Di zaman abad pertengahan, bangunan ini berfungsi sebagai
benteng, seiring waktu bangunan ini terus diperluas dan berubah fungsi pernah
dijadikan penjara, kediaman raja, serta ruang penyimpanan senjata dan harta
karun.
Sampai saat ini ruang penyimpanan harta karun "Jewel
House" masih ada. Letaknya dibawah tanah, dibalik pintu besi dan kaca
pelindung berpelat baja. Disinilah bersemayam permata pewaris tahta Inggris.
Pengunjung tidak perlu capek berjalan sebab lantainya yang
berjalan. Ini memang disengaja sebab dengan begitu pengunjung tidak akan
berlama-lama melihat koleksi museum. Selain itu pengunjung selalu dibawah
pengawasan ketat petugas keamanan.
Benda-benda yang ada disini memang bernilai tinggi. Sebut
saja mahkota emas St. Edward, mahkota Kohinoor" milik ratu Elisabeth dengan
berlian seberat 109 karat dan tongkat kerajaan dengan "bintang dari
Afrika", berlian asahan terbesar di dunia.
Sealand/HavenCo
Ini masih soal menyimpan data, cuma letaknya ada ditengah
laut. Perusahaan penyimpan data Haven.Co mengamankan data-data sensitif milik
banyak perusahaan di Sealand. Jika melihat gambarnya, terbayang bahwa yang
dimaksud Sealand tak lebih dari bangunan dok di tengah lautan, tepatnya 10 km di
lepas pantai Suffolk Inggris. Meski begitu Sealand merupakan daerah istimewa
sejak 1967 dengan "raja" sendiri.
Waktu perang dunia kedua, sealand merupakan kawasan
pertahanan udara di perairan internasional. Kemudian berhubung kerajaan Inggris
Raya tidak melihatnya sebagai bagian dari Inggris, maka pemiliknya
"Pangeran" Roy yang mantan Mayor Paddy Roy Bates mengklaim Sealand
sebagai negara milik pribadinya. Tahun 1978 sejumlah orang Belanda yang bekerja
untuk pedagang Jerman menculik putra Roy dan menguasai Sealand.
Para penculik berhasil ditaklukkan dan ditangkap sebagai
tahanan perang. Kerajaan Inggris Raya mencoba menolong membebaskan tahanan itu
tapi gagal. Jerman lalu mengirim seorang duta besarnya ke Sealand untuk
membebaskan para tahanan itu. Pangeran Roy mengartikan hal ini sebagai pengakuan
nyata bahwa sealand sebagai negara.
Granite
Bunker
Bunker yang terletak di Salt Lake City, negara bagian Utah ,
AS ini menyimpan arsip pribadi jutaan manusia yang tersimpan dalam mikrofilm.
Disinilah suku mormon melakukan penelitian intensif untuk menelusuri silsilah
nenek moyang mereka.
Dibawah tanah sedalam 200 meter di gunung granit, dan dibalik
enam pintu seberat 12 Ton inilah tersimpan harta karun terbesar dunia di bidang
ilmu silsilah. Data-data yang didapat dari buku-buku kuno gereja, sekarang ini
bisa diakses oleh setiap orang yang juga bukan mormon.
NORAD Central
Sistim pertahanan ini berupa gua seluas 18.000 m2,
sedalam 600 m dibawah batu karang besar. Ruangan terbesar seluas 14 x 180 m
dengan tinggi 18 m dengan 2 gerbang logam seberat 25 ton sebagai pintu masuk.
Masih ada lagi 15 gedung bawah tanah, sebagian berlantai-3.
Gedung-gedung ini dilindungi oleh 1.319 pelat baja
masing-masing seberat 450 Kg yang ditumpuk2 mirip per. Alhasil, air kopi
pun tidak bakalan tumpah dari cangkir walaupun terjadi gempa bumi atau serangan
bom nuklir. Kombinasi batu karang dan pelat baja tadi mampu menahan gelombang
elektromagnetik yang terpancar dari ledakan bom nuklir.
Udara dari luar dialirkan melalui filter-filter dan
dibebaskan dari partikel-partikel kimiawi, biologi, dan radio aktif.
Pusat NORAD merupakan pusat operasi pertahanan udara AS, letaknya dibawah
Pikes Peak di pegunungan Cheyene Mountains (Colorado). Disini setiap penerbangan
di kawasan udara Amerika utara diawasi dengan ketat.
Sebagai sebuah koloni NORAD center dilengkapi dengan kantin,
rumah sakit, dua studio kebugaran, satu sauna, gereja, salon kecantikan, dan
tentu saja sistim pembangkit tenaga listrik dan cadangan air sendiri.
Bold Lane Parksafe
Mau parkir mobil dengan rasa aman yang terjamin ???
datang saja ke Bold Lane Parksafe di Derby, Inggris. Tempat parkir ini
memberikan lebih dari sekedar sistim keamanan, sejak dioperasikan 7 tahun lalu,
tidak pernah ada tanda aksi vandalisme atau tindak kekerasan.
Lahan parkir yang mampu menampung 400 mobil ini dilengkapi
dengan sensor pendeteksi gerakan. Jika mobil bergeser sedikit saja, komputer
sentral segera mengeluarkan bunyi alarm. Para petugas akan bergegas siaga untuk
melihat apa yang terjadi. Sejumlah kamera mengirimkan setiap peristiwa disana
keruang pengawas. Disetiap pilar area parkir terdapat tombol alarm yang bisa
ditekan pada saat ada pencurian mobil. Yang bisa masuk ke lahan parkir itu hanya
pengendara mobil atau pejalan kaki yang dilengkapi kartu parkir dengan kode
batang (Barcode).
Fort
Knox
Inilah gudang emas batangan Amerika Serikat yang terletak
dikawasan militer Kentucky, AS, dan dijaga oleh ratusan tentara. Jumlah emas
batangan yang ada disini masih rahasia, yang jelas miliaran dolar nilainya.
Selain emas batangan, gedung berlantai dua dari baja, beton, dan granit ini
diduga menyimpan sejumlah barang berharga lainnya, misalnya salinan naskah asli
Magna Charta dari Inggris. Untuk masuk ke gudang ini harus melalui pintu seberat
20 ton. Kuncinya berupa kombinasi angka dan tak sembarang orang tahu. Para
pegawai memiliki kode rahasia sendiri yang satu sama lain berbeda. Fort Knox
dilengkapi sistim pembangkit tenaga listrik dan instalasi pengairan sendiri.
Area 51
Berlokasi di kawasan tengah gurun Nevada, AS, Area 51 dijaga
ketat. Papan peringatan, sensor pendeteksi gerakan, jeep-jeep militer berderet
dan helikopter yang senantiasa berputar-putar menjadi pelindungnya. Lalu, apa
yang dijaga disini ??? menurut kabar burung, disini sedang diteliti UFO dan
mayat makhluk luar angkasa. Akan tetapi bagi militer AS tidak ada yang tidak
bernilai untuk dijaga. Di kompleks ini juga sedang dikembangkan sejumlah pesawat
udara dan pesawat tak berawak, seperti pesawat pembom pengintai atau pesawat
spionase U2.
Data Fortress
Konon semakin banyak birokrasi semakin banyak juga data2
personalia. Nah bagaimana melindungi data2 itu? terlebih untuk mereka yang
berkategori rahasia, seperti petugas intelijen? Di pegunungan Alpen Swiss ada
bunker "data fortress" yang sangat aman dibawah pengawasan tentara.
Bunker ini dikelola oleh perusahaan Mount 10 yang bekerja
sama dengan militer. Sejumlah bank, lembaga keuangan, perusahaan asuransi
kesehatan, pabrik mobil, dan asuransi umum menyimpan data-data paling rentan
mereka di tempat yang diakui paling aman dari bencana ini.
Nasabah bisa mengakses datanya dari luar memakai sistim
satelit yang dilindungi. Data fortress terdapat ditengah kompleks militer. Untuk
masuk harus melewati sejumlah aturan. Bunker bawah tanah ini juga dijamin aman
dari bom nuklir dan memiliki sistim pembangkit listrik sendiri.
Florence
Prison
Penjara di Colorado, AS ini menampung 400 tahanannya dibalik
1.000 pintu-pintu baja yang dikendalikan dari jarak jauh. Selama 23 jam sehari
para tahanan berada di sel mereka. Detektor yang akan bereaksi oleh gerakan akan
mengawasi para napi. Itu masih ditambah dengan gerombolan anjing-anjing pelacak.
Air Force One
Dua pesawat terbang merek Boeing 747-200B diubah menjadi dua
istana terbang kepresidenan. Dari pesawat semacam ini Presiden AS bisa
mengendalikan negaranya jika suatu saat negara diserang musuh. Semua peralatan
komunikasi kedap suara, dan setiap kabel aman terhadap sinyal elektromagnetik
yang berasal dari ledakan bom.
Roket-roket yang mengancam keselamatannya akan dikecohkan
oleh awan yang terbuat dari tali baja. Sementara roket berpemandu inframerah
dibelokkan dengan obor-obor api. Pada saat penerbangan, Air Force One bisa
mengisi bahan bakar di udara. Dengan kapasitas tangki penuh ia bisa
melayang-layang selama seminggu penuh. (Epochtimes/Whs)
sumber : http://erabaru.net"