kita para arsitek ini, mereka hanya tahu RUMAH. Kenapa saya ambil contoh dari Acara Bedah rumah dan tukar nasib? itu karena memiliki kesamaan dengan acara Promosi Apartemen mewah Agung sedayu grup seperti sudah saya sampaikan diatas, yang mana sama sama menggunakan media televisi. dan perlu diketahui acara promo tersebut di tonton oleh jutaaan orang yang mungkin hanya bisa berandai andai memiliki hunian di kawasan elit tersebut. Jadi pertanyaan saya tetap seperti di awal tadi..Arsitektur itu buat siapa? kenapa arsitektur identik dengan mahal dan mewah? salah Arsitek sebagai perancang ataukah arsitekturnya itu sendiri? Saya hanya ingin kemiskinan tersebut tidak di komoditikan dalam media demi keuntungan rating dan membuat orang sekedar iba saat melihat acara tersebut dan ingin ada arsitek yang lebih Friendly terhadap masalah sosial yang terjadi di Indonesia menyangkut rumah yang layak. Andakah arsitek tersebut?

saya sendiri menulis ini dengan memposisikan saya sebagai orang awam yang tak tahu apa itu arsitektur..

Blog Archive