Wednesday, April 6, 2011

64 Tewas dalam Kemeriahan Piala Dunia




Seorang korban selamat duduk di sebelah saudaranya yang tewas setelah sebuah bom meledak di restoran Ethiopia, distrik Kabalagala, Kampala, Uganda, 11 Juli 2010.

Ledakan dua bom yang berlangsung secara bersamaan di lokasi padat pengunjung yang menyaksikan pertandingan final Piala Dunia di dua tempat di ibu kota Uganda, Kampala, menewaskan 64 orang. Serangan bom yang disinyalir sebagai aksi teroris internasional ini, di antaranya, berlangsung di sebuah klub rugbi saat sejumlah orang menyaksikan pertandingan final antara Spanyol dan Belanda dalam tayangan layar lebar di luar ruangan.

Serangan kedua berlangsung di sebuah rumah makan Ethopia, di mana tiga warga AS menderita cedera. Joann Lockard, juru bicara Kedutaan Besar AS di Kampala, menjelaskan, seorang warga AS tewas dalam serangan bom ini.

Kepala Kepolisian Kampala menduga kelompok militan yang paling disegani di Somalia, Al Shabab, berada di balik serangan tersebut. Al Shabab diketahui berkaitan dengan Al Qaeda serta memiliki veteran militan dari Irak, Afganistan serta Pakistan di jajaran komandonya.

Sebuah potongan kepala dan beberapa potongan kaki ditemukan di sebuah klub rugbi. Menurut keterangan seorang wartawan AP di lapangan, kenyataan ini mengindikasikan serangan bom dilaksanakan dengan cara bom bunuh diri.

Di lokasi serangan bom dari kedua tempat umumnya diketemukan tumpahan darah dan potongan daging manusia pada sejumlah kursi yang terbalik akibat kedahsyatan hantaman bom.



SOURCE

Blog Archive