Banyak orang mempertanyakan rahasia untuk berumur panjang. Ternyata selain gaya hidup yang sehat, umur panjang juga ditentukan oleh faktor keberuntungan. Lho, kok bisa? Faktor keberuntungan tersebut adalah ketika seseorang beruntung untuk mempunyai atau mewarisi gen yang bernama “Meth
uselah” dalam dirinya. Gen ini menurut para ilmuwan di Universitas Leiden, Belanda, bisa memberikan umur panjang hingga 100 tahun walaupun sang pemilik gen mempunyai gaya hidup yang tidak sehat.
Dikutip dari Times Online, 16 Mei 2010, gen methuselah melindungi manusia dari efek jelek rokok dan makanan yang tidak sehat. Gen ini juga membantu penundaan penyerangan penyakit-penyakit yang terkait dengan usia sampai tiga dekade, seperti kanker dan penyakit jantung.
Walaupun tidak ada jaminan dari gen manapun untuk membuat seseorang berusia panjang, tetapi sebuah studi terbaru dengan subjek orang-orang berusia lebih dari 100 tahun dan keluarga mereka menunjukkan adanya korelasi antara umur panjang dengan “paduan” tepat antar gen. Kombinasi gen yang tepat tersebut jarang dijumpai dimana hanya satu dari 10 ribu orang bisa mencapai usia 100 tahun. Masing-masing gen tersebut sejauh hanya sedik
itu memberikan perlindungan ekstra terhadap penyakit usia tua. Orang-orang lanjut usia kemungkinan merupakan pembawa beberapa gen yang tertanam pada DNA mereka.
“Orang-orang yang berumur panjang bukan berarti memiliki jumlah gen penyakit atau gen penuaan lebih sedikit dibanding orang lain,” kata Eline Slagboom, pemimpin studi terhadap 3.500 orang Belanda berusia antara 90 hingga 100 tahun. “Mereka justru memiliki gen lain yang menghentikan fungsi gen-gen penyakit itu. Usia panjang merupakan sifat keturunan dan diwariskan,” katanya.
“Orang-orang yang hidup hingga mencapai umur panjang mencerna lemak dan glukosa dengan cara berbeda, kulit mereka menua dengan lebih pelan dan mereka memiliki risiko rendah terkena penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi,” demikian kata Slagboom.
Faktor-faktor tersebut, kata Slagboom, semua terkontrol oleh faktor genetik. “Itulah pola yang sama yang kami lihat pada anak dari orang-orang berusia sangat tua,” kata Slagboom.
Gen bernama Methuselah tersebut diambil dari nama seorang tokoh Alkitab yang hidup sampai usia 969 tahun, diduga mengandung gen ADIPOQ, semacam gen protein yang dijumpai pada sekitar 10 persen orang muda, tetapi juga dijumpai pada hampir 30 persen orang yang mempunyai umur lebih dari 100 tahun.
Gen CETP dan gen ApoC3 dijumpai di 10 persen orang muda, dan juga juga dijumpai di sekitar 20 persen orang lanjut usia yang hidup antara 90 hingga 100 tahun.
Dengan dimikian, berarti siapa saja bisa beruntung mendapatkan gen Methuselah tersebut. Tidak perduli apa dia tinggal di rumah kontrakkan ataupun rumah mewah, orang tersebut bisa saja mewarisi gen keberuntungan tersebut. Berarti, bagi yang tidak mempunnyai gen Methuselah harus berpola hidup lebih sehat ya.
sumber : vivanews.com