Sunday, February 27, 2011

Inilah Puisi Buat KD dan Raul Remos Yang Buat Geger Singapura

Ternyata gosip hangat selebriti Indonesia gaungnya terasa sampai ke negeri tetangga dekat Singapura. Gosip infotaiment terkini yang melanda Krisdayanti alias KD dengan pengusaha asal Timor Leste Raul Lemos yang belakangan ini disorot media karena media berhasil merekam adegan kemesraan keduanya yang sudah menjadi buah bibir masyarakat beberapa bulan terakhir ini.

Krisdayanti dan Raul Lemos terlihat mesra saat KD manggung di Bandung beberapa waktu lalu

Krisdayanti dan Raul Lemos terlihat mesra saat KD manggung di Bandung beberapa waktu lalu

Seorang wartawati senior negeri tetangga Singapura Linda Djalil membuat puisi sindiran untuk KD yang selama ini lagu-lagunya cukup populer sampai ke negeri tetangga Singapura, Malaysia dan Brunei, dan cukup memiliki penggemar fanatik yang banyak disana. Agaknya para fans KD di negeri seberang pun merasa kecewa dengan perkembangan cerita kehidupan pribadi salah satu dari personel 3 Diva ini. Puisi karya Linda Djalil yang berjudul “Pipi..Pipi..Ini Mimi… Bukan Mimi yang Dulu Lagi….” ini bahkan membuat heboh sampai ke Singapura.

KD dan Raul Lemos saling berkecupan bibir di  Excelsior Cafe n Restaurant, Jalan Radio Dalam Raya, Jakarta

KD dan Raul Lemos saling berkecupan bibir di Excelsior Cafe n Restaurant, Jalan Radio Dalam Raya, Jakarta


Berikut isi puisi selengkapnya:

Pipi..Pipi..Ini Mimi…Bukan Mimi yang Dulu Lagi….

Pipi.. Pipi..

Mimi bingung sekarang..

Mengapa banyak mata terbelalak melihat hubungan ini, padahal Mimi hanya ‘sekedar’ ingin cinta-cintaan dan yayang-yayangan…

Dengan lelaki yang Mimi anggap keren dahsyat luar biasa dan kelasnya jauh di atas Pipi…

Pipi.. Pipi.. Mengapa bayaran yang aku terima begitu mahal, sampai menembus langitpun rasanya kelewat mahal, anak sudah tak Mimi punya

Tepuk tangan meriah gemuruh dari depan panggung juga sepi rasanya ke mana mereka..

Menghilang.. Lenyap

Bagai aku diludahi sampai ke bawah tanah..

Maka akupun mengumbar air mata, Pi..

Memohon ampun, maaf tiada tara

Karena aku tak tahu lelaki hebat itu sudah berpunya

Anak berderet, istri menanti

Ah, tapi itu kan memang untuk konsumsi publik, Pi..

Sebab meski segala yang dijual di negeri ini kelewat mahal

Masih ada yang murah..

Ya.. Ya.. Harga diri

Dan rasa malu

Betapa Mimi bisa mudah bersandiwara

Dengan harapan segala lagu bisa dicintai lagi oleh semua manusia

Tapi apakah semudah itu, paduka..

Sebab rasa malu yang murah itu juga sudah menjadi gulita

Pipi.. Pipi.. Rumah sekarang sepi

Lantai marmer cokelat muda yang dulu licin bagai padi bersemi sekarang tak lagi berseri

Gelak tawa canda anak-anak tak terdengar lagi..

Pipi.. Pipi..

Mimi bingung sekali lagi

Betapa bayaran yang harus ditebus mahal sekali

Hati seorang ibu yang terguncang hingga tak kuasa lagi kuat berdiri

Hingga jalanpun harus didorong kursi roda ke sana sini

Tapi bagaimana aku bisa membatasi semua ini, Pi…

Dorongan rasa dan hasrat besar tak terbendung lagi..

Melihat air mata dari seberang sana yang masih mengaku istri

Rasanya hanya butir angin sayup-sayup dan aku sungguh tak perduli..

Pipi.. Pipi..

Wajahku yang cantik dipermak setrika habis ini

Toh masih terlihat jauh lebih cantik dari si rambut panjang yang di samping Pipi menyanyi?

Tapi mengapa menggebunya orang menawar manggung tiap hari

Kepadaku sudah tak mampir lagi…

Pipi.. Pipi..

Aku kadang tertawa di dalam hati

Mampuslah semua orang kutipu dengan hati bernyanyi

Kemarin minta maaf kini mengulangi kembali

Air mata yang dulu bergulir ke pipi

Kini bisa kuganti dengan adegan mesra tempel-tempelan pipi

Sembari mengumbar sebentuk cincin yang melilitt di jari..

Agar dipertontonkan oleh layar televisi dan sengaja, agar gemuruh panas membara dari yang mengaku masih jadi istri kembali wajahnya tak sanggup berseri-seri..

Pipi.. Pipi..

Mimi memang bukan yang dulu lagi

Sekali lagi, bukan Mimi yang dulu lagi..

Sebab aku berhak merebut kebebasan sampai tinggi sekali meluas merebak tanpa berpikir malu seribu kali apalagi mengedepankan nurani..

Ah.., itu kan semua ungkapan basi..

Memikirkan kejujuran dan nurani, gini hareeeee….?

I am sorry goodbye Pipi..

Mimi akan selamanya pergi

Meski diam-diam tak kuhindari rasa sakit hati..

Panik.. Panik sekali..

Kok jadi Pipi sekarang yang ke seluruh pelosok top sekali..

Bersama si rambut panjang yang cantik banget meski tanpa operasi..?

Hi…hiiii…hi….air mata ini kembali bergulir deras sebutir nasi..

Aku sepi Pi…

Sesungguhnya batinku sepi…

Sepi sekali..


Dan agaknya puisi ini juga sempat membuat berang KD yang mungkin merasa tersindir dan terpojok ketika puisi ini dibacakan oleh kuasa hukum istri Raul Lemos Atha yaitu Hotman Paris Hutapea.

KD (Krisdayanti mesra dengan Raul Lemos sebelum tampil manggung di Bandung

KD (Krisdayanti mesra dengan Raul Lemos sebelum tampil manggung di Bandung


Krisdayanti dan Raul Lemos


http://ruanghati.com/2010/07/21/inilah-puisi-buat-kd-dan-raul-remos-yang-buat-geger-singapura/

Blog Archive