

Dampak gempa ternyata jauh di dasar laut, sehingga seperti dayung raksasa bawah air yang menciptakan tsunami sangat besar.
Kehancuran tsunami ditemui di sepanjang garis pantai Samudera Hindia dengan gelombang tsunami hingga setinggi 30 meter. Lebih dari 230 ribu orang tewas dan jutaan orang kehilangan tempat tinggal.
Tiga bulan selanjutnya yakni pada 2005, gempa berkekuatan 8,7 SR terjadi di wilayah selatan tapi menyebabkan tsunami lebih kecil meskipun juga menewaskan 1.300 orang.
Ilmuwan sebelumnya berdebat mengapa gempa itu memproduksi tsunami dengan level berbeda, meskipun segmen penyebab gempa berada di wilayah berdekatan, patahan di kerak bumi.
'Kedua gempa bumi berada di sistem sesar yang sama, di mulai dari 30 hingga 40 km di bawah dasar laut,” ujar ahli geologi dan peneliti studi ini, Simon Dean dari University of Southampton di Inggris.
'Kesimpulan kami dapat membantu memahami mengapa perbedaan bagian dari patahan dapat membedakan gempa di mana berdampak pada terciptanya tsunami. Ini sangat penting bagi peringatan dini sebelum gempa dan mitigasi.”
Ilmuwan menggunakan instrumen seismik untuk menyelidiki lapisan sedimen di bawah dasar laut dengan gelombang suara.
Hasilnya mengungkapkan bahwa kejadian pada 2004 disebabkan perbedaan kepadatan zona sesar lapisan rendah yang menyebabkan pergerakan bebatuan di sekitarnya. Ini juga yang menyebabkan terjadinya pergerakan yang lebih dekat ke dasar laut pada gempa pertama.
Tidak hanya itu, dalam segmen lapisan yang bergerak pada 2005, tidak ada bukti adanya zona sesar dengan kepadatan rendah sehingga ini yang menjadikan tsunami yang muncul lebih kecil.
Ilmuwan menemukan sejumlah fitur tidak biasa di zona gempa tahun 2004 seperti topografi dasar laut, cacat sedimen, serta lokasi gempa bumi susulan setelah gempa utama. Sementara Sumatera cukup sering mengalami gempa karena terletak di dekat perbatasan dua lempeng tektonik bumi.
Gempa bumi terjadi pada apa yang dikenal sebagai zona subduksi, seperti di kawasan barat Indonesia di mana satu lempeng tektonik dipaksa masuk ke lempang lain. Alih-alih melintasi satu dengan yang lain secara lancar, gerakan itu malah menciptakan energi sehingga dua lempeng akan slip atau pecah dan melepaskan energi yang disimpan sebagai gempa bumi.
Dengan membandingkan zona subduksi di wilayah barat Indonesia dengan zona subduksi lain di seluruh dunia, tim peneliti percaya bahwa wilayah gempa bumi di Sumatera pada tahun 2004 sangat tidak biasa sehingga menimbulkan tsunami yang lebih tinggi di kawasan ini.
'Dengan memahami parameter yang membuat kawasan tertentu lebih berbahaya dalam hal gempa bumi dan tsunami maka kita dapat mengetahui potensi bahaya di kawasan lain,” ujar penulis bersama studi ini, Sean Gulick dari University of Texas, Austin.
SensoWash Toilet adalah sebuah toilet yang benar-benar memanjakan para pengguna toilet yang ingin menikmati saat BAB.
Beberapa fitur yang ada di SensoWash:
– Dapat buka tutup penutup toilet tanpa harus disentuh
– Punya 3 jenis penyemprotan:
– Ladies Wash: menyemprot dengan halus
– Breech Flush: bisa memberikan rasa segar dan bersih
– Comfortable Washing: memberikan penyemprotan yang nyaman
– Anda bahkan bisa memilih jenis penyemprotan dan kemudian bisa menyimpannya ke dalam memori yang ada di remote
– Ada juga fitur yang dapat mengeringkan dudukan toilet sebelum dan setelah toilet digunakan sehingga tidak terlihat jorok karena basah
– Bahan untuk pipa airnya sendiri menggunakan stainless steel dengan fitur anti bakteri dan bisa membersihkan secara otomatis pipa (nozzle) yang ada.
– Oh iya, ada remotenya loh kaya TV. Dan bisa digunakan untuk buka tutup toilet, mengatur suhu dudukan toilet (menghangatkan) sampai menyalakan lampu LED ditoilet supaya kalau malam tetap kelihatan dimana lubang toiletnya.
SensoWash Starck saat ini sudah dipamerkan di Shanghai sana.