Friday, April 1, 2011

Gunung Berapi di Bawah Laut Sulawesi Telah Ditemukan

Jakarta - Sebuah gunung berapi bawah laut setinggi lebih dari 10.000 kaki atau 3.000 meter, ditemukan di lautan dalam di Sulawesi Utara. Gunung ini adalah temuan penting untuk memahami kekayaan lautan Indonesia.

Gunung berapi dalam laut ini terdeteksi dalam ekspedisi bersama ilmuwan Indonesia dan ilmuwan Amerika Serikat dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) yang berada di bawah naungan Departemen Perdagangan AS.

Kapal Okeanos dari NOAA saat menjelajah laut di daerah Kawio Barat, Kepulauan Kawio, Sulawesi Utara, mendapatkan pemetaan gambar gunung berapi itu. Kawio Barat dipilih sebagai area ekspedisi karena unsur-unsur bawah laut yang berlimpah.

'Ini adalah sebuah gunung berapi yang besar dan lebih tinggi daripada semua gunung di Indonesia kecuali tiga atau empat gunung lain, dan menjulang lebih dari 10.000 kaki dari dasar laut di kedalaman lebih dari 18 ribu kaki,' kata Jim Holden, Ketua Ilmuwan AS dari University of Massachusetts, AS, dalam rilis Kedubes AS kepada detikcom, Senin (12/7/2010)

'Semakin kita mengenal unsur-unsur di bawah laut dan komunitas makhluk hidup yang menopangnya, semakin kita dapat mengelola dan melindungi lautan dan sumber dayanya secara lebih baik,' imbuhnya.

Lewat satelit, para ilmuwan di Okeanos dapat berhubungan dengan kantor eksplorasi di Jakarta dan Seattle, AS. Para ilmuwan Indonesia dan AS yakin mereka akan menemukan banyak fenomena baru untuk memahami ekosistem laut dan dampak perubahan iklim. Sugiarta Wirasantosa dari Badan Riset Kelautan dan Perikanan mengatakan, Indonesia yang memiliki 17.000 lebih pulau, butuh lebih banyak melakukan eksplorasi.

'Keamanan pangan dan perlindungan ekosistem laut yang mendukung perikanan, berdampak pada banyak negara termasuk Indonesia,' kata Sugiarta.

Sejauh ini, Okeanos Explorer telah memetakan 2.400 mil persegi dasar laut di Indonesia. Pada pertengahan Juli, kapal riset dan perikanan milik Indonesia, Baruna Jaya IV akan memetakan lebih banyak dasar laut dan menempatkan peralatan di kepulauan Kawio sebelum kedua kapal bertemu di Pelabuhan Bitung. Mereka akan dikerahkan kembali pada 21 Juli untuk terus mengeksplorasi di kepulauan Sangihe dan Talaud. Ekspedisi tersebut akan rampung pada 14 Agustus.



SOURCE

Blog Archive