Thursday, July 21, 2011

Ikan Gantung dari Kali Bening

Wisnubrata Ikan-ikan segar yang digantung dan dijajakan dan banyak ditemui di jalur Ngawi-Nganjuk.

MADIUN, KOMPAS.com - Melewati jalur Ngawi-Nganjuk banyak hal menarik di sepanjang jalan. Selain burung-burung liar yang dijual, juga ada ikan. Terutama jika memasuki Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, banyak ikan kali yang dijajakan dengan cara digantung di kayu.

Ikan-ikan itu diikat per 1 kilogram atau sekitar 4-5 ekor ikan. Kebanyakan ikan gabus, tapi ada pula wader berukuran besar.

Ikan-ikan itu masih segar, karena baru didapat di Kali Bening yang melewati Saradan. Ikan itu menjadi mata pencarian sampingan sebagian masyarakat Desa Petung, Saradan.

"Ada enam warga Petung yang jualan di sini dan sudah berlangsung 10 tahun lebih," kata Asih, salah satu penjual ikan di pinggir jalan Ngawi-Nganjuk tersebut.

Menurutnya, ia dan rekan-rekannya kulakan ke tetangganya yang setiap hari mencari ikan. Selain dipancing, ikan didapat dengan dijaring.

Ikan-ikan itu diikat per 1 kilogram atau sekitar 4-5 ekor ikan. Kebanyakan ikan gabus, tapi ada pula wader berukuran besar.

"Setiap hari saya jual rata-rata 20 ikat. Per ikat saya jual Rp 15.000. Terkadang habis. Kalau tak habis kami masak botok dan dijual lagi," jelas Asih, kepada Tim Gowes Jurnalistik, Kamis (21/7/2011).

Menurutnya, dengan cara digantung, ikan cukup awet. "Bahkan ada yang beli dan dibawa ke Surabaya dan tak busuk. Karena digantung, ikan jadi kering dan awet," tambahnya.

Menurut Asih, saat ini baru mudah mencari ikan. Itu akan menjadi rezeki besar, karena sebentar lagi musim mudik. "Para pemudik yang lewat sini sering membeli ikan. Di musim mudik, berapa pun ikan yang kami jual sering habis," katanya.

21 Jul, 2011


--
Source: http://travel.kompas.com/read/xml/2011/07/21/13555190/Ikan.Gantung.dari.Kali.Bening
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Blog Archive