"Dalam pengembangannya, sebuah situs pasti memiliki masalahnya sendiri-sendiri. Untungnya, problem-problem yang ada biasanya bisa terdeteksi; misalnya, sebuah broken link yang berujung kepada 404. Bila kita tahu gejalanya, kita bisa mulai mencari penyebab masalah tersebut. Tapi tidak semua masalah memiliki gejala yang bisa jelas terlihat seperti duplicate pages.
Kadang hal ini juga memang sengaja dilakukan untuk meningkatkan SERP suatu keyword. Praktisioner SEO banyak yang terlalu terbius dengan meta tag dan link building. Mereka sering kali melupakan status dari situsnya sendiri.Dan masih banyak dari mereka yang tidak sadar akan adanya duplicate pages di website mereka dimana duplicate pages adalah halaman-halaman yang dinilai kembar oleh search engine. Hal ini biasanya ditemukan pada web/blog yag mengikuti suatu kontes SEO seperti Astaga.com lifestyle on the net, Indonesia Java International Destination, nowGoogle.com adalah Multiple Search Engine Popular yang sekarang lagi booming.
Sebuah halaman tidak harus sama persis dengan sebuah halaman lainnya untuk dinilai sebagai duplicate pages. Kedua halaman tersebut bisa saja berbeda sedikit. Tetapi kalau secara garis besar, kontennya sama, search engine akan menilai mereka sebagai duplikasi.
CATATAN: banyak rumor yang beredar (bahkan dari sumber yang sering saya baca) bahwa Google memberikan penalti untuk situs-situs yang memiliki duplicate pages. Pada umumnya, Google tidak memberikan penalti bila mereka merasa halaman kembar yang ada terjadi karena ketidak-sengajaan / ketidak-tahuan.
Akibat dari masalah duplicate pages ini Google menyatakan bahwa mereka bisa melakukan manuver untuk mendeteksi duplicate pages dan meng-index halaman situs dengan normal. Tetapi mereka juga mengatakan bahwa halaman kembar memang akan membingungkan bagi robot-robot crawler dan akan memberikan mereka kesulitan yang sebenarnya tidak perlu. Walaupun demikian, mereka tetap bisa memfilter kembaran yang ada dan menetapkan satu versi halaman dari sekian banyak yang sama berdasarkan algoritma mereka.
Dan inilah problem terbesar bagi kita: versi yang diindex oleh search engine mungkin bukanlah versi yang sebenarnya kita inginkan untuk mereka catat. Tidak menangani duplicate pages sama saja artinya dengan membiarkan keberadaan website kita di halaman hasil cari ditentukan oleh search engine. Kita seharusnya memiliki kuasa atas apa yang ingin kita tampilkan dan yang tidak.
Kadang hal ini juga memang sengaja dilakukan untuk meningkatkan SERP suatu keyword. Praktisioner SEO banyak yang terlalu terbius dengan meta tag dan link building. Mereka sering kali melupakan status dari situsnya sendiri.Dan masih banyak dari mereka yang tidak sadar akan adanya duplicate pages di website mereka dimana duplicate pages adalah halaman-halaman yang dinilai kembar oleh search engine. Hal ini biasanya ditemukan pada web/blog yag mengikuti suatu kontes SEO seperti Astaga.com lifestyle on the net, Indonesia Java International Destination, nowGoogle.com adalah Multiple Search Engine Popular yang sekarang lagi booming.
Sebuah halaman tidak harus sama persis dengan sebuah halaman lainnya untuk dinilai sebagai duplicate pages. Kedua halaman tersebut bisa saja berbeda sedikit. Tetapi kalau secara garis besar, kontennya sama, search engine akan menilai mereka sebagai duplikasi.
CATATAN: banyak rumor yang beredar (bahkan dari sumber yang sering saya baca) bahwa Google memberikan penalti untuk situs-situs yang memiliki duplicate pages. Pada umumnya, Google tidak memberikan penalti bila mereka merasa halaman kembar yang ada terjadi karena ketidak-sengajaan / ketidak-tahuan.
Akibat dari masalah duplicate pages ini Google menyatakan bahwa mereka bisa melakukan manuver untuk mendeteksi duplicate pages dan meng-index halaman situs dengan normal. Tetapi mereka juga mengatakan bahwa halaman kembar memang akan membingungkan bagi robot-robot crawler dan akan memberikan mereka kesulitan yang sebenarnya tidak perlu. Walaupun demikian, mereka tetap bisa memfilter kembaran yang ada dan menetapkan satu versi halaman dari sekian banyak yang sama berdasarkan algoritma mereka.
Dan inilah problem terbesar bagi kita: versi yang diindex oleh search engine mungkin bukanlah versi yang sebenarnya kita inginkan untuk mereka catat. Tidak menangani duplicate pages sama saja artinya dengan membiarkan keberadaan website kita di halaman hasil cari ditentukan oleh search engine. Kita seharusnya memiliki kuasa atas apa yang ingin kita tampilkan dan yang tidak.