Friday, February 26, 2010

KONSEP KELUARGA

Keluarga merupakan aspek penting dalam keperawatan :
Unit terkecil dalam masyarakat.
Penerima asuhan keperawatan.
Kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga saling berhubungan.
Menempati posisi antara individu dan masyarakat.
Mempunyai 2 keuntungan ( individu dan masyarakat )

Definisi Keluarga
Dufall dan Logan ( 1986 ).
Sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental emosional serta sosial dari tiap anggota.

Bailon & Maglaya ( 1978 ).
Dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan / adopsi, mereka saling berinteraksi satu dengan lain, mempunyai peran masing – masing, dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

Kesimpulan definisi keluarga :
-Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi.
-Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika berpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain.
-Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing – masing mempunyai peran sosial; suami istri, anak, kakak, adik.
-Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya; meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan sosial anggota.

KELUARGA SEBAGAI SISTEM.


TYPE KELUARGA
A. TRADISIONAL.
-Keluarga inti : suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri, dan anak (kandung / angkat ).
-Keluarga besar : keluarga inti ditambah keluarga lain yang mempunyai hubungan darah misal kakak, nenek, paman, bibi.
-Single parent : suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak (kandung / angkat ). Kondisi ini dapat disebabkan oleh kematian / perceraian.
-Single adult : suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang dewasa.
-Keluarga lanjut usia : terdiri dari suami istri lanjut usia.

B. TYPE KELUARGA NON TRADISIONAL.
-Commune family : lebih satu keluarga tanpa pertalian darah hidup serumah.
Ortu ( ayah ibu ) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak hidup bersama dalam satu rumah tangga.
-Homosexual : dua individu yangsejenis hidep bersama dalam satu rumah tangga.

FUNGSI KELUARGA.
-Fungsi Efektif.
Berguna untuk memenuhi kebutuhan psikososial dan sumber energi kebahagiaan keluarga.
Saling mengasuh : cinta kasih, kehangatan, saling menerima,saling mendukung antar anggota.
Saling menghargai.
Ikatan dan identifikasi : sejak pasangan sepakat memulai hidup baru melakukan penyesuaian.

-Fungsi sosialisasi.
Proses perkembangan dan perubahan yang dilakukan individu yang menghasilkan dan belajar berperan dalam lingkungan, sosial.
Sosialisasi berlangsung sejak lahir, belajar norma, budaya, perilaku.

-Fungsi Reproduksi.
Berfungsi meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.

-Fungsi Ekonomi.
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti kebutuhan makanan, pakaian, tempat tinggal./

-Fungsi perawatan kesehatan.
Melaksanakan praktek asuhan kesehatan untuk mencegah gangguan kesehatan / merawat keluarga yang sakit.
Kemampuan keluarga memberi asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga.

TUGAS KESEHATAN KELUARGA.
1.Mengenal masalah kesehatan.
2.Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.
3.Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
4.Mempertahankan / menciptakan suasana rumah yang sehat.
5.Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas kesehatan masyarakat.

STRUKTUR KELUARGA.
Menurut Friedman struktur keluarga :
Pola dan Proses Komunikasi.
Pola interaksi keluarga yang berfungsi :
Bersifat terbuka dan jujur.
Selalu menyesuaikan konflik keluarga.
Bersifat positif.
Tidak mengulang isi dan pendapat sedikit.
Struktur keluarga
Karakteristik pemberi
Yakin dalam mengemukakan suatu pendapat.
Apa yang disampaikan jelas dan berkualitas.
Selalu menerima dan meminta timbal balik.

Karakteristik pendengar
Siap mendengarkan.
Memberikan umpan balik
Melakukan validasi.

Struktur Peran.
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan.
Posisi / status adalah posisi individu dalam masyarakat misal status sebagai istri / suami.




Struktur kekuatan.
Kekuatan merupakan kemampuan ( potensial / actual ) dari individu untuk mengendalikan / mempengaruhi untuk merubah perilaku .
Legitimasi Power / autority.
Referrent Power.
Reward Power.
Power.
Cooersive Power.
Affektif Power


Nilai dalam keluarga.
Nilai, suatu sistem, sikap, kepercayaan yang secara sadar / tidak mempersatukan anggota keluarga.
Norma, pola perilaku yang baik menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga.
Budaya, kuimpulan daripada pefrilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.

PERAN PERAWAT KESEHATAN.
Perawat kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga yang sehat :
-Pendidik.
-Koordinator.
-Pelaksana.
-Pengawas kesehatan.
Konsultan / penasehat.
-Kolaborasi.
-Fasilitator.
-Penemu kasus.
-Modifikasi lingkungan.

PERKEMBANGAN KELUARGA.
Perkembangan keluarga adalah proses perubahan yang terjadi pada sistem keluarga meliputi perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggotanya disepanjang waktu.
Tahap I : Pasangan baru.
Membina hubungan intim yang memuaskan.
Membina hubungan dengan keluarga.
Mendiskusikan rencana memiliki anak.
Tahap II : Keluarga Child Bearing ( Anak I ).
Persiapan menjadi orang tua.
Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual dan kegiatan.
Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
Tahap III : Keluarga dengan anak pra-sekolah.
Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman.
Membantu anak untuk sosialisasi.
Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhi.
Mempertahankan hubungan rasa sehat baik didalam / luar keluarga ( keluarga dan lingkungan sekitar ).
Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak ( tahap paling repot )
Pembagian tanggungjawab anggota keluarga.
Kegiatan dan waktu untuk stimulus tumbuh kembang.
Tahap IV : Keluarga dengan anak sekolah.
Membantu sosialisasi anak, tetangga, sekolah dan lingkungan.
Mempertahankan keintiman pasangan.
Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk kesehatan anggota keluarga.
Tahap V : Keluarga dengan anak remaja.
Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggungjawab.
Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
Mempertahankan komunikasi antara anak dan orang tua, hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang.
Tahap VI : Keluarga dengan anak dewasa.
Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.
Mempertahankan hubungan intim dengan pasangan.
Membantu orangtua, suami / istri yang sedang sakit dan memasuki dewasa tua.
Membantu anak untuk mandiri di masyarakat.
Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
Tahap VII : Keluarga usia pertengahan.
Mempertahankan kesehatan.
Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak – anak.
Meningkatkan keakraban pasangan.
Tahap VIII : Keluarga usia lanjut.
Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.
Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan.
Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat.
Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosialisasi masyarakat.
Melakukan "lifeview"

Blog Archive