Thursday, December 16, 2010

Malaysia buka konfrontasi

JAKARTA - Penangkapan tiga awak kapal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) oleh polisi air Kerajaan Malaysia, dinilai sebagai tindakan konfrontasi. DPR mendesak pemerintah Indonesia untuk tegas. Hal itu dikatakan, Ketua Komisi I DPR dari FPKS Mahfudz Shiddiq, Minggu (15/8). Mahhfudz Siddiq, meminta pemerintah tegas menanggapi kasus penangkapan tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau, oleh Marine Police Malaysia (MPM).

Dia melihat Malaysia semakin berani berulah di area perbatasan. "Ini sudah bukan provokasi lagi, tapi konfrontasi terbuka karena ada penembakan dan penyanderaan," kata Wakil Sekjen PKS ini. Menurutnya, Pemerintah RI perlu membentuk tim investigasi mengumpulkan fakta dan bukti, untuk selanjutnya menyampaikan nota protes resmi kepada Pemerintah Malaysia. Nota protes berisi desakan agar Pemerintah Malaysia menyampaikan permintaan maaf secara resmi dan membebaskan tiga warga yang ditahan.

Peristiwa ditahannya tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Kepri oleh pihak Malaysia menunjukan kewibawaan pemerintah kurang dihargai dunia internasional. Apalagi kasus tersebut telah terjadi 10 kali dalam tahun ini.

"Ini banyak faktor mengapa polisi Malaysia berani membawa petugas kita. Yang pasti ini menunjukan wibawa pemerintah kurang dihormati dan dihargai di dunia," kata Sekjen Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Riza Damanik.

Masih menunggu
Melalui Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Teuku Faizasyah, Kementerian Luar Negeri masih menunggu laporan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Riau terkait peristiwa itu sebelum melayangkan nota protes. Namun, upaya konsuler untuk membebaskan ketiganya telah dilakukan.

Peristiwa terjadi di perairan Tanjung Berakit, Bintan, sekitar pukul 22.00 waktu setempat, Jumat (13/8). Penangkapan terjadi tidak lama setelah ketiganya menahan tujuh nelayan asal Malaysia yang melakukan aktivitas mencurigakan di kawasan perbatasan laut wilayah Indonesia.

Namun, saat tengah menarik kapal milik nelayan ilegal asal Malaysia itu, mereka dikejar aparat Malaysia dengan tembakan yang diikuti penangkapan dan penahanan. Sedangkan tujuh nelayan yang tertangkap sudah terlebih dahulu diangkut dengan speedboat ke Batam. inl/dtc/yan


http://www.wawasandigital.com/index.php?option=com_content&task=view&id=40906&Itemid=28

Blog Archive