Thursday, July 21, 2011

Awas, Ada Cidomo Lewat!

KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI Transportasi tradisional khas Lombok atau Cidomo saat menunggu penumpang di pasar Sengkol, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (8/7/2011). Cidomo merupakan singkatan dari cikar dokar mobil.

KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHITransportasi tradisional khas Lombok atau Cidomo saat menunggu penumpang di pasar Sengkol, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (8/7/2011). Cidomo merupakan singkatan dari cikar dokar mobil.

KOMPAS IMAGES/I MADE ASDHIANACidomo di Mataram.

KOMPAS.com - Setiap pengendara motor dan mobil harus berhati-hati saat mengemudikan kendaraannya di jalan-jalan di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pasalnya, tidak hanya di pusat kota seperti Mataram, tetapi nyaris seluruh penjuru Lombok kerap kita temui alat transportasi tradisional ciri khas pulau ini yakni Cidomo.

Kalau turis biasanya pakai ini karena murah.

-- Willy

Apabila Cidomo lewat, mau tak mau kendaraan bermotor yang berada di belakangnya harus memperlambat laju kecepatannya. Tak jarang, Cidomo justru menghambat arus lalu lintas yang sudah padat saat jam masuk dan pulang sekolah. Bisa dibilang Cidomo ini layaknya kisah "Si Komo" dalam nyanyian Kak Seto yang memacetkan lalu lintas di Jakarta. Meski demikian, Cidomo merupakan salah satu alat transportasi andalan di Lombok karena mudah dijumpai.

Willy, warga Lombok Barat, menceritakan bahwa Cidomo ini diambil dari tiga kata yakni cikar, dokar, dan mobil. "Cikar karena pakai gerobak, dokar karena seperti delman ditarik oleh tenaga kuda, dan mobil karena bannya memakai ban mobil. Jadilah kalau disingkat Cidomo," ujar Willy.

Dikatakannya, Cidomo lebih banyak dijumpai di luar kota Mataram seperti di tempat-tempat wisata dan pasar tradisional. Tidak ada batas tempuh bagi angkutan ini. "Kalau turis biasanya pakai ini karena murah. Tapi bagi warga di sini, Cidomo dipakai untuk mengangkut sayur mayur dari satu pasar ke pasar lain," tuturnya.

Bagi warga lokal, tarif angkut Cidomo sangat murah yakni berkisar Rp 2.000-Rp 5.000. Sementara untuk turis, tarif angkut Cidomo menjadi lebih mahal yakni berkisar Rp 7.000-Rp 15.000 tergantung dari jarak tempuhnya.

Bemo

Selain Cidomo, alat transportasi yang biasa digunakan untuk menjelajah Lombok yakni bemo. Bemo di Lombok berbeda dengan bemo yang ada di Jakarta. Pasalnya, bemo di Jakarta beroda tiga dan hanya menampung sekitar enam orang. Sementara bemo di Lombok merupakan sebutan dari angkot yang berbentuk mobil seperti oplet.

Bemo beroperasi melayani penumpang antar kota seperti Mataram, Ampenan, Cakranegara dan Senggigi dengan bayaran yang relatif murah yakni sekitar Rp 2.500 sampai Rp 3.500. Di Lombok, bemo ini juga lebih sering digunakan oleh warga untuk mengangkut hasil pertanian atau pun sayur mayur dari satu tempat ke tempat lain. Sering kali kita jumpai, bemo yang hanya berisi satu atau dua penumpang tapi di bagian atapnya tertumpuk beragam aneka sayuran dan hasil pertanian setinggi 1 meter.

Bemo juga ada yang berukuran besar dan disebut dengan engkel. Engkel ini digunakan untuk rute untuk jarak yang lebih jauh dan antar wilayah.

Ojek

Berbeda dengan transportasi publik lainnya, Ojek menggunakan sepeda motor untuk mengangkut penumpang. Kebanyakan ojek beroperasi pada malam hari ketika Bemo tidak lagi beroperasi. Bemo juga lebih sering ditemui di pusat kota. Tidak ada tarif resmi untuk angkutan ini, sehingga sepenuhnya berdasarkan kesepakatan antara tukang ojek dan penumpang itu sendiri. Jika anda ingin menggunakan jasa angkutan ini, pastikan dahulu anda telah menemukan kesepakatan harga dan tukang ojeknya tahu tempat yang di tuju, hal ini penting untuk menghindari perselisihan.

Taksi

Taksi beroperasi di bandara dan semua hotel-hotel besar dengan tarif yang beragam tergantung dari jarak tempuh. Perusahaan taksi di Lombok adalah Blue Bird, Lendang Express dan Taksi Bandara. Apabila hendak menggunakan taksi untuk berpergian ke suatu tempat seperti membeli oleh-oleh dan meminta taksi untuk menunggu, ada baiknya berbicara langsung ke sopir taksi tersebut untuk menghentikan argo. Biasanya, mereka akan menyanggupinya.

Sewa Mobil dan Motor

Apabila Anda ingin praktis dalam menjelajah wilayah Lombok, Anda bisa menyewa mobil atau pun motor. Sewa mobil disarankan bagi Anda yang berpegian berkelompok karena bisa menghemat ongkos perjalanan. Selain itu, menyewa sopir sekaligus dengan sopir memberikan keuntungan lain karena sang sopir bisa sekaligus berperan sebagai tour guide. Untuk sewa mobil selama delapan jam beserta dengan sopirnya, tarif sekitar Rp 300.000 - Rp 400.000 sedangkan sewa motor tarifnya mencapai Rp 80.000 hingga Rp 100.000. Saat memesan, pastikan daerah tujuan dan harga yang disepakati sehingga tidak perlu lagi berdebat saat pembayaran nanti.

21 Jul, 2011


--
Source: http://travel.kompas.com/read/xml/2011/07/21/10191864/Awas..Ada.Cidomo.Lewat
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Blog Archive