Silahkan dinikmati yah:
High dynamic range imaging adalah teknik citragrafi dengan penyambungan stacking beberapa sumbu luminasi untuk mendapatkan seluruh nilai tonal dari rentang luminasi subyek yang mempunyai rasio kontras yang lebih lebar dan kontinu.
Untuk menghasilkan foto HDRI, digunakan teknik exposure bracketing dengan sampling ev, misalnya pada -4ev, -2ev, 0ev, +2ev, +4v. Hasil berupa beberapa foto kemudian digabungkan dengan algoritma exposure stacking menjadi sebuah foto dengan rentang dinamis yang lebih lebar. Pada histogram, foto ini memiliki sumbu axis lebih lebar daripada foto-foto induknya. Algoritma exposure stacking memerlukan 2 buah foto induk, masing-masing mempunyai histogram dengan sekitar 1/3 sisi:
* shadow pada nilai pajanan 0 untuk mendapatkan nilai mid-tone subyek tergelap
* highlight pada nilai pajanan 0 untuk mendapatkan nilai mid-tone subyek terterang
guna memperbaiki kurva tonal area under-exposed dan over-exposed.
(Sumber= Wikipedia yang ga dapat 100% dipercaya,hehhe)
sumber : kaskus.us
Spoiler for HDR on Gereja Reformed Injili Indonesia,Jakarta(Bikin Sendiri):
Spoiler for HDR on Baby (Bikin Sendiri):
Spoiler for HDR on Kamar (sumber lain):
Spoiler for HDR on Jakarta 2(Bikin Sendiri):
Spoiler for HDR on Railway(sumber lain):
Spoiler for HDR on Jakarta 1(Bikin Sendiri):
Spoiler for HDR on Kereta Keren (Sumber Lain):
Spoiler for HDR on Duet Maut Dewa Gitar dan Master Gitar (Michael Pipi):
Spoiler for HDR on Foto Diri (Michael Pipi):
Spoiler for HDR on Gitar Biru (Michael Pipi):
Spoiler for HDR on Gunung Telunjuk Sumatera (Bikin Sendiri):
Spoiler for HDR on Bukit Sulap Lubuk Linggau (Bikin Sendiri):
Spoiler for HDR on Batik (Bikin Sendiri):
Spoiler for HDR on Pondokan (Bikin Sendiri):
Spoiler for HDR on Mobil ane (Bikin Sendiri):
Spoiler for Mau tau HDR itu apa sih?:
High dynamic range imaging adalah teknik citragrafi dengan penyambungan stacking beberapa sumbu luminasi untuk mendapatkan seluruh nilai tonal dari rentang luminasi subyek yang mempunyai rasio kontras yang lebih lebar dan kontinu.
Untuk menghasilkan foto HDRI, digunakan teknik exposure bracketing dengan sampling ev, misalnya pada -4ev, -2ev, 0ev, +2ev, +4v. Hasil berupa beberapa foto kemudian digabungkan dengan algoritma exposure stacking menjadi sebuah foto dengan rentang dinamis yang lebih lebar. Pada histogram, foto ini memiliki sumbu axis lebih lebar daripada foto-foto induknya. Algoritma exposure stacking memerlukan 2 buah foto induk, masing-masing mempunyai histogram dengan sekitar 1/3 sisi:
* shadow pada nilai pajanan 0 untuk mendapatkan nilai mid-tone subyek tergelap
* highlight pada nilai pajanan 0 untuk mendapatkan nilai mid-tone subyek terterang
guna memperbaiki kurva tonal area under-exposed dan over-exposed.
(Sumber= Wikipedia yang ga dapat 100% dipercaya,hehhe)
sumber : kaskus.us