SENTUL- PT Astra Honda Motor (AHM) akhirnya resmi meluncurkan generasi terbaru motor sport Honda MegaPro.
Honda New MegaPro mengusung konsep motor bergaya street fighter dengan perubahan yang cukup signifikan dibanding MegaPro generasi sebelumnya.
Perubahan tersebut sudah terlihat dari bentuk desain lampu depan yang berkiblat pada motor gede (moge) yang dilengkapi sowl, clear lens, multireflector and visor.
Kemudian Honda juga menerapkan panel meter yang berbeda dibanding Mega Pro sebelumnya. Di bagian ini, konsep digital dan analog coba dikombinasikan. Hasilnya tachometer menggunakan analog, sementara speedometer menggunakan teknologi digital.
Bentuk tanki bensin juga dibuat baru bergaya hi-mount agar terlihat lebih berotot. Apalagi jika menengok sedikit kebagaian bawahnya, maka ada desain semi fairing yang membuat Mega Pro lebih sporty mirip moge.
Untuk kaki-kaki Honda pertama kalinya menerapkan suspensi monoshock pada motor sport kelas mid-end nya. Suspensi ini juga dilengkapi sistem dua pegas, atas dan bawah, yang bagian pegas bawah bisa di atur tingkat kelembutannya.
Bagian dapur pacu juga dirombak total oleh Honda. Pabrikan berlambang sayap ini menjejalkan mesin 150 cc 4-tak SOHC 5-speed dengan teknologi XRP (X-tra Responsive Performance Engine). Berbekal jeroan baru tersebut New Mega Pro sanggup menghasilkan tenaga sebesar 10,1 kW pada 8.500 rpm dengan torsi 12,8 Nm di 6.500 rpm.
'Dengan hadirnya New Mega Pro yang memiliki total desain baru, kami berharap bisa makin diterima oleh pecinta motor sport di Indonesia setelah kehadiran MegaPro yang sebelumnya pada 2006 lalu,' ujar President Director AHM Yusuke Hori, dalam sambutannya di Sentul City, Jawa Barat, Senin (9/8/2010).
Ada dua varian dari New Mega Pro yang ditawarkan AHM sebagai produsen motor Honda di Indonesia. Yakni tipe pelek jari-jari (spoke wheel/SW) dengan banderol Rp18,3 juta, dan pelek racing (casting Wheel/CW) dengan harga Rp19,5 juta yang semuanya on the road Jakarta. (uky)
JAKARTA- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memprediksi hilal awal Ramdan 1431 Hijriah tidak akan tampak pada petang nanti, karena faktor cuaca dan posisi rembulan yang tidak ideal.
Dampak dari hal itu bisa memicu adanya perbedaan penentuan awal Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1431 Hijriah.
“Tapi mudah-mudahan potensi itu tidak terjadi dan kita sepakat awal Ramadan pada Rabu 11 Agustus 2010,” ujar peneliti LAPAN Prof Thomas Djamaludin kepada okezone di Jakarta, Selasa (10/8/2010).
Seperti diketahui, PP Muhammadiyah berdasarkan metode hisab telah memutuskan awal Ramadan 1431 H jatuh pada Rabu 11 Agustus 2010. Sementara PBNU masih menunggu hasil rukyatul hilal.
Bila hilal tampak petang nanti, maka awal Ramadan akan seragam pada 11 Agustus 2010. Namun bila tidak, PBNU akan merekomendasikan awal Ramadan 1431 H pada Kamis 12 Agustus.
“Tapi kita tetap harus menunggu hasil keputusan sidang itsbat karena saat sidang semua laporan hasil hisab dan rukyat nanti akan dibahas oleh para pakar ilmu falak dengan mempertimbangkan masukan para ulama dan perwakilan ormas keagamaan,” ungkapnya. (ful)
http://ramadan.okezone.com/read/2010/08/10/335/361378/awal-ramadan-1431-h-berpotensi-tak-seragam
