Monday, May 3, 2010

Gambaran Ibu Melakukan Penyapihan Anak Kurang Dari 2 Tahun di Desa

KTI KEBIDANAN
GAMBARAN IBU MELAKUKAN PENYAPIHAN ANAK
KURANG DARI 2 TAHUN DI DESA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Seperti kita ketahui bahwa alam telah menyediakan makanan yang paling sesuai untuk bayi, yaitu ASI. Bagi anak, menerima ASI merupakan sebuah kebutuhan yang tak boleh terputus. Sebagaimana tercantum dalam Konvensi Hak-hak Anak tahun 1990 antara lain menegaskan bahwa tumbuh kembang secara optimal merupakan salah satu hak anak. Yang berarti selain ASI merupakan kebutuhan, juga merupakan hak asasi bayi yang harus dipenuhi oleh orang tuanya (Sastroasmoro,. 2007).
Modal dasar pembentukan manusia berkualitas dimulai sejak bayi dalam kandungan disertai dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) sejak usia dini, terutama pemberian ASI eksklusif (Sofyan, 2005).
Asi ekslusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih, sampai bayi berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan, bayi mulai dikenalkan dengan makanan lain dan tetap diberikan ASI sampai bayi berumur 2 tahun (Purwanti, 2004).
Dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 223 juga secara eksplisit dianjurkan agar para ibu memberi ASI sampai bayi berusia 2 tahun.Dan sudah sejak lama juga organisasi kesehatan dunia (WHO) menganjurkan pemberian ASI eksklusif, yakni ASI saja tanpa tambahan apapun, selama 6 bulan (Pujiarto, 2005).
Berbagai kepustakaan menginformasikan bahwa pada waktu dilahirkan, jumlah sel otak bayi telah mencapai 66% dan beratnya 25% dari ukuran otak orang dewasa, priode pertumbuhan otak yang paling kritis dimulai sejak janin sampai anak berusia 2 tahun, jadi apabila pada masa tersebut seorang anak menderita gizi dapat berpengaruh negatif terhadap jumlah dan ukuran sel otaknya, dalam hal ini pemberian ASI hingga 2 tahun sangat dianjurkan (Krisnatuti & Yenrina, 2000).
Analisis gizi telah memperlihatkan bahwa Asi mengandung semua zat gizi yang diperlukan bayi dalam bulan-bulan pertama kehidupannya. Yaitu : kalori, protein, lemak, air, mineral, vitamin dan lain-lainnya terdapat dalam jumlah yang cukup dengan komposisi yang seimbang (Sastroasmoro, 2007).
Selain mengandung banyak gizi, ASI juga mudah dicerna bayi dan bersifat steril (tidak mengandung kuman). Pemberian ASI juga mempunyai efek emosional luar biasa yang mempengaruhi hubungan batin ibu dan anak serta perkembangan jiwa anak.
Bayi yang tidak mendapat ASI beresiko kekurangan gizi, lantaran selain tidak dilengkapi oleh zat kekebalan, susu formula dibuat dengan takaran yang belum tentu seluruhnya sesuai dengan kebutuhan bayi (Nadesul, 2007).
Keputusan berhenti menyusui adalah pilihan masing-masing ibu. Usia menyapih biasanya 2 tahun, namun ada juga yang sampai 4 tahun atau lebih. Menurut beberapa penelitian komposisi ASI terus berubah hingga anak usia 2 tahun dan masih tetap mengandung nutrisi penting yang berguna untuk membangun system kekebalan tubuh anak.
Gencaran promosi susu formula menjadi penyebab menurunnya jumlah bayi yang mendapat Air Susu Ibu (ASI) secara ekslusif.
Hasil penelitian yang dilakukan di Biro Konsultan Anak di Rumah Sakit UGM Yogyakarta tahun 1976 menunjukkan bahwa anak yang disusui sampai dengan satu tahun 50,6%. Sedangkan data dari Survey Demokrasi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1991 bahwa ibu, yang memberi ASI pada bayi 0-3 bulan yaitu 47% di perkotaan dan 55% di pedesaan (Depkes 1992) dari laporan SDKI tahun 1994 menunjukkan bahwa ibu-ibu yang memberikan ASI ekslusif kepada bayinya mencapai 47% sedangkan pada repelita VI ditargetkan 80% (Arifin Siregar, 2004).
Berdasarkan profil kesehatan di Puskesmas Pekalongan tahun 2007 yang memberi ASI ekslusif sebesar 547 orang atau 38,6% dari 1468 ibu menyusui (Dinkes Kab. Lam-tim, 2007).
Desa ........... ..... merupakan bagian dari 6 kelurahan yang berada di kecamatan Pekalongan, Berdasarkan data presurvei di desa ........... ..... 32B ditemukan jumlah ibu yang memiliki anak berusia <>

silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN
GAMBARAN IBU MELAKUKAN PENYAPIHAN ANAK KURANG DARI 2 TAHUN DI DESA
(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)

Daftar Harga PC, Komputer Mei 2010

Intel Pentium IV
40 GB Sata 7200 RPM, 512 DDR 2, CD R, Keyboard Mouse Optik, Stavolt 500 Watt, Speaker Multimedia (tanpa Monitor
Rp. 1.500.000,-
Intel Atom N270
Monitor CRT GTC 40 GB Sata 7200 RPM, 1 GB DDR 2, CD R, Keyboard Mouse Optik, Stavolt 500 Watt, Speaker Multimedia
Rp. 2.650.000,-
Intel Core 2 Duo 2,4 Ghz
Monitor LCD 19”, Simbada Casing 480 Watt, Memory DDR 2 GB, HDD 250, G Force 7300 256 MB PCI Express, DVD RW, Key Board Mouse Optic, PAD Stavol 500 Watt, Simbada CST 6600
RP. 5.900.000,-
Nb : Bisa Pesan Sesuai Keinginan
Canon IP1980 Rp.490.000
Canon MP 198 Rp. 780.000
Printer HPDes F2400 Rp. 750.000
(Scan, Foto copy, Printing)
Epson R230 Rp 1.750.000
Epson LX 300+ Rp. 1.700.000
Canon Scan Rp. 650.000
Kingston 2 GB Rp. 100.000,-
Kingston 4 GB Rp. 140.000,-
Kingston 8 GB Rp 230.000,-
Lcd relion 15” Rp. 1.050.000
UPS Montero 700 volt Rp. 550.000
UPS Prolink 700 volt Rp. 650.000
LCD LG 18,5” Rp. 1.550.000
DVD RW LG Rp. 350.000
Menerima Pemasangan Infus Printer Baru dan bekas dengan system selang pembuangan.
Canon 60 ml Rp. 90 ribu
Canon 100 ml Rp. 150 ribu
CanonEkslusif Rp.200 ribu
Epson Rp. 230.000
HP Rp. 250.000
Garansi Infus 1 Bulan
Harddisk 160 Rp. 445.000
Harddisk 320 Rp. 550.000
Harddisk 500 Rp. 685.000
MB Asus P5KPL Rp. 650.000
MB Jet Way Rp. 450.000
MUSE S 790+ MMC 2 GB GARANSI 1 TAHUN 780,000
MUSE N 97 + MMC 2GB GARANSI 1 TAHUN 1,495,000
IMO B819 (TANPA MEMORI) GARANSI 1 TAHUN 875,000
IMOBILE 200 GARANSI 1 TAHUN 390,000
NEXCOM 333 (non memori) GARANSI 1 TAHUN 790,000
MUSE S790 + MEMORI IGB GARANSI 1 TAHUN 880,000
MUSE E550 + MEMORI 1 GB GARANSI 1 TAHUN 1,095,000
MUSE N 1650 GARANSI 1 TAHUN 880,000
D’FONE S 22 GARANSI 1 TAHUN 750,000

Daftar Laptop Terbaru Mei 2010

Semakin maju dan berkembangnya jaman, teknologi pun semakin canggih. Banyak teknologi terbaru di ciptakan, mulai dari teknologi komunikasi seperti handphone, atau teknologi IT semacam komputer dan laptop.
Untuk mencari informasi di internet pasti dibutuhkan alat seperti komputer atau yang lebih simpel dengan laptop, karna bisa dibawa kemana saja, ngga mungkin kan kamu bawa2 komputer..!!
Dipostingan kali ini, saya coba menghadirkan foto laptop terbaru 2010, mungkin ada yang sudah memiliki, atau baru akan keluar tahun 2010 mendatang.


Berikut Foto Laptop Terbaru 2010 :
> Axioo Neon MLC012P
Axioo Neon MLC012P
> HP Envy
HP Envy
> Acer Aspire 5738DG-6165
Acer Aspire 5738DG-6165
> Apple Macbook
Apple Macbook
> ASUS K50IJ
ASUS K50IJ
> HP Pavilion dm3
HP Pavilion dm3
–> Toshiba Satelite L450
Toshiba Satelite L450
–> Lenovo ThinkPad SL510
Lenovo ThinkPad SL510
Bentuk Laptop yang cantik dan modern, dilengkapi juga dengan fitur2 dan teknologi canggih didalamnya, dengan Foto laptop terbaru 2010 diatas mudah2-an bisa menambah pengetahuan kamu tentang laptop.

Daftar Harga Laptop, Netbook Mei 2010


ACER Aspire 4736-661G16Mn
Core2 Duo T6600, 1GB DDR2, 160GB HDD, DVD±RW, GbE NIC, WiFi, VGA Intel GMA 4500 220MB (shared), Camera, 14″ WXGA, Rp. 7.350.000,-
ACER 4732z
Intel DualCore 2,0 Ghz / Ram 1Gb / Hdd 160Gb SATA / Dvd+R/RW Dual Layer / Card Reader / Wifi / Layar 14” / WEBCAM /Modem / NIC10/100 Mbps / Wireless
Rp. 4.750.000,-
Acer 4736z Dualcore
Intel Pentium Dual Core T4200 processor 1 GB DDR3 RAM 250 14.1-inch HD Acer 5-in-1 card reader 3 USB v2.0 ports
Rp. 5.800.000,-
ACER ASPIRE ONE 531h
Intel Atom, 1GB DDR2, 250GB HDD, NIC, WiFi,, VGA Intel GMA950 64MB (shared), Camera, 10.1 WSVGA Rp. 3.100.000,-
Toshiba NB305 N280 Brown
Windows XP, Intel® Atom, 1GB DDR2 RAM, 160GB HDD 3D HDD Protection sensor 10.1-inch diagonal Long-life 3-cell 802.11 b/g wireless, 10/100 Ethernet Built-in Webcam.
Rp. 4.400.000,-
Toshiba SAT L510
Dual Core T4500, 1GB DDR3, 320GB HDD,DVD±RW, NIC, WiFi, Bluetooth, VGA Intel GMA 4500 268MB (shared), Camera, 14″ WXGA,
Rp. 5.750.000,-
SATELLITE L510-S4017B [New]
CPU Core i3 M330 (2.13) / 2048 / 320.0 / DVD+R/RW / 14.1”CSV/ i.LINK™ /Web Cam / Bluetooth /USB SATA Port / Reader / Wrls) +Lan
Rp. 7.550.000,-
AXIOO Pico
Atom N280, 1GB DDR2, 320GB HDD, NIC, WiFi, VGA Intel GMA950 128MB (shared), Camera, 10.1″ WSVGA, Win7 Starter, with 6-cell battery
Rp. 2.900.000,-
Axioo NEON MNC 5286
Celeron T3000, 1GB DDR2, 250GB HDD, DVD/RW, 56K Modem, NIC, WiFi, VGA SIS Mirage3 256MB (shared), Camera, 14.1″ WXGA, Non OS
Rp. 4.400.000,-
COMPAQ CQ 510
Core 2 Duo-330, 2GB DDR2, 320GB HDD, DVD±RW, 56K Modem, NIC, WiFi, VGA Intel GMA 4500 220MB (shared), Camera, 14.1.
Rp. 5.690.000,-
HP PavilionTouchsmart TX2 Tablet 1375
AMD Ultra X2 RM75 2,2 3GB DDR2, 320GB HDD, DVD±RW, Finger Print56K Modem, NIC, WiFi, ATI Radeon HD3200, 12,1 Layar Sentuh, Layar Bisa Di puter Camera, win 7 Pro
Rp. 9.700.000,-
SONY VAIO VPC W121AX [New]
Intel® Atom™ Processor N280 (1.66 GHz)/ 1 GB DDR2 SDRAM/ 250 GB/ Intel® Graphics Media Accelerator 950/ 10.1″ Wide (WXGA: 1366 x 768) TFT Display / Wireless LAN/ Webcam/ 1.19 kg Windows® 7 Starter Rp. 5.900.000,-
SONY VAIO VPC
Intel® Core™ i5-520M Processor 2.40 GHz with Turbo Boost up to 2.93 GHz/ 4 GB DDR3/ 500 GB/ DVD / NVIDIA® GeForce® GT 310M GPU w/CUDA™ 16.4″ Wide (WXGA++: 1600×900)/ Wireless LAN/Bluetooth/ Webcam/ 3.1 kg/ Windows® 7 Home Weight 2.5Kg RP. 12.700.000,-
Enduro – T58 With ATI Radeon
AMD Athlon Neo MV40 (1.6GHz, FSB1600MHz, Cache 512KB), AMD M690T, 2 GB DDR2 667MHz SODIMM (Max 2GB in 1 slot), 250GB Serial ATA 5400RPM, DVDRW Super Multi Ultra Slim, 13.3″ LCD WXGA (1280 x 800)
Rp. 6.200.000,-
NOTEBOOK MINI ECOMO JETWAY (display paling cantik)
INTEL ATOM N280 1,6 GHZ, MEMORY DDR2 1 GB, HARDDISK 160 GB SATA, WEBCAM 1,3 MEGA PIXEL, SCREEN 10,1′
Rp. 2.890.000,-
ELEVO 10.2
Processor: Intel Atom processor 1G Graphic: Intel Generation 3.5: 2.5″9.5mm HDD SATA 160GB WiFi, IEEE802.11.B/G
Webcam: Cardreader: SD/MMC/MS Rp. 2.750.000,-
ADVANCE 10.2 Processor: Intel Atom processor 1G Graphic: Intel Generation 3.5: 2.5″9.5mm HDD SATA 160GB WiFi, IEEE802.11.B/G
Webcam: Cardreader: SD/MMC/MS Rp. 2.550.000,-
Zyrex Bee 10.2
Processor: Intel Atom processor 1G Graphic: Intel Generation 3.5: 2.5″9.5mm HDD SATA 160GB WiFi, IEEE802.11.B/G
Webcam: Cardreader: SD/MMC/MS Rp. 2.750.000,-

10 Cara Jitu Memanfaatkan Twitter bagi Blogger

Twitter jadi wadah yang menyenangkan dan bermanfaat untuk mempromosikan blog Anda. Melalui microblogging ini, Anda dapat mengarahkan lalu lintas di dunia maya untuk mengunjunginya. Dari situ, Anda dapat mengembangkan blog untuk membangun relasi yang lebih luas.
Berikut ini sejumlah saran bagaimana Anda memanfaatkan Twitter untuk blog Anda:


1. Drive Traffic
Twitter memiliki efek yang diibaratkan dengan penyebaran virus dalam tubuh. Bisnis Anda, jika dikemas dengan menarik, dapat menyebar dengan cepat di komunitas Twitter. Misalnya jika Anda meluncurkan fitur baru di blog Anda dan menarik, lantas kirim ke Twitter sehingga muncul para pengikut. Ada kemungkinan mereka akan menyebarkan berita tersebut.

2. Jaringan dengan People Like-Minded
Twitter memang diatur untuk berperan sebagai media berjaringan. Orang-orang “mengikuti” pengguna yang men-tweet dan menikmati sesuai dengan kepentingannya. Alhasil, Anda dapat terhubung dengan orang-orang yang berpikiran sama yang menggunakan Twitter.

3. Membuat Kontak Bisnis
Anda dapat menghubungkan pengguna Twitter untuk menjalin kontak bisnis. Bisa juga Anda memanfaatkan microblogging ini untuk mencari seseorang agar membantu bisnis.

4. Membangun Citra Diri Sebagai Pakar
Anda dapat mencitrakan diri sebagai pakar di suatu bidang. Hal itu dilakukan dengan berkomunikasi melalui tweet tentang materi ilmu pengetahuan yang Anda kuasai, menjawab pertanyaan melalui tweet, dan mencari kontak baru. Jika upaya ini berhasil, Anda akan dipandang sebagai seorang ahli sehingga kredibilitas blog Anda lebih tinggi.

5. Dapatkan Gagasan untuk Posting Blog
Jika Anda kehabisan ide untuk menulis di blog, Twitter dapat membantu mendapatkannya. Ada dapat mengikuti isu apa yang sedang ramai dibicarakan. Bisa juga Anda kirim posting untuk meminta masukan.

6. Ajukan Pertanyaan
Jangan sungkan mengajukan pertanyaan ketika sedang ber-tweet. Dari jawaban yang masuk, Ada dapat mempelajari sesuatu yang baru dan menemukan blogger baru serta pengguna untuk berhubungan dengan ini.

7. Menyediakan Liputan Langsung
Jika Anda menghadiri sebuah konferensi atau rapat dan ingin berbagi, Anda dapat mengirim beberapa tweet secara real-time untuk berbagi informasi. Dari situ Anda belajar kemudian menjelaskan pada tweet tentang posting blog.

8. Tanyalah Kepada Dig, Stumble, dan Alat Bantu Lainnya
Twitter adalah tempat yang tepat untuk meminta para pengikut. Posting blog atau stumble dig. Anda juga dapat meminta pengguna lain ngeblog tentang posting dengan link. Bisa juga menyebarkan berita kepada pengikut mereka. Ini dapat mengarahkan lalu lintas di dunia maya ke blog Anda lebih banyak.

9. Akurasi dan Memeriksa Fakta
Bayangkan Anda sedang menulis untuk blog tentang acara baru, tetapi tidak tahu bagaimana mengeja nama-nama orang yang terlibat di dalamnya. Kirim ke Twitter untuk mendapatkan informasi yang Anda butuhkan.

10. Mencari dan Bagikan Sumber Daya
Di dalam blog perlu adanya kutipan, wawancara, atau posting tamu. Jika Anda menawarkan layanan sebagai sumber, kirimlah ke Twitter.

Sejarah. Penemu Motherboard

Motherboard pertama kali dibuat pada tahun 1977, oleh Apple untuk Apple II-nya. Sebagai informasi, dulu komponen-komponen komputer seperti seperti CPU dan memori ditempatkan di satu kartu tersendiri, dan dihubungkan dengan kabel-kabel. Tampilannya sangat ruwet.



Karena sangat repot menghubungkan satu komponen PC dengan komponen lainnya, para pengembang produk komputer punya ide untuk membuat satu tempat khusus untuk menampung berbagai periferal komputer. Terciptalah suatu papan lebar yang berisis beragam slot sebagai tempat menyolokkan komponen-komponen PC. Papan itu dinamai motherboard.

Pada pengembang awal dari motherboard adalah perusahaan Micronics, Mylex, AMI, Huppauge, Orchid Technology, Elitegroup, dan DFI. Selain itu, masih ada beberapa produsen moherboard lain dari Taiwan. Antara tahun 1980 sampai 1990, penggabungan beberapa fungsi periferal ke dalammoterboard mendorong pencitraan motherboard ke dalam bentuk yang makin ekonomis. Integrasi pertama yang dilakukan adalah dengan menggabungkan slot kibor, mouse, dan floopy drive, serta port serial dan port paralel ke dalam motherboard. Jika Anda perhatikan, hingga saat ini standar bentuk dari motherboard pun masih berubah-ubah. Standar awal yang pertama kali digunakan digunakan adalah PC/XT, dan dipakai IBM. Setelah itu, muncul lagi AT (Advance Technology). Setelah AT, muncul standar baru yang hingga kini masih digunakan, yaitu ATX (Advance Technology Extension). Standar ATX lalu dimodifikasi menjadi Mini ATX dan Micro ATX.

Saat ini, Intel juga mengeluarkan standar BTX (Balanced Technology Extension). Sayangnya, pasar belum tertarik untuk menggunakannya. Produsen komputer VIA juga mengeluarkan standar yang dipakainya sendiri, yaitu mini ITX. Perubahan dalam desain dan teknologi motherboard terus berkembang. Di awal tahun 2000-an, pengintegrasian diperluas. Motherboard kini dilengkapi fitur sound dan VGA yang langsung menempel di badannya, istilah lainnya onboard. Fitur lainnya yang kini bisa didapat dari beberapa motherboard berupa konektivitas USB, FireWire, dan LAN.

Daftar Harga Hp Sony Ericsson Mei 2010

Harga Ponsel Sony Ericsson (Rp.000) sesuai Buyers Guide PULSA edisi 178 Th VII/2010/10 - 23 Maret (Baru, Second dan Jual Kembali).

Sony Ericsson X5 : 9,300

Sony Ericsson Satio : 6,350 , 5,750 , 5,250

Sony Ericsson X2 : 6,250

Sony Ericsson Aino : 4,975 , 4,500 , 4,000

Sony Ericsson Xperia X1 : 4,050 , 3,250 , 2,750

Sony Ericsson W995 : 3,925 , 3,300 , 2,850



Sony Ericsson C905i : 3,700 , 3,000 , 2,500

Sony Ericsson Yari : 2,450

Sony Ericsson C903 : 2,300 , 1,800 , 1,450

Sony Ericsson W980 : 2,275 , 1,850 , 1,500

Sony Ericsson C902i : 2,050 , 1,600 , 1,300

Sony Ericsson C901 : 2,025 , 1,550 , 1,250

Sony Ericsson W705 : 2,000 , 1,750 , 1,500

Sony Ericsson Jalou F100 : 1,900

Sony Ericsson W595i : 1,790 , 1,400 , 1,100

Sony Ericsson W760 : 1,725 , 1,400 , 1,100

Sony Ericsson W508 : 1,640 , 1,300 , 1,050

Sony Ericsson T707 : 1,625 , 1,300 , 1,050

Sony Ericsson T715 : 1,625 , 1,300 , 1,050

Sony Ericsson T700 : 1,585 , 1,200 , 1,000

Sony Ericsson C510 : 1,535 , 1,200 , 1,000

Sony Ericsson K770i : 1,425 , 1,100 , 900

Sony Ericsson W580i : 1,315 , 1,000 , 800

Sony Ericsson J105 Naite : 1,135 , 850 , 700

Sony Ericsson W395 : 1,060 , 800 , 650

Sony Ericsson S500 : 1,015 , 800 , 650

Sony Ericsson F305 : 960 , 700 , 550

Sony Ericsson W350i : 830 , 600 , 500

Sony Ericsson S312 : 725 , 500 , 400

Sony Ericsson T303 : 700 , 500 , 400

Sony Ericsson W205 : 670 , 500 , 400

Sony Ericsson R306 : 620 , 400 , 350

Sony Ericsson R300 : 475 , 350 , 300

Sony Ericsson K330 : 425 , 350 , 300

Daftar Lengkap Nama Perusahaan BUMN Indonesia

Sejak krisis ekonomi beberapa tahun kemarin, pemerintah telah melakukan privatisasi beberapa perusahaan BUMN seperti PT. Indosat Tbk, PT Krakatau Steel, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III, IV, dan VII, Bank Tabungan Negara (BTN) dan masih banyak lagi.

Sampai dengan saya menulis artikel ini, tepatnya tanggal 27 April 2010, jumlah perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang dimiliki pemerintah Indonesia sesuai situs resmi BUMN adalah 149 perusahaan BUMN utama dan belum termasuk anak perusahaannya. Berikut ini adalah daftar info lengkap nama perusahaan BUMN Indonesia sesuai data terbaru. Perusahaan BUMN saya kelompokkan sesuai bidang kerja dari BUMN tersebut.


Perbankan
PT Bank Negara Indonesia, Tbk (BNI)
PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI)
PT Bank Tabungan Negara (BTN)
PT Bank Ekspor Indonesia (BEI)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Asuransi
PT Asuransi ABRI (ASABRI)
PT Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI)
PT Asuransi Jasa Indonesia (JASINDO)
PT Asuransi Jasa Raharja
PT Asuransi Jiwasraya
PT Asuransi Kesehatan Indonesia (ASKES)
PT Asuransi Kredit Indonesia (ASKRINDO)
PT Jamsostek
PT Reasuransi Umum Indonesia (RUI)
PT Taspen

Jasa Pembiayaan
PT Danareksa
PT Kliring Berjangka Indonesia
Perum Pegadaian
PT Permodalan Nasional Madani
PT PANN (Persero)
Perum Jaminan Kredit Indonesia

Jasa Konstruksi
PT Adhi Karya Tbk
PT Brantas Abipraya
PT Hutama Karya
PT Istaka Karya
PT Nindya Karya
Perum Pembangunan Perumahan Nasional
PT Pembangunan Perumahan
PT Wijaya Karya Tbk.
PT Waskita Karya

Konsultan Konstruksi
PT Bina Karya
PT Indah Karya
PT Indra Karya
PT Virama Karya
PT Yodya Karya

Penunjang Konstruksi
PT Amarta Karya
PT Jasa Marga

Jasa Penilai
PT Biro Klasifikasi Indonesia
PT Surveyor Indonesia
PT Sucofindo
PT Survai Udara Penas

Jasa Lainnya
Perum Jasa Tirta I
Perum Jasa Tirta II
PT Perusahaan Pengelola Aset

Logistik dan Pariwisata
Pelabuhan
PT Pelabuhan Indonesia I
PT Pelabuhan Indonesia II (PELINDO II)
PT Pelabuhan Indonesia III
PT Pelabuhan Indonesia IV

Pelayaran
PT ASDP Indonesia Ferry
PT Bahtera Adhiguna
PT Djakarta Lloyd
PT Pelayaran Nasional Indonesia

Kebandarudaraan
PT Angkasa Pura I
PT Angkasa Pura II (AP II)

Angkutan Darat
Perum DAMRI
PT Kereta Api Indonesia
Perum PPD

Logistik
PT Bhanda Ghara Reksa
Perum Bulog
PT Pos Indonesia
PT Varuna Tirta Prakasya

Perdagangan
PT PP Berdikari
PT Perusahaan Perdagangan Indonesia
PT Sarinah

Jasa Pengerukan
PT Pengerukan Indonesia
Industri Farmasi
PT Bio Farma
PT Indofarma Tbk
PT Kimia Farma Tbk

Pariwisata
PT Hotel Indonesia Natour
Bali Tourism Development Corporation (BTDC)
PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko

Kawasan Industri
PT Kawasan Berikat Nusantara
PT Kawasan Industri Medan
PT Kawasan Industri Makasar
PT Kawasan Industri Wijaya Kusuma
PT Pengusahaan Daerah Industri Pulau Batam (Persero Batam)

Usaha Penerbangan
PT Garuda Indonesia
PT Merpati Nusantara Airlines

Agro Industri, Kehutanan, Kertas, Percetakan, dan Penerbitan
Perkebunan
PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I)
PT Perkebunan Nusantara II (PTPN II)
PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III)
PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV)
PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V)
PT Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI)
PT Perkebunan Nusantara VII (PTPN VII)
PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII)
PT Perkebunan Nusantara IX
PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X)
PT Perkebunan Nusantara XI (PTPN XI)
PT Perkebunan Nusantara XII
PT Perkebunan Nusantara XIII (PTPN XIII)
PT Perkebunan Nusantara XIV (PTPN XIV)
PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI)

Pertanian
PT Pertani
PT Sang Hyang Seri

Perikanan
PT Perikanan Samodra Besar
PT Perikanan Nusantara
Perum Prasarana Perikanan Samudra

Pupuk
PT Pupuk Sriwidjaja

Kehutanan
PT Inhutani I
PT Inhutani II
PT Inhutani III
PT Inhutani IV
PT Inhutani V
Perum Perhutani

Kertas
PT Kertas Kraft Aceh
PT Kertas Leces

Percetakan dan Penerbitan
PT Balai Pustaka
Perum Percetakan Negara Indonesia
PT Pradnya Paramita
Perum Percetakan Uang RI

Pertambangan, Industri Strategis, Energi dan Telekomunikasi
Dok dan Perkapalan
PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari
PT Dok dan Perkapalan Surabaya
PT Industri Kapal Indonesia
PT PAL

Pertambangan
PT Aneka Tambang, Tbk (ANTAM)
PT Pertamina
PT Sarana Karya
PT Timah Tbk

Energi
PT Energy Management Indonesia (Persero)
PT Perusahaan Gas Negara Tbk
PT PLN
PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

Industri Berbasis Teknologi
PT Batan Teknologi
PT Dirgantara Indonesia (PTDI)
PT Inka
PT Inti
PT LEN Industri

Baja dan Konstruksi Baja
PT Barata Indonesia
PT Boma Bisma Indra
PT Krakatau Steel

Telekomunikasi
Perum ANTARA
Perum Produksi Film Negara
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

Industri Pertahanan
PT DAHANA
PT PINDAD

Semen
PT Semen Baturaja
PT Semen Gresik Tbk

Industri Sandang
PT Cambrics Primissima
PT Ind. Sandang Nusantara

Aneka Industri
PT Garam
PT Iglas
PT Industri Soda Indonesia

Perusahaan Patungan Minoritas*
Asuransi
PT Atmindo
PT Bahana PUI
PT Prasadha Pamunah Limbah Industri
PT Rekayasa Industri

Kawasan Industri
PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung
PT Surabaya Industrial Estate Rungkut

Semoga saja pemerintah tidak lagi melakukan privatisasi perusahaan BUMN tersebut di atas, akan tetapi dibenahi agar kinerja perusahaan BUMN tersebut lebih maksimal. Dengan mengetahui daftar lengkap perusahaan BUMN Indonesia, maka akan memudahkan Anda untuk mencari kerja dan lowongan kerja BUMN. Demikianlah informasi perusahaan BUMN Indonesia terbaru yang dapat saya hadirkan. Jika ingin bertanya tentang perusahaan BUMN Indonesia lebih lengkap, silakan kirim lewat form komentar.

Nokia Luncurkan Nokia X2

Nokia X2

Nokia kembali memberikan kejutan, setelah sebelumnya meluncurkan Nokia N8 pada beberapa hari yang lalu. Kini Nokia kembali meluncurkan ponsel music terbarunya yakni Nokia X2.
Nokia X2 adalah ponsel music berplatform S40 yang dilengkapi dengan stereo speaker dan radio FM dengan RDS dan antenna internal. Selain itu Nokia X2 dilengkapi juga dengan layar QVGA 2.2 inci, kamera 5 megapiksel dengan fixed focus, Bluetooth, 3.5mm audio jack dan slot microSD hot-swap.

Nokia X2
Nokia X2 yang memiliki tebal 13mm dengan berat hanya 81 gram ini akan tersedia pada akhir bulan Juni 2010 ini di Eropa dan menyusul di negara lainnya dengan banderol harga sekitar 85 Euro atau sekitar Rp. 1,1 Jutaan . Nokia X2 akan tersedia dalam dua varian warna yakni Blue on Silver dan Red on Black. Yud

Wi-Fire: Penguat Sinyal Wi-Fi yang kecil dengan jangkauan sampai 300 m



Tentu saja hampir semua notebook model baru saat ini sudah dilengkapi dengan koneksi Wi-Fi tetapi yang menjadi pertanyaan seberapa jauh jangkauan sinyal Wi-Fi yang ada di notebook?

Wi-Fire adalah sebuah alat untuk memperluas jangkauan sinyal Wi-Fi (Wi-Fi Range Extender) dengan koneksi USB yang mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan alat sejenis.
Wi-Fire dapat membuat anda tetap tersambung dengan sinyal Wi-Fi walaupun jarak anda dengan router (basis Wi-Fi) berada di sekitar 304 m.

Kelebihan lain yang dimiliki Wi-Fire adalah bentuk fisiknya yang cukup kecil yaitu 102 x 14 x 57 mm dan lebih ringan (sekitar 30% dibanding produk sejenis) sehingga bisa dipasang di atas layar notebook.
Terakhir, Wi-Fire juga bisa digunakan dengan sistim operasi Linux dan juga Mac OS-X. Tetapi sayangnya alat ini hanya mendukung Wi-Fi dengan format 802.11b/g saja atau dengan kata lain belum mendukung 802.11n.
Wi-Fire dijual dengan harga US$ 59.00, menurut kami cukup murah dibandingkan anda tidak bisa berinternet ria hanya gara-gara jarak. :-)
Jika tertarik, anda bisa membelinya di HField Store tetapi kami tidak tahu apakah mereka akan mengirim ke Indonesia atau tidak.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Anemia dalam Kehamilan di BPS

KTI KEBIDANAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANEMIA
DALAM KEHAMILAN DI BPS

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan AKI Negara-negara ASEAN lainnya. Menurut SDKI tahun 2002/2003 AKI sebesar 307 per 100.000 kehamilah hidup, sementara itu di negara tetangga Malaysia sebesar 36 per 100.000 kelahiran hidup, di Singapura 6 per 100.000 kelahiran hidup, bahkan di Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup. Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk menurunkan AKI, termasuk diantaranya program safe Motherhood yang telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1988, upaya ini telah berhasil menurunkan AKI dari 450 per 100.000 kelahiran hidup ditahun 1985 menjadi 334 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997.
Tiga pesan kunci MPS adalah setiap persalinan ditolon oleh tenaga kesehtan terlatih, setiap komplikasi obsterti dan neontal mendapat pelayanan yang adekut dan setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran. Dari penatalaksanaan MPS, target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2010 adalah angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup. (www.hanyawanita.com:2006)
Frekuensi ibu hami dengan anemia di Indonesia relatif tinggi yaitu 63,5% sedang di Amerika 6%. Kekurangan gizi dan perhatian yang kurang terdapat ibu hamil merupakan perdisposis anemia divisiensi di Indonesia (Saifuddin, 2006 : 281). Menurut WHO kejadian anemia kehamilan berkisar antara 20% sampai 89% dengan menetapkan Hb 11 gr% sebagai dasarnya. Angka anemia kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi. Hoo Swie Tjiong menemukan angka anemia kehamilan 3,8 % pada trimester 1,13% trimester II < style="font-weight: bold;">B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pernyataan di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat pengetahuan Ibu Hamil tentang anemia di BPS ........... ........ ...... Lampung-Timur?”.

C. Ruang Lingkup
1. Jenis Penelitian : Deskriptif
2. Subjek Penelitian : Ibu hamil Trimester III dengan usia kehamilan di atas 37 minggu
3. Objek Penelitian : Ibu hamil Trimester III dengan usia kehamilan di atas 37 minggu yang mengalami anemia di BPS ........... ........ .......
4. Lokasi Penelitian : BPS ........... ........ ......
5. Waktu Penelitian : April s/d Mei 2008
6. Alasan : Karena masih ada ibu hamil dengan anemia di BPS ........... ........ .......
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi anemia pada ibu hamil di BPS ........... ........ .......
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil dengan anemia di BPS ........... ........ ...... ........... .....
b. Untuk mengetahui berapa banyak ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe selama kehamilan di BPS ........... ........ ...... ........... .....
c. Untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi ibu hamil dengan anemia di BPS ........... ........ ...... ........... .....

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Dapat menambah wawasan penerapan hasil studi
2. Lokasi penelitian
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan penatalaksanaan anemia
3. Bagi institusi pendidikan
Untuk menambah refrensi perpustakaan dan untuk bahan acuan penelitian yang akan datang.
4. Bagi penelitian lain
Dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian-penelitian di tempat ini.


silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANEMIA DALAM KEHAMILAN DI BPS
(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)


Hubungan Berat Badan Lahir dengan Ruptur Perineum Persalinan Normal pada Primigravida

KTI KEBIDANAN
HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN RUPTUR PERINEUM PERSALINAN NORMAL PADA PRIMIGRAVIDA

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masing-masing adalah 373/100.000 kelahiran hidup (SKRT, 1995) serta 60/1000 kelahiran hidup (Susenas 1995), maka pada tahun 2003 AKI turun menjadi 307/100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2003), sedangkan AKB turun menjadi 37/1000 kelahiran hidup (SDKI, 2003). Sementara itu, umur harapan hidup rata-rata meningkat dari 63,20 tahun pada tahun 1995 menjadi 66,2 tahun pada tahun 2003 (SDKI, 2003).
Indonesia membuat rencana strategi nasional Making Pregnancy Safer (MPS) untuk tahun 2001 - 2010, dalam konteks rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah dengan visi "Kehamilan dan Persalinan di Indonesia Berlangsung Aman, serta yang Dilahirkan Hidup dan Sehat," dengan misinya adalah menurunkan angka kesakitan dan kematian maternal dan neonatal melalui pemantapan sistem kesehatan. Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah menurunkan angka kematian maternal menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup (Saiffudin : 2002).
Perdarahan postpartum menjadi penyebab utama 40% kematian ibu di Indonesia. Jalan lahir merupakan penyebab kedua perdarahan setelah atonia uteri yang terjadi pada hampir persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Pada seorang primipara atau orang yang baru pertama kali melahirkan ketika terjadi peristiwa "kepala keluar pintu". Pada saat ini seorang primipara biasanya tidak dapat tegangan yang kuat ini sehingga robek pada pinggir depannya. Luka-luka biasanya ringan tetapi kadang-kadang terjadi juga luka yang luas dan berbahaya. Sebagai akibat persalinan terutama pada seorang primipara, biasa timbul luka pada vulva di sekitar introitus vagina yang biasanya tidak dalam akan tetapi kadang-kadang bisa timbul perdarahan banyak (Prawirohardjo, 1999).
Ruptur Perineum dapat terjadi karena adanya ruptur spontan maupun episiotomi. perineum yang dilakukan dengan episiotomi itu sendiri harus dilakukan atas indikasi antara lain: bayi besar, perineum kaku, persalinan yang kelainan letak, persalinan dengan menggunakan alat baik forceps maupun vacum. Karena apabila episiotomi itu tidak dilakukan atas indikasi dalam keadaan yang tidak perlu dilakukan dengan indikasi di atas, maka menyebabkan peningkatan kejadian dan beratnya kerusakan pada daerah perineum yang lebih berat. Sedangkan luka perineum itu sendiri akan mempunyai dampak tersendiri bagi ibu yaitu gangguan ketidaknyamanan.
Berdasarkan hasil data prasurvey, angka kejadian rupture perineum spontan yang dialami ibu primigravida di BPS Yuni Dwi Fitariyanti tahun 2007 masih sangat tinggi yaitu sebanyak 41 orang (65%) dari 63 persalinan normal. Sedangkan yang tidak mengalami rupture perineum berjumlah 22 orang. Jumlah berat badan bayi > 3100 gr yaitu 32 bayi sedangkan yang <> 3.100 gr yang mengalami rupture berjumlah 30 orang dan yang tidak mengalami rupture 2 orang. Sedangkan dari 31 orang ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan < style="font-weight: bold;">B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu adakah hubungan berat badan lahir dengan ruptur perineum persalinan normal pada primigravida di BPS ... .... .......... tahun 2007.

C. Ruang Lingkup
Penelitian ini akan mengkaji hubungan berat badan lahir dengan ruptur perineum persalinan normal pada primigravida di BPS ... .... ........... Dengan desain penelitian korelasi. Subjek penelitian yaitu ibu primigravida pada persalinan normal pada bulan Januari - Desember tahun 2007. Objek penelitian yaitu berat badan lahir di atas 3100 gram dan berat badan lahir kurang dari 3100 gram pada bulan Januari-Desember 2007 pada primigravida. Alasan dilakukannya penelitian karena masih banyak ditemukannya angka kejadian ruptur perineum pada primigravida di BPS ... .... .......... yaitu 41 dari 63 persalinan normal pada primigravida. Penelitian ini akan menggunakan metode cross sectional yang akan dilaksanakan pada bulan Mei 2007 di BPS ... .... .......... yang beralamat di Tegineneng .......... ..........

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara berat badan lahir dengan ruptur perineum persalinan normal pada primigravida di BPS ... .... .......... tahun 2007.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi jumlah berat badan lahir di atas 3100 gram dan berat badan lahir kurang dari 3100 gram yang dilahirkan ibu yang menyebabkan ruptur atau tidak ruptur perineum persalinan normal pada primigravida di BPS ... .... .......... tahun 2007.
b. Untuk mengetahui adakah hubungan berat badan lahir dengan ruptur perineum persalinan normal pada primigravida di BPS ... .... .......... tahun 2007.
c. Untuk mengetahui keeratan hubungan berat badan lahir dengan ruptur perineum persalinan normal pada primigravida di BPS ... .... .......... tahun 2007.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan untuk:
1. Manfaat bagi tempat penelitian
Sebagai masukan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan memberikan masukan dalam memberikan penyuluhan.
2. Manfaat bagi institusi pendidikan
Untuk mendapatkan perbendaharaan perpustakaan/referensi bagi Kebidanan …………………….
3. Manfaat bagi peneliti
Untuk penerapan ilmu pengetahuan dalam membuat karya tulis dan sebagai salah satu pengalaman belajar di Akademi Kebidanan …………………….


silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN
HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN RUPTUR PERINEUM PERSALINAN NORMAL PADA PRIMIGRAVIDA
(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)

Gambaran Pengetahuan Akseptor Kb Suntik Tentang Efek Samping Depo Medroxyprogesterone Asetat (DMPA) di RB

GAMBARAN PENGETAHUAN AKSEPTOR KB SUNTIK TENTANG EFEK SAMPING DEPO MEDROXYPROGESTERONE ASETAT (DMPA) DI RB

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “Empat Pilar Safe Motherhood”. Dewasa ini, Program Keluarga Berencana (KB) sebagai pilar pertama, telah dianggap berhasil (Saifudin, 2002). Program Keluarga Berencana (KB) adalah bagian yang terpadu (Integral) dalam program Pembangunan Nasional yang bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi, sprititual dan sosial budaya penduduk Indonesia (Dep. Kes RI, 1994).
Keluarga Berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan kelahiran (Dep. Kes RI, 1994). Metode KB yang dapat digunakan terdiri dari 2 macam yaitu metode sederhana (kondom, spermiside, koitus interuptus, pantang berkala) dan metode efektif (hormonal, mekanis dan metode KB darurat) (Manuaba, 1998).
Salah satu jenis kontrasepsi efektif yang menjadi pilihan kaum ibu adalah KB suntik, ini disebabkan karena aman, efektif, sederhana dan murah. Cara ini mulai disukai masyarakat kita dan diperkirakan setengah juta pasangan memakai kontrasepsi suntikan untuk mencegah kehamilan (1983) (Muchtar. R, 2002). Namun demikian KB suntik juga mempunyai banyak efek samping, seperti amenorea (30%), spoting (bercak darah) dan menoragia, seperti halnya dengan kontrasepsi hormonal lainnya dan dijumpai pula keluhan mual, sakit kepala (<1-17%) style="font-weight: bold;">B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dapat di rumuskan sebagai berikut : “Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Akseptor KB Suntik Tentang Efek Samping Depo Medroxyprogesterone Asetat (DMPA) di RB Do’a Ibu Sekampung Lampung Timur 2007” ?

C. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini, ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut :
1. Sifat penelitian : Deskriptif
2. Subjek penelitian : Akseptor KB suntik Depo Medroxyprogesterone Asetat (DMPA).
3. Objek penelitian : Pengetahuan akseptor KB suntik tentang efek samping Depo Medroxyprogesterone Asetat (DMPA)
4. Lokasi penelitian : Dilaksanakan di RB Do’a Ibu Sekampung Lampung Timur
5. Waktu penelitian : 5 Mei – 7 Juni 2007

D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan akseptor KB suntik tentang efek samping Depo Medroxyprogesterone Asetat (DMPA) di RB Do’a Ibu Sekampung Lampung Timur tahun 2007.

E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Bidan RB Do’a Ibu Sekampung
Menjadi bahan masukan bagi program kerja bidan untuk meningkatkan konseling yang berkaitan dengan efek samping pada kontrasepsi khususnya kontrasepsi suntik.
2. Instansi Pendidikan Prodi Kebidanan Metro
Sebagai bahan bacaan dan menjadi sumber Pustaka untuk penelitian selanjutnya.
3. Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan, khususnya dalam bidang penelitian terhadap “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Efeksamping KB Suntik di RB Do’a Ibu Sekampung”.

silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN
GAMBARAN PENGETAHUAN AKSEPTOR KB SUNTIK TENTANG EFEK SAMPING DEPO MEDROXYPROGESTERONE ASETAT (DMPA) DI RB
(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)

Karakteristik Ibu Hamil yang Melaksanakan Antenatal Care di BPS

KTI KEBIDANAN
KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAKSANAKAN
ANTENATAL CARE DI BPS

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Pada tahun 1990 WHO meluncurkan strategi MPS (Making Pregnancy Safer) di dukung oleh badan-badan internasional seperti UNFPA, UNICEF dan Word Bank, sebagai upaya untuk menurunkan AKI dan AKB yang masih cukup tinggi dan sebagian besar terjadi di negara-negara berkembang (Saeffudin, 2002). Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Ini berarti kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan masih memerlukan perbaikan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu. Kematian ibu di Indonesia pada SDKI 2003 terdata 307 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian perinatal adalah 35 per 1000 kelahiran hidup (SDKI, 2003).
Angka kematian bayi di propinsi Lampung diperkirakan pada tahun 2000 berdasarkan proyeksi penduduk BPS menjadi 49 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2001 yaitu sebesar 41 per 1000 kelahiran hidup. Indikasi ini menunjukkan bahwa tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Lampung meningkat dari tahun 2000 ke 2001 dan pada tahun 2002 mengalami sedikit peningkatan yaitu 42 per 1000 kelahiran hidup sedangkan tahun 2003 AKB meningkat menjadi 55 per 1000 kelahiran hidup. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pencatatan dan pelaporan sudah mengalami peningkatan dan hasil ini belum mencapai target tahun 2003 yaitu 42 per 1000 kelahiran hidup dan target Lampung Sehat 2010 dan Indonesia sehat 2010 yaitu 40 per 1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Lampung, 2005). Angka Kematian Balita di propinsi Lampung Tahun 1980-2003. Balita umur 0-< 5 Tahun. Tahun 1980, 147 per 1000 kelahiran hidup, Tahun 1990, 86 per 1000 kelahiran hidup, Tahun 1995, 75 per 1000 kelahiran hidup, Tahun 1997, 43 per 1000 kelahiran hidup, SDKI 2002-2003 64 per 1000 kelahiran hidup (Sumber : SP 1980, 1990 dan Estimasi Parameter Demografi Indonesia BPS, SDKI 2002-2003 data 2004 dan 2005 belum tersedia di BPS).
Hasil SDKI 2002-2003 angka kematian balita 64 dan angka ini belum mencapai target 58 per 1000 kelahiran hidup. Jumlah balita mati di propinsi Lampung tahun 2004 sejumlah 109 kasus, terbesar di kota Metro (40 kasus) dan terendah di kabupaten Lampung Barat (1 kasus) dan pada tahun 2005 jumlah kasusnya 224 kasus per 165.341 kelahiran hidup. Kasus kematian balita disebabkan oleh permasalahan kesehatan anak dan balita seperti gizi, sanitasi penyakit infeksi dan kecelakaan. Sedangkan angka kematian ibu (AKI) di propinsi Lampung berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Lampung tahun 2005 adalah terdapat 145 kasus dari 165.347 kelahiran hidup. Jumlah kematian ibu disebabkan pada masa kehamilan dan persalinan. Untuk itu perlu kerja keras dan komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan meningkatkan dukungan terhadap pelayanan dan kesehatan ibu/maternal, baik dalam antenatal care (ANC) dan meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan.
Salah satu upaya Departemen Kesehatan untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB adalah negara membuat rencana strategi nasional making pregnancy safer (MPS) di Indonesia 2001-2010 yang menyebutkan bahwa dalam konteks rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010, maka visi MPS adalah “Kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman serta bayi yang dilahirkan hidup sehat” (Saeffudin, 2002). Pengawasan antenatal atau yang sering disebut pemeriksaan kehamilan adalah pelayanan antenatal yang diberikan oleh tenaga ahli profesional yaitu dokter spesialis kebidanan, dokter umum, dokter bukan spesialis yang mempunyai banyak pengalaman dalam kebidanan, bidan, public health care, home help, pemanfaatan jenis pelayanan ANC diharapkan dapat menghasilkan atau memperbaiki status kesehatan ibu hamil. Dalam hal ini pemanfaatan pelayanan ANC yang tepat akan meningkatkan derajat kesehatan ibu dan janin yang akan di lahirkannya sehingga menuju ke keluarga yang sehat dan sejahtera (Sarwono Prawirohardjo, 2002).
Pemanfaatan pelayanan antenatal oleh seorang ibu hamil dapat dilihat dari cakupan pelayanan antenatal. Peningkatan pelayanan kesehatan antenatal dipengaruhi oleh pemanfaatan pengguna pelayanan antenatal. Dengan tidak dimanfaatkannya sarana pelayanan antenatal dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti: ketidakmampuan dalam hal biaya, lokasi pelayanan yang jaraknya terlalu jauh atau petugas kesehatan tidak pernah datang secara berkala (Sarwono Prawirohardjo, 2002). Dengan demikian untuk meningkatkan hasil cakupan ibu hamil ada beberapa faktor yang perlu mendapatkan perhatian. Di samping faktor ibu hamil sendiri (karakteristik) untuk memeriksakan kehamilanya maka, faktor biaya, petugas pelayanan kesehatan, sarana dan fasilitas kesehatan yang tersedia merupakan faktor yang dapat berpengaruh terhadap keberhasilan cakupan ibu hamil. Alasan penulis mengambil di BPS ................ Desa Bangun Rejo Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten .......... ......... karena di desa tersebut terdapat 810 PUS (Pasangan Usia Subur). Dari 810 PUS tersebut terdapat 16 PUS yang telah hamil (primigravida) dan 14 lainnya multigravida dan penulis ingin mengetahui karakteristik ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di BPS ................ Desa Bangun Rejo Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten .......... ......... Tahun 2006.

B. Perumusan Masalah
Bagaimana karakteristik ibu hamil yang melaksanakan antenatal care di BPS ................ Desa Bangun Rejo Kecamatan Gunung Sugih .......... .......... Tahun 2006?.

C. Ruang Lingkup
- Jenis penelitian : deskriptif
- Objek penelitian : karakteristik ibu hamil yang melaksanakan antenatal care.
- Subjek penelitian : seluruh ibu hamil baik primigravida maupun multigravida.
- Lokasi penelitian : BPS. ................ desa Bangun Rejo kecamatan Gunung Sugih .......... ..........
- Waktu penelitian : Bulan Oktober 2006 sampai dengan bulan Mei 2007.
- Alasan penelitian : - Untuk mengetahui karakteristik ibu hamil yang melaksanakan antenatal care.
- Jumlah PUS yang meningkat di Desa Bangun Rejo
- Jumlah ANC di BPS ................ meningkat oleh karena jumlah PUS di desa tersebut yang meningkat pula.

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui karakteristik tentang ibu hamil yang melaksanakan ANC di BPS ................ Desa Bangun Rejo Kecamatan Gunung Sugih .......... ......... tahun 2006.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran umur ibu hamil yang melaksanakan ANC di BPS ................ Desa Bangun Rejo Kecamatan Gunung Sugih .......... ......... tahun 2006.
b. Untuk mengetahui gambaran pendidikan ibu hamil yang melaksanakan ANC di BPS ................ Desa Bangun Rejo Kecamatan Gunung Sugih .......... ......... tahun 2006.
c. Untuk mengetahui gambaran tentang paritas ibu hamil yang melaksanakan ANC di BPS ................ Desa Bangun Rejo Kecamatan Gunung Sugih .......... ......... tahun 2006.
d. Untuk mengetahui gambaran tentang tingkat pendapatan keluarga ibu hamil yang melaksanakan ANC di BPS ................ Desa Bangun Rejo Kecamatan Gunung Sugih .......... ......... tahun 2006.
e. Untuk mengetahui gambaran tentang jarak lokasi BPS ke rumah ibu hamil yang melaksanakan ANC di BPS ................ Desa Bangun Rejo Kecamatan Gunung Sugih .......... ......... tahun 2006.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi BPS
Sebagai masukan dalam rangka meningkatkan konseling dalam pelayanan antenatal care di wilayah BPS .................
2. Bagi Masyarakat Khususnya Ibu Hamil
Agar ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan standar pelayanan kebidanan, sehingga apabila diketahui resiko kehamilan secara dini dapat dilakukan tindakan lebih lanjut atau rujukan segera bila diperlukan.
3. Bagi Perkembangan Ilmu
Diharapkan semakin bertambahnya zaman dan ilmu, angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) dapat turun dengan pelan-pelan karena tenaga kesehatan yang makin profesional dan masyarakat yang semakin kritis.
4. Bagi Akademi Kebidanan Wira Buana Metro
Sebagai sumber referensi, sumber bahan bacaan dan bahan pengajaran terutama yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pelayanan antenatal.
5. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti bahwa ibu hamil perlu atau harus di lakukan pengawasan untuk menghindari bahaya yang terjadi pada masa kehamilan, persalinan dan nifas sehingga penulis dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam melaksanakan ANC.

silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN
KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAKSANAKAN ANTENATAL CARE DI BPS
(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)

Pembuatan Disket Akan Dihentikan

Per tanggal 23 April kemarin, Sony secara resmi mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan produk floppy disk 3.5 inch yang telah kita kenal sejak 30 tahun yang lalu, tepatnya di tahun 1981 (mulai dijual di tahun 1983).

http://www.slipperybrick.com/wp-content/uploads/2008/10/floppyusb.jpg

http://chandrakantha.com/articles/indian_music/filmi_sangeet/media/1970_Floppy_Disk.gif

http://www-roc.inria.fr/gamma/OBJECTS/SCHNAUZER/DEVICES//DISKET.jpeg

http://img.zdnet.com/techDirectory/FLOPPY.GIF

Penjualan floppy disk 3.5 inch ini akan dihentikan pada bulan Maret 2011 dan mungkin saja penghentian produksi floppy disk 3.5 inch ini akan diikuti oleh pabrik lain yang masih membuat produk ini. Memang sudah waktunya, kami sendiri sudah lupa kapan kami terakhir kali masih memakain floppy disk 3.5 inch ini.

Sunday, May 2, 2010

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Menarche di SMP Negeri

KTI KEBIDANAN
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI
TENTANG MENARCHE DI SMP NEGERI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia menempati urutan nomor 4 di dunia dalam hal jumlah penduduk, dengan remaja sebagai bagian dari penduduk yang ada. Propinsi Lampung pada tahun 2006 dihuni oleh 222.051.298 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 110.873.335 jiwa dan penduduk perempuan 111.177.963 jiwa (Hasil Sensus BPS Lampung, 2006).
Masa remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan manusia yang sering disebut sebagai masa pubertas yaitu masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Pada tahap ini remaja akan mengalami suatu perubahan fisik, emosional dan sosial sebagai ciri dalam masa pubertas. Dan dari berbagai ciri pubertas tersebut, menarche merupakan perbedaan yang mendasar antara pubertas pria dan pubertas wanita. Menarche adalah saat haid/menstruasi yang datang pertama kali yang sebenarnya merupakan puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi pada seorang remaja putri yang sedang menginjak dewasa dan sebagai tanda bahwa ia sudah mampu hamil.
Usia remaja putri saat mengalami menarche bervariasi lebar, yaitu antara usia 10-16 tahun, tetapi rata-rata pada usia 12,5 tahun. Statistik menunjukkan bahwa usia menarche dipengaruhi faktor keturunan, keadaan gizi dan kesehatan umum
(Sarwono, 2005).
Peristiwa ini menguntungkan pertumbuhan dan perkembangan tanda seks skunder wanita itu. Tanda seks skunder pada wanita meliputi pertumbuhan rambut dengan patrun/pola tertentu pada ketiak, rambut monfeneris (rambut kemaluan), pertumbuhan dan perkembangan buah dada, pertumbuhan distribusi jaringan lemakterutama pada pinggang wanita. Dari sudut perasaan kewanitaan sudah memperhatikan jasmani serta kecantikan, mulai ingin dipuja dan mulai memuja seseorang karena jatuh cinta. Masa pancaroba ini yang memerlukan perhatian orang tua karena sejak masa menstruasi pertama berarti ada kemungkinan menjadi hamil bila berhubungan dengan lawan jenisnya. (Manuaba,1998)
Sebab itu, sosialisasi program kesehatan reproduksi dikalangan remaja harus lebih pada menanamkan kesadaran akan arti pentingnya kesehatan reproduksi. Mengingat masih banyak keluarga atau orang tua yang tidak memberi cukup ruang bagi anak-anaknya untuk bertanya tentang kespro. Juga agar remaja memiliki pemahaman tentang kesehatan reproduksi dari sisi medis tentunya.
(Lampung post, jumat 5 oktober 2007)
Menurut Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1475/MENKES/SK/X/2003 Tentang Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Kabupaten/Kota mentargetkan 80% untuk cakupan pelayanan kesehatan remaja tahun 2010.
Jumlah penduduk Kabupaten ................. 929.234 jiwa dengan jumlah remaja usia 10-14 tahun sebanyak 46.507 jiwa penduduk laki-laki dan 52.154 jiwa penduduk perempuan. Dan jumlah remaja usia 15-19 tahun sebanyak 46.795 jiwa penduduk laki-laki dan 43.245 jiwa penduduk perempuan.
(Hasil Sensus BPS Lampung, 2006)
Di SMP Negeri 1 ................. ................. terdapat 331 remaja Putri. Dari hasil prasurvei terhadap 150 siswi SMP Negeri 1 ................. ................. sebanyak 133 orang siswi belum pernah mendapatkan informasi tentang menarche (haid pertama) dan 17 orang siswi menyatakan sudah pernah mendapatkan informasi tentang menarche oleh ibu mereka.
Berdasarkan fenomena di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri tentang menarche di SMP Negeri 1 ................. ..................

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri tentang menarche di SMP Negeri 1 ................. ................. tahun
2008 ?”

C. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup yang diteliti sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif.
2. Subyek Penelitian
Remaja putri siswi kelas VII,VIII, DAN IX SMP Negeri 1 ................. ..................
3. Obyek Penelitian
Pengetahuan dan sikap remaja putri tentang menarche.
4. Lokasi penelitian
Di SMP Negeri 1 ................. ..................
5. Waktu Penelitian
Februari-Juni 2008
6. Alasan Penelitian
Kurangnya pengetahuan remaja putri tentang menarche (haid pertama)

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri tentang menarche di SMP Negeri 1 ................. ..................
2. Tujuan Khusus
a. Untuk memperoleh gambaran pengetahuan remaja putri tentang menarche di SMP Negeri 1 ................. ..................
b. Untuk memperoleh gambaran sikap remaja putri tentang menarche di SMP Negeri 1 ................. ..................

E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Bagi Institusi Pendidikan AKBID Wira Buana Metro.
Dapat menambah wawasan bagi mahasiswa dan sebagai bahan bacaan di perpustakaan atau referensi.
2. Bagi SMP Negeri I ................. .................
Sebagai masukan informasi bagi sekolah mengenai pengetahuan dan sikap remaja putri tentang menarche. Sehingga bisa memberikan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi bagi para murid terutama kepada siswi SMP N 1 ................. .................
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat memberikan masukan hal-hal apa saja yang telah diteliti sehingga digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.

silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI
TENTANG MENARCHE DI SMP NEGERI
(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)

Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Meminum Tablet Zat Besi Di Desa

KTI KEBIDANAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL MEMINUM TABLET ZAT BESI DI DESA ..... KECAMATAN ..... KABUPATEN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Anemia pada kehamilan merupakan masalah yang umum karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia hamil disebut ”Potensial danger of mother and child” (potensial membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkaIt dalam pelayanan kesehatan pada hari terdepan (Manuaba, 1998). Menurut WHO 4% kematian para ibu di negara yang sedang berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Kebanyakan anemia disebabkan oleh definisi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi (Sarwono, 2000).
Dari hasil pemeriksaan 640 ibu hamil terdapat 500 ibu hamil yang mengatakan tidak rutin meminum tablet zat besi, anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh yang kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan, maupun dalam nifas. Berbagai penyakit dapat timbul akibat anemia seperti abortus, partus prematur, partus lama, akibat insersi uteri, perdarahan post partum karena atonia uteri, syok, infeksi baik intra partum maupun post partum (Manuaba, 2001).
Dalam mengatasi masalah anemia pada ibu hamil dinas kesehatan propinsi Jawa Tengah mempunyai program suplementasi tablet tambah darah yang bisa didapatkan di Puskesmas daerah. Tablet tambah darah dapat menghindari anemia besi dan anemia asam folat. Pada ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi tablet zat besi minimal 90 tablet selama hamil. Pada beberapa ibu hamil, zat besi yang terkandung dalam vitamin kehamilan bisa menyebabkan sembelit atau diare.
Diseluruh dunia frekuensi anemia dalam kehamilan cukup tinggi, berkisar antara 10% dan 20% karena defisiensi makanan memegang peranan yang sangat penting dalam timbulnya anemia maka dapat difahami bahwa frekuensi itu lebih tinggi lagi di negara-negara yang sedang maju.
Di BPS ................ Ny. Heni parjiman, ibu hamil selalu diberikan tablet Fe setiap ANC namun sebagian besar dari mereka belum mengetahui pentingnya mengkonsumsi tablet Fe sehingga terjadi ketidakpatuhan ibu hamil untuk meminum tablet Fe.
Kebutuhan zat besi ibu selama kehamilan adalah 800 mg besi diantaranya 300 mg untuk janin plasenta dan 500 mg untuk pertambahan eritrosit ibu, untuk itulah ibu hamil membutuhkan 2-3 mg zat besi tiap hari (Manuaba, 2001).
Secara umum, ketidak patuhan dapat menyebabkan meningkatnya resiko berkembangnya masalah kesehatan atau memperpanjang atau memperburuk kesakitan yang sedang diderita. Perkiraan yang ada menyatakan bahwa 20% opname di rumah sakit merupakan akibat dari ketidakpatuhan pasien terhadap aturan pengobatan. Ketidakpatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi dapat mencerminkan seberapa besar peluang untuk terkena anemia. Pemberian informasi tentang anemia akan bertambah. Pengetahuan mereka tentang anemia, karena pengetahuan memegang peranan yang sangat penting sehingga ibu hamil patuh meminum zat besi.
Menurut BKKBN (2001) pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan khususnya anemia akan berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil pada pelaksanaan program pencegahan anemia, sikap tersebut dapat berupa tanggapan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dibuat suatu rumusan permasalahan sebagai berikut ”Adakah hubungan tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi”.

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi di BPS ................ langensasri .................
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil di BPS .................
b. Mengetahui kepatuhan ibu hamil dalam meminum tablet zat besi di BPS ................ .................
c. Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kepatuhan meminum tablet zat besi di BPS ................ .................

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Instansi
Sebagai pedoman bagi mahasiswa dalam meningkatkan pembelajaran tentang anemia.
2. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan tentang metode penelitian yang telah diperoleh selama perkuliahan.
3. Bagi Bidan
a. Menambah infromasi tentang pentingnya pemberian tablet besi pada Ibu hamil.
b. Menambah informasi dan pengetahuan tentang cara mencegah terjadinya anemia.
c. Menambah pengetahuan tentang penyebab terjadinya ketidakpatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi.
4. Bagi Ibu Hamil
Menambah informasi dan pengetahuan kepada para ibu hamil tentang resiko anemia sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet zat besi sesuai anjuran tenaga kesehatan, yaitu minimal dapat mencegah terjadinya kekurangan zat besi.


silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DENGAN KEPATUHAN IBU HAMIL MEMINUM TABLET ZAT BESI DI DESA ..... KECAMATAN ..... KABUPATEN
(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)

Tinjauan Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit Umur 2 Bulan Sampai 5 Tahun Di Puskesmas

KTI KEBIDANAN
TINJAUAN PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT
UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN DI PUSKESMAS

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Derajat kesehatan merupakan pecerminan kesehatan perorangan, kelompok, maupun masyarakat yang digambarkan dengan umur harapan hidup, mortalitas, morbiditas, dan status gizi masyarakat. Sehat dapat mencakup pengertian yang sangat luas, yakni bukan saja bebas dari penyakit tetapi juga tercapainya keadaan kesejahteraan baik fisik, sosial dan mental (Profil Kesehatan Propinsi Lampung, 2005).
Derajat kesehatan yang optimal akan dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur-unsur mortalitas yang memengaruhinya, yaitu morbiditas dan status gizi. Untuk kualitas hidup, yang digunakan sebagai indikator adalah angka harapan hidup waktu lahir (Lo). Sedangkan untuk mortalitas telah disepakati lima indikator yaitu angka kematian bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup, angka kematian balita (AKABA) per 1000 kelahiran hidup, angka kematian pneumonia pada balita per 1000 balita, angka kematian diare pada balita per 1000 balita per 1000 balita dan Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) per 1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Propinsi Lampung, 2005).
Menurut Susenas 2001 Angka Kematian Balita di Indonesia sebesar 68 per 1000 kelahiran hidup, maka 340 ribu anak meninggal pertahun sebelum usia lima tahun dan diantaranya 155 ribu adalah bayi sebelum berusia satu tahun. Dari seluruh kematian tersebut sebagian besar disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan akut, diare dan gangguan perinatal/neonatal (Manajemen Terpadu Balita Sakit Modul-1 Depkes RI, 2004).
Angka Kematian Bayi di propinsi Lampung periode tahun 1995-2000 di perkirakan 65 per 1000 kelahiran hidup. Pada tahun 2000 berdasarkan Proyeksi Penduduk BPS menjadi 49 per 1000 kelahiran hidup. Kemudian pada tahun 2001 menjadi 41 per 1000 kelahiran hidup. Tetapi pada tahun 2003 angka kematian bayi meningkat menjadi 55 per seribu kelahiran hidup. Hal ini menunjukan bahwa sistem pencatatan dan pelaporan sudah mengalami peningkatan/tercovernya kasus baik secara aktif maupun pasif. Hasil ini belum mencapai target 2003 yaitu 42 per 1000 kelahiran hidup dan target lampung sehat 2010 dan Indonesia sehat 2010 40 per 1000 KH (Profil Kesehatan Propinsi Lampung, 2005).
Penyebab kematian bayi adalah pneumonia sebesar 34%, diare 15% dan lain-lain 51%.
Grafik 1.1 Kasus kematian bayi per 1000 KH menurut Kab./Kota di Propinsi Lampung tahun 2005.
Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2006
Berdasarkan grafik 1.1 di atas terlihat bahwa Kota Metro pada kasus kematian bayi per 1000 kelahiran hidup lebih besar jika dibandingkan dengan Kab./Kota lainnya.
Angka kematian balita (0-<5 style="font-weight: bold;">C. Ruang Lingkup Penelitian
Jenis penelitian : Deskriptif
Subjek penelitian : Pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit
Objek penelitian : Tenaga kesehatan
Lokasi penelitian : Puskesmas di Kota Metro-Lampung
Waktu Penelitian : Februari-Mei 2007
Alasan penelitian : Untuk mengetahui seberapa besar keefektifan pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit di Puskesmas Kota Metro, dalam rangka penurunan angka kematian bayi dan balita di Propinsi Lampung khususnya Kota Metro tahun 2007.

D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang pelaksanaan Manajemen Terpadu Balita Sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun oleh bidan di Puskesmas Iring Mulyo Metro Timur tahun 2007.

E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat:
1. Bagi Institusi Pendidikan Akademi Kebidanan Wira Buana Metro memberikan manfaat sebagai bahan bacaan tentang pelaksanaan manajemen terpadu balita sakit dan sebagai perbandingan serta dokumen untuk penelitian selanjutnya.
2. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan wawasan penulis dalam penulisan karya tulis ilmiah sebagai penerapan ilmu yang di dapat dengan proses pembelajaran secara nyata membuat karya tulis ilmiah tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan khususnya yang bekerja di puskesmas agar dapat memberikan pelayanan kesehatan pada balita sakit menggunakan Manajemen Terpadu Balita Sakit.
4. Bagi Peneliti Lain
Membuka wawasan dan menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian-penelitian khususnya tentang Manajemen Terpadu Balita Sakit.


silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN
TINJAUAN PELAKSANAAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN DI PUSKESMAS
(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)

Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Perubahan Fisiologis Selama Kehamilan di Klinik Bersalin

KTI KEBIDANAN
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERUBAHAN FISIOLOGIS SELAMA KEHAMILAN DI KLINIK BERSALIN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses yang fisiologis dan alamiah, proses kehamilan merupakan satu kesatuan mata rantai mulai dari konsepsi, nidasi, adaptasi ibu terhadap nidasi, peneliharaan kehamilan, perubahan hormon sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi (Manuaba, 2007). Kehamilan melibatkan berbagai perubahan fisiologis antara lain perubahan fisik, perubahan sistem pencernaan, sistem respirasi, sistem traktus urinarius, sirkulasi darah serta perubahan fisiologis. Kehamilan pada umumnya berkembang dengan normal, namun kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan, sulit diprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilan ataupun baik-baik saja (Sarwono, 2006).
Wanita selama kehamilannya memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi dalam dirinya. Perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan umumnya menimbulkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran bagi sebagian besar ibu hamil. Perubahan pada ukuran tubuh, bentuk payudara, pigmentasi kulit, serta pembesaran abdomen secara keseluruhan membuat tubuh ibu hamil tersebut tampak jelek dan tidak percaya diri. Kekhawatiran dan ketakutan ini sebenarnya tidak berdasar, untuk itu ibu hamil memerlukan nasihat dan saran khususnya dari bidan dan dokter yang dapat menjelaskan perubahan yang terjadi selama kehamilan sehingga ibu tidak khawatir dengan perubahan yang dialaminya (Helen, 2001).
Kehamilan dibagi menjadi III trimester, selama kehamilan ibu hamil dianjurkan melakukan kunjungan antenatal minimal 4 kali untuk mengetahui masalah kesehatan selama kehamilan, apakah masalah tersebut bersifat fisiologis atau masalah tersebut bersifat patologis yang dapat mengancam kehamilan. Komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan antara lain hiperemesis gravidarum, perdarahan, anemia, eklampsia, nyeri perut yang hebat (Sarwono, 2006).
Secara umum telah diterima bahwa kehamilan membawa resiko bagi ibu. Menurut WHO (Profil Pusdiknakes, 2003) sekitar 15% dari seluruh ibu hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta dapat mengancam jiwa ibu dan bayi (Sugiri 2003). Dari 5 juta kehamilan yang terjadi di Indonesia setiap tahunnya, diperkirakan 20.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan, 13% diantaranya disebabkan eklampsia. Di Sumatera Utara ibu hamil yang meninggal dunia akibat komplikasi kehamilan lebih dari 50 orang dari 19.500 ibu hamil (Sugiri, 2007).
Dari data yang diperoleh dari Klinik Bersalin Nuraisyah Kota Sibolga Tahun 2009, jumlah ibu primigravida yang berkunjung mulai bulan Januari-Maret 2009 sebanyak 50 orang, 50% diantaranya mengalami mual dan muntah pada awal kehamilan, 20% mengalami perubahan pada kulit dan payudara, 15% mengalami sering buang air kecil, perubahan berat badan dan 15% lainnya seperti keputihan, edema pada kaki dan sakit pada punggung. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan Ibu Primigravida Tentang Perubahan Fisiologis Selama Kehamilan di Klinik Bersalin Nuraisyah Kota Sibolga Tahun 2009”.

B. Rumusan Masalah
Sesuai latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini “Bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologis selama kehamilan di Klinik Bersalin Nuraisyah Kota Sibolga Tahun 2009?”.

C. Tujuan Penelitian
C.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologis selama kehamilan di Klinik Bersalin Nuraisyah Kota Sibolga Tahun 2009.
C.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologis selama kehamilan berdasarkan umur.
b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologis selama kehamilan berdasarkan pendidikan.
c. Untuk mengetahui pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologis selama kehamilan berdasarkan pekerjaan.

D. Manfaat Penelitian
D.1. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang perubahan fisiologis selama kehamilan.
D.2. Bagi Ibu Hamil
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan ibu hamil khususnya tentang perubahan fisiologis selama kehamilan.
D.3. Bagi Tempat Penelitian
Sebagai bahan masukan bagi bidan dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya tentang perubahan fisiologis selama kehamilan.
D.4. Bagi Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai referensi atau sumber informasi untuk melakukan penelitian selanjutnya dan bahan bacaan bagi mahasiswa.


silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERUBAHAN FISIOLOGIS SELAMA KEHAMILAN DI KLINIK BERSALIN
(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Anak Yang Tidak Mendapat Imunisasi Polio di Puskesmas

KTI KEBIDANAN
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DAMPAK ANAK YANG TIDAK MENDAPAT IMUNISASI POLIO DI PUSKESMAS

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Penyakit polio merupakan salah satu penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pemerintah telah menargetkan bahwa penyakit polio sudah harus terberantas terutama di Jawa, Bali dan Sumatera. Dengan mengintensifkan imunisasi polio pada anak-anak yang berumur 2-11 bulan. Untuk mencapai maksud tersebut maka, oleh instansi yang berwenang sedang dikaji beberapa hal yang berhubungan dengan pelaksanaan yang ada terhadap program imunisasi yang sudah dilaksanakan sekarang ini. Beberapa masalah timbul di negara-negara yang sudah lama melaksanakan program imunisasi polio dengan oral vaksin. Salah satunya adalah bahwa ternyata respon imun terhadap virus vaksin polio dari anak-anak yang tinggal di daerah kumuh sangat rendah, yang mungkin disebabkan karena intervensi dari virus enterol lain non polio yang prevalensinya didaerah kumuh cukup tinggi (Mommies, 2005).
Menurut data yang ada dari kejadian-kejadian wabah yang terjadi selama ini pada kasus paralise karena poliomyelitis paling banyak menyerang anak-anak umur dibawah 3 tahun. Hasil-hasil penelitian serologis poliomyelitis dibeberapa tempat di Indonesia juga menunjukan bahwa antara 20-60% anak yang berumur kurang dari 3 tahun tidak mempunyai kekebalan sama sekali terhadap ketiga tipe virus polio (Mommies, 2005).
Berdasarkan hasil survei demografi kesehatan Indonesia pada tahun 2002/2003 angka kematian bayi sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup. Umumnya bayi yang lahir diperkotaan mempunyai angka kematian lebih rendah dari pada yang lahir di pedesaan. Kematian bayi yang menjadi penyebab utamanya adalah infeksi oleh sebab itu dapat dicegah dengan pemberian imunisasi polio (Nasution, 2008).
Jika dibandingkan dengan angka nasional maka angka kematian bayi di Sumatera Utara untuk tahun 2004, relatif lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian bayi berkisar 48 per 1000 kelahiran hidup. Pemberian imunisasi untuk tumbuh kembang anak sangat penting terutama untuk mengurangi morbilitas sebanyak 44 anak dan mortalitas sebanyak 14 anak yang tidak mendapat imunisasi polio. Dengan dilaksanakannya imunisasi maka kita harapkan dapat dicegah timbulnya penyakit-penyakit yang menimbulkan cacat dan kematian. (Soetjiningsih, 1995).
Pada umumnya tanggung jawab untuk mengasuh anak diberikan pada orang tua khususnya ibu. Pengetahuan ibu tentang dampak anak yang tidak mendapat imunisasi polio dipengaruhi oleh faktor pendidikan, tingkat penghasilan dan kebiasaan. Sehingga dengan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu diharapkan adanya perubahan perilaku yang diharapkan dapat terwujud. Timbulnya kesadaran, kemampuan untuk hidup sehat disamping faktor sosial ekonomi masyarakat maupun dipihak tenaga kesehatan (Hilman, 2005).
Berdasarkan hal tersebut diatas Penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Anak Yang Tidak Mendapat Imunisasi Polio di Puskesmas Pintu Angin Tahun 2008”.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah ‘’Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Anak Yang Tidak Mendapat Imunisasi Polio Di Puskesmas Pintu Angin Tahun 2008?’’.

C. Tujuan Penelitian
C.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang dampak anak yang tidak dapat Imunisasi Polio di Puskesmas Pintu Angin.
C.2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang dampak anak yang tidak dapat Imunisasi Polio di Puskesmas Pintu Angin berdasarkan Umur.
b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang dampak anak yang tidak dapat Imunisasi polio di Puskesmas Pintu Angin berdasarkan Pendidikan.
c. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang deteksi anak yang tidak dapat Imunisasi Polio di Puskesmas Pintu Angin berdasarkan Pekerjaan.

D. Manfaat Penelitian
D.1. Bagi Ibu
Sebagai bahan masukan informasi kepada ibu agar lebih memahami dan lebih mengetahui dampak anak yang tidak dapat Imunisasi polio di Puskesmas Pintu Angin tahun 2008.
D.2. Bagi Peneliti
Sebagai penambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti dan juga sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidana Nauli Husada Sibolga khususnya dalam masalah pengetahuan ibu tentang dampak anak yang tidak mendapat imunisasi polio di Puskesmas Pintu Angin.
D.3. Bagi Institusi Pendidikan
Bagi Institusi pendidikan Akbid dapat digunakan sebagai bahan bacaan diperpustakaan yang mana dapat dimanfaatkan oleh semua mahasiswa/i Akbid Nauli Husada Sibolga yang akan melakukan penelitian selanjutnya.

silahkan download dalam bentuk dokumen word KTI KEBIDANAN
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DAMPAK ANAK YANG TIDAK MENDAPAT IMUNISASI POLIO DI PUSKESMAS
(isi: Pendahuluan; Tinjauan Pustaka; Metodelogi Penelitian;
Hasil Penelitan dan Pembahasan; Kesimpulan dan Saran)

Blog Archive