Monday, January 4, 2010

RESPON CEMAS DAN GANGGUAN KECEMASAN

RESPON CEMAS DAN GANGGUAN KECEMASAN:
Cemas adalah sebuah emosi dan pengalaman subjektif dari seseorang
Cemas adalah suatu keadaan yang membuat seseorang tidak nyaman dan terbagi dalam beberapa tingkatan
Cemas berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti dan tidak berdaya

Tingkatan cemas (ansietas) menurut Peplau (1963)
Ansietas ringan b.d ketegangan dlm kehidupan sehari-hari, dpt memotivasi belajar/kreatifitas
Ansietas sedang : memusatkan pada hal yg penting & mengesampingkan yg lain

Ansietas berat : lapang persepsi mulai menyempit
Panik : b.d terperangah, ketakutan & teror

Rentang respon ansietas
Respon adaptif Respon maladaptif


Antisipasi ringan sedang berat panik

Faktor predisposisi
Psikoanalitik (Freud, 1969)
konflik emosional yg terjadi antara dua elemen kepribadian id dan superego
Interpersonal (Sullivan, 1953)
Perasaan takut terhadap tidak adanya penerimaan & penolakan interpersonal
Perilaku
Produk frustasi yg dpt mengganggu kemampuan sso utk mencapai tujuan yg diinginkan
Kajian keluarga
Hal yg biasa ditemui dalam suatu keluarga
Kajian biologis
Otak mengandung reseptor khusus utk benzodiazepin. Reseptor ini membantu mengatur ansietas.

Stressor pencetus
Ancaman terhadap
Integritas sso
ketidakmampuan fisiologis yg akan datang atau menurunnya kapasitas utk melakukan aktivitas hidup sehari-hari
Sistem diri sso
membahayakan identitas, harga diri dan fungsi sosial

Respon fisiologis terhadap ansietas
Sistem tubuh
Kardiovaskuler
palpitasi, jantung berdebar, TD , rasa mau pingsan, TD , nadi
Pernapasan
napas cepat, napas pendek, tekanan pd dada, napas dangkal, tercekik, terengah-engah
Traktus urinarius
tidak dapat menahan kencing, sering berkemih,
Neuromuskular
refleks , reaksi kejutan, insomnia, tremor, rigiditas, gelisah, wajah tegang, kelemahan umum
Gastrointestinal
nafsu makan <, mual, diare Kulit
wajah kemerahan, berkeringat setempat, gatal, rasa panas & dingin pada kulit, wajah pucat, berkeringat seluruh tubuh

Respon perilaku, kognitif & afektif
Sistem
Perilaku
gelisah, ketegangan fisik, tremor, gugup, bicara cepat, kurang koordinasi, cenderung mendapat cedera, MD, lari dr masalah
Afektif
mudah terganggu, tidak sabar, gelisah, tegang, nervus, takut, gugup, gelisah
Kognitif
perhatian terganggu, pelupa, salah dlm memberikan penilaian, hambatan berpikir, lapang persepsi , kreativitas bingung, sgt waspada, takut kehilangan kontrol, takut pd gambaran visual, takut cidera atau kematian

Sumber koping
Antonovsky (1980)
seseorang tetap sehat dan memiliki koping yang adekuat terhadap stress karena mereka memiliki generelized resistance resources (GRRs)

Physical and biochemical
Artifactual and material
Cognitif
Emotional
Valuative and attitudinal
Interpersonal-relational
Macrosociocultural

Mekanisme koping
Ansietas tingkat ringan biasanya ditanggulangi tanpa pemikiran yg serius
Ansietas tingkat sedang dan berat ada dua jenis koping yaitu :
- reaksi yg berorientasi pada tugas
* perilaku menyerang
* menarik diri
* kompromi
-
Mekanisme pertahanan ego
Mekanisme koping
represi
lebih cenderung memperkuat mekanisme egonya
supresi
Menekan hal atau pikiran yg tidak menyenangkan. Bisa mengarah ke represi
disosiasi
pemisahan dari setiap kelompok mental dari seluruh kesadaran atau identitas
identifikasi
proses utk mencoba menjadi orang yg dikagumi
introyeksi
menyatukan nilai & opini org lain ke ego-nya sendiri
proyeksi
mengkaitkan pikiran atau impuls dirinya kepada org lain
mengingkari
menghindari realitas ketidaksetujuan dgn mengabaikan aatu menolak utk mengenalinya
fantasi
simbol kepuasan thd pikiran yg tdk rasional
Rasionalisasi
memberikan penjelasan yg rasional
Reaksi formasi
pembentukan sikap & perilaku berlawanan dgn yg dirasakan
Mengalihkan
mengalihkan emosi yg seharusnya diarahkan pd org atau benda ttt ke benda yg tdk membahayakan
Intelektualisasi
alasan atau logika yg berlebihan
Spliting
memandang org sbg “semuanya buruk atau semuanya baik”
sublimasi
penerimaan tujuan pengganti yg diterima secara sosial
undoing
meniadakan yg sudah terjadi

Kriteria serangan panik

Palpitasi
Berkeringat
Gemetar atau goyah
Sesak napas
Merasa tersedak
Nyeri dada
Mual dan distress abdomen
Pening
Derealisasi atau depersonalisasi
Ketakutan kehilangan kendali diri
Ketakutan mati
parestesia

Kriteria obsesif

Pikiran, impuls, atau bayangan berulang dan menetap dialami pada suatu waktu
Tidak sekedar khawatir yg berlebihan
Mengabaikan atau menekan pikiran-2
Individu mengenali bahwa pikiran obsesi, impuls, atau bayangan mrpk hasil dari pikirannya sendiri

Kriteria kompulsi

Perilaku berulang atau aksi mental shg individu merasa terdorong utk melakukan respon thd obsesi
Ditujukan pada pencegahan atau penurunan distres atau pencegahan beberapa peristiwa atau situasi yg berurutan




http://askep-askeb-kita.blogspot.com/

Blog Archive